Anda di halaman 1dari 16

Pencegahan PMS

Oleh : dr. Siska Anggreni Lubis, SpKK


Penyakit Menular Seksual
• Penyakit Menular Seksual (PMS)  Suatu gangguan/
penyakit yg ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui
kontak atau hubungan seksual.
• Pertama sekali sering disebut 'Penyakit Kelamin' atau Veneral
Disease Penyakit Hubungan Seksual/ Seksually
Transmitted Disease Penyakit Menular Seksual (PMS)

• Bbrp PMS yg sering ditemukan di Indonesia :


1. Bakteri : Gonorrhoe, Sifilis, Urethritis, Vaginosis Bakterial
2. Virus : AIDS, Herpes Genitalis, Hepatitis B, Kondiloma
Akuminata
3. Jamur : Kandidiasis Vaginosis
4. Parasit : Scabies, Pedikulosis Pubis
Pencegahan PMS

• Prinsip utama dari pengendalian


Penyakit Menular Seksual secara
prinsip ada dua, yaitu:

1 Memutuskan rantai penularan


infeksi PMS
2. Mencegah berkembangnya PMS serta
komplikasi-komplikasinya.
• Dgn pencegahan secara tepat & penaganan secara dini PMS
bisa ditangani dgn lebih baik.
• Bentuk gejala awal yg mjd pertanda PMS, diantaranya :
1. Benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin
2. Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
3. Bengkak atau merah di sekitar alat kelamin
4. Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
5. Buang air kecil lebih sering dari biasanya
6. Demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh
7. Kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari
8. Keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan gatal
9. Pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll

• Bila merasakan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya perlu


diwaspadai kemungkinan-kemungkinan adanya infeksi kuman
PMS
Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain :
1. Tdk melakukan hubungan seks, tdk berganti-ganti pasangan,
menggunakan kondom setiap hubungan seks
2. Menghindari transfusi darah dgn donor yg tdk jelas asal-usulnya
3. Kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yg
steril
4. Menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika & norma kehidupan
bermasyarakat krn dgn moral & etika yg baik kita akan terhindar
dari gangguan atau penyakit yg akan membawa kita dlm masalah
serius.
Penggunaan Kondom Mencegah Infeksi HIV dan PMS

• Strategi-strategi efektif untuk mencegah PMS :


1. Menarik diri dari melakukan hubungan seks dgn pasangan yg
terinfeksi
2. Penggunaan kondom dari lateks sgt efektif

• Penggunaan kondom lateks dgn benar & konsisten semasa


hubungan seks--vaginal, anal atau pun oral--dapat secara baik
mengurangi risiko seseorang tertular atau menularkan banyak PMS
( infeksi HIV, gonorrhe, Klamidia, trichomonas, human papilloma
virus menular (HPV), dan hepatitis B)
• Penelitian menunjukkan  kondom lateks adalah penghalang efektif
bagi HIV dan PMS lainnya.
• Bbrp studi  Bukti perlindungan thdp pasangan di mana slh
seorang dari pasangan itu terinfeksi HIV & yg lainnya tidak,
• Kondom diklasifikasikan sebagai alat medis dan
diatur penggunaannya oleh Food and Drug
Administration (FDA) di AS.

• Slm proses produksi , kondom di-double dipped


(dicelupkan ke dlm cairan utk bbrp waktu) di dlm
lateks & diuji secara elektronis utk kemungkinan
trdpt lubang-lubang.
• Bbrp penelitian menunjukkan  angka kerusakan kondom di
negara AS kuarang dari 2%. Tjd krn kesalahan penaggunaan
drpd kualitas kondom yg rendah.
• Penggunaan cairan-cairan yg berunsur minyak dpt
memperlemah lateks & menyebabkan kondom hancur.
• Sengatan sinar/panas, dpt robek oleh gigi atau kuku jari.
Penggunaan kondom
• Penelitian  hanya 30-60% pria yg menggunakan kondom utk kontrasepsi
sebenarnya menggunakannya untuk setiap tindakan seksual

• Penggunaan kondom yg benar meliputi langkah-langkah berikut ini:


- Gunakanlah kondom yg baru utk setiap melakukan hubungan seks vagina, anal
atau oral
- Gunakanlah kondom dari awal hingga selesai
- Pasang kondom stlh ereksi terjadi & sebelum terjadi hubungan vagina, anal dan
oral dengan penis. Pegang ujung kondom dan masukan ke dalam penis yg sdg
ereksi, berikan ruang pd ujung kondom, tetapi pastikan tidak ada udara yang
terjebak di ujung kondom
- Pelicin yg cukup sangat penting untuk mencegah kerusakan kondom, tetapi
gunakanlah pelicin yg memiliki unsur air (gliserin, jeli pelicin)
- Jangan menggunakan pelicin yg berunsur minyak(jeli petroleum, krim dingin,
pelembab tangan atau minyak bayi)
- Lepaskanlah dari pasangan segera stlh tjdi ejakulasi, pegang kondom yg masih
melekat pd penis dgn kuat untuk mencegah kondom terlepas
- Jika disimpan dgn tepat kondom masih baik digunakan utk lima tahun stlh tanggal
produksi.
Tipe Kondom
1. Kondom lateks utk pria
2. Kondom sintetis (poliuretan, plastik lembut, Tactylon, lateks sintetis
3. Kondom Poliuretan untuk Wanita. Kondom wanita (Reality) pas
dengan vagina dan melindungi beberapa area di luar vagina.
4. Kondom Kulit Anak Domba. Kondom-kondom ini terbuat dari membran
hewan yang berisi lobang-lobang kecil dpt mencegah kehamilan
namun tdk boleh digunakan utk pencegahan PMS atau HIV krn virus-
virus dpt melewati lubang-lubang tersebut
5. Kondom Novelty (bermain) hanya digunakan untuk kepuasan seks,
tdk boleh digunakan utk pencegahan PMS maupun HIV
6. Spermatisida (nonoxynol-9, spermatisida)  membunuh HIV dlm
pengujian laboratorium, tetap belum jelas apakah spermatisida
digunakan sendiri atau bersama kondom slm tjd hubungan
memberikan perlindungan terhadap HIV
7. Perlindungan Oral  org yg terlibat dlm seks oral dpt mengurangi
risiko terkena HIV atau PMS lainnya dengan menempatkan penghalang
pd vagina atau anus.
8. Pembungkus makanan plastik, dental dam (lembaran lateks yang
digunakan dokter gigi & kondom yg telah dibuka digunakan untuk
melindungi vagina atau anus selama hubungan seks oral
Sebagai kontrasepsi
• Menurut Contraceptive Technology, keberhasilannya sebagai
kontrasepsi juga 85% bila kondom dipakai dgn benar. Dalam
arti pd 100 orang dlm waktu satu tahun & mrk memakainya pd
setiap kali sanggama, maka 15 orang pasangan wanitanya akan
menjadi hamil
• KEMUNGKINAN MENJADI HAMIL PD WANITA DGN PASANGAN
PRIA YG SELALU MENGGUNAKAN KONDOM MENURUT
JANGKA WAKTU
JANGKA WAKTU KEMUNGKINAN MENJADI HAMIL
- 1th 15%
- 2 th 28%
- 3 th 39 %
- 4 th 48%
- 5 th 56%
- 10 th 80 %
Catatan : Persentase ini adalah bila kondom dipakai 100 % atau
selalu memakai kondom bila melakukan sanggama. Bila kurang
dari 100%, kemungkinan terjadinya kehamilan akan lebih tinggi.
Penyebab kegagalan

• Meskipun kondom lolos dlm tes, bermacam situasi dpt


mempengaruhinya. Pengaruh suhu udara, tertekan
/tertindih ketika penyimpanan (misalnya dimasukkan dlm
dompet) gesekan pd waktu dipakai, bisa berakibat bocor
atau robeknya kondom atau melorot /terlepas ketika
dipakai.

• Pengetesan dilakukan dgn tekanan udara (seperti balon


yang ditiup) & dgn air. Tekanan udara ini konstan pd
setiap bagiannya, tdk seperti ketika dipakai untuk
sanggama. Sehingga meskipun telah lolos tes, bisa saja
kondom mjd robek ketika dipakai. Cacat pada latex sering
terjadi sebesar 5-70 mikron.
• Dalam suatu penelitian kondom sengaja dilubangi para
pakar sebesar 10 mikron, kemudian dites dengan standar
kekedapan air. Ternyata 75% lolos tes, sedangkan
lubangnya 100x lebih besar dari diameter HIV.

• Pada tes yg lain, kondom dari berbagai merek dilubangi


sebesar 1 mikron, yakni 10x diameter HIV. Ternyata 90%
lolos tes kekedapan air. Dimana garis tengah sperma
adalah sekitar 5 mikron, sedangkan HIV 0,1 mikron.
Elements
www.animationfactory.com

Anda mungkin juga menyukai