SINGARAJA
2020
Laporan Proyek IPA Terapan Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
D. Kajian Pustaka
1. Kajian Teori 1. 1. Teori sampah organik = merupakan sampah yang
2. Kajian Hasil Studi berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan
maupun tumbuhan. Sampah organik terbagi menjadi 2
yaitu: basah dan kering, dan sampah organik biasanya
mudah terurai dan masih bisa diolah dan dimanfaatkan
menjadi sesuatu yang lebih berguna.
2. Kompos dan Dekomposisasi atau Pengomposan =
Kompos merupakan bahan organik yang telah
mengalami pelapukan atau perubahan bentuk atau
disebut juga hasil penguaraian parsial dari campuran
bahan yang dapat mempercepat suatu penguraian. (Bella
Kusuma Dewi, 2019)
3. Teori proses dekomposisasi = Proses pengomposan
yaitu proses biologis yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk mengubah material organik
(sampah organik), menjadi kompos, atau juga dapat
diartikan sebgai proses penguraian senyawa yang
terkandung dalam sisa bahan organik dengan sesuatu
perlakuan khusus. Tujuannya agar lebih mudah
dimanfaatkan oleh tanaman. (Djaja, 2010)
4. EM4 menurut Kartika(2013:16) adalah pupuk
berbentuk cairan yang terdiri atas suatu kultur campuran
bebrbagai mikroorganisme bermanfaat bagi tanah.
Kandungan daeri EM4 tersebut menurut
Indrini(2011:37,38) terdiri dari: 1. Bakteri fotosintetik,
bakteri bebas, yang dapat mensintesis gula dan
substansi nitrogen, 2. Lactobacillus sp. Dan 3.
Strepmyces sp.
2. Pembahasan
Kelebihan Produk
- Produk ini sangat gampang dibuat, dari segi alat,
bahan, dan prosedurnya.
- Produk efektif untuk menyubur kan tanah, dan
cocok untuk pertumbuhan tumbuhan.
- Produk dapat mengurangi limbah yang
dihasilkan dari hewan ternak.
- Produk yang terbuat dari bahan organik lebih
aman dan tidak memiliki efek bagi pencemaran
akibat zat kimia.
Kelemahan Produk
- Produk ini hanya cocok digunakan dalam
bercocok tanam dalam skala kecil atau rumahan.
- Belum terlalu efektif meningkatkan hasil tanam
(dibanding dengan pupuk sintetis)
- Produk tersebut lebih cocok digunakan sebagai
media tanam atau sebagai media
pembibitan/penyemaian dibanding dengan
sebagai pupuk tambahan.
Solusi
- Jika ingin membuat pupuk kompos atau pupuk
organik tersebut lebih efektif lagi dibutuhkan
pengembangan lebih lanjut mengenai
pengelolaan pupuk tersebut dan diuji secara
akurat mengenai kandungan yang ada di dalam
pupuk tersebut.
- Jika ingin digunakan dalam pertanian dan dalam
skala yang besar maka, dibutuhkan lebih banyak
materi dan juga tenaga.
Gambar: Daun
Gambar:
bawang dengan
Strawberry
penambahan produk
dengan
dan tidak
penambahan
menggunkan produk.
produk dan
tidak dengan
produk.
H. Penutup 1. Simpulan
Berdasarkan pembuatan pupuk kompos atau pupuk
organik tersebut, dapat kita simpulkan bahwa:
- Limbah dari peternakan yaitu adalah kandang
atau kotoran ternak dapat diolah menjadi pupuk
kompos atau pupuk organik jika didekomposisasi
kan dengan EM4 cairan yang terdiri atas suatu
kultur campuran berbagai mikroorganisme
bermanfaat bagi tanah dan menyuburkan tanah.
- Produk yang terbuat dari bahan organik lebih
aman dan tidak memiliki efek bagi pencemaran
akibat zat kimia
- Proyek pembuatan pupuk dari libah ternak
tersebut dapat mengurangi limbah ternak yang
dihasilkan dari kotoran hewan ternak.
- Produk tersebut lebih cocok digunakan sebagai
media tanam atau sebagai media
pembibitan/penyemaian.
2. Saran
Untuk proyek pembuatan pupuk tersebut berikutnya,
sebaiknya:
- Melakukan percobaan penelitian menggunakan
pupuk lain sebagai perbandingan bagaimana
keefektifan pupuk tersebut.
- Menggunkaan metode yang lain, untuk
mendapatkan pupuk organik atau pupuk kompos
yang lebih berkuaklitas.
I. Referensi Ekawandani, Nunik. 2017. Pembuatan Pupuk Organik
Berbahan Sampah Organik Rumah Tangga Dengan
Penambahan Aktivator EM4 di Daerah Kayu Tangi.
Banjarmasin.
Indriani, Hetty Yovita. 2011. Pembuatan Pupuk Kilat.
Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.
Kartika, Gema Juang. 2013. Bertanam dan Sayuran
Organik. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.
Suryati, Teti. 2014. Bebas Sampah dari Rumah. Penerbit PT
Agromedia Pustaka
https://youtu.be/dpUIscAXIIc