o Sepasang indung telur (ovarium), merupakan tempat pembentukan sel telur (ovum) dan hormon
reproduksi (estrogen danprogesteron).
o Sepasang saluran telur (oviduk) atau tuba fallopiiyang menyalurkan telur dari ovarium menuju uterus.
Oviduk juga merupakan tempat terjadinya pembuahan (fertilisasi).
o Rahim (uterus), tempat pertumbuhan embrio.
o Leher rahim (cervix).
o Liang peranakan (vagina), tempat masuknya sperma dan keluarnya bayi saat melahirkan.
o Selaput dara (hymen).
Usia Subur
Sistem reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu diawali pubertas, pada wanita ditandai
peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium) disertai pecahnya
pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika
sudah tidak haid (menopause).
Tahap siklus menstruasi:
Sedangkan usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya sperma pada waktu tidur karena terjadi
rangsangan seksual dalam mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hayat.
Fertilisasi
Apabila sel telur bertemu dengan sperma pada tuba fallopii, maka akan terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Zigot
akan membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah kumpulan sel yang menyerupai bola. Jika dapat
tertanam di dalam rahim akan menjadi embrio. Embrio tumbuh di dalam cairan amnion (air ketuban) yang dihasilkan oleh
dinding amnion. Air ketuban berfungsi melindungi embrio dari guncangan, benturan, kekeringan, dan membantu persalinan.
Embrio mendapatkan suplai makanan dan oksigen dari induknya dengan perantara plasenta dan tali pusat. Fungsi plasenta
adalah sebagai berikut:
Masa kehamilan pada manusia berkisar 38 minggu (9 bulan 10 hari) dihitung dari masa pembuahan, namun ada yang
dilahirkan secara prematur yaitu usia kandungan berkisar 7 bulan. Proses kelahiran bayi secara normal melalui vagina,
namun ada yang melalui bedah caesar karena pinggul sempit atau karena posisi bayi sungsang atau melintang.
Perkembangan embrio dalam rahim adalah sebagai berikut:
Penyakit Menular
Menjaga kebersihan organ reproduksi (kewanitaan): membasuh dari arah depan ke belakang, membasuh dengan
air daun sirih, sesering mungkin mengganti pakaian dalam, memilih bahan pakaian dalam terbuat dari katun untuk
mengurangi kelembaban.
Menjauhkan diri dari perbuatan zina (suka berganti pasangan) baik ditempat pelacuran maupun dengan pasangan
selingkuh.
Himbauan bagi para pezina untuk selalu memakai pelindung (kondom) bagi kaum prianya.
AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) bukan merupakan penyakit pada sistem reproduksi, namun AIDS dapat
disebabkan karena adanya hubungan seksual oleh penderita AIDS. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit karena
turunnya sistem kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Sampai sekarang
belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah seseorang tidak terinfeksi HIV. Jadi begitu seseorang terkena HIV, virus terus
berada di dalam tubuh seseorang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh (sel darah putih). Jika pertahanan tubuh
sudah lemah, orang akan mudah diserang oleh berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit inilah yang dapat
menyebabkan kematian.
Beberapa perilaku yang beresiko menularkan AIDS antara lain:
SUMBER 2
Sistem Reproduksi Pada Manusia - Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat
berkembang biak, begitu juga dengan manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi secara
kawin (seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki sistem reproduksi yang berbeda
sesuai dengan fungsinya.
Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma merupakan sel
kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum merupakan sel kelamin manusia
yang dihasilkan oleh perempuan.
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis berfungsi
sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Testis
berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut skortum.
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis merupakan
saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan sementara sperma.
Dari epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan uretra. Penis
merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi untuk memasukkan sperma pada
saluran kelamin wanita. Penis juga merupakan muara dari saluran kencing.
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan vagina. Ovarium
terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi
(saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan ujungnya berbentuk corong dengan
rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium. Uterus
atau rahim merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat
keluarnya bayi saat dilahirkan.
Spermatogenesis terjadi pada testis. Pada testis terdapat sel induk sperma (spermatogonia)
yang secara berurutan akan membelah menjadi spermatosit primer, spermatosit sekunder,
spermatid, dan terbentuklah sperma. Seorang laki-laki dapat menghasilkan sperma sepanjang
hidupnya selama dia sehat. Setiap hari, sperma yang dihasilkan sekitar 300 juta, namun hanya
satu sperma saja yang dapat membuahi ovum.
Pembentukan sel kelamin (sel telur/ ovum) pada perempuan disebut oogenesis. Oogenesis
terjadi pada ovarium. Pada ovarium terdapat sel induk ovum (oogonium) yang secara berurutan
akan membelah menjadi oosit primer, oosit sekunder, ootid, dan terbentuklah ovum. Ovum
yang siap dibuahi akan keluar dari ovarium.
Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak dibuahi, ovum akan
mati dan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi pada perempuan umumnya memiliki jarak 28
hari. Pembentukan ovum pada wanita terjadi pada umur antara sekitar 13 sampai 45 tahun.
Proses kehamilan akan terjadi jika ovum dibuahi oleh sperma. Peristiwa pembuahan ovum oleh
sperma disebut fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada tuba Fallopi. Sel telur yang telah dibuahi
disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot
membelah berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding
rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin akan
keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim.
Penyakit pada sistem reproduksi biasa disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus. Bakteri dapat
menyebabkan beberapa gangguan pada organ reproduksi terutama organ reproduksi pada
wanita. Keputihan dengan warna hijau dan bau merupakan salah satu gangguan yang
disebabkan oleh bakteri. Bakteri juga dapat menyebabkan gangguan lebih lanjut berupa kista
bahkan hingga menimbulkan kanker rahim.
Namun pada umumnya penyakit kelamin yang mematikan disebabkan oleh sikap hidup
manusia seperti seks bebas dan penggunaan narkoba dengan jarum suntik. Penyakit tersebut
antara lain adalah HIV, sipilis dan gonorhoe.
Virus yang sampai saat ini sangat ditakuti dan meyebar melalui alat reproduksi adalah virus
HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini merupakan virus yang menyebabkan
hilangnya sistem kekebalan tubuh. Kerusakan yang disebabkan virus HIV akan menimbulkan
penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).
Sipilis merupakan penyakit kelamin yang sangat ganas, sehingga sering disebut dengan
penyakit raja singa. Sipilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sipilis biasanya
menyebar melalui hubungan intim, melalui luka atau selaput lendir. Penyakit ini ditunjukkan
dengan penurunan berat badan, sakit kepala, demam, kelainan pada kulit yang menular,
kelainan pada mata, hati, tulang, saraf, dan getah bening.
Walaupun penyakit ini sangat ganas dan menyerang hampir semua alat tubuh, namun masih
dapat diobati. Pengobatan sipilis dilakukan dengan pemberian antibiotik penisilin. Jika tidak
diobati penyakit ini akan menyebabkan kematian.
Gonorhoe merupakan penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae.
Gejala penyakit ini ditunjukkan dengan munculnya nanah dari alat kelamin. Pengobatan
penyakit gonorhoe dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti penisilin, tetrasiklin
atau kanamisin
SUMBER 3
Alat reproduksi pria
a. Testes
Berjumlah sepasang, dan berbentuk bulat telur. Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang disebut
skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan
(spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan yaitu testosteron. Testis banyak mengandung pembuluh halus
disebut tubulus seminiferus.
- Epididimis, yaitu saluran panjang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum yang keluar dari testis. Setiap
testis mempunyai satu epididimis, sehingga jumlahnya sepasang, kanan dan kiri. Saluran ini panjang dan berbelok-
belok di dalam skrotum. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara dan menjadi matang sehingga
dapat bergerak.
- Vas deferens, yaitu saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Bagian ujung saluran ini terdapat di dalam
kelenjar prostata. Fungsi vas deferens ialah sebagai jalan sperma dari epididimis ke kantung sperma (vesicula
seminalis).
c. Kelenjar kelamin
Di samping saluran kelamin, alat kelamin dilengkapi dengan kelenjar kelamin, yang bertugas menghasilkan sekrit
(getah) yaitu:
- Vesicula seminalis (kantung sperma): berjumlah sepasang, dan menjadi satu kantong. Dindingnya dapat
menghasilkan cairan berwarna kekuningan yang banyak mengandung makanan untuk sperma.
- Kelenjar Cowper: terdapat pada pangkal urethra. Getah yang diproduksi berupa lendir dan dialirkan ke urethra.
Sperma bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang disebut
semen. Semen ini akan dipancarkan keluar melalui uretra yang terdapat di dalam penis (alat kelamin luar pria).
d. Urethra
Urethra ialah saluran yang terdapat di dalam penis yang mempunyai dua fungsi, yaitu:
- sebagai saluran urine dari kandung kemih (vesica urinaria) keluar tubuh
a. Penis
Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah hubungan kelamin (senggama)
antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat
uretra berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah (korpus cavernosum).
Apabila karena sesuatu hal korpus cavernosum itu penuh berisi darah, maka penis akan tegang dan mengembang
disebut ereksi. Hanya dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat reproduksi
pada pria mulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua selama manusia itu dalam keadaan sehat.
b. Scrotum
Untuk lebih jelas mengenai alat reproduksi pria bisa dilihat di sini.
Seperti halnya pria, alat reproduksi wanita juga terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
b. Di sebelah kiri dan kanan celah ini dibatasi oleh sepasang bibir, yaitu bibir besar (labium mayor) dan bibir kecil
(labium minor).
c. Di sebelah depan dari vulva terdapat tonjolan yang disebut kelentit (klitoris), yang sejarah terjadinya sama
dengan perkembangan penis pada pria.
d. Ke dalam vulva ini bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (urethra) dan saluran kelamin (vagina).
Berjumlah sepasang, kecil, dan alat ini terdapat dalam rongga badan, didaerah pinggang, bentuknya seperti telur. Di
dalam ovarium terdapat jaringan kelenjar buntu (kelenjar endokrin) dan jaringan yang membuat sel telur (ovum) yang
disebut folikel.
b. Saluran reproduksi
- Saluran telur (tuba fallopi), berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Pada bagian pangkalnya berbentuk corong yang
disebut infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur
yang telah masak dan lepas dari ovarium.
- Rahim (uterus), bertipe simpleks, artinya hanya memiliki satu ruangan. Berbentuk buah pir, dan bagian bawahnya
mengecil disebut leher rahim (cervix). Dinding rahim terdiri atas beberapa lapisan otot dan jaringan epitel. Lapisan
terdalam yang membatasi rongga rahim terdiri atas jaringan epitel yang disebut endometrium atau selaput rahim.
Lapisan ini banyak menghasilkan lendir dan banyak mengandung pembuluh darah. Sebulan sekali, yaitu pada waktu
menstruasi (haid), lapisan ini dilepaskan yang diikuti dengan pendarahan. Dinding rahim akan selalu mengalami
perubahan ketebalan, dan peristiwanya dipengaruhi oleh hormon.
- Vagina, merupakan akhir dari saluran kelamin dalam yang terdapat dalam vulva dan merupakan organ
persetubuhan bagi wanita. Karena fungsinya yang penting yakni untuk melahirkan bayi, maka organ ini banyak
mempunyai banyak lipatan. Hal ini mempermudah wanita pada waktu melahirkan bayinya, sehingga vagina tersebut
tidak sobek. Dinding vagina mempunyai banyak selaput lendir yang berkelenjar, salah satu kelenjar yang penting ialah
glandula Bartholini.
Ovarium seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa puber sampai dewasa subur, yaitu berkisar
antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelah sel telur habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi
mengalami menstruasi (haid), dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi
lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin.
Mekanisme produksi sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkan hipofisis. Mekanisme produksi sel telur
dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.
- Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memacu
pembentukan folikel dalam ovarium.
- Folikel yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon estrogen. Fungsi hormon estrogen ialah:
- Setelah telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan berwarna kuning yang
disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampu memproduksi estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi hormon
progesteron. Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan endometrium.
- Bila sel telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti. Hal ini menyebabkan kadar
estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnya aktivitas hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan
produksi LH menyebabkan korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron dalam
darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan, selanjutnya akan luruh dan terjadilah
pendarahan. Inilah yang disebut menstruasi.
- Bila terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk akan melakukan nidasi / transplantasi
(penanaman diri) pada endometrium. Zigot akan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya
placenta janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG (Human Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan
peran progesteron. Janin ini mendapat makanan dari tubuh induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari / tembuni).
Selaput pembungkus embrio terdiri dari amnion, korion, sakus vitelinus dan alantois.
Janin kucing sebagai contoh perbandingan: 1 umbilicus, 2 amnion, 3 allantois, 4 kantung kuning telur, 5 perdarahan, 6 placenta
Sakus vitelinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pembentukan sel-
sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk:
Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan.
Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama kehidupannya didalam
rahim.
Amnion
Merupakan selaput yang membatasi ruangan amnion di mana terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan cairan
berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.
Korion
Merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh keluar membentuk jonjot
dan berhubungan dengan dinding rahim. Jonjot-jonjot korion menempel pada dinding rahim. Di dalamnya terdapat
pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah ibu dengan perantaraan plasenta.
Alantois
Terletak di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilang dan yang menetap adalah pembuluh-pembuluh darahnya
yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta. Plasenta dengan embrio dihubungkan oleh
tali pusat. Di dalamnya terdapat 2 buah pembuluh nadi dan sebuah pembuluh balik yang berhubungan dengan
pembuluh-pembuluh darah di dalam plasenta. Zat makanan dan oksigen dari pembuluh darah induknya melalui
plasenta ke tali pusat dan selanjutnya ke pembuluh darah embrio. Sedang zat sisa metabolisma dan CO 2 dari
pembuluh darah embrio, ke tali pusat, terus ke plasenta, dan akhirnya dialirkan ke pembuluh darah ibu. Bila
pertumbuhan dan perkembangan janin telah sempurna, janin akan keluar melalui vagina. Selubung janin akan pecah,
diikuti keluarnya plasenta.
Berikut ini adalah animasi tentang alat-alat reproduksi pada pria dan wanita, termasuk proses kelahiran bayi.
Perhatikan juga bagaimana bayi melakukan positioning saat keluar dari dalam rahim
sumber 4
1. Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan sperma
dan air seni.
2. Glans, adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh
darah dan syaraf.
3. Foreskin (preputium), adalah kulit yang menutupi bagian glans. Sunat adalah suatu
kebiasaan di beberapa negara. Sunat dianjurkan karena memudahkan membersihan
penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi.
4. Kandung Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal
(air seni).
5. Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.
6. Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan
untuk menghidupi sperma.
7. Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang.
8. Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis
menuju vesicle seminalis. Panjang Vas deferens sekitar 45 cm dengan diameter sekitar
2,5 mm.
9. Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk
bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran testis yang
kecil akan berkumpul di Epidydimis.
10. Testis (pelir), berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan
bantuan testosteron. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma
membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh.
11. Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat.
Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot-otot polos
yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis
agar relatif tetap.
12. Tulang kemaluan, terletak di depan kandung kencing.
13. Rambut kemaluan, berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel
pada kulit kemaluan
14. SUMBER 5
A. ORGAN REPRODUKSI PADA
MANUSIA
a. Testis
Apakah yang dimaksud dengan testis? Dimanakah letak testis pada alat
reproduksi laki-laki? Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis
merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa.
Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat
berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di
dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah
kanan dan kiri
b. Skrotum
Tahukah kamu fungsi dari skrotum? Skrotum adalah kantong kulit yang
melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis.
Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos
yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya,
skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum
akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan
demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan
membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan
panas dapat dikeluarkan.
c. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas
deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan
testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk
menampung sperma yang dihasilkan oleh test
d. Epididimis
e. Vesikula seminalis
g. Uretra
h. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada
bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini
diambil secara operatifsaat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang
dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi
jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan
dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang
berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar.
Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan
urine.
a. Vulva
Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons
pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar
disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan
bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan
masuk ke vagina.
Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons
pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf
sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar
dalam fungsi seksual.
b. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan
berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan
merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan
menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan
vagina bisa melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang
terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah
selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan
robek pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onaniyang terlalu
dalam, olah raga dan sebagainya.
c. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian
terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan
dengan bagian vagina.
Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini
menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk
mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka
saat proses persalinan dimulai.
d. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Tahukah kamu peranan rahim bagi wanita? Rahim berperan
besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear,
berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran
panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung.
Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim
berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding
rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika
terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
e. Ovarium
Kamu pasti pernah mendengar tentang ovarium. Apa yang kamu ketahui
tentang ovarium? Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan
indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian
bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan
mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi
yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel
telur disebut juga dengan ovum.
f. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah
sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm.
Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang
satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain
merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.Ujung yang
bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut
fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium.
Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambutrambut halus yang terdapat di
dalam saluran telur menujuke dalam rahim.
2) Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki
5) Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim,
embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Tahukah kamu
fungsi dari plasenta? Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
C. Siklus Menstruasi
melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak
waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal
dengan satu siklus menstruasi Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun
rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari
pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase,
yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga
korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron.
Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari
endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi
pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang
keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi
pada fase ini? Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus
akan memacu hipofise untukmengeluarkan FSH. Apa yang kamu ketahui
tentang FSH? FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon
esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi)
dinding endometrium.
3. Fase ovulasi
1. AIDS
2. Gonorea
kemandulan.
3. Sifilis
3.Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva danvagina yang sering
menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih
kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella
vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas
vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.
4. Hipertropik Prostat
15.
16. SUMBER 6
17.
18. Peta Konsep
Peta Konsep
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individu baru
diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelamin wanita (sel
telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alat reproduksi
laki-laki dan perempuan.
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian
dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan
skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas
deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Alat Reproduksi Pria
1. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter
sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di
luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis
sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu.
Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon
ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki
menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai
perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin,
maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan
dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan
membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang
dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma
sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas
deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi
untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis
berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5. Vesikula seminalis
6. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan
luar.
7. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan
urine ke luar tubuh.
8. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala
terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif
saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.
Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama.
Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis
terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan
sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma,
dan urine.
Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah
mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel
sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu tetes
semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela
(ekor).
Proses Spermatogenesis
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap,
tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat
seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari
alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang
vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat
kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
1. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis,
labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah
gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat
dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh
saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang
terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir
dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar.
Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga
jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan
dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel
saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam
fungsi seksual.
2. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada
rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena
terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat,
terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina
ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya
bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan
sebagainya.
3. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim
dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks
memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak,
elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang
berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
4. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi
wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti
buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran
panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat
hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai
tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak
pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim
terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
☯ Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan
rongga perut.
☯ Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada
proses persalinan (kontraksi).
☯ Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur
yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium
di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi
sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur
masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap
28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
6. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran
yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan
rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan
bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke
dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas.
Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di
dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses Oogenesis
Oogenesis
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap
rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi
sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju
rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah
menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan,
jari tangan, hidung, dan kaki.
embrio usia 8 minggu
3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi.
Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.
5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi
sebagai berikut.
�� Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
�� Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
�� Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
D. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya
dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh
darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan
luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara
periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya
dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun
rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama
siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen
dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek
dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini
berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara
50-150 mili liter.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan
FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel
dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen
menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan
kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat
basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma.
3. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH
merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang
siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit
sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan
hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak
ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus
albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan
esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian
seterusnya.
Perubahan Hormon Saat Menstruasi
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat
menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu, kamu
harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak dapat
memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan
dengan sistem reproduksi adalah
sebagai berikut.
1. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi
melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar,
dan ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh
berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak
menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti
lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
a. Gejala HIV
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh
dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat
melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa
terserang berbagai penyakit.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak
memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7 tahun,
tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.
Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh
terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan
timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami
diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan
sampai 2 tahun.
Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat
berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC,
pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-
6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus
dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.
b. Penularan HIV
Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat
menyerang orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan
semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui
transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada
janinnya.
Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi.
Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah
penyebaran virus ini.
c. Pencegahan HIV
Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya
terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3) Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan
darahnya.
4) Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.
2. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh
bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual,
transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki
atau di rahim perempuan. Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya
muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal,
sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa
pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan
sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan
sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat
dihentikan dengan pengobatan.
3. Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat
menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher
rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan
keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna
hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya
gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang
menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang
menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita
gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
4. Klamidia (klamidiasis)
Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan
infeksi pada testis.
5. Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu
yang ditularkan ke fetusnya.
6. Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang
menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit,
lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran.
Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga
2 komentar:
1.
THANKS
Balas
2.
Balas
Arsip Blog
► 2014 (2)
▼ 2013 (24)
o ▼ Oktober (7)
BAB 9 RANGKAIAN LISTRIK
BAB 8 ELEMEN DAN ARUS LISTRIK
BAB 6 TEKHNOLOGI REPRODUKSI DAN BIOTEKNOLOGI
BAB 4 KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP
BAB 3 SISTEM SARAF DAN INDERA MANUSIA
BAB 2 SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
BAB 1 SISTEM ESKRESI PADA MANUSIA
o ► September (4)
o ► Agustus (13)
Mengenai Saya
uyip
Lihat profil lengkapku
Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.