Anda di halaman 1dari 6

2.

2 ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF


2.2.1 PRABEDAH
1) Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam tahap prabedah adalah pengetahuan tentang
persiapan pembedahan dan pengalaman masa lalu, kesiapan psikologis, pengobatan yang
mempengaruhi kerja obat dan anestesi, seperti anti biotika yang berpontensi dalam istirahat
otot, antikoagulan yang dapat meningkatkan perdarahan, antihipertensi yang mempengaruhi
anestesi yang dapat menyebabkan hipotensi, diuretika yang berpengaruh pada
ketidakseimbangan potasium, dan lain-lain. Selain itu terdapat juga pengkajian terhadap
riwayat alergi obat atau lainnya.
Pemeriksaan lainnya yang dianjurkan sebelum pelaksanaan bedah adalah radiografi
thoraks, kapasitas vital, fungsi paru, dan analisis gas darah pada pemautan sistem respirasi,
kemudian pemeriksaan elektroradiogram, darah, leukosit, eritrosit, hematokrit, elektrolit,
pemeriksaan air kencing, albumin, blood urea nitrogen (BUN), kreatin, dan lain-lain untuk
menentukan gangguan sistem renal dan pemeriksaan kadar gula darah atau lainnya untuk
mendeteksi gangguan metabolisme.

1) Diagnosa Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosis keperawatan prabedah adalah :
a. Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap kematian.
b. Takut berhubungan dengan dampak dari tindakan pembedahan atau anestesi.
c. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau menurunnya
nutrisi.
d. Resiko terjadinya cedera berhubungan dengan defisit pengindraan.

2) Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
a. Memperlihatkan tanda-tanda tidak ada kecemasan.
b. Memperhatikan tanda-tanda tidak ada ketakutan.
c. Resiko infeksi dan cedera tidak terjadi.
Rencana Tindakan :
a. Untuk mengatasi adanya rasa cemas dan takut, dapat dilakukan persiapan psikologis
pada pasien melalui pendidikan kesehatanm penjelasan tentang peristiwa yang mungkin
akan terjadi, dan seterusnya.
b. Untuk mengatasi masalah risiko infeksi atau edera lainnya dapat dilakukan dengan
persiapan prabedah seperti diet, persiapan perut, kulit, persiapan bernafas dan latihan
batuk, persiapan latihan kaki, latihan mobilitas, dan latihan lain-lain.

4) Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan


a. Pemberian Pendidikan Kesehatan Prabedah
Pemberian pendidikan kesehatan yang perlu dijelaskan adalah berbagai informasi
mengenai tindakan pembedahan, diantaranya jenis pemeriksaan yang dilakukan
sebelum bedah, alat-alat khusus yang diperlukan, pengiriman kekamar bedah, ruang
pemulihan, dan kemungkinan pengonatan setelah operasi.
b. Persiapan Diet
Pasien yang akan dibedah memerlukan persiapan khudalam hal pengaturan diet. Pasien
boleh menerima makanan biasa sehari sebelum bedah, tetapi 8 jam sebelum bedah tidak
diperbolehkan makan, sedangkan cairan tidak diperbolehkan 4 jam sebelum bedah,
sebab makanan atau cairan dalam lambung dapat menyebabkan terjadinya aspirasi.
c. Persiapan Kulit
Persiapan ini dilakukan dengan cara membebaskan daerah yang akan dibedah dari
mikroorganisme dengan cara menyiram kulit menggunakan sabun heksaklorofin
(hexacholophene) atau sejenisnya sesuai dengan jenis pembedahan. Bila pada kulit
terdapat rambut, maka harus dicukur.
d. Latihan Bernafas dan Latihan Batuk
Cara latihan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan paru
sedangkan batuk dapat menjadi kontraindikasi pada bedah intrakranial, mata, telinga,
hidung, dan tenggorokan karena dapat meningkatkan tekanan, merusak jaringan, dan
melepaskan jahitan.
e. Latihan Mobilitas
Latihan mobilitas dilakukan untuk mencegah komplikasi sirkulasi, mencegah
dekubitus, merangsang peristaltik serta mengurangi adanya nyeri. Untuk melakukan
latihan mobilitas, pasien harus mampu menggunakan alat ditempat tidur, seperti
menggunakan penghalang agar bisa memutar badan, melatih duduk di sisi tempat tidur
atau dengan cara menggeser pasien ke sisi tempat tidur atau dengan cara menggeser
pasien ke sisi tempat tidur, melatih duduk diawali tidur fowler, kemudian duduk tegak
dengan kaki menggantung di sisi tempat tidur.
f. Pencegah Cedera
Untuk mengatasi risiko terjadi cedera, tindakan yang perlu dilakukan sebelum
pelaksanaan bedah adalah :
 Cek identitas pasien
 Lepaskan perhiasan pada pasien yang dapat mengganggu, misalnya cincin, gelang
dan lain-lain.
 Bersihkan cat kuku untuk memudahkan penilaian sirkulasi
 Lepaskan lensa kontak
 Lepaskan protesa
 Alat bantu pendengaran dapat digunakan jika pasien tidak dapat mendengar
 Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih

5) Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah prabedah secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam memahami masalah atau kemungkinan yang terjadi pada intrah dan
pasca bedah. Tidak ada kecemasan, ketakutan, serta, tidak ditemukannya risiko komplikasi
pad infeksi atau cedera lainnya.

2.2.2 INTRABEDAH
1) Pengkajian Keperawatan
Salah satu hal yang perlu dikaji dalam intrabedah adalah pengaturan posisi pasien.
Berbagai masalah yang terjadi selama pembedahan mencakup aspek pemantauan fisiologis,
perubahan tanda vital, sistem, kardiovaskuler, keseimbangan cairan, dan pernapasan selain
itu, lakukan pengkajian terhadap tim dan istrumen pembedahan serta anestesi yang diberikan.

2) Diagnosa Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosa keperawatan intrabedah adalah: resiko
terjadinya cedera berhubungan dengan prosedur pembedahan.

3) Perencanaan Keperawatan
Tujuan : Mencegah terjadinya cedera atau risiko lainnya sebagai dampak dari tindakan
pembedahan.
Rencana Tindakan:
a. Gunakan semua alat atau instrumen untuk tidakan pembedahan seperti pemakaian baju
bedah, tutup kepala, masker, penutup sepatu , celemek, dan sarung tangan, serta
pencucian tangan.
b. Lakukan persiapan pelaksanaan anestesisebelum tindakan pembedahan.
c. Lakukan pemantauan selama masa tindakan pembedahan.

4) Pelaksaan (Tindakan) Keperawatan Bedah


a. Pengunaan Baju Seragam Bedah
Penggunaan seragam bedah desain secara khusus dengan harapan dapat mencegah
kontaminasi dari luar, berprinsip bahwa semua baju dari luar harus diganti dengan baju
bedah yang steril, dan gunakan penutup kepala, masker, sarung tangan serta celemek
steril.
b. Mencuci tangan Sebelum Pembedahan

c. Menerima Pasien di Daerah Bedah


Sebelum memasuki wilayah bedah , pasien harus melakukan pemeriksaan ulang diruang
penerimaan untuk mengecek kembali nama, bedah yang akan dilakukan, nomer status
registrasi pasien, berbagai hasil laboratorium dan x-ray, persiapan darah setelah dilakukan
pemeriksaan silang dan golongan darah, alat protesa, dan lain-lain.
d. Pengiriman dan Pengaturan Posisi ke kamar Bedah
Posisi yang dianjurkan pada umumnya adalah telentang, telungkup, trendelenburg,
lithotomi, lateral, dan lain-lain.
e. Pembersihan dan Persiapan kulit
Pelaksanaan ini bertujuan untuk membuatdaerah yang akan dibedah bebas dari kotoran
dan lemak kulit serta mengurangi adanya mikroba. Bahan yang digunakan dalam
pembersihan kulit ini harus memiliki spektrum khasiat, memiliki kecepatan khasiat, atau
memiliki potensi yang baik serta tidak menurun bila adanya terdapat kadar alkohol, sabun
detergen, atau bahan organik lainnya.
f. Penutupan Daerah Steril
Penutupan daerah steril dilakukan dengan menggunakan doek steril agar daerah seputar
bedah tetap steril dan mencegah berpindahnya mikroorganisme antara daerah yang steril
dan tidak.
g. Pelaksanaan Anestesi
Pelaksanaan anestesi dapat dilakukan dengan berbagai macam, antara lain anestesi umum,
inhalasi atau intravena, anestesi regional dengan cara memblok saraf, dan anestesi lokal.
h. Pelaksanaan Pembedahan
Setelah dilakukan anestesi, tim bedah akan melaksanakan pembedahan sesuai dengan
ketentuan pembedahan.
5) Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah intrabedah secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan
dalam mempertahankan status kesehatan, seperti normalnya perubahan tanda vital,
kardiovaskular, pernapasan, ginjal, dan lain-lain.
2.2.3 PASCABEDAH
1) Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dikaji setelah tindakan pembedahan (pascabedah) di antaranya
adalah status kesadaran, kualitas jalan napas, sirkulasi, dan perubahan tanda vital yang lain,
keseimbangan elektrolit, kardiovaskular, lokasi daerah pembedahan dan sekitarnya, serta alat
yang digunakan dalam pembedahan.

2) Diagnosis Keperawatan
Hal yang perlu diperhatikan dalam diagnosis keperawatan pascabedah adalah :
a. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat luka pembedahan.
b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan sekresi sebagai dampak
anestesi.
c. Risiko terjadi retensio urine berhubungan dengan dampak anestesi.
d. Perubahan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan penurunan
nafsu makan.
e. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketahanan yang menurun.
f. Cemas berhubungan dengan ancaman perubahan status kesehatan.

3) Perencanaan dan Pelaksanaan Keperawatan


Tujuan :
a. Meningkatkan proses penyembuhan luka.
b. Mempertahankan respirasi yang sempurna.
c. Mempertahankan sirkulasi.
d. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
e. Mempertahankan aktivitas.
f. Mengurangi kecemasan.

Rencana Tindakan :
a. Meningkatkan proses penyembuhan luka untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat
dilakukan dengan cara merawat luka dan memperbaiki asupan makanan yang tinggi
protein dan vitamin C.
b. Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan cara latihan napas, yakni tarik napas
yang dalam dengan mulut terbuka, tahan selama 3 detik, kemudian hembuskan. Atau,
dapat pula dilakukan dengan cara menarik napas melalui hidung dengan menggunakan
diafragma, kemudian keluarkan napas perlahan-lahan melalui mulut yang
dikuncupkan.
c. Mempertahankan sirkulasi, dengan cara menggunakan stocking pada pasien yang
berisiko tromboplebitis atau pasien dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan harus
meninggikan kaki pada tempat duduk guna memperlancar vena balik.
d. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara memberikan cairan
sesuai dengan kebutuhan pasien dan monitor asupan dan output serta mempertahankan
nutrisi yang cukup.
e. Mempertahankan aktivitas dengan cara latihan memperkuat otot sebelum ambulatori.
f. Mengurangi kecemasan dengan cara melakukan komunikasi secara terapeutik.

4) Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah pascabedah secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan
dalam mempertahankan status kesehatan, seperti adanya peningkatan proses penyembuhan
luka, sistem respirasi yang sempurna, sistem sirkulasi, keseimbangan cairan dan elektrolit,
sistem eliminasi, aktivitas, serta tidak ditemukan tanda kecemasan lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai