Anda di halaman 1dari 14

METODE KONTARSEPSI

SEDERHANA DENGAN ALAT

ROSLIANA PAKAYA (1220006)


SRI WULAN LAWANI (1220005)
KONDOM
Definisi Kondom
Kondom tidak hanya digunakan mencegah kehamilan, tetapi juga
mencegah penyakit menular seksual/PMS, termasuk HIV/AIDS
Kondom dapat efektif, pemakaiannya baik dan benar Selain itu,
kondom dapat pula dipakai bersamaan dengan kontrasepsi lain
untuk mencegah PMS

Kondom pria
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat dari karet /
lateks,berbentuk tabung tidak tembus cairan dimana salah satu
ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi kantung untuk menampung
sperma.

Jenis kondom pria


Kondom biasa
Kondom berkontur (bergeriki)
Kondom beraroma
Kondom tidak beraroma
Macam kondom pria
 Kulit
 Lateks

Keuntungan kondom pria


Mencegah kehamilan
Memberi perlindungan terhadap PHS (penyakit akibat hubungan seks)
Dapat di andalkan
Relatif murah
Sederhana,ringan,disposble,revesible

Kerugian kondom pria


Angka kegagalan relatif tinggi
Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontalitas hubungan
seks guna memasang kondom
Perlu dipakai secara konsisten,hati-hati dan terus menerus setiap
senggama (kurang praktis )
 
Efek samping kondom pria
Kondom tidak ada, kecuali tidak ada alergi terhadap
bahan untuk membuat keret.

Kontra indikasi kondom pria


Apsolut
Pria dengan ereksi yang tidak baik
Riyawat syok septik
Tidak bertnggung jawab secara seksual

Indikasi kodom pria


Pada pria
Penyakit genitalia
Sensitifitas penis terhadap secret vagina
Ejakulasi prematur
Efek Samping kondom pria
Kondom rusak atau bocor sebelum
pemakaian Kondom bocor saat berhubungan
Mengurangi kenikmatan berhubungan seksual
 
Kelebihan kondom pria
Harga terjangkau
Praktis dan mudah digunakan
Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
Mudah diperoleh di toko atau apotek
 
Kekurangan kondom pria
Tingkat kegagalan mencapai 15%,terutama jika
penggunaan kondom kurang tepat
Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah
ejakulasi
KONDOM WANITA
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina
terdapat cincin plastik dan ujung kondom sehingga posisinya mudah
disesuaikan kondom wanita tidak dapat digunakan bersama kondom ke bawah
hingga menyelimuti.

Kondom wanita yang tersedia saat ini


Reality vaginal kondom
Kondom vagina ketiga
Spermisida vaginal

Kontra indikasi
1. Absolut
Kebutuhan akan suatu metode dengan efektivitas tinggi karena alasan
kesehatan pribadi atau social
Penghentian sexual foreplay akan akan mengahambat/mengahalangi
2. Relatif
Penghentian sexual foreplay akan menganggu sanggama
Fertilitas tinggi
Dispareunia atau vaginismus
3. Efektifitas
Angka kegagalan: 11-31%
Indikasi kondom pada wanita
Vaginistis,termaksud yang dalam pengobatan
Kontra indikasi terhadap kontrasepsi oral dan
IUD,sedangkan pemasangan diafragma atau kap
seviks secara anatomis ata psikologis tidak
memungkinkan.
Untuk membuktikan bahwa tidak ada semen yang
dilepaskan di dalam vagina.

Definisi Spermisida
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung
bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk
membunuh sperma. Ada empat jenis permisida,
antara lain acrosol (busa), tablet vagina, supositoria
atau dissolvable dan krim.
  Manfaat Spermisida
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi
maupun nonkontrasepsi. Secara kontrasepsi, spermisida dapat efektif
seketika (busa dan krim), tidak mengganggu produksi ASI, sebagai
pendukung metode lain, tidak mengganggu kesehatan klien, tidak
mempunyai pengaruh sistemik, mudah digunakan, meningkatkan
lubrikasi selama hubungan seksual, Tidak memerlukan resep ataupun
pemeriksaan medik.

Jenis-jenis spermisida
a. Jelly
Di buat dari bahan yang larut air,misalnya gelatin
b. Cream
Dibuat dari lemak yang tidak larut dalam air,mislnya gliserin steara
c. Foam/busa
d. Akan mengisi vagina dengan gelembung-gelembung busa yang
mengandung spermisida
Cara kerja spermisida
Menyebabkan sel selapu,sel sperma pecah
Memperlambat motilitas sperma
Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur

Indikasi spermisida
Tambahan/adjuvan pada metode berier (kondom.diafragma)
Tambahan/adjuvan pada metode rhythm
Tambahan/adjuvan pada IUD selama masa subur

Kontra indikasi spermisida


a. Absolut
Kebutuhan akan suatu metode dengan efektivitas yang tinggi
karena kesehatan pribadi atau social
b. Relative
Penghentian sexual foreplay akan menganggu senggama
Efektivitas spermisida
Angka kegagalan 11-13%
Keuntungan spermisida
Sebagai kontrasepsi pengganti/cadangan untuk wanita dengan
kontra indikasi pemakaian pil oral,IUD dan lain-lain
Efek samping pelumas pada wanita yang mendekati menopause
di samping efek proteksi terhadap kemungkinan menjadi hamil

Kerugian spermisida
Angka kegagalan relative tinggi
Harus digunakan segera sebelum seggama,bahkan ada
spermisida vaginal yang perlu waktu 5-30 menit agar spermisida
suda bekerja sehingga menganggu senggama pasangan
tersebut

Efek samping spermisida


Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman
Gangguan rasa panas di vagina
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik
Penanganan
Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Apabila
penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan
bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain. 
Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat
adalah normal. Apabila tidak ada perubahan, sarankan
menggunakan spermisida jenis lain atau bantu memilih metode
kontrasepsi lain. 
Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda
atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.

Cara penggunaan Spermisida


 Spermisida merupakan alat kontrasepsi sederhana yang
mengandung zat kimia untuk membunuh sperma, dimasukkan
ke dalam vagina sebelum me lakukan hubungan seksual untuk
mencegah kehamilan. Sebagai alat kontrasepsi, spermisida
dapat digunakan sendiri
Jenis Diafragma
Flat spring (diafragma pegas datar
Coil spring (diafragma pegas kumparan)
Arching spring

Efektivitas Diafragma
Efektivitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16
kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama, jika
digunakan dengan spermisida).

Kontra indikasi
◦ Infeksi traktus urinerius yang berulang-ulang
◦ Alergi terhadap lateks atau spermisida
◦ Riwayat sindrom syok,toksik (Toxic Saock Syndrome)
◦ Postpartum (bayi aterm) 6-12 minngu
Efek Samping Diafragma
Infeksi saluran uretra
Alergi diafragma atau spermisida

Penanganan
Berikan antibiotik, sarankan mengosongkan
kandung kemih pascasenggama atau
gunakan metode kontrasepsi lain.
Berikan spermisida, jika ada gejala iritasi
vagina pascasenggama dan tidak mengidap
PMS atau bantu memilih metode lain.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai