Anda di halaman 1dari 13

BAB 2 SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Alat Reproduksi Manusia


Alat reproduksi pada pria

Organ reproduksi pria

 Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)


o Penis, merupakan alat kopulasi yaitu untuk menyalurkan sperma ke dalam vagina.
o Skrotum (kantong testis), berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu bagi pembentukan
sperma.
o Lubang uretra, tempat keluarnya urine dan sperma.

 Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)


o Sepasang testis, tempat pembentukan sperma dan hormon testosteron.
o Epididimis, merupakan saluran sperma. Berfungsi juga sebagai tempat pematangan sperma.
o Vas deferens, merupakan saluran sperma menuju ke uretra.
o Vesikula seminalis (kantong sperma), merupakan tempat penampungan sperma.
o Saluran uretra, adalah saluran bersama antara urine dan sperma.

 Alat reproduksi pada wanita

Organ reproduksi wanita

 Alat reproduksi bagian luar (Genetalia eksterna)


o Celah (vulva), terbentuk oleh dua bibir besar (labium mayora) pada bagian luar, dan dua bibir
kecil (labium minora) pada bagian dalam.
o Kelentit (klitoris), jaringan erektil yang memiliki struktur seperti penis pada pria.
o Lubang uretra, merupakan lubang kencing.

 Alat reproduksi bagian dalam (Genetalia interna)

Organ reproduksi wanita


o Sepasang indung telur (ovarium), merupakan tempat pembentukan sel telur (ovum) dan
hormon reproduksi (estrogen danprogesteron).
o Sepasang saluran telur (oviduk) atau tuba fallopiiyang menyalurkan telur dari ovarium menuju
uterus. Oviduk juga merupakan tempat terjadinya pembuahan (fertilisasi).
o Rahim (uterus), tempat pertumbuhan embrio.
o Leher rahim (cervix).
o Liang peranakan (vagina), tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi saat melahirkan.
o Selaput dara (hymen).

Usia Subur
Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas, pada wanita
ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium)
disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur. Usia subur
pada wanita berakhir ketika sudah tidak haid (menopause).
Tahap siklus menstruasi:
1. Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.

2. Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.

3. Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.

4. Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.


Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur
karena terjadi rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hayat.

Fertilisasi
Apabila sel telur bertemu dengan sperma pada tuba fallopii, maka akan terjadi pembuahan dan
terbentuklah zigot. Zigot akan membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah kumpulan sel yang
menyerupai bola. Jika dapat tertanam di dalam rahim akan menjadi embrio. Embrio tumbuh di dalam
cairan amnion (air ketuban) yang dihasilkan oleh dinding amnion. Air ketuban berfungsi melindungi embrio dari
guncangan, benturan, kekeringan, dan membantu persalinan. Embrio mendapatkan suplai makanan dan oksigen
dari induknya dengan perantara plasenta dan tali pusat. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut:
1. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.

2. Mengalirkan zat sampah dari embrio ke induk.

3. Melindungi janin dari berbagai racun dan penyakit.

Masa kehamilan pada manusia berkisar 38 minggu (9 bulan 10 hari) dihitung dari masa pembuahan, namun ada
yang dilahirkan secara prematur yaitu usia kandungan berkisar 7 bulan. Proses kelahiran bayi secara normal
melalui vagina, namun ada yang melalui bedah caesar karena pinggul sempit atau karena posisi bayi sungsang
atau melintang. Perkembangan embrio dalam rahim adalah sebagai berikut:
1. Usia 4 minggu, mulai tampak mata dan telinga.

2. Usia 8 minggu, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

3. Usia 10 minggu, sudah tampak sebagai bayi dengan kepala lebih besar dari badan.

4. Usia 16 minggu, tampak organ sudah lengkap.

5. Usia 38 minggu, sudah siap dilahirkan.


Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
Penyakit Tidak Menular
 Kanker leher rahim dan kanker rahim

 Kista

 Kanker prostat (pada pria)

 Impoten (lemah syahwat)

Penyakit Menular
 Sifilis, disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

 Gonorhoe (GO/kencing nanah) disebabkan oleh bakteri Neisheria gonorhoe.

 Keputihan, disebabkan oleh Trichomonas vaginalis yaitu hewan protozoa sejenis flagellata

Cara mencegah penyakit kelamin adalah sebagai berikut:


 Menjaga kebersihan organ reproduksi (kewanitaan): membasuh dari arah depan ke belakang,
membasuh dengan air daun sirih, sesering mungkin mengganti pakaian dalam, memilih bahan pakaian dalam
terbuat dari katun untuk mengurangi kelembaban.
 Menjauhkan diri dari perbuatan zina (suka berganti pasangan) baik ditempat pelacuran maupun dengan
pasangan selingkuh.
 Himbauan bagi para pezina untuk selalu memakai pelindung (kondom) bagi kaum prianya.
AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) bukan merupakan penyakit pada sistem reproduksi, namun AIDS
dapat disebabkan karena adanya hubungan seksual oleh penderita AIDS. AIDS merupakan kumpulan gejala
penyakit karena turunnya sistem kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Sampai sekarang belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang tidak terinfeksi HIV. Jadi
begitu seseorang terkena HIV, virus terus berada di dalam tubuh seseorang dan melemahkan sistem pertahanan
tubuh (sel darah putih). Jika pertahanan tubuh sudah lemah, orang akan mudah diserang oleh berbagai macam
penyakit. Penyakit-penyakit inilah yang dapat menyebabkan kematian.
Beberapa perilaku yang beresiko menularkan AIDS antara lain:
 Hubungan seks dengan penderita AIDS

 Menerima transfusi darah yang sudah tercemar HIV


 Penggunaan jarum tindik atau pembuatan tato yang sudah tercemar HIV

 Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV

 Ibu hamil yang terinfeksi HIV secara otomatis menularkan HIV pada bayi yang dikandung
SUMBER 2

Sistem Reproduksi Pada Manusia - Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya


dapat berkembang biak, begitu juga dengan manusia. Manusia hanya mengalami
reproduksi secara kawin (seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki
sistem reproduksi yang berbeda sesuai dengan fungsinya. 

Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma


merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan. 

A. Organ Reproduksi pada Laki-laki

Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis
berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut
spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut
skortum.

Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis
merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan
sementara sperma. 

Dari epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan uretra.
Penis merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi untuk
memasukkan sperma pada saluran kelamin wanita. Penis juga merupakan muara
dari saluran kencing.

B. Organ reproduksi pada Perempuan

Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina.
Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel
Telur). Tuba Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya
berbentuk corong dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap
ovum yang dilepaskan ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat tumbuh dan
berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat keluarnya bayi saat dilahirkan.

C. Proses Reproduksi Manusia

Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada laki-
laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma) disebut
spermatogenesis.

Spermatogenesis terjadi pada testis. Pada testis terdapat sel induk sperma
(spermatogonia) yang secara berurutan akan membelah menjadi spermatosit primer,
spermatosit sekunder, spermatid, dan terbentuklah sperma. Seorang laki-laki dapat
menghasilkan sperma sepanjang hidupnya selama dia sehat. Setiap hari, sperma
yang dihasilkan sekitar 300 juta, namun hanya satu sperma saja yang dapat
membuahi ovum. 

Pembentukan sel kelamin (sel telur/ ovum) pada perempuan disebut oogenesis.
Oogenesis terjadi pada ovarium. Pada ovarium terdapat sel induk ovum (oogonium)
yang secara berurutan akan membelah menjadi oosit primer, oosit sekunder, ootid,
dan terbentuklah ovum. Ovum yang siap dibuahi akan keluar dari ovarium. 

Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak dibuahi,
ovum akan mati dan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi pada perempuan
umumnya memiliki jarak 28 hari. Pembentukan ovum pada wanita terjadi pada
umur antara sekitar 13 sampai 45 tahun.

Proses kehamilan akan terjadi jika ovum dibuahi oleh sperma. Peristiwa pembuahan
ovum oleh sperma disebut fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada tuba Fallopi. Sel telur
yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya
menuju rahim, zigot membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya,
embrio akan menempel pada dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang
di dalam rahim membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9
bulan berada di dalam rahim.

D. Penyakit pada Sistem Reproduksi

Penyakit pada sistem reproduksi biasa disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus.
Bakteri dapat menyebabkan beberapa gangguan pada organ reproduksi terutama
organ reproduksi pada wanita. Keputihan dengan warna hijau dan bau merupakan
salah satu gangguan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri juga dapat menyebabkan
gangguan lebih lanjut berupa kista bahkan hingga menimbulkan kanker rahim. 
Namun pada umumnya penyakit kelamin yang mematikan disebabkan oleh sikap
hidup manusia seperti seks bebas dan penggunaan narkoba dengan jarum suntik.
Penyakit tersebut antara lain adalah HIV, sipilis dan gonorhoe.

Virus yang sampai saat ini sangat ditakuti dan meyebar melalui alat reproduksi
adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini merupakan virus yang
menyebabkan hilangnya sistem kekebalan tubuh. Kerusakan yang disebabkan virus
HIV akan menimbulkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Sipilis merupakan penyakit kelamin yang sangat ganas, sehingga sering disebut
dengan penyakit raja singa. Sipilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Sipilis biasanya menyebar melalui hubungan intim, melalui luka atau selaput lendir.
Penyakit ini ditunjukkan dengan penurunan berat badan, sakit kepala, demam,
kelainan pada kulit yang menular, kelainan pada mata, hati, tulang, saraf, dan getah
bening.

Walaupun penyakit ini sangat ganas dan menyerang hampir semua alat tubuh,
namun masih dapat diobati. Pengobatan sipilis dilakukan dengan pemberian
antibiotik penisilin. Jika tidak diobati penyakit ini akan menyebabkan kematian.

Gonorhoe merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria


gonorhoeae. Gejala penyakit ini ditunjukkan dengan munculnya nanah dari alat
kelamin. Pengobatan penyakit gonorhoe dapat dilakukan dengan pemberian
antibiotik seperti penisilin, tetrasiklin atau kanamisin

SUMBER 3

Alat reproduksi pria

Alat kelamin dalam pria terdiri atas:


a.     Testes

Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung
yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron.
Testis banyak mengandung pembuluh halus disebut tubulus seminiferus.

b.     Saluran reproduksi, terdiri atas:

-     Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari
testis. Setiap testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran
ini panjang dan berbelok-belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk
sementara dan menjadi matang sehingga dapat bergerak.

-    Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini
terdapat di dalam kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke
kantung sperma (vesicula seminalis).

c.     Kelenjar kelamin

Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas
menghasilkan sekrit (getah) yaitu:

-    Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya
dapat menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.

-    Kelenjar prostat:     getah yang dihasilkan dialirkan ke saluran sperma.

-    Kelenjar bulbo uretra: menghasilkan getah

-    Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan
dialirkan ke urethra.

Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen
yang disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis
(alat kelamin luar pria).

d.     Urethra

Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:

-    sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh

-    sebagai saluran untuk jalannya semen dari kantong semen.

Alat kelamin luar pria terdiri atas:

a.    Penis

Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin
(senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim
wanita. Dari dalam penis terdapat uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak
mengandung rongga darah (korpus cavernosum). Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu
penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya dalam keadaan
ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi pada pria mulai
berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat.
b.    Scrotum

Merupakan kantung tempat kedua testis berada.

Untuk lebih jelas mengenai alat reproduksi pria bisa dilihat di sini.

Alat reproduksi wanita

Seperti halnya pria, alat reproduksi wanita juga terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

Alat kelamin luar wanita terdiri atas:

a.    Celah luar yang disebut vulva.

b.    Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayor)
dan bibir kecil (labium minor).

c.    Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah
terjadinya sama dengan perkembangan penis pada pria.

d.    Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin
(vagina).

Alat kelamin dalam wanita terdiri atas:


a.     Ovarium (indung telur)

Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya
seperti telur. Di dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang
membuat sel telur (ovum) yang disebut folikel.

b.     Saluran reproduksi

-    Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk
corong yang disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi
untuk menangkap sel telur yang telah masak dan lepas dari ovarium.

-    Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan
bagian bawahnya mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan
otot dan jaringan epitel. Lapisan terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel
yang disebut endometrium atau selaput rahim. Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak
mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu menstruasi (haid), lapisan ini
dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami perubahan
ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.

-    Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan
organ persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka
organ ini banyak mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan
bayinya, sehingga vagina tersebut tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang
berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah glandula Bartholini.

Mekanisme produksi ovum dan siklus menstruasi

Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur,
yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka
seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa
menopause alat reproduksi tidak berfungsi lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon
kelamin.
Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme
produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.

-    Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi
untuk memacu pembentukan folikel dalam ovarium.

-    Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen
ialah:

 merangsang pertumbuhan endometrium dinding rahim


 menghambat produksi FSH oleh pituitari
 memacu pituitari untuk memproduksi hormon LH (Luteinizing Hormone). Keluarnya LH dari
hipofisis menyebabkan telur masak, dan keluar dari dalam folikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.
-    Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna
kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi estrogen lagi, tetapi
mampu memproduksi hormon progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk  mempercepat dan
mempertahankan pertumbuhan endometrium.

-    Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini
menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk
memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksi LH menyebabkan korpus luteum tidak dapat
memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam darah menyebabkan penebalan dinding
rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilah yang
disebut menstruasi.

-    Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi
/ transplantasi (penanaman diri) pada endometrium.  Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus
menjadi janin. Selanjutnya placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic
Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh
induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).

Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.


Janin kucing sebagai contoh perbandingan: 1 umbilicus, 2 amnion, 3 allantois, 4 kantung kuning telur, 5 perdarahan, 6 placenta

Sakus vitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat
pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut
berfungsi untuk:

 Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.


 Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama
kehidupannya didalam rahim.
Amnion

Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion
menghasilkan cairan berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan
tahan goncangan.

Korion

Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar
membentuk jonjot dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada
dinding rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan
peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta.

Alantois

Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh-
pembuluh darahnya yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta.
Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi
dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah di dalam
plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui plasenta ke tali pusat dan
selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO 2 dari pembuluh darah
embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila
pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung
janin akan pecah, diikuti keluarnya plasenta.

Berikut ini adalah animasi tentang alat-alat reproduksi pada pria dan wanita, termasuk proses
kelahiran bayi. Perhatikan juga bagaimana bayi melakukan positioning saat keluar dari dalam rahim

Anda mungkin juga menyukai