Anda di halaman 1dari 11

LKM KIMIA DASAR II

“REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA”

OLEH:

FIRDAUS EKA NGENCA SINURAYA


(1913071032)

KELAS 2B
PRODI S1 PENDIDIKAN IPA
JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


SINGARAJA
2020
LEMBAR KERJA MAHASISWA (P-9)

Pokok Bahasan : Reaksi Redoks dan Elektrokimia


Sub-Pokok Bahasan : Reaksi Redok dan Sel Volta
Tujuan :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep reaksi oksidasi dan reduksi
2. Mahasiswa mampu menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah
reaksi dan bilangan oksidasi.
3. Mahasiswa mampu membedakan katoda dan anoda dalam sel volta
4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya aliran listrik pada sel
Volta
5. Mahasiswa dapat menuliskan diagram/notasl sel,
6. Mahasiswa dapat menghitung potensial sel
7. Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan sel volta dalam kehidupan
sehari-hari

Reaksi Redoks dan Sel Volta


Reaksi redoks mendasari pembahasan sel elektrokimia. Sel elektrokimia
dibedakan menjadi dua, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Dalam sel volta reaksi
redoks bersifat spontan, sedangkan dalam sel elektrolisis reaksi redoks bersifat
tidak spontan. Besarnya potesnsial sel volta dapat dikukur menggunakan
voltmeter. Sel volta banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti baterai
sebagai sumber energi untuk senter.
Bacalah teks di atas dan tuliskan konsep/informasi penting yang anda diperoleh!
Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi perubahan bilangan oksidasi.
Penyetaraan reaksi redoks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara setengah
reaksi dan cara perubahan bilangan oksidasi (biloks). Anoda adalah terminal
positif sementara katoda adalah terminal negatif. Perangkat yang menggunakan
reaksi redoks, maka oksidasi terjadi di anoda, sedangkan reduksi terjadi dikatoda.
Pada sel volta dan sel elektrolisis, katoda menggunakan kation untuk kemudian
dioksidasi.Sel volta atau sel elektrokimia di mana energi kimia dari reaksi redoks
spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel volta dalam menghasilkan
arus listrik adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di anode ke reaksi
reduksi di katode melalui rangkaian luar.

Tulislah Pertanyaan/Rumusan Masalah berdasarkan bacaan di atas yang mengacu


pada pencapain tujuan pembelajaran!
1) Bagaimana konsep reaksi oksidasi dan reduksi ?
2) Bagaimana cara menyetarakan reaksi redoks?
3) Bagaimana cara membedakan katoda dan anoda dalam sel volta ?
4) Bagaimana proses terjadinya aliran listrik pada sel Volta ?dan apa kegunaan
sel volta dalam kehidupan?

Mengumpulkan Informasi
Untuk menjawab permasalahan yang anda temui, bacalah buku teks kimia dasar
dan diskusikan dengan teman-temanmu dalam kelompok belajar masing-masing
Menganalisis/Mengolah Informasi
1. Jelaskan konsep reaksi redoks!
Jawaban : Reaksi redoks adalah reaksi dimana terjadi perubahan biloks dari
atom unsur sebelum dan sesudah reaksi, perubahan biloks tersebut berupa
reaksi oksidasi yaitu kenaikan biloks dan reaksi reduksi yaitu penurunan
biloks.
2. Jelaskan cara menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam suatu
molekul atau satuan rumus disertai sebuah contoh!
Jawab : Cara menentukan bilangan oksidasi suatu atom, antara lain adalah
sebagai berikut:

1. Bilangan oksidasi unsur bebas adalah 0.

Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara
kimia dengan unsur lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur
bebas berbentuk atom, seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas
berbentuk molekul, seperti H2, O2, Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-unsur
tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0.

2. Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1


atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya.
Contoh: Bilangan oksidasi ion monoatom Na+, Mg2+, dan Al3+ berturut-
turut adalah +1, +2, dan +3.

3. Bilangan oksidasi unsur pada golongan logam IA, IIA, dan IIIA sesuai
dengan golongannya.

Bilangan oksidasi:

IA = H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr = +1.

Contoh: Bilangan oksidasi Na dalam senyawa NaCl adalah +1.

4. Bilangan oksidasi unsur golongan transisi (golongan B) lebih dari satu.

Contoh: Bilangan oksidasi Cu = +1 dan +2.

5. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk ion = jumlah


muatannya.

Contoh: NH4+ = +1

Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 4, maka biloks H dikalikan


dengan indeks H = +4. Karena jumlah muatan NH4+ = +1, maka biloks N
haruslah -3, agar ketika biloks N dan H dijumlahkan, hasilnya sesuai
dengan jumlah muatannya, yaitu +1.

6. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa = 0.

Contoh: H2O = 0

Biloks H = +1. Atom H memiliki indeks 2, sehingga biloks H dikalikan


dengan indeks H = +1 x 2 = +2. Agar jumlah biloks H dan O sama dengan
0, maka biloks O harus bernilai -2.

7. Bilangan oksidasi hidrogen (H) bila berikatan dengan logam = -1. Bila
H berikatan dengan non-logam = +1.

Contoh: Biloks H dalam AlH3 = -1.

Bukti: Atom Al merupakan unsur logam golongan IIIA, sehingga biloks


Al = +3. Ingat aturan biloks poin 6, jumlah biloks unsur-unsur yang
membentuk senyawa = 0. Jadi, apabila biloks Al dan H dijumlahkan,
hasilnya harus 0. Agar biloks Al + biloks H = 0, biloks H haruslah -3.
Karena atom H memiliki indeks 3, maka biloks H : indeks H = -3 : 3 = -1.
Terbukti jika biloks H dalam AlH3 adalah -1.

8. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa proksida = -1. Bilangan


oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2.

Contoh: Biloks O dalam BaO2 = -1.

Bukti: Atom Ba merupakan unsur logam golongan IIA, sehingga biloks Ba


= +2. Jumlah biloks Ba dan biloks O harus 0 (aturan biloks poin 6). Oleh
sebab itu, biloks O harus bernilai -2. Karena atom O memiliki indeks 2,
jadi biloks O : indeks O = -2 : 2 = -1. Terbukti jika biloks O dalam BaO2
adalah -1.

3. Bagaimana menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi dan


bilangan oksidasi? Berikan masing-masing sebuah contoh dalam
menyetarakan reaksi tersebut!
Jawaban :

MnO4– + C2O42- → CO2 + Mn2+ → Metode setengah reaksi

Penyelesaiannya:

1. Langkah 1. Samakan jumlah atom yang terlibat pada reaksi redoks


dengan menambahkan koefisien.
MnO4– → Mn2+
C2O42- → 2CO2
2. Langkah 2. Menyamakan jumlah O dengan menambahkan H2O di
daerah kekurangan O.
MnO4– → Mn2+ + 4H2O
C2O42- → 2CO2
3. Langkah 3. Menyamakan jumlah H dengan menambahkan H+ di
ruas yang berlawanan (daerah kekurangan H).
8H+ + MnO4– → Mn2+ + 4H2O
C2O42- → 2CO2
4. Langkah 4. Menyamakan muatan menggunakan penambahan
elektron (e) seruas dengan H+.
5e + 8H+ + MnO4– → Mn2+ + 4H2O
C2O42- → 2CO2 + 2e
5. Langkah 5. Dengan dua setengah reaksi di atas, setarakan dulu
jumlah elektronnya lalu jumlahkan kedua setengah reaksi tersebut.

MnO4– + C2O42- → CO2 + Mn2+ → Metode Bilangan Oksidasi (Biloks)

Penyelesaiannya:

4. Bagaimana membedakan katoda dan anoda dalam sel volta?


Jawaban : Anoda adalah terminal positif sementara katoda adalah terminal
negatif.
Perangkat yang menggunakan reaksi redoks, maka oksidasi terjadi di anoda,
sedangkan reduksi terjadi di katoda.
Pada sel volta dan sel elektrolisis, katoda menggunakan kation untuk
kemudian dioksidasi. Berbeda halnya dengan anoda yang menggunakan
anion untuk selanjutnya direduksi.
Dalam sel elektrolisis, terminal positif merujuk pada anoda. Sementara itu
dalam sel volta, terminal negatif merujuk pada katoda.
5. Jelaskan proses terjadinya aliran listrik pada sel Volta!
Jawaban : sel volta dalam menghasilkan arus listrik adalah aliran transfer
elektron dari reaksi oksidasi di anode ke reaksi reduksi di katode melalui
rangkaian luar.

6. Bagaimana menuliskan diagram/notasl sel? Beri dua buah contoh


penulisannya!
Jawaban : sel volta di atas, notasi selnya dapat dinyatakan sebagai berikut.

Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu

atau

Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)

Penulisan notasi sel volta mengikuti konvensi umum sebagai berikut.

• Komponen-komponen pada kompartemen anoda (setengah sel


oksidasi) ditulis pada bagian kiri, sedangkan komponen-komponen
pada kompartemen katoda (setengah sel reduksi) ditulis pada
bagian kanan.
• Tanda dua garis vertikal ( || ) melambangkan jembatan garam yang
memisahkan kedua setengah sel.
• Tanda satu garis vertikal ( | ) melambangkan batas fase antara
komponen-komponen dengan fase berbeda. Sebagai contoh, Ni(s) |
Ni2+(aq) mengindikasikan bahwa Ni padat berbeda fase dengan
larutan Ni2+.
• Tanda koma (,) digunakan untuk memisahkan komponen-
komponen dalam fase yang sama. Sebagai contoh, suatu sel volta
dengan anoda Co dan katoda inert Pt, di mana terjadi oksidasi Co
menjadi Co2+ dan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+, dinotasikan sebagai
berikut.

Co(s) | Co2+(aq) || Fe3+(aq), Fe2+(aq) | Pt(s)

• Jika diperlukan, konsentrasi dari komponen-komponen terlarut ditulis


dalam tanda kurung. Sebagai contoh, jika konsentrasi dari larutan Zn2+
dan Cu2+ adalah 1 M keduanya, maka dituliskan seperti berikut.

Zn(s) | Zn2+(aq, 1 M) || Cu2+(aq, 1 M) | Cu(s)

7. Bagaimana menghitung potensial sel? Beri satu contoh perhitungannya!


Jawaban :
Besarnya potensial sel dari suatu reaksi redoks dalam sel volta merupakan
total dari potensial elektrode unsur-unsur sesuai dengan reaksinya.
Dalam hal ini, hasil perhitungan potensial sel bisa positif atau bisa negatif.
Jika potensial sel bertanda positif berarti reaksi dapat berlangsung,
sedangkan jika potensial sel bertanda negatif berarti reaksi tidak dapat
berlangsung.
E°sel= E°(+)– E°(–)
dengan:
E°(+)= potensial elektrode lebih positif (lebih besar)
E°(–)= potensial elektrode lebih negatif (lebih kecil)
Perhitungan tidak melibatkan koefisien.
Contoh Soal
1. Diketahui : Cu2+ + 2 e– ⇒Cu E° = – 0,34 V
Ag+ + e– ⇒Ag E° = + 0,80V
Tentukan Eo sel
dari kedua elektrode!
Jawab:
E°Cu lebih negatif dari E°Ag
, maka Cu mengalami oksidasi dan bertindak sebagai anode
Katode : Ag+ + e–⇒Ag E° = + 0,80 V
Anode : Cu ⇒Cu2+ + 2 e– E° = – 0,34 V
_____________________________+
2 Ag+ + Cu ⇒2 Ag + Cu 2+ E°sel= + 0,46 V
8. Jelaskan kegunaan sel volta dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban :
1) Baterai kering seng-karbon (sel Leclanche) digunakan pada radio,
mainan, senter, dan sejenisnya.
2) Baterai alkaline digunakan pada tape recorder dan mainan.
3) Baterai merkuri digunakan pada jam tangan dan kamera.
4) Baterai perak oksida digunakan pada jam tangan, kamera, dan
kalkulator.
5) Baterai litium-tionil klorida (Li/SOCl2) digunakan untuk back up
memori pada kamera, remote control, dan lampu darurat.
6) Aki atau baterai Pb digunakan pada kendaraan bermotor.
7) Baterai Ni-Cd digunakan pada kalkulator, flash fotografi,kamera
digital, laptop dan lainnya.
8) Baterai NiMH (nikel metal hidrida ) digunakan pada laptop, telpon
seluler, camcorder, dan kamera digital.
9) Baterai ion litium diguanakan pada laptop, telpon seluler,
camcorder, dan kamera digital.

Menyimpulkan
Tuliskan kesimpulan yang anda peroleh dari kegiatan ini!
1) Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan
oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapat serah terima elektron anatar
zat. Reaksi redoks sederhana dapat disetarakan dengan mudah tanpa
metode khusus. Akan tetapi untuk reaksi yang cukup kompleks, ada dua
metode yang dapat digunakan untuk meyetarakannnya, yaitu:
1. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang
berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap
(bukan ionik).
2. Metode setengah reaksi (metode ion elektron), yang digunakan untuk
reaksi yang berlangsung dalam air dan memiliki persamaan ionik.
2) Sel Volta merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat menghasilkan
energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Sel Volta juga
disebut dengan sel Galvani.
Notasi sel volta Rangkaian sel volta dapat ditulis dalam bentuk notasi atau
diagram sel. Dalam menuliskan diagram sel, anoda dituliskan di sebelah
kiri dan katoda di sebelah kanan yang dipisahkan oleh jembatan garam.
Jembatan garam dilambangkan dengan dua garis sejajar (||). Secara umum,
notasi sel dituliskan sebagai berikut:
anoda | Larutan | | Larutan | katoda
sehingga pada sel volta di atas dituliskan dalam bentuk notasi sel :
Zn | Zn2+ | | Cu2+ | Cu
Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anoda terjadi reaksi oksidasi Zn
menjadi
Zn2+ , sedangkan di katoda terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.
3) Potensial Sel
perbedaan potensial dari kedua elektroda (katoda dan anoda) disebut beda
potensial atau potensial sel standar yang diberi lambar Esel.
Esel = E° katoda – E°anoda
Katoda merupakan tempat terjadi reaksi reduksi sehingga mempunyai E°
lebih besar, sedangkan anoda merupakan tempat terjadi reaksi oksidasi
sehingga mempunyai harga E° lebih kecil. Manfaat Sel volta dalam
kehidupan sehari-hari yaitu seperti: Baterai kering seng-karbon (sel
Leclanche) digunakan pada radio, mainan, senter, dan sejenisnya. Baterai
perak oksida digunakan pada jam tangan, kamera, dan kalkulator. Baterai
litium-tionil klorida (Li/SOCl2) digunakan untuk back up memori pada
kamera, remote control, dan lampu darurat.

Merefleksikan
Tuliskan hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran yang anda lakukan!
Berdasarkan kegiatan pembelajaran dengan metode menjawab LKM ini,
sebenarnya kurang memahami materi hanya menanyakan teori mungkin akan
mudah memahami materi tersebut jika diberikan referensi, dan kemungkinan
memingat meteri itu sendiri akan lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai