Penyakit Menular Seksual • Penyakit Menular Seksual (PMS) Suatu gangguan/ penyakit yg ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak atau hubungan seksual. • Pertama sekali sering disebut 'Penyakit Kelamin' atau Veneral Disease Penyakit Hubungan Seksual/ Seksually Transmitted Disease Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit Menular Seksual secara prinsip ada dua, yaitu:
1 Memutuskan rantai penularan
infeksi PMS 2. Mencegah berkembangnya PMS serta komplikasi-komplikasinya. • Dgn pencegahan secara tepat & penaganan secara dini PMS bisa ditangani dgn lebih baik. • Bentuk gejala awal yg mjd pertanda PMS, diantaranya : 1. Benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin 2. Gatal atau sakit di sekitar alat kelamin 3. Bengkak atau merah di sekitar alat kelamin 4. Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil 5. Buang air kecil lebih sering dari biasanya 6. Demam, lemah, kulit menguning dan rasa nyeri sekujur tubuh 7. Kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari 8. Keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan gatal 9. Pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll
• Bila merasakan gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya perlu
diwaspadai kemungkinan-kemungkinan adanya infeksi kuman PMS Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain : 1. Tdk melakukan hubungan seks, tdk berganti-ganti pasangan, menggunakan kondom setiap hubungan seks 2. Menghindari transfusi darah dgn donor yg tdk jelas asal-usulnya 3. Kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis yg steril 4. Menjaga nilai-nilai moral, agama, nilai etika & norma kehidupan bermasyarakat krn dgn moral & etika yg baik kita akan terhindar dari gangguan atau penyakit yg akan membawa kita dlm masalah serius. Penggunaan Kondom Mencegah Infeksi HIV dan PMS
• Strategi-strategi efektif untuk mencegah PMS :
1. Menarik diri dari melakukan hubungan seks dgn pasangan yg terinfeksi 2. Penggunaan kondom dari lateks sgt efektif
• Penggunaan kondom lateks dgn benar & konsisten semasa
hubungan seks--vaginal, anal atau pun oral--dapat secara baik mengurangi risiko seseorang tertular atau menularkan banyak PMS ( infeksi HIV, gonorrhe, Klamidia, trichomonas, human papilloma virus menular (HPV), dan hepatitis B) • Penelitian menunjukkan kondom lateks adalah penghalang efektif bagi HIV dan PMS lainnya. • Bbrp studi Bukti perlindungan thdp pasangan di mana slh seorang dari pasangan itu terinfeksi HIV & yg lainnya tidak, • Kondom diklasifikasikan sebagai alat medis dan diatur penggunaannya oleh Food and Drug Administration (FDA) di AS.
• Slm proses produksi , kondom di-double dipped
(dicelupkan ke dlm cairan utk bbrp waktu) di dlm lateks & diuji secara elektronis utk kemungkinan trdpt lubang-lubang. • Bbrp penelitian menunjukkan angka kerusakan kondom di negara AS kuarang dari 2%. Tjd krn kesalahan penaggunaan drpd kualitas kondom yg rendah. • Penggunaan cairan-cairan yg berunsur minyak dpt memperlemah lateks & menyebabkan kondom hancur. • Sengatan sinar/panas, dpt robek oleh gigi atau kuku jari. Penggunaan kondom • Penelitian hanya 30-60% pria yg menggunakan kondom utk kontrasepsi sebenarnya menggunakannya untuk setiap tindakan seksual
• Penggunaan kondom yg benar meliputi langkah-langkah berikut ini:
- Gunakanlah kondom yg baru utk setiap melakukan hubungan seks vagina, anal atau oral - Gunakanlah kondom dari awal hingga selesai - Pasang kondom stlh ereksi terjadi & sebelum terjadi hubungan vagina, anal dan oral dengan penis. Pegang ujung kondom dan masukan ke dalam penis yg sdg ereksi, berikan ruang pd ujung kondom, tetapi pastikan tidak ada udara yang terjebak di ujung kondom - Pelicin yg cukup sangat penting untuk mencegah kerusakan kondom, tetapi gunakanlah pelicin yg memiliki unsur air (gliserin, jeli pelicin) - Jangan menggunakan pelicin yg berunsur minyak(jeli petroleum, krim dingin, pelembab tangan atau minyak bayi) - Lepaskanlah dari pasangan segera stlh tjdi ejakulasi, pegang kondom yg masih melekat pd penis dgn kuat untuk mencegah kondom terlepas - Jika disimpan dgn tepat kondom masih baik digunakan utk lima tahun stlh tanggal produksi. Tipe Kondom 1. Kondom lateks utk pria 2. Kondom sintetis (poliuretan, plastik lembut, Tactylon, lateks sintetis 3. Kondom Poliuretan untuk Wanita. Kondom wanita (Reality) pas dengan vagina dan melindungi beberapa area di luar vagina. 4. Kondom Kulit Anak Domba. Kondom-kondom ini terbuat dari membran hewan yang berisi lobang-lobang kecil dpt mencegah kehamilan namun tdk boleh digunakan utk pencegahan PMS atau HIV krn virus- virus dpt melewati lubang-lubang tersebut 5. Kondom Novelty (bermain) hanya digunakan untuk kepuasan seks, tdk boleh digunakan utk pencegahan PMS maupun HIV 6. Spermatisida (nonoxynol-9, spermatisida) membunuh HIV dlm pengujian laboratorium, tetap belum jelas apakah spermatisida digunakan sendiri atau bersama kondom slm tjd hubungan memberikan perlindungan terhadap HIV 7. Perlindungan Oral org yg terlibat dlm seks oral dpt mengurangi risiko terkena HIV atau PMS lainnya dengan menempatkan penghalang pd vagina atau anus. 8. Pembungkus makanan plastik, dental dam (lembaran lateks yang digunakan dokter gigi & kondom yg telah dibuka digunakan untuk melindungi vagina atau anus selama hubungan seks oral Sebagai kontrasepsi • Menurut Contraceptive Technology, keberhasilannya sebagai kontrasepsi juga 85% bila kondom dipakai dgn benar. Dalam arti pd 100 orang dlm waktu satu tahun & mrk memakainya pd setiap kali sanggama, maka 15 orang pasangan wanitanya akan menjadi hamil • KEMUNGKINAN MENJADI HAMIL PD WANITA DGN PASANGAN PRIA YG SELALU MENGGUNAKAN KONDOM MENURUT JANGKA WAKTU JANGKA WAKTU KEMUNGKINAN MENJADI HAMIL - 1th 15% - 2 th 28% - 3 th 39 % - 4 th 48% - 5 th 56% - 10 th 80 % Catatan : Persentase ini adalah bila kondom dipakai 100 % atau selalu memakai kondom bila melakukan sanggama. Bila kurang dari 100%, kemungkinan terjadinya kehamilan akan lebih tinggi. Penyebab kegagalan
• Meskipun kondom lolos dlm tes, bermacam situasi dpt
mempengaruhinya. Pengaruh suhu udara, tertekan /tertindih ketika penyimpanan (misalnya dimasukkan dlm dompet) gesekan pd waktu dipakai, bisa berakibat bocor atau robeknya kondom atau melorot /terlepas ketika dipakai.
• Pengetesan dilakukan dgn tekanan udara (seperti balon
yang ditiup) & dgn air. Tekanan udara ini konstan pd setiap bagiannya, tdk seperti ketika dipakai untuk sanggama. Sehingga meskipun telah lolos tes, bisa saja kondom mjd robek ketika dipakai. Cacat pada latex sering terjadi sebesar 5-70 mikron. • Dalam suatu penelitian kondom sengaja dilubangi para pakar sebesar 10 mikron, kemudian dites dengan standar kekedapan air. Ternyata 75% lolos tes, sedangkan lubangnya 100x lebih besar dari diameter HIV.
• Pada tes yg lain, kondom dari berbagai merek dilubangi
sebesar 1 mikron, yakni 10x diameter HIV. Ternyata 90% lolos tes kekedapan air. Dimana garis tengah sperma adalah sekitar 5 mikron, sedangkan HIV 0,1 mikron. Elements www.animationfactory.com