Anda di halaman 1dari 46

KLASIFIKASI JENIS

PERSALINAN
KELOMPOK 1
ABDILLAH
ADI PRAJAYA
ANA RAMAIDA FITRI
ANISSA NOR DESIYANA
AULIA RANTIKA
DESY AMELIA
RAHMADI

PENGERTIAN PERSALINAN
Persalinan merupakan fungsi seorang
wanita, dimana dengan fungsi ini produk
konsepsi (janin, air ketuban, placenta,
dan selaput ketuban) dilepas dan
dikeluarkan dari uterus melalui vagina ke
dunia luar (Hakimi, 2010: 103).
Proses membuka dan menipisnya serviks
dan janin turun ke dalam jalan lahir
(Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirihardjo, 2010: 100)

JENIS- JENIS PERSALINAN


1. Berdasarkan cara persalinan
. Persalinan normal/ spontan
. Persalinan bantuan (ekstraksi
vacum, ekstraksi forceps, Sectio
Cesarea)
. Persalinan anjuran (Induksi
Persalinan)

JENIS- JENIS PERSALINAN


2. Berdasarkan usia kehamilan dan
berat janin yang dilahirkan
abortus
Persalinan prematur (Partus
Prematurus)
Persalinan mature (aterm)
Persalinan serotinus (Post-matur)

PERSALINAN NORMAL
Adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala (LBK) dengan tenaga
ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang
umumnya berlangsung kurang dari 24
jam (Asrinah et al., 2010: 7).
Partus biasa, (normal) disebut juga
partus spontan

VIDEO PERSALINAN NORMAL

PERSALINAN
BANTUAN

EKSTRAKSI VACUM
Ekstraksi vakum adalah suatu
persalinan buatan, janin dilahirkan
dengan ekstraksi tenaga negatif
(vakum) di kepalanya. (Kapita
selekta Kedokteran : 331, disitasi
oleh Rochmayati et al., 2015: 7)

Syarat syarat Ekstraksi


Vakum
Pembukaan lengkap
Presentasi kepala, janin
aterm, TBJ>2500g
Cukup bulan
Tidak ada sempit panggul
Kepala sudah masuk atas
panggul

Anak hidup dan tidak gawat


janin
Penurunan sampai H III/IV
(dasar panggul)
Kontraksi baik
Ibu kooperatif dan mampu
mengejan
Ketuban sudah pecah atau
dipecahkan
Analgesia yang sesuai
Kandung kencing ibu kosong

Indikasi dan kontra indikasi


Vacum
Indikasi
Kontraindikasi
partus tidak maju dengan
anak hidup
Kala II lama dengan
presentasi kepala belakang

uptur uteri membakat, ibu


tidak boleh mengejan,
panggul sempit
Bukan presentasi belakang
kepala, presentasi muka
atau dahi,
Kepala belum masuk atas
panggul
Pembukaan serviks tidak
lengkap
Bukti klinik adanya CPD
Tidak kooperatif

Persiapan ekstraksi vacum


Ibu dalam posisi litotomi
Kosongkan kandung kemih dan rektum
Bersihkan vulva dan perinium dengan
antiseptik
Pasang infus bila diperlukan
Siapkan alat alat yg diperlukan

Teknik vacum ekstraksi


Video animasi
Video persalinan asli

Keuntungan vacum ekstraksi


Cup dapat dipasang saat
kepala masih agak tinggi,
H III atau kurang dengan
demikian mengurangi
frequensi SC
Tidak perlu diketahui
posisi kepala ataupun
dahi
Tarikan tidak perlu terlalu
uberat
Cup bisa dipasang meski
pembukaan belum
lengkap

Vakum ekstraktor
dapat juga digunakan
untuk memutar kepala
dan mengadakan fleksi
kepala
Lebih sedikit
membutuhkan anastesi
dibanding ekstraksi
forcep
Lebih sedikit trauma
pada vagina atau
perinium ibu

Kegagalan Vakum ekstraksi dan


penyebabnya
Tenaga vakum terlalu
rendah
Tenaga negatif dibuat
terlalu cepat
Selapt ketuban
melekat
Bagian jalan lahir
terjepit koordinasi
tangan kurang baik
Traksi terlalu kuat

Cacat alat
Disporsi sefalopelvik
yang sebelumnya
tidak diketahui

Bahaya Vacum ekstraksi


Bagi ibu
Terjadi robekan bibir cervix/ vagina
Bagi anak
Pendarahan dalam otak
Caput succedaneum artificialis akan hilang
dalam beberapa hari

EKSTRAKSI FORCEPS
Menurut Fahruddin (2015 : 3),
ektraksi porceps adalah tindakan
obstetrik yang bertujuan untuk
mempercepat kala pengeluaran
dengan jalan menarik bagian
terbawah janin (kepala) dengan alat
porceps.

