Anda di halaman 1dari 23

Reproduksi dan Inovasi

Teknologi Reproduksi
Pengertian
reproduksi
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah proses biologis
suatu individu atau menghasilkan individu
baruReproduksi atau perkembangbiakan adalah
proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu
baru.Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri
yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan oleh pendahulu
setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu generasi
selanjutnya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua
jenis, yakni seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua
individu yang biasanya dilakukan jenis kelamin yang
berbeda. Reproduksi pada manusia normal adalah contoh
umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang
lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual,
sedangkan organisme yang lebih sederhana seperti
makhluk bersel satu melakukan reproduksi secara
aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan
reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama.
Pembelahan pada sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh
dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual
tidak dibatasi kepada organisme bersel satu.
Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk
melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi aseksual contohnya adalah sebagai
berikut:

-Pembelahan sel
-Tunas Reproduksi vegetatif
-Fragmentasi
-Dporogenesis
-Partenogenesis
-Apomiksis
1. REPRODUKSI MANUSIA

Sistem reproduksi pada manusia termasuk ke dalam kategori reproduksi seksual.


Artinya, reproduksi terjadi melalui proses bertemunya gamet jantan (sperma)
dengan gamet betina (ovum) membentuk individu baru yang disebut dengan
fertilisasi.

Hasil dari fertilisasi atau pembuahan adalah terbentuknya zigot. Zigot kemudian
mengalami perkembangan embrio hingga dilahirkan menjadi anak. Sebagian
mamalia, termasuk manusia, bereproduksi secara seksual. Laki-laki akan
menghasilkan sperma, sementara perempuan akan menghasilkan ovum.
ORGAN REPRODUKSI
MANUSIA
Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada pria. Berikut adalah nama-nama serta fungsi
dari tiap organ.
1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing atau urine sekaligus tempat keluarnya sperma.
2. Skrotum berperan untuk menjaga suhu testis agar sesuai untuk memproduksi sperma. Pada
skrotum terdapat dua buah testis.
3. Testis adalah alat kelamin bagian dalam. Fungsinya adalah untuk memproduksi sperma dan
hormon testosteron.
4. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Fungsinya adalah sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara.
5. Saluran uretra adalah saluran yang terdapat dalam penis dan merupakan akhir dari saluran
reproduksi. Perannya adalah sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
6. Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan zat yang berisi basa (alkali),
fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.
7. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Fungsinya adalah menghasilkan cairan yang
bersifat asam.
Gambar di atas menampilkan sistem reproduksi pada wanita secara sederhana. Berikut adalah
nama-nama organ beserta fungsinya.
1. Vagina adalah saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim sekaligus tempat
mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi.
2. Servis merupakan struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina.
3. Saluran telur atau tuba fallopi atau oviduk terdapat sepasang di tiap tubuh perempuan, yaitu di
kanan dan kiri. Oviduk memanjang ke arah samping dari uterus. Fungsinya adalah membawa sel
telur dari infundibulum ke rahim. Pada saluran inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan.
4. Indung telur merupakan tempat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel, sel telur
atau ovum dikembangkan. Folikel juga menghasilkan hormon perempuan, yaitu estrogen dan
progesteron.
5. Rahim berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin setelah sel telur dibuahi oleh sel
sperma. Dinding rahim (endometrium) berperan dalam pembentukan plasenta.
REPRODUKSI HEWAN
1. Reproduksi aseksual
Reproduksi aseksual dihasilkan individu baru tanpa pelebaran sel kelamin jantan dan
sel kelamin betina. Pada umumnya reproduksi tersebut terjadi pada hewan tidak
bertulang belakang (invertebrata) dan sebagian kecil hewan bertulang belakang
(vertebrata).
Ada beberapa cara pada reproduksi aseksual, yakni:
• Membelah diri (pembelahan biner) Pada cara tersebut adalah pembelahan diri dari
satu sel menjadi dua sel baru. Itu seperti terjadi pada protozoa. Protozoa adalah
hewan pertama atau hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu.
• Fragmentasi Fragmentasi adalah pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan
selanjutnya membentuk koloni sel baru. Contohnya terhadi pada volvox. Volvox
adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk koloni.
2. Reproduksi seksual
Pada reproduksi tersebut melibatkan organ kelamin jantan dan betina serta ditandai
dengan peristiwa pembuahan (fertilisasi). Pembuahan bisa terjadi di luar tubuh maupun
di dalam tubuh. Fertilisasi pada hewan dibagai menjadi dua berdasarkan tempat
terjadinya, yakni:
• Fertilisasi eksternal Fertilisasi eksternal terjadi di luar tubuh induk betina. Hewan
yang fertilisasinya di luar tubuh induk akan menghasilkan sel telur dan sel sperma
dalam jumlah banyak.

• Fertilisasi internal,Fertilisasi internal apabila terjadi di dalam tubuh induk betina.


Biasanya terjadi pada hewan generative, seperti kura-kura (reptile), ayam (aves), dan
singa (mamalia).Kopulasi adalah tindakan dalam reproduksi seksual yang dilakukan
oleh sepasang hewan dengan menyatukan organ sel untuk memasukan sperma agar
terjadi fertilisasi.
Teknologi
Reproduksi
Pengertian Teknologi Reproduksi
 Teknologi reproduksi adalah ilmu reproduksi atau ilmu tentang
perkembangbiakan yang menggunakan peralatan serta prosedur
tertentu untuk menghasilkan suatu produk (keturunan).
 Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan meliputi
inseminasi buatan, perlakuan hormonal, donor sel telur dan sel
sperma, kultur telur dan embrio, pembekuan sperma dan embrio,
GIFT (gamet intrafallopian transfer), ZIFT (zygote intrafallopian
transfer), IVF (in vitro fertilization), partenogenesis dan kloning.
Produk Teknologi Reproduksi
1. Bayi Tabung
2. Kloning
3. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)
4. Kultur Jaringan atau sel
5. Organisme Transgenik
Bayi Tabung
Bayi tabung merupakan salah satu produk teknologi
reproduksi yang dihasilkan baik melalui teknik fertilisasi in
vitro maupun kloning. Fertilisasi in vitro adalah proses
pembuahan yang dilakukan diluar tubuh manusia (di dalam
cawan petri), sedangkan teknik kloning adalah produksi
sejumlah individu yang secara genetik identik melalui proses
seksual apabila melalui fertilisasi dan aseksual apabila
menggunakan sel somatis. Baik pada fertilisasi in vitro
maupun kloning, embrio yang dihasilkan “dititipkan“ kembali
kembali ke dalam rahim seorang wanita, baik yang ada
hubungan darah maupun yang tidak. Melalui teknologi in
vitro, analisis kromosom dari embrio yang memiliki resiko
kelainan genetik dapat dilakukan sebelum dikembalikan
kedalam rahim.
Kloning
Kloning adalah upaya untuk memproduksi sejumlah individu
yang secara genetik identik. Metode ini dapat dilakukan
melalui proses sexual dengan fertilisasi in vitro dan aseksual
dengan menggunakan sel somatis sebagai sumber gen Pada
kloning seksual, langkah awal yang dilakukan adalah
fertilisasi in vitro. Setelah embrio terbentuk dan
berkembang mencapai 4 sampai 8 sel maka dilakukan
splitting (pemotongan dengan teknik mikromanipulasi)
menjadi dua atau empat bagian. Bagian-bagian embrio ini
dapat ditumbuhkan kembali dalam inkubator hingga
berkembang menjadi embrio normal yang memiliki genetik
sama. Setelah mencapai fase blastosis, embrio tersebut
ditransfer kembali ke dalam rahim ibu sampai umur 9 bulan.
Berbeda dengan kloning seksual, pada kloning
aseksual, fertilisasi tidak dilakukan menggunakan
sperma, melainkan hanya sebuah sel telur
terfertilisasi semu yang dikeluarkan pronukleusnya
dan sel somatis. Karenanya, bila pada kloning
seksual, genetik anak berasal dari kedua orang
tuanya, maka pada kloning aseksual, genetik anak
sama dengan genetik penyumbang sel somatis.
Keuntungan dilakukannya Kloning
Embrio dan DNA :
 Kloning Embrio dan DNA dapat membantu
sejumlah orang yang memiliki ciri seperti berikut,
yaitu:
 Wanita yang tidak subur, sehingga peluang untuk
hamil menjadi lebih besar
 Orang tua yang diketahui memiliki kelainan
genetik yang dapat diturunkan pada anaknya.
 Orang tua yang ingin menghasilkan anak yang
memiliki kemampuan/bakat-bakat tertentu.
Kerugian Kloning:

Keragaman Populasi akan hilang


Bila manusia secara genetik sama maka
terdapat resiko mendapatkan penyakit
yang fatal dapat memusnahkan
semuanya.
Kloning dianggap tidak etis, tidak
manusiawi, dan tidak bermoral.
Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan, atau biasa disebut juga
dengan Kawin Suntik adalah suatu cara atau
teknik untuk memasukkan sperma ternak
jantan yang telah diproses ke dalam alat
reproduksi ternah betina dengan alat khusus.
Tujuan-tujuan dibentuknya Bayi Tabung,
Kloning, dan Inseminasi Buatan:
 Bayi Tabung : Untuk membantu pasangan yang
tidak subur agar memperoleh keturunan
 Kloning : Untuk memperoleh keturunan yang
identik dengan induknya.
 Inseminasi Buatan : Untuk memperoleh
keturunan hewan ternak yang berkualitas baik.
Kultur Jaringan atau Sel
 Adalah teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan cara
menumbuhkan sel yang diambil dari sebagian jaringan
tumbuhan dalam media khusus.
 Tujuannya adalah untuk memperoleh bibit tanaman baru
yang cepat dan banyak dalam waktu yang tidak lama dan
sifatnya sama dengan induknya.
 Teori yang melandasi: Teori Totipotensi (potensi penuh),
yaitu kemampuan sel untuk tumbuh menjadi individu baru
jika ditempatkan pada lingkungan yang sesuai
Organisme Transgenik
 Adalah organisme yang telah diubah urutan informasi genetik
di dalam kromosomnya melalui penyisipan gen baru ke dalam
kromosom.
 Hal tersebut menyebabkan individu yang dihasilkan sifatnya
berubah, tidak sama dengan induknya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai