Anda di halaman 1dari 12

MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET

DAN TAHAPAN JANIN


MENURUT AL QUR’AN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah : Keterpaduan Islam dan Ipek
Dosen : Edy Chandra, S. Si. MA

HARISNAWATI
NIM . 59461267

Tarbiyah/ IPA Biologi D-7

JURUSAN TADRIS IPA BIOLOGI – FAKULTAS TARBIYAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
MEKANISME PEMBENTUKAN GAMET

Gamet jantan dibentuk di jalan di dalam testis pada skrotum, sedangkan


gamet betina di bentuk di dalam ovarium. Pembentukan gamet jantan disebut
spermatogenesis dan pembentukan gamet betina disebut oogenesis.
1. Mekanisme Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi setelah seseorang laki-laki mengalami masa puber
(dewasa secara biologis).spermatogenesis kemudian akan terjadi secara teratur dan
terus-menerus seumur hidup laki-laki.
Di dalam testis, spermatogenesis terjadi tubulus seminiferus. Pada dinding.

Gambar 9.4 Skema Proses Spermatogenesis


Gambar 9.5 Struktur Sperma
Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus
seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui
proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentu sperma
fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di
epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat dan jaringan
epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada saat
spermatogenesis. Pintalan - pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang
testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis.
Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih)
yang disebut spermatogonia (spermatogonium = tunggal). Spermatogonia terletak di
dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus -
menerus membelah untuk memperbanyak diri, sebagian dari
spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap - tahap perkembangan tertentu untuk
membentuk sperma.Pada tahap pertama spermatogenesis, spermatogonia yang bersifat
diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran
epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogenia tipe A membelah
secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali
membelah, sel-selini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid.
Setelah melewati beberapa minggu,setiap spermatosit primer membelah secara meiosis
membentuk dua buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Spermatosit sekunder
kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk empat buah spermatid. Spermatid
merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n atau
mengandung 23 kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan
berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma).Proses perubahan spermatid menjadi
sperma disebut spermiasi. Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki
bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi
sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.Kepala sperma terdiri dari
sel berinti tebal dengan hanya sedikit sitoplasma. Pada bagian membran permukaan di
ujung kepala sperma terdapat selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom
mengandung enzimhialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus
lapisan pelindung ovum. Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di
bagian tengah sperma. Badan sperma banyak mengandung mitokondria yang berfungsi
sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma. Semua tahap spermatogenesis
terjadi karena adanya pengaruh sel-sel sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk
menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.
2. Mekanisme Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam
ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat
diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan
memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer. Oogenesis telah
dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia
sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit
primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer
ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang
mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).
Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta
oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar 200
ribu oosit primer saja. Sedangkan oositlainnya mengalami degenerasi selama
pertumbuhannya.Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami
perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap
pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua selyang tidak
sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar)
yang disebut Oosit Sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan
polar pertama (polosit primer). Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis
II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan
sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi
fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke
oviduk,meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II
pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel
kecil yang disebut badan polar kedua (polositsekunder). Badan polar pertama juga
membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu
ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.Oosit
dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel) merupakan
sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel berfungsi untuk
menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring
dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel
primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis
I pada oosit primer, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat
terbentuk oosit sekunder,folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada
masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang).
Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum.
Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan.
TAHAPAN PEMBENTUKAN JANIN
DALAM AL-QUR’AN

A. PENDAHULUAN
Manusia memiliki system reproduksi berupa organ yang dapat
menghasilkan calon keturunan baru. Hal ini dilakukan untuk memertahankan
keturunannya. Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme
baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang
dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai
hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara
umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi
tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri
menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian,
reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan
tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari
jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum
reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan
reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya
satu sel, melakukan reproduksi secara aseksual. Sistem reproduksi adalah salah satu
dari kekuasaan alah yang menciptakan manusia dari setetes air mani yang
kemudian menjadi nafas-nafas yang baru.
"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan?
Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang
menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (Al Qur'an Surat Al
Waqii’ah:57-59)

B. TAHAP PERKEMBANGAN JANIN


Saat sperma laki-laki bersatu dengan sel telur perempuan yang dalam biologi
dikenal dengan istilah “zigot” akan segera mulai berkembang dengan melakukan
pembelahan sel, dan akhirnya menjadi segumpal daging. Zigot melekat pada rahim,
dan memperoleh zat gizi dalam kandungan sang ibu. sungguh menarik, Allah selalu
menyebut zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu sebagai “segumpal darah”.
Seperti yang difirmankan Allah dalam Surat Al ‘Alaq : 1-3

َ ‫) ا ْق َرْأ َو َر ُّب‬1( ‫ان مِنْ َعلَ ٍق‬


(3)‫ك اَأْل ْك َر ُم‬ َ ‫ا ْق َرْأ ِباسْ ِم َر ِّب‬
َ ‫) َخلَ َق اِإْل ْن َس‬2( ‫ك الَّذِي َخلَ َق‬
Artinya
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari 'alaq (segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmu lah
Yang Maha Pemurah." (QS. Al 'Alaq: 1-3).
Arti kata ( ‫'" ) َخلَ َق‬alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel
pada suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah
yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah
Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat
digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu. Hal ini sekali lagi
membuktikan bahwa Al Qur'an merupakan wahyu dari Allah, Tuhan Semesta
Alam.
Dalam bahasa Arab, arti kata “alaq” atau “segumpal darah” adalah “benda
yang melekat pada suatu tempat”. Secara harfiah, kata tersebut digunakan untuk
menjelaskan lintah yang menempel pada kulit untuk menghisap darah. Dengan
menempel pada rahim secara sempurna, zigot pun mulai tumbuh. Sementara itu,
rahim sang ibu dipenuhi dengan cairan amnion yang melingkupi zigot. Fungsi
terpenting cairan amnion bagi pertumbuhan bayi adalah melindungi si bayi
dari serangan luar.
Zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia
melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi
dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu
mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.

Dalam Q.S Al Mu’minun ayat 14 Allah berfirman tentang pembentukan


janin dalam rahim ibunya :

Artinya
“Kemudian Kami membuat sperma-drop ke dalam gumpalan menempel, dan Kami
jadikan gumpalan menjadi benjolan [daging] dan Kami jadikan [dari], tulang
benjolan, dan Kami meliputi tulang dengan daging, kemudian Kami
mengembangkan dia ke yang lain penciptaan. Jadi terpujilah Allah, yang terbaik
dari pencipta” (Al Mukminun ayat 14).
Saat air mani/sperma (‫ )نطفة في ق رار مكي‬laki-laki bersatu dengan sel telur
perempuan yang dalam biologi dikenal dengan istilah “zigot” akan segera mulai
berkembang dengan melakukan pembelahan sel, dan akhirnya menjadi (‫) مض غة‬
segumpal daging, yang menempel pada tempat yang kokoh (rahim) ibunya berupa
gumpalan darah (‫) علقة‬.
Selain surat Al Mukminun ada juga surat yang menunjukan tahapan janin
yaitu surat Al Haj ayat 5 yaitu sebagai berikut:

Artinya :
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka
ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari gumpalan darah, dan kemudian dari segumpal daging,
yang sempurna kejadiannya dan tidak sempurna, agar Kami di jelaskan kepada
kamu dan tetappkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian berangsur-
angsur kamu samapilah kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan
(ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu
lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air diatasnya, hiduplah
bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
indah.”
Hal ini di benarkan oleh para ilmuan islam berarti sebelum ditemukannya
tahapan pembentukan janin oleh para ilmuan Allah sudah terlebih dahulu
memberikan kita pengetahuan dalam firman-firmannya. Dalam surat lain juga Allah
menerangkan "... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (Az Zumar :6)
Maksud disini adalah bahwa manusia diciptakan dalam rahim ibu dalam
tiga kegelapan. Embriologi modern telah mengungkap bahwa perkembangan
ebriologi bayi terjadi pada tiga daerah yang berbeda dalam rahim ibu
Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa
seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang
berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan
embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu.
Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas
kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku
Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang
embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut:
"Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua
setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan
janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran." (Williams P., Basic Human
Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari
perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi
dalam rahim adalah sebagaimana berikut:
1. Tahap Pre-embrionik

Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui


pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel
yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan
zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka
sendiri guna membentuk tiga lapisan.
2. Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa
ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi
mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.

3. Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa
ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi
mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.

4. Tahap fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus".
Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa
kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia,
dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki
panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama
kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru
didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan
modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-
informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur'an dengan cara yang ajaib.
Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al
Qur'an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran,
merupakan bukti nyata bahwa Al Qur'an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman
Allah.
DAFTAR PUSTAKA

asy Syarifain, Khadim al Haramain. Al Qur’an dan Terjemah. Saudi Arabia:


Lembaga Percetakan Al Qur’an Raja Fahd
Pratiwi, Dkk. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai