1. Kondom wanita
Ini merupakan kombinasi antara diafragma dan kondom, alat ini terdiri dari dua cincin
polyurethane yang lentur berbentuk diafragma yang terdapat pada masing-masing ujung dari
suatu selubung lunak polyurethane yang longgar. Sebelum dipasang, biasanya ditambahkan
spermisid pada alatnya.
Cincin-dalam dipasang tinggi di dalam vagina, dan tidak perlu dipasang tepat menutupi
serviks karena akan terdorong ke atas selama senggama. Cincin-luar menutupi labia landasan
dari penis. Selama bersenggama cincin luar menutupi labia dan dasar dari penis,
Alasan utama dari dikembangkannya kondom wanita adalah karena pada kondom pria dan
diafragma biasa, kedua alat tersebut menutupi daerah perinium sehingga masih ada
kemungkinan penyebaran mikroorganisme penyebaran PHS. Kondom wanita berbentuk
plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin plastik di ujung kondom,
sehingga posisinya mudah disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan
dengan kondom pria.
Kelebihan:
Kekurangan:
Efek samping
1:Kosongkan kandung kemih dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Pastikan diafragma tidak berlubang. Olehkan spermisida pada kap difragma secara
merata.
Tahap
2:Cari posisi yang nyaman pada saat pemasangan diafragma. Posisi dapat dengan
mengangkat satu kaki ke atas kursi, duduk di tepi kursi, berbaring ataupun sambil
jongkok. Pisahkan bibir vulva. Tepi diafragma melipat menjadi dua dengan sisi
yang lain. Letakkan jari telunjuk di tengah kap untuk pegangan yang kuat.
Spermisida harus berada di dalam kap.Tahap
3:Masukan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang, dorong bagian depan
pinggir ke atas, dibalik tulang pubis. Masukan jari ke dalam vagina sampai
menyentuh serviks. Sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi.
Perhatian : diafragma masih terpasang dala vagina sampai 6 jam setelah berakhir
hunbungan seksual. Jika hubungan seksual berlangsung di atas 6 jam setelah
pemasangan, tambahkan spermisida ke dalam vagina. Jangan meninggalkan
diafrgma ke dalam vagina labih dari 24 jam.
2. Kondom pria
a. Pengertian Kondom
adalah alat kontrasepsi keluarga berencana yang terbuat dari karet dan pemakaiannya
dilakukan dengan cara disarungkan pada kelamin laki-laki ketika akan bersenggama.
(diknas.go.id) Kondom adalah alat kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan atau
penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan
karet latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum
bersanggama (bersetubuh) atau berhubungan suami-istri.
b. Mekanisme kerja
Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina, sehingga pembuahan dapat dicegah. Yaitu
mencegah sperma masuk ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat, keterbatasan maupun
efek samping yang ditimbulkan kondom wanita, hampir sama dengan kondom lelaki. Tingkat
efektifitas kondom wanita akan tinggi, apabila cara menggunakannya benar. Angka
kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per
tahun.
c. Keuntungan
1) Murah
2) Mudah didapat
3) Tidak memerlukan pengawasan
4) Mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin
d. Efek samping
Pada sejumlah kecil kasus terdapat reaksi alergi terhadap kondom karet.
e. kontraindikasi
Alergi terhadap kondom karet.
Tahap 1 : Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan badan.
Tahap 2 : Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah.
Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
Tahap 3 : Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk ke
dalam kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.
Tahap 4 : Buka gulungan kondom secara perlahan ke arah pangkal penis, sambil menekan
ujung kondom. Pastikan posisi kondom tidak berubah selama coitus, jika kondom
menggulung, tarik kembali gulungan ke pangkal penis.
Tahap 5 : Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan
kondom dari pasangan Anda.
Tahap 6 : Buang dan bungkus kondom bekas pakai ke tempat yang aman.
a. Pengertian
Metode ini merupakan metode untuk menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam
traktus genitalia interna wanita dan mematikan spermatozoa oleh spermisidnya.
b. Keuntungan
1) Mencegah kehamilan
2) Mengurangi insidens penyakit akibat hubungan seks
c. Kerugian
1) Angka kegagalan relatif tinggi
2) Aktifitas hubungan seks harus dihentikan sementara untuk memasang alatnya
3) Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus-menerus pada setiap senggama
3) pons
Sponge berbentuk bantal, satu sisi dari sponge berbentuk cekung yang dimaksudkan untuk
menutupi serviks dan mengurangi kemungkinan perubahan letak spons selama senggama.
Sisi lainnya mempunyai tali untuk mempermudah pengeluarannya.