JENIS- JENIS FORCEPS


1.Forceps rendah
2.Forceps tengah
3.Forceps tinggi

Syarat dilakukan tindakan


forceps
Pembukaan harus lengkap
Ketuban sudah pecah / dipecahkan
Ukuran terbesar kepala harus sudah melewati
pintu atas pangul
Kepala harus dapat dipegang oleh forceps
Panggul tidak boleh terlalu sempit

Indikasi
indikasi ibu :
Ruptura uteri mengancam
Adanya odema pada vagina
atau vulva
Adanya tanda tanda infeksi
Eklamasi yang mengancam
Indikasi pinard
Tidak boleh mengedan lama
dengan decompensasi kordis,
koch pulmonum, asma
broncial
Partus tidak maju maju
Ibu kehabisan tenaga

Indikasi janin :
a. Gawat janin
b.

Prolapsus

funikulli,

Kontra indikasi
Janin sudah lama mati
Anencephalus
Adanya disproporsi cepalo pelvik
Kepala masih tinggi
Pembukaan belum lengkap
Pasien bekas operasi vesiko vagina fistel
Jika lingkaran kontraksi patologi bandl sudah
setinggi pusat atauu lebih

TEKNIK EKSTRAKSI FORCEPS


Video animasi
Video forceps asli

SECTIO CESAREA
Sectio caesaria adalah suatu
persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada
dinding depan perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin di
atas 500 gram (Sarwono, 2009,
disitasi oleh Rochmayati et al 2015:
12).

Indikasi dan kontra indikasi


Indikasi ibu
Plasenta previa sentralis dan lateris
Panggul sempit
Disproporsi sepalo pevic yaitu ketidakmampuan kepala
dan panggul
Distosia servik
Pre eklamasi dan hipertensi
Mal presentasi janin
Partus lama
Distosia oleh karna tumor
Ruptur uteri yang mengancam
Pertimbangan lain yaitu ibu dengan resiko tinggi
persalinan

Indikasi janin
Gawat janin
Janin besar

Kontra indikasi
Janin mati
Syok
Kelainan congenital berat

Jenis SC
Sectio cesaria
profunda
Sectio cesaria
Sectio cesaria
Sectio cesaria

transperitonealis
klasik atau korporal
ekstra peritonial
hysteroctomi

TEKNIK SC
Video

Komplikasi SC
Pada ibu :
Infeksi peurperium (nifas)
Pada bayi :
Hipoxia
Depresi penafasan
Sindrom gawat pernafasan
Trauma persalinan

Persalinan Anjuran (Induksi


Persalinan)
Upaya menstimulus kontraksi spontan uterus
yang belum muncul untukmempersiapkan
kelahiran.
Suatu upaya agar persalinan mulai
berlangsung sebelum atau sesudah kehamilan
cukup bulan dengan jalan merangsang
(stimulasi) timbulnya HIS.
Suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum
inpartu, baik secara operatif maupun
medicinal, untuk merangsang timbulnya
kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan.

JENIS INDUKSI PERSALINAN


Infus oksitosin
Prostaglandin
Pemberian cairan hipertonik intra
uteri
Amniotomi artifisialis
Menggunakan folley catheter
Rangsangan pada puting susu

ABORTUS
Berakhirnya suatu kehamilan pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 22
minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup diluar kandungan
(Asrinah et al., 2010: 7).
Berakhirnya kehamilan sebelum janin
mampuhidup di luar uterus (viable). Bayi
dianggap mampu hidup pada umur
kehamilan 28 minggu atau beratnya 1000
gram (Hakimi, 2010: 103)

KLASIFIKASI ABORTUS
Menurut penggolongan jenis :
Abortus spontan : terjadi dengan
sendirinya
Abortus provokatus : disengaja
a. Abortus provokatus terapetikus
b. Abortus provokatus kriminalis

KLASIFIKASI ABORTUS
Menurut derajat atau
tingkatannya :

Abortus iminens
Abortus insipiens
Abortus inkomplit
Missed abortion
Abortus habitualis
Abortus infeksiosus

ETIOLOGI
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Ovum patologik (blighted ovum)


Kromosom abnormal
Kelainan pada sel telur dan sperma
Kondisi rahim yang tidak optimal
Penyakit ibu
Malnutrisi
Inkompatibilitas rhesus
Laparatomi
Organ reproduksi abnormal
Trauma fisik dan jiwa
Keracunan
Cervix inkompeten

Gejala klinis abortus


a.Pendarahan : berlangsung ringan
sampai berat
b.Nyeri : cramping pain
c.Febris : proses infeksi intra genital

PERSALINAN PREMATUR
Persalinan prematur adalah persalinan
dengan usia kehamilan 28-36 minggu
dengan berat janin kurang dari 2499 gram (
Asrinah et al., 2010:7 ).
Menurut WHO bayi premature dibagi
menjadi 3
a. Kurang bulan adalah < 37 minggu
b. Sangat kurang < 34 minggu
c. Amat kurang < 28 minggu

Etiologi
a. Faktor maternal : toksemia,
hipertensi, malnutrisi/ Peny. Kronik
misalnya diabetes militus kelahiran
premature ini berkaitan dengan
adanya kondisi dimana uterus tidak
mampu untuk menahan fetus
misalnya pada pemisahan premature
b. Faktor fetal : kelainan kromosom
fetus multi ganda, cidera radiasi

Klasifikasi bayi
premature menurut
(Wiratama, 2015)
a.

Bayi premature digaris batas


37mg, masa gestasi
2500 gr, 3250 gr
16% seluruh kelahiran hidup
Biasanya normal
Masalah: ketidakstabilan,
kesulitan menyusu, ikerik,
RDS mungkin muncul
Penampilan: lipatan paha
kaki sedikit, payudara lebih
kecil, lanugo banyak
genitalia kurang berkembang

b.

Bayi premature sedang


31 mg 36 gestasi
1500 gr 2500 gram
6 % - 7% seluruh kelahiran hidup
Masalah : ketidakstabilan,
pengaturan glukosa rds, ikterik,
anemia, infeksi, kesulitan
menyusu
Penampilan : seperti bayi
premature digaris batas tetapi
lebih parah, kulit lebih tipis,
lebih banyak pembuluh darah yg
tampak
c.

Bayi sangat premature


24mg 30 mg gestasi
500 gr 1400 gr
0,8% seluruh kelahiran hidup
Masalah : semua
Penampilan : kecil tak memiliki
lemak, kulit sangat tipis,kedua
mata berdempetan

KOMPLIKASI
a. Sindrom gawat napas (RDS)
b. Displasin bronco pulmaner (BPD)
dan retinopati prematuritas (ROP)
c. Akibat terapi oksigen, seperti
perporasi dan inflamasi nasal, trakea
dan faring.
d. Duktus arteriosus paten (PDA)
e. Necrotizing enterocolitas (NEC)

PERSALINAN MATURE (ATERM)


Persalinan dengan usia kehamilan 37 -42
minggu dan berat janin diatas 200 gram
(Arsinah et al., 2010:7)
Partus maturus atau aterm (cukup bulan)
adalah partus pada kehamilan 37-40
minggu, janin matur berat badan diatas
1500 g (Sofian, 2012: 69).
.

PERSALINAN SEROTINUS
(POST TERM)
Bayi Post Term adalah bayi yang lahir
setelah kehamilan lebih dari 42
minggu, dihitung dari hari pertama
haid terakhir tanpa memperdulikan
berat badan bayi pada waktu lahir
(Marlina, 2015).

Etiologi
Penyebab pada umumnya karna faktor hormonal dan faktor
herediter

Manifestasi klinik
Bervariasi: berat badan janin bertambah besar, tetap dan
ada yang berkurang sesudah kehamilan 42 minggu, serta
kematian.
Gambaran khas : kulit keriput, mengelupas pada leher ,
telapak tangan dan kaki, sianosis, badan kurus, maturitas
lanjut, tubuh panjang

Komplikasi
Pada ibu
Pada bayi seperti
Suhu yang tidak stabil
Hipoglikemi
Polisitemia
Kelainan neurogenik

Pemeriksaan penunjang
USG
KTG
amnionskopi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai