HARISNAWATI
NIM . 59461267
A. PENDAHULUAN
Manusia memiliki system reproduksi berupa organ yang dapat
menghasilkan calon keturunan baru. Hal ini dilakukan untuk memertahankan
keturunannya. Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme
baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang
dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai
hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara
umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi
tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri
menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian,
reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan
tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari
jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum
reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan
reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya
satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual. Sistem reproduksi adalah salah satu
dari kekuasaan alah yang menciptakan manusia dari setetes air mani yang
kemudian menjadi nafas-nafas yang baru.
"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan?
Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang
menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (Al Qur'an Surat Al
Waqii’ah:57-59)
Artinya
“Kemudian Kami membuat sperma-drop ke dalam gumpalan menempel, dan Kami
jadikan gumpalan menjadi benjolan [daging] dan Kami jadikan [dari], tulang
benjolan, dan Kami meliputi tulang dengan daging, kemudian Kami
mengembangkan dia ke yang lain penciptaan. Jadi terpujilah Allah, yang terbaik
dari pencipta” (Al Mukminun ayat 14).
Saat air mani/sperma ( )نطفة في ق رار مكيlaki-laki bersatu dengan sel telur
perempuan yang dalam biologi dikenal dengan istilah “zigot” akan segera mulai
berkembang dengan melakukan pembelahan sel, dan akhirnya menjadi () مض غة
segumpal daging, yang menempel pada tempat yang kokoh (rahim) ibunya berupa
gumpalan darah () علقة.
Selain surat Al Mukminun ada juga surat yang menunjukan tahapan janin
yaitu surat Al Haj ayat 5 yaitu sebagai berikut:
Artinya :
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari gumpalan darah, dan kemudian dari segumpal daging,
yang sempurna kejadiannya dan tidak sempurna, agar Kami di jelaskan kepada
kamu dan tetappkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian berangsur-
angsur kamu samapilah kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan
(ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu
lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air diatasnya, hiduplah
bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
indah.”
Hal ini di benarkan oleh para ilmuan islam berarti sebelum ditemukannya
tahapan pembentukan janin oleh para ilmuan Allah sudah terlebih dahulu
memberikan kita pengetahuan dalam firman-firmannya. Dalam surat lain juga Allah
menerangkan "... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Az Zumar :6)
Maksud disini adalah bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam
tiga kegelapan. Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan
ebriologi bayi terjadi pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa
seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang
berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan
embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu.
Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas
kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku
Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang
embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua
setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan
janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams P., Basic Human
Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari
perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi
dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
1. Tahap Pre-embrionik
3. Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa
ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi
mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
4. Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus".
Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa
kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia,
dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki
panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama
kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru
didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan
modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-
informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib.
Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al
Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran,
merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman
Allah.
DAFTAR PUSTAKA