ALAT KONTRASEPSI
KONDOM
Kondom merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai
tempat penampungan sperma yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga tidak
tercurah pada vagina. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan sperma atau
mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita. Sekarang sudah ada jenis kondom
untuk wanita, angka kegagalan dari penggunaan kondom ini 5-21% (Atikah proverawati,
2010)
Kondom, merupakan selubung atau sarung karet yang memiliki mekanisme kerja
menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah.
Pemakaian kondom dapat mencegah penularan mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu
pasangan kepada pasangan yang lain.
Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah IMS termasuk
HIV/AIDS. Efektif bila dipakai dengan baik dan benar. Dapat dipakai bersama kontrasepsi
lain untuk mencegah IMS. Kondom terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet),
palastik (Vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat
hubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan
muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk
seperti putting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk
meningkatkan efektivitasnya (misalkan penembahan spermisida) maupun sebagai aksesoris
aktivitas seksual. Standar kondom dilihat dari ketebalannya, pada umumnya standar
ketebalannya 0,02 mm.
Tipe kondom
1. Kondom biasa
3. Kondom beraroma
Cara Kerja :
1. Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan
2. Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari
satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks
dan vinil)
Efektivitas
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan
seksual. Pada beerapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai
secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-
12 kehamilan per 100 perempuan pertahun.
Manfaat kontasepsi
Non kontrasepsi
Keterbatasan
Cara penggunaan
Kunjungan Ulang
Sumber :
Trisnawati, Irna. 2020. Modul Praktek Penggunaan Alat Kontrasepsi Alamiah. Prodi
Kebidanan Karawang
https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.unimus.ac.id/1444/3/BAB
%2520ll.pdf&ved=2ahUKEwj774SBx5LsAhWUYysKHYIxDFwQFjADegQIERAC&usg
=AOvVaw1RkEVL32k7Gx6YNSNQgeDg