Anda di halaman 1dari 27

DIAFRAGMA

DIAFRAGMA: DEFINISI

 Lateks(karet) yang
berbentuk kubah
yang dimasukkan ke
dalam vagina untuk
menutupi serviks
sebelum sanggama
JENIS-JENIS
DIAFRAGMA
 Flat spring (pegas logam pipih)
 Coil spring (pegas cincin)

 Arching spring (kombinasi pegas logam dan


cincin)
DIAFRAGMA : MEKANISME
KERJA

Mencegah masuknya sperma


melalui kanalis servikalis ke
uterus dan saluran telur (tuba
fallopi) dan lengkung dalam
kubahnya dipakai untuk
menempatkan spermisida
DIAFRAGMA SESUAI UNTUK:
Wanita yang :
Tidak mau atau tak boleh
mengunakan kontrasepsi
hormonal (misalnya: perokok
yang berusia > 35 tahun)
Tidak menyukai metode yang
dipasangkan oleh orang lain
(misalnya: AKDR)
LANJUTAN
 Sedang menyusui dan butuh kontrasepsi
pendukung
 Jarang melakukan sanggama dengan
pasangannya
 Ingin menggunakan metode yang dapat
melindungi klien dari PMS tetapi
pasangannya tidak mau menggunakan
kondom
 Ingin metode antara sebelum menentukan
metode terpilih
DIAFRAGMA
MANFAAT KONTRASEPTIF

 Segera efektif
 Tidak mempengaruhi produksi ASI
 Tidak mengganggu proses sanggama karena dapat
disiapkan beberapa saat sebelumnya
 Tak ada risiko terhadap kesehatan klien
 Tidak ada efek samping yang sistemik
MANFAAT NON
KONTRASEPTIF
Beberapa jenis diafragma (terutama
bila digunakan bersamaan dengan
spermasida) dapat memberi
perlindungan terhadap PMS
(misalnya: HBV, HIV/AIDS)
Dapat menampung sementara
darah menstruasi bila sanggama
dilakukan saat menstruasi
DIAFRAGMA:
KETERBATASAN
Tidak terlalu efektif (6-201 kehamilan
per 100 wanita selama tahun pertama
pemakaian jika diafragma
dikombinasikan dengan spermisida)
Efektivitas kontraseptif sangat
tergantung pada motivasi klien dan
cara penggunaan yang benar,
ketersediaan pasokan, dan waktu
pemasangan yang sesuai

1
Trussell et al 1998.
LANJUTAN
 Kesinambungan penggunaan diafragma
sangat tergantung dari kepuasan pengguna
selama menggunakan metode ini
 Perlu pemeriksaan pelvik atau pasca-
aplikasi oleh tenaga pelaksana terlatih untuk
menjamin ketepatan pemasangan
 Dapat terjadi infeksi saluran kemih bila
proses pemasangan tidak tepat/salah
 Harus tetap terpasang hingga 6 jam pasca-
sanggama
DIAFRAGMA:
LANGKAH PENCEGAHAN PENYULIT /
KOMPLIKASI (WHO KELAS 3)

Diafragma tidak direkomendasikan untuk wanita


dengan kondisi dibawah ini, kecuali jika metode
lain tidak tersedia atau tidak cocok :
•Riwayat Toxic Shock Syndrome (TSS)
•Alergi terhadap karet atau spermisida
•Infeksi saluran kemih (Urinary Tract Infection
) berulang
•Stenosis vaginal
•Kelainan pada organ genitalia
DIAFRAGMA
INFORMASI TAMBAHAN DALAM KONSELING
UNTUK WANITA DENGAN KONDISI BERIKUT:
 Wanita dengan faktor usia, paritas atau masalah
kesehatannya tidak boleh hamil atau kehamilan berisiko
tinggi terhadap keselamatannya
 Wanita dengan cacat fisik atau tidak suka menyentuh organ
genitalia
 Tidak ingin terganggu kenyamanannya dalam proses
sanggama
 Pasangan yang ingin menggunakan kontrasepsi efektif
 Pasangan yang tak ingin repot sebelum melakukan
sanggama
 Pasangan yang hanya menyukai metode yang mudah dan
tidak harus selalu benar dalam cara penggunaannya
 Pasangan yang malas mencuci tangan atau membersihkan
diri atau tidak mempunyai cukup sabun dan air bersih
DIAFRAGMA
PENANGANAN EFEK SAMPING (TSS)
Toxic Shock Syndrome (TSS):
 Periksa tanda/gejala TSS (misalnya: demam,
bintik-bintik merah pada kulit, mual, muntah,
diare, konjungtivitis, lemah, hipotensi dan syok).
 Jika ditemukan hal tersebut di atas, rujuk klien ke
fasilitas kesehatan yang menyediakan cairan
infus dan antibiotik.
 Bila perlu, berikan rehidrasi oral bila dan
analgesik non-narkotik (NSAID atau aspirin) jika
demam tinggi (> 38C).
DIAFRAGMA
PENANGANAN EFEK SAMPING
ISK
Infeksi Saluran Kemih :
 Beri antibiotika yang sesuai dan adekuat
 Bila diafragma jadi metode pilihan pertama
klien dan ternyata klien sering mengalami
UTI berulang maka nasehatkan untuk
segera berkemih pasca-sanggama
 Bila selalu ISK berulang, tawarkan
antibiotika profilaksis pasca-sanggama
atau bantu klien untuk memilih metode lain
yang lebih sesuai untuknya.
DIAFRAGMA
PENANGANAN EFEK SAMPING
ALERGI & NYERI
Reaksi alergi akibat diafragma atau spermisida:
 Jika alergi, beri antidotumnya kemudian bantu
klien untuk memilih metode lain yang lebih
sesuai
 Walau jarang terjadi, reaksi alergi membuat
rasa tidak nyaman dan dapat mengganggu
kesehatan
Keluhan nyeri dapat disebabkan oleh penekanan
pada kandung kemih atau rektum. Nilai kesesuaian
ukuran forniks dan diafragma. Jika terlalu besar,
ganti dengan yang sesuai. Pantau dan evaluasi
keluhan dapat teratasi
DIAFRAGMA
PENANGANAAN EFEK SAMPING
LAINNYA
Cairan kotor dan berbau dari Luka dinding vagina yang
vagina (tidak boleh tertampung disebabkan oleh tekanan pegas
lebih dari 24 jam) : diafragma:

• Periksa ada tidaknya  Untuk sementara waktu


PMS atau benda asing. hentikan penggunaan dan
Jika tidak ada, ingatkan gunakan metode
klien untuk segera
melepas diafragma pendukung. Jika lukanya
pasca-sanggama telah sembuh, periksa
(setelah 6 jam) kesesuaian ukuran forniks-
• Jika berulang, diafragma untuk
nasehatkan untuk memperoleh diameter yang
menjaga kebersihan
vagina. lebih tepat
DIAFRAGMA
PETUNJUK BAGI KLIEN
Untuk kontrasepsi, gunakan
diafragma setiap kali bersanggama
Kosongkan kandung kemih (kemih)
kemudian cuci tangan
Periksa ada-tidaknya lubang pada
diafragma dengan cara menekan
karetnya dan lihat dibawah sinar
lampu atau mengisinya dengan air.
LANJUTAN
 Ambil spermisida atau jelly dan masukkan
ke kubah diafragma.
 Untuk memudahkan insersi, oleskan
sedikit krim/jelly di lingkar luar diafragma
atau introitus vagina. Tekan lingkaran
tengah pegas hingga sisi satu dan yang
lainnya menyatu.
DIAFRAGMA
PETUNJUK BAGI KLIEN
…………….
Posisi-posisidi bawah ini dapat digunakan
untuk memasukkan diafragma:
•Satu kaki dinaikkan ke atas kursi atau
toilet
•Berbaring
•Berjongkok
Buka bibir vagina seluas mungkin

Masukkan diafragma (dengan spermasida)


ke dalam vagina dan letakkan ujung lipatan
depan ke forniks anterior dan lipatan
belakang ke forniks posterior
DIAFRAGMA
PETUNJUK BAGI KLIEN
…………………
Masukkan jari tangan untuk meraba servik (teraba
seperti ujung hidung) untuk memastikan bahwa
servik telah tertutup.
Diafragma dapat diletakkan di dalam vagina
maksimal 6 jam sebelum sanggama
•Jika sanggama baru terjadi lebih dari 6 jam,
pemberian spermisida dan pemasangan
diafragma harus diulangi kembali
•Jika perlu krim atau jelly tambahan dapat
ditambahkan untuk menambah lubrikasi
(sanggama berulang-kali)
KAPAN KONTRASEPSI
DARURAT DIPERLUKAN?
Jika tidak ingin hamil tetapi klien :
 Lupa / tak sempat memasang
diafragma pada saat bersanggama
 Diafragma tidak terpasang baik dan
benar
 Melakukan sanggama lebih dari 6 jam
pasca-insersi diafragma tetapi tidak
mengganti spermisida yang telah
terpasang
 Tidak membiarkan diafragma dalam
vagina 6 jam pasca-sanggama
Female Condom
Natural Latex
• Kondom transparan beraroma natural dengan
masking vanila.
• Terbuat dari bahan karet lateks alami yang
sangat elastis
• Halus dan berpelumas
• 100% lulus uji elektronis
• Dilengkapi cincin berbentuk segitiga untuk
pengaman dan penambah gairah
• Spons di bagian dalam untuk menyerap sperma
• Produk Impor
• Ukuran spons : diameter 60mm, tebal 12 mm
• Panjang kondom 90mm (minimum)
CARA PEMAKAIAN FC [1]
•Buka kemasan Fiesta Female Condom dan keluarkan secara
hati-hati.

• Letakkan Fiesta Female Condom di depan vagina, tekuk


spons saat akan dimasukkan ke vagina untuk memudahkan
pemasangan.
CARA PEMAKAIAN FC [2]

Pegang bagian ujung kondom yang berbentuk segitiga


dengan satu tangan. Masukkan jari telunjuk dan jari tengah
ke bagian dalam kondom hingga menyentuh spons yang
tidak tertutup lateks, dan dorong kondom secara perlahan
hingga sepenuhnya masuk ke dalam vagina.
CARA PEMAKAIAN FC [3]

Pastikan kondom yang berisi spons dimasukkan sepenuhnya


ke dalam vagina sampai rangka segitiga kondom menutupi
seluruh bagian luar vagina. Jangan keluarkan kondom
tersebut hingga hubungan selesai.
CARA PEMAKAIAN FC [4]

Kini Anda siap menikmati Fiesta Female Condom bersama


pasangan. Masukkan penis yang tegang ke dalam kondom.
Setelah hubungan selesai, putar rangka kondom beberapa kali
(untuk mencegah cairan tumpah) dan pelan-pelan keluarkan
kondom dari vagina.
Bungkus kondom bekas pakai dengan kertas tisu dan taruh dalam
kantung plastik, lalu buang ke tempat sampah. Jangan
dibuang ke dalam jamban.

Anda mungkin juga menyukai