DISUSUN OLEH
WIDARIANTI
NIM : 11222109
2023
LAPORAN PENDAHULUAN KB NON HORMONAL KONDOM
1. DEFINISI
Keluarga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk mendapatkan obyektif-obyektif tertentu, menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri
dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (World Health Organisation.2006)
KB non hormonal adalah metode KB sederhana yang digunakan tanpa bantuan
orang lain. Diantara KB sederhana adalah kondom metode ini akan lebih efektif jika
penggunaannya diperhitungkan dengan masa subur (Ida Ayu Chanranika.2010)
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), vilin (plastik) atau bahan alami (produksi hewan) yang dipasang
pada penis saat berhubungan seksual. Kondom terbuat dari karet sintesis yang tipis,
berbentuk silindris, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata
atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Beberapa bahan telah ditambahkan pada
kondom baik untuk meningkatkan efektifitasnya (misalnya menambahkan spermisida)
maupun sebagai aksesoris aktifitas seksual. Kondom menghalangi masuknya spermatozoa
kedalam taktus genetalia interna vagina. Modifikasi tersebut dilakukan dalam hal : bentuk,
warna, pelumas, bahan (BKKBN.2008)
Kondom adalah suatu karet tipis, berwarna atau tidak berwarna, dipakai untuk
menutupi zakar yang tegang sebelum dimasukan ke dalam vagina sehingga mani
tertampung didalamnya dan tidak masuk vagina, dengan demikian mencegah terjadinya
pembuahan. Kondom yang menutupi zakar yang berguna untuk mencegah penularan
penyakit menular (BKKBN.2008)
2. CARA PEMAKAIAN KONDOM
Kondom ada yang ujungnya biasa, adapula yang ujungnya berputing mengeluarkan
udara yaang ada, agar tersedia tempat bagi mani yang akan dikeluarkan gulungan kondom,
sebelum persetubuhan lalu dipasang pada waktu zakar sedang tegang. Sesudah mani
keluar, mani tertampung diujung kondom dan sewaktu zakar ditarik keluar, jagalah jangan
sampai ada cairan yang tumpah. Peganglah kondom pada waktu menarik zakar keluar.
Baunglah kondom setelah sekali pakai. (Prawirohardjo, Sarwono.2008)
3. CARA KERJA
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan
cara mengemas sperma dijung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah kedalam saluran reproduksi perempuan
Mencegah penularan mikroorganisme Q (MS termasuk HIV / AIDS ) dari
satu pasangan ke pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan
vilin)
5. KONTRAINDIKASI
a. Absolut
- Pria dengan ereksi yang tidak baik
- Riwayat syok septik
- Tidak bertannggung jawab secara seksual
- Interupsi seksual foreplay menghalangi minat seksual
- Alargi terhadap karet atau lurikan pada patner seks
b. Relatif
- Interupsi seksual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual
6. EFEKTIVITAS
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan
seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif karena tidak dipakai
secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2
-12 kehamilan per 100 perempuan pertahun
7. MANFAAT
a. Kontrasepsi
- Efektifit bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak manggangu kesehatan klien
- Tidak mempunyai pengaruh sistemik
- Murah dan dapat dibeli secara umum
- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
- Metode resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
- Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrsepsi lainnya harus ditunda
b. Non kontrasepsi
- Memberi dorongan kepada suami untuk ituk ber-KB
- Dapat mencegah penularan IMS
- Mencegah ejakulasi dini
- Membantu mencegah terjadinya kanker srviks (mengurangi iritasi bahan karsinogonik
eksogen pada servik)
- Saling berinteraksi sesama pasien
8. KETERBATASAN
- Efektifitas tidak tgerlalu tinggi
- Cara pemakaian sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
- Agak mengganggu hungan seksual (mngurangi sentuhan langsung)
- Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
- Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
- Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum
- Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah
9. KEUNTUNGAN
- Mencegah kehamilan
- Memberi pelindungan terhadap penyakit-penyakit akibat hubungan seksual (PMS)
- Dapat diandalkan
- Relatif murah
- Sederhana, ringan dan disposible
- Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi atau pollow-up
- Reversible
- Pria ikut serta aktif dalam program KB
Masalah
A. Iritasi lokal pada penis atau vagina
Tujuan : iritasi berkurang atau
sembuh
KH : pada kunjungan ulang iritasi sudah
sembuh Intervensi
1. Kaji riwayat alergi
R : bahan kondom dapat menyebabkan alergi
2. Anjurkan jenis kondom / memakain metode kontrasepsi yang lain
R : kondom terbuat dari berbagai macam bahan seperti kulit karet dan plastik
B. Mengurangi kenikmatan
Tujuan : memberi pengertian pada ibu bahwa gangguan tersebut merupakan salah
satu efek sampig dari alat kontrasepsi
KH : ibu merasa
nyaman Intervensi
1. Anjurkan ibu untuk memakai kontrasepsi lain
R : tidak semua alat kontraseepsi mengurangi kenikmatan saat berhubungan
Kebutuhan
A. KIE ganti dengan alat kontrasepsi lain
Tujuan : kebutuhan alat kontrasepsi terpenuhi
KH : ibu tidak terjadi masalah
Intervensi
1. Anjurkan ibu memantapkan pilihan kontrasepsi yang baru
R : untuk mngurangi terjadinya masalah
2. Jelaskan pada ibu macan-macam kontrasepsi
R : untuk memantapkan pilihan yang akan digunakan
3. Beritahu efeksamping dan kegunaan masing-masing kontrasepsi
R : untuk mencegah terjadinya komlikasi
B. Ganti kondom
Tujuan : tidak terjadi
kehamilan KH : ibu mau
menganti Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu
R : terjalin hubungan dan kerjasama antara ibu dan petugas kesehatan terhadap tindakkan
yang akan dilakukan
2. Anjurkan ibu menyediakan stok dirumah
R : untuk mengurangi resiko terjadina kehamilan
3. Anjurkan ibu memstikan kemasan kondom
R : untuk memastikan kondom baik digunakan
IMPLEMENTASI
Tindakan dari intervensi sesuai kebutuhan klien
EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keefektifitasan asuahan kebidanan yang dilakukan
dengan mengacu pada kriteria hasil
LAPORAN KASUS KELUARGA BERENCANA (KB)
I. Identitas Pasien
Nama Klien : Ny. M Nama Suami : Tn. D
Umur : 29 tahun Umur : 29
tahun
Suku/bangsa : Melayu/Indonesia Suku/bangsa : Melayu/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : Diploma III Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Karyawan Swasta Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status Perkawinan : Kawin Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Pasir garam
V. Indikasi
1. 6 minggu sesudah vasektomi C sampai mani tidak mengandung spermatozoa lagi,
yang seperti dketahui dengan pemeriksaan laboratorium
2. Sementara menunggu pemeriksaan AKDR
3. Sementara sedang menunggu haid untuk pemakaian pil yang diminum
4. Apabila kelupaan minum pil dalam jangka waktu lebih dari 36 jam
5. Apabila diduga ada penyakit kelamin sementaramenunggu diagnosis yang pasti
6. Bersamaan dengan pemakaian spermiside
7. Dalam keadaan darurat, bila tidak ada kontrasepsi yang tersedia atau yang dipakai
8. Sebagai cara yang dipilih oleh pasangan-pasangan tertentu
VI. Kontraindikasi
a. Absolut
1. Pria dengan ereksi yang tidak baik
2. Riwayat syok septik
3. Tidak bertannggung jawab secara seksual
4. Interupsi seksual foreplay menghalangi minat seksual
5. Alergi terhadap karet atau lurikan pada patner seks
b. Relatif
1. Interupsi seksual foreplay yang mengganggu ekspresi seksual
VII. Kelebihan
1. Mencegah kehamilan
2. Memberi pelindungan terhadap penyakit-penyakit akibat hubungan seksual (PMS)
3. Dapat diandalkan
4. Relatif murah
5. Sederhana, ringan dan disposible
6. Tidak memerlukan pemeriksaan medis, supervisi atau pollow-up
7. Reversible
8. Pria ikut serta aktif dalam program KB
VIII. Kekurangan
1. Efektifitas tidak terlalu tinggi
2. Cara pemakaian sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
3. Agak mengganggu hubungan seksual (mengurangi sentuhan langsung)
4. Pada beberapa klien bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
5. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual
6. Beberapa klien malu untuk membeli kondom ditempat umum
7. Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah
1. Pilih ukuran kondom yang tepat, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
2. Cek kondisi dan kelayakan bungkus kondom, termasuk tanggal kedaluwarsa sebelum
memakainya.
3. Sebelum membuka kemasan, dorong kondom ke sisi berlawanan agar tidak robek.
4. Buka pembungkus kondom mulai dari sisi paling pinggir kearah luar, jangan ke
tengah, jangan menggunaka ngigi dan benda tajam saat membuka kemasa.
Karena dapat menyebabkan kondom robek.
5. Kondom dipasang pada saat penis ereksi dan sebelum melakukan hubungan seksual
6. Sambil menahan bagian atas kondom di kepala penis dengan satu tangan, buka
gulungan kondom dengan tangan yang lain. Gulirkan lembut ke arah pangkal penis
sampai kondom menutupi keseluruhan batang penis.
7. Jika pada tahap ini gulungan kondom tidak bisa diturunkan, berarti cara pakai
Anda tidak tepat atau sisi kondom terbalik.
8. Ambil kondom baru dan mulai lagi dari awal. Dikhawatirkan kondom yang
gagal tadi sudah terkontaminasi oleh sperma.
11. Buang dan bungkus kondom bekas pakai ketempat yang aman.
Daftar Pustaka