Anda di halaman 1dari 18

KONTRASEPSI

METODE
BARRIER
DIAFRAGMA
Disusun oleh kelompok 4 :
1. Noviar Alfagyta 1911011046
2. Mohammad Sadam 191011082
3. M. Yopi Rusdiyanto 1911011074
Sejarah
Sejarah kontrasepsi telah dikenal sejak tahun 2700 SM dalam bentuk sebuah resep kuno bangsa
cina untuk obat peluntur. Selain itu di mesir juga dikenal resep pasta vagina dari masa 1850 SM dimesir,
serta tampon vagina pada tahun 1550 SM. Baik pasta maupun tampon tersebut mengandung obat yang
bersifat spermisida.
Selama berabad-abad sejak abad pertengahan teknologi kontrasepsi berkembang sangat lambat.
Sebelum metode modern pengendalian kelahiran muncul masih dilakukan dengan cara sederhana
menggunakan salep dan senggama terputus, wanita mengandalkan penarikan atau pantang berkala yang
masih dilakukan dengan cara sederhana menggunakan salep, barrier vagina dan senggama terputus atau
metode kalender.
● Penggunaan pertama yaitu pada tahun 1880 berasal dari munculnya ide berbeda dari berbagai
budaya yang bertujuan menghambat saluran di leher rahim untuk mencegah kehamilan.
menggunakan perangkat untuk menutup mulut rahim yang berbentuk seperti kertas yang diminyaki
dengan bentuk menyerupai kerucut atau seperti bagian ujung pada lemon.
● Pada tahun 1844, Charles Goodyear mematenkan penemuan penting yaitu diafragma yang
merupakan hasil dari vulkanisasi karet. Diafragma ini kemudian menjadi metode populer
pengendalian kelahiran.
● Pada tahun 1873 The Comstock Act disahkan di Amerika Serikat, yang kebijakan di dalamnya
berisi tentang larangan iklan, informasi dan distribusi pengendalian kelahiran dan juga
memungkinkan layanan pos untuk menyita KB yang dijual melalui pos.
● Pada tahun 1914, aktivis KB Amerika Serikat Margaret Sanger melarikan diri ke eropa untuk
menghindari penuntutan dibawa undang-undang comstock, yang melarang pengiriman alat
kontrasepsi atau informasi tentang kontrasepsi melalui pos. Danger belajar tentang diafragma di
Belanda dan memperkenalkan produk amerika serikat ketika ia kembali pada tahun 1916. Sanger
dan suaminya yang kedua Noah Slee mengimpor secara ilegal dalam jumlah besar yang berasal
dari Jeman dan Belanda. Pada tahun 1925 Slee menyediakan dana ke teman Sanger Herbert
Simonds yang menggunakan dana untuk menemukan perusahaan manufaktur diafragma pertama
di Amerika Serikat, yaitu perusahaan Hollands-Rantos.
● Pada tahun 1914, aktivis KB Amerika Serikat Margaret Sanger melarikan diri ke eropa untuk
menghindari penuntutan dibawa undang-undang comstock, yang melarang pengiriman alat
kontrasepsi atau informasi tentang kontrasepsi melalui pos.
● Pada tahun 1925 Slee menyediakan dana ke teman Sanger Herbert Simonds yang menggunakan dana
untuk menemukan perusahaan manufaktur diafragma pertama di Amerika Serikat, yaitu perusahaan
Hollands-Rantos.
● Pada tahun 1940 sepertiga dari semua pasangan menikah menggunakan diafragma untuk
kontrasepsi. Jumlah wanita yang menggunakan diafragma menurun drastis setelah pengenalan 1960
dari IUD dan dikombinasikan Pil kontrasepsi oral. Pada tahun 1965 hanya 10% dari pasangan yang
menikah menggunakan diafragma untuk kontrasepsinya. Angka itu terus turun pada tahun 2002
yaitu sekitar 0,2% dari wanita yang menggunakan diafragma sebagai metode utama mereka
kontrasepsi.
Kebijakan/landasan hukum
Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberikan nasehat perkawinan serta pengobatan kemandulan
dan penjarangan kehamilan. Pencapaian program keluarga berencana dan
penggunaan metode kontrasepsi di indonesia sejauh ini telah cukup baik.
Sasaran keluarga berencana nasional adalah pasangan usia subur dan paritas
rendah, generasi muda, pelaksana dan pengelola keluarga berencana, dan
sasaran wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk tinggi dan wilayah khusus
seperti sentra industri, pemukiman yang padat, daerah kumuh, daerah pantai,
dan juga daerah terpencil
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Bagian
Keempat Tentang Pengaturan Kehamilan
Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28,
Pasal 29, Pasal 30, dan Pasal 31
 
Pengertian

Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks


(karet) yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan
seksual dan menutupi serviks. Diafragma adalah mangkuk karet
yang fleksibel dengan pinggir yang mudah dibengkokkan dan
disisipkan di bagian atas vagina, mencegah sperma masuk ke
saluran reproduksi bagian atas, untuk mencegah terjadinya
konsepsi. Supaya efektif, hendaknya dipakai jelly atau krim
kontrasepsi, unuk membunuh sperma. Diafragma harus tetap
tinggal didalam vagina selama 6 jam setelah melakukan hubungan
seksual.
Tujuan Kontrasepsi Diafragma

A. Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan


fallopi karena menghambat serviks.
B. Sebagai alat untuk spermisida yang telah dirancang aman dan
disesuaikan vagina untuk menutupi serviks. Diafragma merupakan k
berbentuk bulat cembung terbuat dari latex atau karet yang dapat di
bangkok kan yang diisi spermatisida
Jenis- jenis Kontrasepsi
Diafragma

1. Flat spring (Flat metal band)


2. Coil spring (Coiled wire)
3. Arching spring (kombinasi
metal spring)
Syarat-syarat Kontrasepsi Diafragma
● Tidak nyaman menyentuh vagina atau vulva
● Tidak sensitif terhadap silikon atau spermisida
● Tidak melahirkan dalam 6 minggu terakhir
● Tidak memiliki masalah fisik tertentu dengan rahim atau vagina
● Tidak mengalami kesulitan memasukkan diafragma
● Tidak sering mengalami infeksi saluran kemih
● Memiliki sejarah toxic shock syndrome
● Memiliki otot miskin di vagina
● Baru saja menjalani operasi pada leher rahim
● Apabila baru-baru ini telah melakukan aborsi (setelah tri semester pertama
kehamilan), diafragma anda harus digunakan oleh anda, jangan berbagi
dengan teman teman dan jangan pernah menggunakan diafragma orang lain
Sasaran Kontrasepsi Diafragma

Sasaran kontrasepsi diafragma ini ditujukan kepada wanita khususnya di


atas 20 tahun yang sudah menikah dan ingin menunda kehamilan tanpa
menggunakan kontrasepsi yang mengganggu sistem hormonal yang ada
di dalam tubuh, seperti penggunaan pil obat-obatan, jarum suntik maupun
kontrasepsi berupa susuk.
Cara Kerja
Cara penggunaan Diafragma :
1. Cuci tangan dengan sabun dan air.
2. Cari posisi yang nyaman (dapat berdiri dengan satu kaki di kursi, berbaring ataupun
jongkok).
3. Diafragma ditekan dijepit diantara ibu jari dan jari jari tangan kemudian didorong
sejauh mungkin ke dalam vagina.
4. Dengan jari telunjuk periksa bahwa letak diafragma tepat di belakang os pubis dan
menutup servik.
5. Diafragma yang dipasang dengan benar terletak di antara bagian posterior os pubis
dan fornix-posterior vagina serta menutup servik.
6. Untuk memeriksa bahwa diafragma terpasang dengan tepat yaitu dengan cara jari
telunjuk meraba servik melalui kubah diafragma.
7. Dan yang terakhir, apabila ingin melepaskan diafragma, keluarkan diafragma dengan
cara jari telunjuk dikaitkan di bawah lingkaran depan diafragma (dibelakang os pubis).
Waktu Pemberian

Waktu yang tepat dalam menggunakan kontrasepsi diafragma adalah


saat
hendak berhubungan intim atau beberapa jam sebelumnya. Biarkan
diafragma di dalam vagina minimal 6 jam dan maksimal 24 jam
setelah berhubungan intim kemudian untuk meningkatkan efektivitas
penggunaan diafragma, isi dan olesi lingkaran diafragma dengan
spermisida.
Faktor-faktor dalam pemilihan

• Susai untuk klien yang :

1. Tidak mau atau tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi


2. hormonal (perokok wanita diatas 35 tahun)
3. Tidak menyukai metode yang diberikan oleh petugas kesehatan
Menyusui dan memerlukan kontrasepsi pendukung

• Tidak sesuai untuk klien yang :

1. Mempunyai umur dan paritas serta masalah kesehatan yang


menyebabkan kehamilan resiko tinggi
2. Terinfeksi saluran uretra
3. Tidak suka menyentuh alat kelaminnya yaitu vulva dan vagina
Keuntungan/Kelebihan

• Kelebihan terhadap kontrasepsi :

a. Efektif bila digunakan secara benar


b. Tidak menggangu produksi asi dan tidak menggangu kesehatan ke lain
c. Tidak menggangu saat berhubungan seksual karena telah terpasang sampai 6 jam
sebelumnya

• Kelebihan terhadap Non Kontrasepsi :

a. Salah satu pelindung terhadap IMS/HIV/AIDS khususnya apabila digunakan dengan


spermisida.
b. Bila digunakan pada saat haid akan menampung darah menstruasi sehingga
menyebabkan terjadinya pembentukan darah menstruasi.
Kerugian/Kelemahan

1. Efektivitas tidak terlalu tinggi (angka kegagalan 6-16


kehamilan per benar berpengaruh pada tingkat keberhasilan
diafragma untuk menghambat sperma masuk melalui serviks.
2. Memerlukan motivasi dari pengguna agar selalu
berkesinambungan dalam penggunaan alat kontrasepsi ini.
3. Pemeriksaan pelvik diperlukan untuk memastikan ketepatan
pemasangan.
4. Dapat menyebabkan infeksi saluran uretra dikarenakan gesekan
yang terjadi saat pemasangan.
5. Harus masih terpasang selama 6 jam pasca senggama untuk
mengefektifkan kinerja dari diafragma.
Kontraindiksi

a. Kelainan anatomis dari vagina, serviks dan uterus


b. Infeksi traktus urinarius yang berulang ulang
c. Alergi terhadap latex atau spermisid
d. Riwayat Sindrom Syok Toksik (Toxic Shock Syndrome)
e. Nyeri pelvis/nyeri introitus yang sementara oleh sebab apapun (PID, Herpes,
baru mengalami episiotomi, introitus yang sangat sempit/ketat)
f. Postpartumn (bayi aterm) 6-12 minggu
g. Ketidakmampuan calon akseptor atau pasangannya untuk mempelajari dan
melaksanakan teknik insersi yang benar
Komplikasi

Infeksi Saluran Uretra Dugaan adanya reaksi


alergi diafragma

Timbul cairan vagina dan Rasa nyeri pada tekanan


berbau jika dibiarkan lebih terhadap kandung kemih
dari 24 jam atau rektum
THANKS

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai