Anda di halaman 1dari 43

IPA-9,KTSP

Jumat, 04 Oktober 2013

BAB 2 SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA


Alat Reproduksi Manusia
Alat reproduksi pada pria

Organ reproduksi pria

 Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)


o Penis, merupakan alat kopulasi yaitu untuk menyalurkan sperma ke dalam vagina.
o Skrotum (kantong testis), berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu bagi pembentukan
sperma.
o Lubang uretra, tempat keluarnya urine dan sperma.
 Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)
o Sepasang testis, tempat pembentukan sperma dan hormon testosteron.
o Epididimis, merupakan saluran sperma. Berfungsi juga sebagai tempat pematangan sperma.
o Vas deferens, merupakan saluran sperma menuju ke uretra.
o Vesikula seminalis (kantong sperma), merupakan tempat penampungan sperma.
o Saluran uretra, adalah saluran bersama antara urine dan sperma.

Alat reproduksi pada wanita


Organ reproduksi wanita

 Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)


o Celah (vulva), terbentuk oleh dua bibir besar (labium mayora) pada bagian luar, dan dua bibir
kecil (labium minora) pada bagian dalam.
o Kelentit (klitoris), jaringan erektil yang memiliki struktur seperti penis pada pria.
o Lubang uretra, merupakan lubang kencing.

 Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)

Organ reproduksi wanita

o Sepasang indung telur (ovarium), merupakan tempat pembentukan sel telur (ovum) dan hormon
reproduksi (estrogen danprogesteron).
o Sepasang saluran telur (oviduk) atau tuba fallopiiyang menyalurkan telur dari ovarium menuju
uterus. Oviduk juga merupakan tempat terjadinya pembuahan (fertilisasi).
o Rahim (uterus), tempat pertumbuhan embrio.
o Leher rahim (cervix).
o Liang peranakan (vagina), tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi saat melahirkan.
o Selaput dara (hymen).
Usia Subur
Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas, pada wanita
ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium)
disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur. Usia subur pada
wanita berakhir ketika sudah tidak haid (menopause).

Tahap siklus menstruasi:

1. Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

2. Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.

3. Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.

4. Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.


Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur
karena terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hayat.
Fertilisasi
Apabila sel telur bertemu dengan sperma pada tuba fallopii, maka akan terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot.
Zigot akan membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah kumpulan sel yang menyerupai bola. Jika
dapat tertanam di dalam rahim akan menjadi embrio. Embrio tumbuh di dalam cairan amnion (air ketuban) yang
dihasilkan oleh dinding amnion. Air ketuban berfungsi melindungi embrio dari guncangan, benturan, kekeringan,
dan membantu persalinan. Embrio mendapatkan suplai makanan dan oksigen dari induknya dengan perantara
plasenta dan tali pusat. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut:

1. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.

2. Mengalirkan zat sampah dari embrio ke induk.

3. Melindungi janin dari berbagai racun dan penyakit.

Masa kehamilan pada manusia berkisar 38 minggu (9 bulan 10 hari) dihitung dari masa pembuahan, namun ada
yang dilahirkan secara prematur yaitu usia kandungan berkisar 7 bulan. Proses kelahiran bayi secara normal
melalui vagina, namun ada yang melalui bedah caesar karena pinggul sempit atau karena posisi bayi sungsang
atau melintang. Perkembangan embrio dalam rahim adalah sebagai berikut:
1. Usia 4 minggu, mulai tampak mata dan telinga.

2. Usia 8 minggu, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

3. Usia 10 minggu, sudah tampak sebagai bayi dengan kepala lebih besar dari badan.

4. Usia 16 minggu, tampak organ sudah lengkap.

5. Usia 38 minggu, sudah siap dilahirkan.


Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Penyakit Tidak Menular
 Kanker leher rahim dan kanker rahim

 Kista

 Kanker prostat (pada pria)


 Impoten (lemah syahwat)
Penyakit Menular
 Sifilis, disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

 Gonorhoe (GO/kencing nanah) disebabkan oleh bakteri Neisheria gonorhoe.

 Keputihan, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis yaitu hewan protozoa sejenis flagellata
Cara mencegah penyakit kelamin adalah sebagai berikut:
 Menjaga kebersihan organ reproduksi (kewanitaan): membasuh dari arah depan ke belakang, membasuh
dengan air daun sirih, sesering mungkin mengganti pakaian dalam, memilih bahan pakaian dalam terbuat dari
katun untuk mengurangi kelembaban.

 Menjauhkan diri dari perbuatan zina (suka berganti pasangan) baik ditempat pelacuran maupun dengan
pasangan selingkuh.

 Himbauan bagi para pezina untuk selalu memakai pelindung (kondom) bagi kaum prianya.
AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) bukan merupakan penyakit pada sistem reproduksi, namun AIDS
dapat disebabkan karena adanya hubungan seksual oleh penderita AIDS. AIDS merupakan kumpulan gejala
penyakit karena turunnya sistem kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang tidak terinfeksi HIV. Jadi begitu
seseorang terkena HIV, virus terus berada di dalam tubuh seseorang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh
(sel darah putih). Jika pertahanan tubuh sudah lemah, orang akan mudah diserang oleh berbagai macam penyakit.
Penyakit-penyakit inilah yang dapat menyebabkan kematian.

Beberapa perilaku yang beresiko menularkan AIDS antara lain:

 Hubungan seks dengan penderita AIDS

 Menerima transfusi darah yang sudah tercemar HIV

 Penggunaan jarum tindik atau pembuatan tato yang sudah tercemar HIV

 Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV

 Ibu hamil yang terinfeksi HIV secara otomatis menularkan HIV pada bayi yang dikandung

SUMBER 2

Sistem Reproduksi Pada Manusia - Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat
berkembang biak, begitu juga dengan manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi secara
kawin (seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki sistem reproduksi yang berbeda
sesuai dengan fungsinya.

Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel
kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin
manusia yang dihasilkan oleh perempuan.
A. Organ Reproduksi pada Laki-laki

Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis berfungsi
sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Testis
berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut skortum.

Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis merupakan
saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma.

Dari epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan uretra. Penis
merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma pada
saluran kelamin wanita. Penis juga merupakan muara dari saluran kencing.

B. Organ reproduksi pada Perempuan

Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina. Ovarium
terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi
(saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong dengan
rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium.
Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina merupakan
tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.

C. Proses Reproduksi Manusia

Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada laki-laki dan
perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma) disebut spermatogenesis.

Spermatogenesis terjadi pada testis. Pada testis terdapat sel induk sperma (spermatogonia)
yang secara berurutan akan membelah menjadi spermatosit primer, spermatosit sekunder,
spermatid, dan terbentuklah sperma. Seorang laki-laki dapat menghasilkan sperma sepanjang
hidupnya selama dia sehat. Setiap hari, sperma yang dihasilkan sekitar 300 juta, namun hanya
satu sperma saja yang dapat membuahi ovum.
Pembentukan sel kelamin (sel telur/ ovum) pada perempuan disebut oogenesis. Oogenesis
terjadi pada ovarium. Pada ovarium terdapat sel induk ovum (oogonium) yang secara
berurutan akan membelah menjadi oosit primer, oosit sekunder, ootid, dan terbentuklah
ovum. Ovum yang siap dibuahi akan keluar dari ovarium.

Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak dibuahi, ovum akan
mati dan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi pada perempuan umumnya memiliki jarak 28
hari. Pembentukan ovum pada wanita terjadi pada umur antara sekitar 13 sampai 45 tahun.

Proses kehamilan akan terjadi jika ovum dibuahi oleh sperma. Peristiwa pembuahan ovum
oleh sperma disebut fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada tuba Fallopi. Sel telur yang telah dibuahi
disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot
membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada
dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin.
Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim.

D. Penyakit pada Sistem Reproduksi

Penyakit pada sistem reproduksi biasa disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus. Bakteri
dapat menyebabkan beberapa gangguan pada organ reproduksi terutama organ reproduksi
pada wanita. Keputihan dengan warna hijau dan bau merupakan salah satu gangguan yang
disebabkan oleh bakteri. Bakteri juga dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut berupa kista
bahkan hingga menimbulkan kanker rahim.

Namun pada umumnya penyakit kelamin yang mematikan disebabkan oleh sikap hidup
manusia seperti seks bebas dan penggunaan narkoba dengan jarum suntik. Penyakit tersebut
antara lain adalah HIV, sipilis dan gonorhoe.

Virus yang sampai saat ini sangat ditakuti dan meyebar melalui alat reproduksi adalah virus
HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini merupakan virus yang menyebabkan
hilangnya sistem kekebalan tubuh. Kerusakan yang disebabkan virus HIV akan menimbulkan
penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Sipilis merupakan penyakit kelamin yang sangat ganas, sehingga sering disebut dengan
penyakit raja singa. Sipilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sipilis biasanya
menyebar melalui hubungan intim, melalui luka atau selaput lendir. Penyakit ini ditunjukkan
dengan penurunan berat badan, sakit kepala, demam, kelainan pada kulit yang menular,
kelainan pada mata, hati, tulang, saraf, dan getah bening.

Walaupun penyakit ini sangat ganas dan menyerang hampir semua alat tubuh, namun masih
dapat diobati. Pengobatan sipilis dilakukan dengan pemberian antibiotik penisilin. Jika tidak
diobati penyakit ini akan menyebabkan kematian.

Gonorhoe merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae.
Gejala penyakit ini ditunjukkan dengan munculnya nanah dari alat kelamin. Pengobatan
penyakit gonorhoe dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti penisilin, tetrasiklin
atau kanamisin

SUMBER 3

Alat reproduksi pria

Alat kelamin dalam pria terdiri atas:

a. Testes

Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung
yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron.
Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.

b. Saluran reproduksi, terdiri atas:


- Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari
testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran
ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk
sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak.

- Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini
terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke
kantung sperma (vesicula seminalis).

c. Kelenjar kelamin

Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas
menghasilkan sekrit (getah) yaitu:

- Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya
dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.

- Kelenjar prostat: getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.

- Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah

- Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan
dialirkan ke urethra.

Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen
yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis
(alat kelamin luar pria).

d. Urethra

Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:

- sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh

- sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.

Alat kelamin luar pria terdiri atas:

a. Penis

Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin
(senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim
wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak
mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu
penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan
ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai
berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat.

b. Scrotum

Merupakan kantung tempat kedua testis berada.

Untuk lebih jelas mengenai alat reproduksi pria bisa dilihat di sini.

Alat reproduksi wanita

Seperti halnya pria, alat reproduksi wanita juga terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar wanita terdiri atas:

a. Celah luar yang disebut vulva.

b. Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayor)
dan bibir kecil (labium minor).

c. Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah
terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria.

d. Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin
(vagina).

Alat kelamin dalam wanita terdiri atas:


a. Ovarium (indung telur)

Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya
seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang
membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.

b. Saluran reproduksi

- Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk
corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi
untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.

- Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan
bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan
otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel
yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak
mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini
dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan
ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.

- Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan
organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka
organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan
bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang
berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.

Mekanisme produksi ovum dan siklus menstruasi

Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur,
yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka
seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa
menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon
kelamin.

Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme
produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.

- Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi
untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.

- Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen
ialah:

 merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim


 menghambat produksi FSH oleh pituitari
 memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari
hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.
- Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna
kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi estrogen lagi, tetapi
mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat dan
mempertahankan pertumbuhan endometrium.
- Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini
menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk
memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan korpus luteum tidak dapat
memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah menyebabkan penebalan dinding
rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang
disebut menstruasi.

- Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi
/ transplantasi (penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus
menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic
Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh
induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).

Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.
Janin kucing sebagai contoh perbandingan: 1 umbilicus, 2 amnion, 3 allantois, 4 kantung kuning telur, 5 perdarahan, 6 placenta

Sakus vitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat
pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut
berfungsi untuk:

 Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.


 Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama
kehidupannya didalam rahim.
Amnion
Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion
menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan
tahan goncangan.

Korion

Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar
membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada
dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan
peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta.

Alantois

Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh-
pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta.
Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi
dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam
plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan
selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO 2 dari pembuluh darah
embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila
pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung
janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta.

Berikut ini adalah animasi tentang alat-alat reproduksi pada pria dan wanita, termasuk proses
kelahiran bayi. Perhatikan juga bagaimana bayi melakukan positioning saat keluar dari dalam rahim

- See more at: http://biologimediacentre.com/sistem-reproduksi-2-reproduksi-pada-


manusia/#sthash.0fT3oncV.dpuf

sumber 4

Organ Reproduksi Laki-laki

Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin laki-


laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari proses reproduksi manusia.
Pada laki-laki, organ-organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul
wilayah.

Organ reproduksi pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani
dan sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh
dan ovum dibuahi ( zigot ) secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir
sebagai anak.

Berikut rincian dari Organ Reproduksi Laki-laki:

Organ Reproduksi Laki-laki

1. Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk


menyalurkan sperma dan air seni.
2. Glans, adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung
pembuluh darah dan syaraf.
3. Foreskin (preputium), adalah kulit yang menutupi bagian glans. Sunat adalah
suatu kebiasaan di beberapa negara. Sunat dianjurkan karena memudahkan
membersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi.
4. Kandung Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal
dari ginjal (air seni).
5. Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air
mani.
6. Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat
makanan untuk menghidupi sperma.
7. Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang.
8. Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari
testis menuju vesicle seminalis. Panjang Vas deferenssekitar 45 cm dengan diameter
sekitar 2,5 mm.
9. Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang
membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran
testis yang kecil akan berkumpul di Epidydimis.
10. Testis (pelir), berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari
dengan bantuan testosteron. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma
membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh.
11. Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan
berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung
otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testiske dinding perut dengan maksud
mengatur suhu testis agar relatif tetap.
12. Tulang kemaluan, terletak di depan kandung kencing.
13. Rambut kemaluan, berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung
menempel pada kulit kemaluan
14. SUMBER 5
A. ORGAN REPRODUKSI PADA
MANUSIA
Berdasarkan cara perkembangbiakannya manusia
tergolongvivipar dengan fertilisasi internal. Ditinjau dari jenis kelaminnya,
manusia dapat dibedakan menjadi pria dan wanita. Pria dan wanita mempunyai organ
reproduksi yang berbeda.
1. Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel
kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita.

a. Testis
Apakah yang dimaksud dengan testis? Dimanakah letak testis pada alat
reproduksi laki-laki? Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan
organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan
suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal.
Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut
skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri
berbeda. Testis berfungsi menghasilkan sperma. Bentuk sperma sangat kecil dan
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti
kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya. Testis juga memiliki tanggung
jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang
sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat
suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang
memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

b. Skrotum
Tahukah kamu fungsi dari skrotum? Skrotum adalah kantong kulit yang
melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum
berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur
jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat
mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan
menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat.
Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya
luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

c. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens
membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari
epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma.
Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh test
d. Epididimis
Apakah yang dimaksud dengan epididimis? Apa yang kamu ketahui tentang
epididimis? Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens.
Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
e. Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

f. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untukmelindungi sperma dari
gangguan luar.
g. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa
sperma dan urine ke luar tubuh.
h. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian
kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara
operatifsaat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk
dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya
hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada
bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran
ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama,
saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Setelah belajar alat reproduksi laki-laki, kamu mengenal apa itu sperma.
Tahukah kamu bagaimana proses pembentukan sperma? Proses pembentukan dan
pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya
dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus
seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut
spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis
menghasilkan spermatogonium yang haploid .
Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer.
Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk
menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit
sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang
hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
2. Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur),
oviduk/tuba fallopi (saluran telur), dan vagina. Saat dilahirkan seoranganak wanita
telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi
sepenuhnya. Alat reproduksi iniakan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita
telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita terdiri atas vulva, vagina,
serviks, rahim, tuba fallopi, dan ovarium.

a. Vulva
Pernahkah kamu mendengar tentang vulva? Vulva merupakan daerah yang
menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung
luar vagina, dan saluran kemih. Apakah yang dimaksud dengan mons pubis, labia,
dan klitoris? Mons pubisadalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian
bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut
pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasarmons
pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar
disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir
dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke
vagina.
Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis.
Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik
dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi
seksual.
b. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan
berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan
jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit.
Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar
seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi
oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa
berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama,
kecelakaan, masturbasi/onaniyang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
c. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan
dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian
vagina.
Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini
menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.
d. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Tahukah kamu peranan rahim bagi wanita? Rahim berperan
besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear,
berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran
panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat
hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi
sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki
banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan
janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
☯ Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan
dengan rongga perut.
☯ Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar
pada proses persalinan (kontraksi).
☯ Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahimtempat menempelnya sel
telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi
pembuluh darah.
e. Ovarium
Kamu pasti pernah mendengar tentang ovarium. Apa yang kamu ketahui
tentang ovarium? Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung
telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium
berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus
menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur
dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.
f. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah
sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran
ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari
tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung
bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.Ujung yang bebas berbentuk
seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk
menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan
oleh rambutrambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menujuke dalam
rahim.
Kamu telah mengenal alat-alat reproduksi wanita,tahukah kamu bagaimana
terbentuknya ovum? Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di
ovarium.
Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium
untuk membentuk oogonium yang diploid. Tahukah kamu bahwa setiap oogonium
dilapisi oleh sel folikel? Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika
folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit
sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum
haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.

B. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio


Apakah kamu pernah mendengar tentang fertilisasi?Apa yang dimaksud
dengan fertilisasi? Fertilisasi adalah prosespembuahan. Bagaimana proses
fertilisasi terjadi dalam tubuhmanusia? Coba kamu pahami pembahasan berikut.
Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbairumbaipada corong tuba fallopi.
Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi
membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi
sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh
darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi. Bersamaan dengan
terjadinya pematangan ovum, selseldinding rahim tumbuh menebal dan banyak
pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi
gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon
esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk
menjadi bayi.
Coba kamu perhatikan perkembangan embrio di bawah ini.
1) Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2) Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki
3) Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dansudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.

4) Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.

5) Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Tahukah kamu fungsi dari
plasenta? Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
�� Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
�� Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darahinduknya.
�� Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kumanpenyakit.
C. Siklus Menstruasi
Pada pelajaran sebelumnya telah dikatakan bahwa ovum yang tidak dibuahi
akan meluruh dan keluar dari rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi. Menstruasi
disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah.
Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika tidak
terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar
melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu
antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu
siklus menstruasi Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata
berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus
menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase,
yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar
esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang
disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase
menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada
fase ini? Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan
memacu hipofise untukmengeluarkan FSH. Apa yang kamu ketahui tentang FSH?
FSH singkatan darifolikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel
dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen
menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium.
Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir
yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada
vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi
pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH,
kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa
ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Walaupun panjang siklus menstruasi berbedabeda, fase pasca-ovulasi ini selalu
sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel
matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus
luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan
hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron
mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium
untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika
tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang
hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen
menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian
seterusnya.

E.Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia


1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome),Acquiredberarti
diperoleh, Immuno Deficiencyberarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti
penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekaliterserang penyakit yang
berbahaya.
2. Gonorea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseriagonorrhoeae.Bakteri ini
dapat ditularkan melaluikontak seksual. Penderita gonorea akan merasakansakit
pada saat urinasi, kadang-kadang urinemengeluarkan nanah, jika penderita gonorea
tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran sperma pada pria dan
saluran tuba falopii pada wanita sehingga dapat mengakibatkan
kemandulan.
3. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponemapallidium, bakteri ini
biasa ditularkan melalui kontak seksual, namun demikian bakteri ini juga
dapatditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita
sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin danjika tidak
segera diobati bakteri dapat merusak selotak, melumpuhkan tulang atau merusak
jantungdan pembuluh darah.

3.Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva danvagina yang sering
menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih kehijauan
dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella vaginalis. Dapat pula
disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamur Candida
albicans.
4. Hipertropik Prostat
Hipertropik Prostat adalah pembesaran prostat yang terjadi pada pria berusia 50
tahun. Penyakit ini diduga berhubungan dengan penuaan dan proses perubahan
hormone. Gejalanya adalah rasa ingin kencing terus menerus. Dapat diobati dengan
operasi.
15.

16. SUMBER 6
17.

18. Peta Konsep

Peta Konsep

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru
diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel
telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.

A. Alat reproduksi laki-laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian
dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan
skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas
deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Alat Reproduksi Pria

1. Testis

Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter
sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di
luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis
sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu.
Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.

Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron.
Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak
laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan
berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak
dewasa.

2. Skrotum

Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin,
maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan
dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan
membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.

3. Vas deferens

Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang
dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma
sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas
deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini
berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.

4. Epididimis

Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.

5. Vesikula seminalis

Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.

6. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.

7. Uretra

Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan
urine ke luar tubuh.

8. Penis

Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala
terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif
saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.
Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama.
Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam
penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk
mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran
pengeluaran sperma, dan urine.
Sperma

Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah
mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel
sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu
tetes semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai
flagela (ekor).

Proses Spermatogenesis

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada


pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis.
Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat
sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah
secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogenesis

Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer.


Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan
dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan
membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel
spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
B. Alat reproduksi wanita

Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap,
tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya
saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga
terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri
dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan
pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus
(rahim).

Alat Reproduksi Wanita


Female Reproductive System

1. Vulva

Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis,
labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah
gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh
saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang
terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir
dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar.
Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga
jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora
dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan
sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar
dalam fungsi seksual.

2. Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada
rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena
terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat
hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina
ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya
bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga
dan sebagainya.

3. Serviks

Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim
dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks
memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak,
elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang
berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.

4. Rahim

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi
wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim
seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan
ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi
saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi
sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki
banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan
janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

☯ Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan


dengan rongga perut.
☯ Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar
pada proses persalinan (kontraksi).
☯ Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel
telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi
pembuluh darah.

5. Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak
ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil
memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi.
Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.

6. Tuba fallopi

Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran
yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba
fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas
dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai
dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur
saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di
dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.

Proses Oogenesis

Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan


ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk
oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur
ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara
meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder
kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.

Oogenesis

C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap
rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi
sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak
menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang
telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi
menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh
menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel
tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi
hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan
untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

embrio usia 8 minggu

3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang
sudah lengkap.
embrio usia 16 minggu

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi
sebagai berikut.
􀂉 Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
􀂉 Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
􀂉 Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

D. Siklus Menstruasi

Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya
dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh
darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini
akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi
secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi
berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-
beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai
hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:

1. Fase menstruasi

Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar
esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang
disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase
menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi
berkisar antara 50-150 mili liter.

2. Fase pra-ovulasi

Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen.
Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding
endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

3. Fase ovulasi

Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke
14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH
merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4. Fase pasca ovulasi

Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun


panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14
hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah
melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen
namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron
dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi
demikian seterusnya.
Perubahan Hormon Saat Menstruasi

E. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia

Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat
menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu,
kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak dapat
memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan
dengan sistem reproduksi adalah
sebagai berikut.

1. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat
terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang
tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh
berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak
menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti
lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.

a. Gejala HIV

AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh
dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat
melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa
terserang berbagai penyakit.

Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak
memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7 tahun,
tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.

Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan,
tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari.
Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah
bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini
berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.

Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat
berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC,
pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama
3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS,
harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada
darahnya.

b. Penularan HIV

Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat
menyerang orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan
semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui
transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada
janinnya.

Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang
tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin
mencegah penyebaran virus ini.

c. Pencegahan HIV

Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya
terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan
darahnya.
4) Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.

2. Sifilis

Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh
bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual,
transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-
laki atau di rahim perempuan. Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala
selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak
menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan
pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini
juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa
kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun
gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.

3. Gonore

Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat
menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher
rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan
keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna
hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya
gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang
menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi
yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari
penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.

4. Klamidia (klamidiasis)

Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga
mengakibatkan infeksi pada testis.

5. Herpes (dhab)

Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu
yang ditularkan ke fetusnya.

6. Candidiasis (keputihan)

Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang
menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit,
lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran.
Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga
Reproduksi pada Tumbuhan
dan Hewan
Reproduksi
(Perkembangbiakan)

selamat datang di materi reproduksi pada Tumbuhan dan hewan


nah, disini kita akan sama sama belajar mengenai apa sih itu reproduksi dan gimana aja sih cara
reproduksi pada tumbuhan dan hewan itu ? semoga bermanfaat teman teman ^^ check it out ….
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang biak. Tujuan perkembangbiakan
yaitu untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada
dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah
perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif
adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan. Tumbuhan berkembangbiak dengan cara kawin
(generatif) dan tidak kawin (vegetatif).

A. Reproduksi pada Tumbuhan

1. tumbuhan Tidak Berpembuluh


a. Reproduksi Ganggang (Alga)
 Reproduksi vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora. fragmentasi. dan membelah
diri.
1. Dengan membentuk oospora (spora) berupa sel reproduksi aseksual yang memiliki flagel (bulu
cambuk), misalnya pada Chlorococcum.
2. Secara Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. setiap
potongan tubuh dapat berkembang menjadi organisme baru, misalnya pada Spirogyra.
3. Dengan membelah diri, misalnya pada Navicula
 Reproduksi generatif, antara lain dengan konjusasi dan membentuk sel kelamin.
1. Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak diketahui jenis kelaminnya.
Untuk membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-). Konjugasi diawali dengan
plasmogonu (persatuan plasma) dilanjutkan dengan kariogomi (persatuan inti sel). Reproduksi
secara konjugasi terjadi pada Spirogyra.
2. Dengan pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum) oleh oogonium dan sperma
oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan Oedogonium.
2. Tumbuhan Berpembuluh

a. Reproduksi Tumbuhan Paku

Pada tumbuhan paku terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan generasi sporofit yang
menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu sporofil dan tropofil.
Sporofil adalah daun yang bersifat fertil (subur), dapat menghasilkan spora: sedangkan tropofil
adalah daun yang bersifat infertil (mandul). tidak dapat menghasilkan spora.

B. Reproduksi Tumbuhan Berbiji


1. Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua macam. yaitu
reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif alami adalah
reproduksi vegetatjf yang terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia), sedangkan
reproduksi vegetatif buatan adalah reproduksi vegetatif dengan bantuan manusia.
 Rhizoma

Rhizoma (akar rimpang) sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di bawah
permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti
batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk
menjadi sisik dan di setiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak
tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan tanaman induknya
sehingga membentuk rumpun. Rhizoma antara lain ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit,
sansiviera, dan temu lawak.
 Geragih (Stolon)

Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah.
pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme
baru. Di bagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar serabut baru. Kuncup bagian ujung
umumnya menyentuh ranah. Setelah jauh dari induknya, ujung geragih akan membelok ke atas
dan tumbuh menjadi tanaman baru yang jauh dari induknya. Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei (geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta
rumput teki (geragih tumbuh di barvah permukaan tanah).

 Tunas Adventif

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan


pada ujung batang ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan perkembangbiakan
dengan tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek, dan sukun.

 Umbi Lapis

Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi’ terdiri atas


batang yang sangat pendek, dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, dan menyerupai sisik.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih,
dan bakung.

 Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya menggembung membentuk
umbi. Bagian ini merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang dan gembili. Umbi batang
juga merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif. Pada umbi batang dapat tumbuh mata
tunas, yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
2. Reproduksi Generatif”
a. Penyerbukan
Pada tumbuhan, sebelum terjadi proses pembuahan (fertilisasi), terjadi proses
penyerbukan/persarian (polinasi ). Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Penyerbukan
adalah peristiwa jatuhnya melekatnya serbuk sari di kepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup
(Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji.
Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam
satu tumbuhan. baik pada satu bunga ataupun pada bunga yang berbeda. Contoh tumbuhan
berumah satu adalah kacang-kacangan, jambu-jambuan, dan terung-terungan.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam
tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat
dibedakan sebagai berikut.
 Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami terjadi pada tumbuhan
yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga
atau mahkota bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau
berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang. bunga terletak
jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dan ringan sehingga mudah diterbangkan
angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jika digoyang;
kepala putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari
bunga sehingga mudah menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi pada
rumputrumputan, padi, dan jagung.
 Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp,
eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan
terendam dalam air.
 Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami terjadi pada tumbuhan
yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna
mencolok dengan aroma khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah
melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan pepaya. Zoidiogami
dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu penyerbukan. Misalnya. Entomogami
(penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat, kumbang, dan lebah), malakogami
(penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan
kelelawar).
Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke kepala putik
dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara yang membantu penyerbukan.
Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan
untuk mendapatkan jenis bibit baru yang unggul. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke
kepala putik. penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal
dari benang sari bunga itu sendiri. Jika terjadinya penyerbukan pada saat bunga masih kuncup,
disebut kleistogami.
2. Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik
berasal dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.
3. Penyerbukan silang (allogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal
dari benang sari bunga tanaman lain yang termasuk satu jenis (spesies).
4. Penyerbukan bastar, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang
sari bunga tanaman lain yang sejenis, tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga
manalagi diserbuki bunga mangga golek.

C. Reproduksi pada Hewan


1. Reproduksi Avertebrata
 Reproduksi Vegetatif
a. Membelah Diri
Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya
Amoeba, Puramaecium, dan Euglena. Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan
inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang
masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma
menggenting (menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan
lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang
berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang
menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan
membaik. dinding kista akan pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh
dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.
b. Fragmentasi
Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing-masing
potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contoh hewan yang
melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai
daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian,
masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu
juga ketika dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga
ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu individu terdapat
dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan betina dan dapat melakukan
reproduksi secara generatif.
c. Pembentukan Tunas
Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Individu baru
Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan
diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-
ubur, hewan karang, dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh, disebut
tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang
menjadi individu baru.
d. Sporulasi
https://www.youtube.com/watch?v=GrGvVN3uqAM
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora.
Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel
satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium
mengalami dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam
tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita
penyakit malaria.
 Reproduksi Generatif
a. Protozoa
Pada Protozoa (hewan bersel satu). Reproduksi generativ terjadi dengan cara konjugasi, yaitu
perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa
yang melakukan konjugasi. misalnya Paramecium caudatum.

b. Porifera
Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar perairan. dan
bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat reproduksi. Porivera tidak dapat
melakukan reproduksi sendiri. Dengan kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua
individu. Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum Porifera yang sudah
masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva
berflagela (berbulu cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui suatu
lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang sangat kecil itu akan menempel
pada suatu dasar perairan untuk tumbuh dan berkembang menjadi Porifera dewasa.
c. Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi secara
generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat kelamin jantan. Penghasil
sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin
betina, penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra
dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi
pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu masak
ovum dan sperma tidak bersamaan.

gimana , sudah lebih jelas kan sekarang ?


untuk menguji kepahaman teman – teman sekalian, coba deh unduh dan kerjakan soal latihan ini
^^
Nah, itu tadi sekilas materi tentang Reproduksi Tumbuhan dan Hewan.. teman-teman sekalian

bisa kok cari lebih dalam lagi mengenai materi ini coba kunjungi website ini
atau disini ^^
Sumber:
Sukis Wariyono, Yani Muharomah. Mari belajar ilmu alam sekitar 3: Panduan Belajar IPA
terpadu untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
2008.
oh iya, reproduksi ini sebenarnya berhubungan dengan adanya pewarisan sifat yang disebut
dengan HEREDITAS.. mau tau selengkapnya tentang Hereditas ? ayo download
materinya disini ya teman-teman ^^
Read more: http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/02/pewarisan-sifat-materi-ipa-kelas-
9.html#ixzz3VSPyVWSK
Bagikan ini:

Anda mungkin juga menyukai