Anda di halaman 1dari 5

PUPUK KOMPOS

(Laporan Praktikum Bioteknologi)

Dosen Pengampu : Nurhaida Widiani, M.Biotech

Disusun Oleh :
Nama : Widia Y
NPM : 2011060181
Kelas : 6C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2023 M
DASAR TEORI

Sampah merupakan limbah hasil aktivitas manusia danproses alam yang berbentuk
padat. Sampah dapat dibagi atau dikategorikan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan hayati yang dapat
diuraikan oleh mikroorgansime, seperti sisa makanan, sayuran, daun dan buah-bauhan.
Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan non hayati dan
terurai dalam waktu yang sangat lama. Sampah organik memiliki kadar air tinggi sehingga
mudah membusuk dan dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Untuk menanggulangi
gangguan pencemaran lingkungan, maka diperlukan tindakan pengolahan sampah salah satu
adalah dengan pembuatan pupuk kompos (Azmin, dkk. 2022).

Pupuk kompos adalah istilah dari pupuk organik buatan manusia yang dihasilkan dari
proses pembusukan limbah buangan makhluk hidup baik tanaman maupun hewan. Proses
pembuatan kompos dapat berjalan secara aerob (menggunakan oksigen) dan anaerob (tidak
menggunakan oksigen) sesuai dengan kebutuhan pada kondisi lingkungan tertentu (Najuda,
dkk. 2023). Pupuk kompos atau pupuk organik dihasilkan melalui proses pengomposan, yaitu
proses dimana bahan-bahan organik mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai
(Kaswinarni dan Nugraha. 2020).

Proses pembuatan pupuk kompos pada intinya adalah pencampuran bahan-bahan


yang seimbang, mengatur aerasi dan pemberian starter pengomposan.Pemberian starter
pengomposan ini dapat dilakukan dengan menambahkan effective microorganisme (EM4).
Penambahan bioaktivator seperti efektif mikoorganisme (EM4) dalam pembuatan pupuk cair
organik mampu meningkatkan nilai N, P dan K pada tanaman. Menurut Agus, dkk (2014)
Mikroba starter EM4, mengandung mikrobia unsur hara yang sangat diperlukan dalam proses
dekomposisi bahan organik (Verananda, dkk. 2022).

EM4 merupakan bahan yang membantu mempercepat proses pembuatan pupuk


organik dan meningkatkan kualitasnya. Selain itu, EM4 juga bermanfaat memperbaiki
struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik, menyuplai unsur hara yang dibutuhkan
tanaman, membuat tanaman menjadi lebih subur, sehat, dan relatif tahan terhadap serangan
hama dan penyakit. EM4 diformulasikan dalam bentuk cairan dengan warna coklat kekuning-
kuningan, berbau asam dengan pH 3,5 mengandung bakteri yang bekerja sinergis untuk
menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman (Verananda, dkk. 2022).
METODE

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan pupuk
kompos yaitu ember, karung goni, limbah organik 1 kg, dedak 50 gram, gula pasir 2
gram dalam 10 ml air, sekam/serbuk gergaji 100-200 gram, cairan EM4, dan air
bersih secukupnya.

B. Cara Kerja
Dalam pembuatan pupuk kompos tentu saja diperlukan cara kerja yang sesuai
agar produk yang dihasilkan dapat maksimal. Adapun cara kerja yang digunakan
dalam praktikum pembuatan pupuk kompos yaitu sebagai berikut:
1. Campurkan dan aduk secara merata bahan-bahan sampah/limbah, dedak dan arang
sekam.
2. Larutkan EM4 dan gula ke dalam ember berisi air yang telah disediakan dan aduk
secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 sambil diaduk-aduk hingga campuran bahan organik basah
secara merata (bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan
dilepas adonan akan mekar/kadar air ± 30%).
4. Adonan tadi kita gundukan di atas lantai(kering)kemudian tutup dengan karung goni
atau karung beras selama 3-5 hari.
5. Pada hari kedua dan ketiga kompos biasanya mengeluarkan panas yang cukup tinggi
lagi,sehingga setiap harinya harus dibolak balik dan.dibiarkan sampai 10 menit
sampai panasnya berkurang,kemudian gundukan ditutup kembali sperti semula.
6. Pada hari ke-4 kompos telah matang, sehingga panas tidak tinggi lagi. Apabila dibuka
nampak ditumbuhi jamur berwarna putih dan bila dipegang terasa hangat. Kompos ini
sudah bisa digunakan tetapi belum hancur sehingga bentuk dan ukuran masih seperti
bahan baku. Untuk menjadikan kompos halus harus menunggu selama 21 hari.
Selama Proses penghancuran gundukan kompos diaduk setiap satu minggu sekali.
7. Amati kualitas fisik dan kimia kompos yang terbentuk meliputi; tekstur, warna, pH,
dan suhu.
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Adapun hasil pengamatan setelah dilakukannya kegiatan praktikum pembuatan pupuk
kompos yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Nama Produk Bahan Baku Tekstur Warna Aroma


Pupuk Kompos Sampah organik Lunak, mudah Coklat Seperti
seperti dedaunan menggumpal, kehitaman tanah
kering, dedak, sedikit lembab, atau
serbuk gergaji, sebagian masih humus
larutan gula, air belum hancur
dan cairan EM4

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pupuk kompos yang telah dibuat selama
kurang lebih 3 minggu dapat diketahui bahwa pupuk kompos yang baik memiliki
beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat melalui tekstur, warna, maupun aroma. Pupuk
kompos yang baik memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut (1) Baunya sama dengan
tanah, tidak berbau busuk, (2) Warna coklat kehitaman, berbentuk butiran gembur
seperti tanah, (3) Jika dimasukkan kedalam air seluruhnya tenggelam, dan air tetap
jernih tidak berubah warna, (4) Jika diaplikasikan pada tanah tidak memicu
tumbuhnya gulma (Septiani, dkk. 2022). Dalam pembuatan pupuk kompos ini
diperlukan beberapa alat dan bahan diantaranya sampah organik, dedak, serbuk
gergaji, larutan gula, air, serta cairan EM4. Pada minggu pertama hingga kedua terjadi
penguraian sampah organik dengan bantuan mikroorganisme yang ada dalam cairan
EM4. Cairan EM4, mengandung mikrobia unsur hara yang sangat diperlukan dalam
proses dekomposisi bahan organik. Pada minggu ketiga sampah organik sudah mulai
berubah bentuk menjadi kompos. Dalam praktikum ini, hasil pupuk kompos kami
belum maksimal. Hal ini dikarenakan waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk
kompos yang baik sekitar 5 minggu dengan tetap menjaga suhu serta kelembapan.
Pembuatan pupuk kompos yang baik harus selalu diaduk setiap 3 hari sekali agar
penguraian sampah organik dapat merata secara keseluruhan.
PUSTAKA

Azmin, N., Irfan, I., Nasir, M., & Hartati, H. (2022). Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos
Dari Sampah Organik Di Desa Woko Kabupaten Dompu. Jompa Abdi: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 1(3), 137-142.
Kaswinarni, F., & Nugraha, A. A. S. (2020). Kadar Fosfor, Kalium dan Sifat Fisik Pupuk
Kompos Sampah Organik Pasar dengan Penambahan Starter EM4, Kotoran Sapi dan
Kotoran Ayam. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 12(1), 1-6.
Verananda, E., Erinna, T., Devi, Y., & Nadiyah, F. (2022). Pelatihan pembuatan kompos cair
dari limbah rumah tangga. PERDULI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 3(01),
17-23.
Najuda, M. D., Musfiroh, A., Fariska, Y., Aolia, U., & Munawaroh, E. (2023). Pelatihan
Pemanfaatan Limbah Batang Tembakau menjadi Pupuk Kompos Menggunakan
Teknologi EM4. Jurnal Bina Desa, 5(1), 9-14.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai