Anda di halaman 1dari 16

Spermisida

Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini ( Contraceptive Technology Update – CTU)

1
Spermisida
Definisi:
Bahan kimia (biasanya nonixynol-9) yang
dapat menonaktifkan atau membunuh
sperma
Jenis-Jenis:
Aerosol (busa)
Tablet Vaginal, suppositoria atau lapisan
tipis (film) yang mudah larut (dissolvable
film)
Krim

2
Spermisida: Mekanisme Kerja

Menyebabkan selaput
sel sperma pecah
sehingga motilitas
dan aktifitas dalam
transportasi dan
fertilisasi menjadi
terganggu

3
Spermisida: Pilihan
 Aerosols (busa) akan segera efektif setelah dimasukkan.
 Aerosols dianjurkan jika spermisida dipakai sebagai pilihan
pertama atau metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan
kondisi klien
 Tablet busa vagina dan suppositoria sangat mudah dibawa-
bawa dan disimpan tetapi perlu waktu 10-15 menit (pasca-
insersi) untuk bekerja aktif sebelum sanggama.
 Suppositoria vaginal yang dapat meleleh juga memerlukan
waktu 10-15 menit pasca-insersi sebelum sanggama
 Jelly spermisida umumnya dipakai bersamaan dengan
diafragma.

4
Spermisida
Manfaat Kontraseptif
 Dapat segera efektif (busa dan krim)
 Tidak mempengaruhi produksi ASI
 Bisa dipakai sebagai pendukung bagi metoda lain
 Tak ada risiko terhadap kesehatan dan efek samping
sistemik
 Mudah digunakan
 Menambah lubrikasi/pelumasan selama sanggama
 Tidak perlu resep atau pemeriksaan medik

5
Spermisida
Manfaat non-kontraseptif

Bisa memberi perlindungan


terhadap beberapa penyakit
kelamin (mis: HBV, HIV/
AIDS)*
*Kondom adalah satu-satunya metoda kontraseptif yg terbukti memberi proteksi terhadap PKM

6
Spermisida: Keterbatasan
 Tidak terlalu efektif (6-261 kehamilan per 100 wanita
selama tahun pertama pemakaian)
 Efektifitas kontraseptif sangat tergantung dari kemauan
klien untuk menggunakannya secara benar dan
konsisten
 Tergantung pada motivasi pengguna dan harus selalu
dipakai dalam setiap kali bersanggama
 Pengguna harus menunggu 10-15 menit pasca-insersi
sebelum sanggama dapat dilangsungkan
 Hanya efektif selama 1-2 jam dalam 1 kali aplikasi
 Ketersediaan pasokan menjadi syarat untuk kesiapan
metode sebelum sanggama dilakukan
1
Trussell et al 1998.
7
Spermisida Sesuai Untuk:
 Wanita tidak suka atau tidak boleh menggunakan
kontrasepsi hormonal (mis: perokok berusia > 35 tahun)
 Wanita yang lebih suka memasang sendiri alat
kontrasepsinya atau tidak sesuai dengan kontrasepsi
berupa alat (mis: AKDR)
 Wanita menyusui dan memerlukan kontrasepsi
pendukung
 Wanita yang tak ingin hamil dan terlindung dari PMS
tetapi pasangannya tidak mau memakai kondom
 Pasangan yg memerlukan metoda sementara sambil
menunggu metoda lainnya
 Pasangan yang jarang melakukan hubungan seks
8
SpermisidaTidak Sesuai Untuk
Spermisida tidak boleh digunakan jika
pasangannya:

• Memerlukan metoda kontrasepsi yang


sangat efektif

• Ingin suatu metode yang tidak harus ada


persiapan sebelum melakukan sanggama

• Tidak mau repot untuk mengikuti berbagai


petunjuk penggunaan dan siap pakai setiap
akan bersanggama
9
Spermisida
Penanganan Efek Samping
Iritasi vagina atau iritasi penis dan rasa tidak nyaman
• Jika disebabkan oleh spermisida tertentu, coba jenis
spermisida yang lain atau jika masih tak menolong, bantu
klien memilih metode lain.
Perasaan panas dan sangat mengganggu di dalam vagina
• Yakinkan bahwa sensasi hangat adalah normal. Kalau
masih tetap mengeluh, ganti dengan spermisida lain atau
bantu klien memilih metoda lain
Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik:
• Pilih dari jenis spermisida yang mudah larut atau bila
ragu bahwa tidak bekerja efektif, tawarkan metode lain

10
Spermisida: Informasi Umum
 Sebagai kontrasepsi, spermisida harus diaplikasikan secara
benar sebelum setiap kali melakukan sanggama
 Harus menunggu 10-15 menit pasca-insersi spermasida
sebelum melakukan sanggama. Spermasida bentuk busa
(aerosol), tidak membutuhkan waktu tunggu (karena
langsung terlarut dan bekerja aktif) setelah disemprotkan.
 Perhatikan anjuran penggunaan, cara aplikasi, dan
penyimpanan dari pabrik pembuatnya (Misalnya: Kocok
dahulu sebelum diaplikasikan ke dalam vagina)
 Ulangi pemberian spermisida bila dalam 1-2 jam pasca-
insersi belum terjadi sanggama atau perlu spermisida
tambahan bila sanggama dilanjutkan berulang-kali
 Penting sekali untuk menempatkan spermisida jauh di dalam
vagina agar kanalis servikalis tertutup secara keseluruhan

11
Spermisida:
Petunjuk Penggunaan Aerosol (Busa)
 Kocok tabungnya 20-30 kali sebelum digunakan
 Simpan botolnya dalam posisi tegak dan letakkan aplikator
pada mulut katup, kemudian tekan aplikator untuk mengisi
busa.
 Dalam posisi berbaring, masukkan ujung aplikator ke dalam
vagina hingga ujungnya berada di atau dekat dengan serviks.
Tekan pendorong dan depositkan busanya pada muara
serviks
 Cuci aplikator dengan sabun dan air bersih hangat, bilas dan
dikeringkan. Bagian tersebut dapat diuraikan untuk
dibersihkan. Aplikator hanya untuk dipakai sendiri, jangan
berbagi pakai dengan orang lain
 Simpanlah tabung busa yang ada, tempatkan pada daerah
aman, mudah diingat dan terjangkau 12
Spermisida : Petunjuk Penggunaan Tablet,
Supositoria, Film Spermasida
 Keluarkan tablet vaginal, suppositoria atau
selaput tipis (film) dari kemasannya.
 Sementara anda berbaring, masukkan
tablet vaginal, supositoria atau film ke
dalam vagina hingga mencapai muara
serviks (gunakan aplikator bila tersedia)
 Tunggu 10-15 menit agar spermasida larut
dan aktif sebelum melakukan sanggama

13
Spermisida : Petunjuk Penggunaan

 Cuci aplikator dengan sabun dan air bersih


hangat, bilas dan keringkan. Uraikan untuk
dibersihkan lebih mudah. Jangan berbagi
pakai dengan orang lain.
 Simpanlah pasokan tambahan tablets,
suppositoria dan film di tempat yang sesuai.
 Catatan: Beberapa jenis spermasida vagina
dapat menimbulkan sensasi hangat di dalam
vagina dan hal ini tergolong masih normal.

14
Spermisida
Petunjuk Penggunaan Krim

 Masukkkan krim spermasida ke dalam aplikator hingga


penuh. Masukkan aplikator ke dalam vagina hingga
ujungnya berada di atau dekat dengan serviks. Dorong
krim hingga memenuhi area serviks. Krim akan
langsung larut dan bekerja aktif.
 Cuci aplikator dengan sabun dan air bersih hangat, bilas
dan keringkan. Uraikan agar mudah dibersihkan.
Jangan berbagi pakai dengan orang lain.
 Simpan tabung krim pada tempat yang aman, mudah
diingat dan terjangkau

15
Spermisida
Hambatan Medis dari Penyedia Pelayanan

 Tidak ada pasokan spermisida dan alatnya


 Tidak tersedia berbagai pilihan (klien tidak
diberi pilihan antara jenis-jenis spermisida)
 Terbatasnya pengetahuan petugas kesehatan
• Tak tahu cara utilisasi atau memperoleh
spermisida atau
• Tak mau repot/berbagi pengetahuan dengan
klien

16

Anda mungkin juga menyukai