OLEH:
FIRDAUS EKA NGENCA SINURAYA 1913071032
DEWA KETUT RAMA BERLIAN NANDANA 1913071042
S1 PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
Peribahasa tiada hari tanpa belajar, bukanlah pribahasa biasa, karena memang disetiap
kehidupan manusia sehari hari kita tidak dapat terlepas dari kata belajar, secara sadar maupun
tidak kita sadari. Dimana pun dan kapan pun selama masih berjalan nya kehidupan seseorang
maka kegiatan belajar masih terus berlangsung. Karena selama manusia beraktifitas dan itu
membentuk kecakapan dan keterapilan yang menghasilkan adanya perubahan dalam dirinya
itu juga akan disebut sebagai bagian dari kegiatan belajar dan memperoleh pembelajaran.
Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidup
manusia. Dengan belajar, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
Tanpa belajar, manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Semua
aktivitas keseharian membutuhkan ilmu yang hanya didapat dengan belajar.
Walaupun banyak yang sudah mengenali dan mengetahui betapa pentingnnya belajar
namun tidak sedikit juga yang masih belum paham tentang pengrtian belajar itu sendiri,
masih banyak yang berfikir proses belajar hanya melalui jalur pendidikan formal maupun
non-formal sedangkan kegiatan belajar merupakan segala hal yang dapat membuat perubahan
dalam diri seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dan membentuk keterampilan tersendiri.
Kegiatan belajar pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik dalam
proses belajar sehingga meraka dapat memeperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang
diharapkan.
Dilihat dari latar belakang diatas maka dapat ditemukan beberapa rumusan masalah
seperti :
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.3 Perbedaan dari ciri-ciri perilaku hasil belajar maupun ciri-ciri perilaku yang diperoleh
bukan dari belajar
Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku yang merupakan
hasil belajar dapat berbentuk :
1. Informasi verbal; yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis
maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan
sebagainya.
2. Kecakapan intelektual; yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi
dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya: penggunaan
simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan
dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak,
aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan
masalah.
3. Strategi kognitif; kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan
keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu
kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang
efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan
strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
4. Sikap; yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih
macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam
diri individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi
suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang
menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
5. Kecakapan motorik; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang
dikontrol oleh otot dan fisik.
Sedangkan perubahan perilaku yang merupakan tidak berdasarkan hasil belajar dapat
terlihat dari kematangan fisik seseorang atau perubahan yang juga dipengaruhi oleh factor
factor lingkungan yang menimbulkan beberapa kebiasaan atau perilaku. Beberapa contoh
perubahan yang dihasilkan tanpa belajar berikaut adalah hal hal yang tampak seperti :
Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang
masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai
pengertian yang benar.
Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya
dengan menggunakan daya ingat.
Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian
dalam menjawab pertanyaan kritis seperti “bagaimana” (how) dan “mengapa” (why).
Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau
buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih,
gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya.
3. Learning to live together, Learning to live with others, pada dasarnya adalah
mengajarkan melatih dan membimbing peserta didik agar mereka dapat menciptakan
hubungan melalui prasangka-prasangka buruk terhadap orang lain serta menjauhi dan
menghindari terjadinya perselisihan dan konflik.
Pada pilar ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan
menerima perlu dikembangkan disekolah. Dengan kemampuan yang dimilikioleh peserta
didik, sebagai hasil dari proses pembelajaran, dapat dijadikan sebagai bekal untuk mampu
berperan dalam lingkungan di mana individu tersebut berada, dan sekaligus mampu
menempatkan diri sesuai dengan perannya. Pemahaman tentang peran diri dan orang lain
dalam kelompok belajar merupakan bekaldalam bersosialisasi di masyarakat (learning to live
together). Untuk itu,pembelajaran di lembaga formal dan non formalharus diarahkan pada
peningkatan kualitasdankemampuan intelektual dan profesional serta sikapdalam hal ini
adalah kemampuan hard skilldan soft skill.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesipulan
1. Belajar adalah adanya perubahan dalam diri seseorang baik tingkah laku maupun
kepribadian dan penampilan dari kegiatan mengamati melalui pendengaran, penglihatan,
membaca, mengamati, meniru dan kegiatan sebagainya, dan Pembelajaran dapat diartikan
sebagai kegiatan membantu suatu kelompok untuk belajar, atau membantu suatu kelompok
agar memperlancar proses belajar.
2. , Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :
1.Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional).
2. Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu).
3. Perubahan yang fungsional.
4. Perubahan yang fungsional.
5. Perubahan yang bersifat aktif.
6. Perubahan yang bersifat pemanen.
7. Perubahan yang bertujuan dan terarah.
8. Perubahan perilaku secara keseluruhan.
3. Ciri-ciri perubahan perilaku sebagai hasil belajar cenderung lebih bernilai positif
seperti mengerti tentang Informasi Verbal, Strategi kognitif, Sikap dan Kecakapan Motorik,
sedangkan, Ciri-ciri perubahan perilaku yang bukan hasil dari pembelajaran cenderung
bersifat negative walaupun tidak menutup kemungkinan adanya timbul sifat positif, perilaku
ini biasanya bersifat emosional dan telah menjadi kebiasaan yang disebabkan banyak factor
lingkungan dan telah terjadi berulang kali.
4. Empat (4) Pilar Belahjar UNESCO yaitu Learning To Know, Learning To Do,
Learning To Be, and Learning To Lives With Other, bermakna
1. Belajar bukan saja berasal dari bangku sekolahan saja tetapi belajar dapat terjadi
melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya dinilai dari segi hasilnya
saja, melainkan dinilai dari segi proses, bagaimana cara anak tersebut memperoleh
pengetahuan, bukan apa yang diperoleh anak tersebut.
2. Pilar kedua menekankan pentingnya interaksi dan bertindak. “di sini para peserta
didik diajak untuk ikut serta dalam memecahkan permasalahan yang ada di sekitarnya
melalui sebuah tindakan nyata”. Belajar untuk menerapkan ilmu yang didapat, bekerja
sama dalam sebuah tim guna untuk memecahkan masalah dalam berbagai situasi dan
kondisi.
3. Pada pilar ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai, terbuka, memberi dan
menerima perlu dikembangkan disekolah. Dengan kemampuan yang dimilikioleh
peserta didik, sebagai hasil dari proses pembelajaran, dapat dijadikan sebagai bekal
untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana individu tersebut berada, dan
sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya. Pemahaman tentang
peran diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan bekaldalam
bersosialisasi di masyarakat (learning to live together).