PADA
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2
BAYI
SENTIA ARMAILI (F0G019009)
BARU
ANGGUN DINETI (F0G019001)
AY U T I VA N I A I N U N N I S S A ( F 0 G 0 1 9 0 0 6 )
LAHIR
E R I K A S H E R LY (F0G019040)
POPI MONIKA (F0G019005)
RAPIKASAPITRI (F0G019017)
ELLEN MEILANI (F0G019014)
REKAPUTRI AGUSTIN (F0G019041)
REVIA MARISKA (F0G019044)
L I N D AYA N I (F0G019020)
MEMBERIKAN ASUHAN PADA BAYI LAHIR
SEGERA
1. SISTEM THERMOREGULASI
*Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu , sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan.
* Saat bayi masuk ruang bersalin masuk lingkungan lebih dingin.
* Suhu dingin menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga
mendinginkan darah bayi.
Koreksi penggunaan gula darah dapat terjadi 3 cara :
1.Melalui penggunaan ASI (setelah lahir bayi didorong untuk secepat
mungkin menyusu pada ibunya)
2. Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenolisis)
3. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak
(glukoneogenesis)
C . P EM ELI H A R A A N PE R N A FA S A N
Skor Apgar atau nilai Apgar (bahasa Inggris: Apgar score) adalah
sebuah metode yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1952
oleh Dr. Virginia Apgar sebagai sebuah metode sederhana untuk
secara cepat menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir sesaat
setelah kelahiran. Apgar yang berprofesi sebagai ahli anestesiologi
mengembangkan metode skor ini untuk mengetahui dengan pasti
bagaimana pengaruh anestesi obstetrik terhadap bayi
LANJUTAN
1) Persalinan yang terlalu cepat. Hi poksia (kekurangan oksigen) dapat terj adi
pada p ersali nan yang terlal u cepat o leh karena kontraksi yang terlal u kuat atau
t rauma pada kepala bayi .
2) Terjerat t ali pusat. Umum d ikenal deng an “nuchal cord”, di mana t ali pu sat
(plasenta/ari-ari) melili t pada leher jani n (baik sekali waktu atau beberapa kali )
dan mengganggu ali ran darah, maka hipoksia bi sa t erjadi karen a l ilitan i ni.
3) P rol aps tal i pusat. Kondi si yang terj adi ketika tali pusat mendahului fetus
keluar dari rahim. Kondisi ini adal ah kedarut an obstetri yang membahayakan
kehidupan janin. Namun prolaps tali pu sat adal ah kasus yang j arang. Ketika fetus
j uga akan ikut lahi r, seri ng kal i menekan tali pusat dan menimbul kan hi poksia.
4) Plasenta previ a (placenta preavia). Merupakan kondisi kelai nan obstretri di
mana tal i pusat terhubung pad a dindi ng rahim yang l etaknya dekat atau menutup
l eher rahim. Hal ini meningkatkan risiko perdarahan antepartu m (vagin al), yang
berujung ju ga pada hipoksia bagi j anin.
5) Aspirasi mekoniu m. Ji ka mekonium di ada dalam paru-paru fetus, maka b isa
t erjad i permasalahan pernapasan. Hal ini di kenal juga sebagai “S indrom Aspirasi
M ekonium”.
6) Beberapa sebab lain bi sa berupa obat -obatan yang di kon sumsi i bu seb elum
persalinan, dan bayi preterm (prematur).
3 . M E N G E VA L U A S I N I L A I A P G A R
F. BO U N D IN G ATTA C H E M N T
A. Pengertian
Bounding attachment adalah sentuhan awal atau kontak kulit antara ibu dan bayi
pada menit-menit pertama sampai beberapa jam setelah kelahiran bayi. Dalam hal
ini, kontak ibu dan ayah akan menentukan tumbuh kembang anak menjadi
optimal. Pada proses ini terjadi penggabungan berdasarkan cinta dan penerimaan
yang tulus dari orang tua terhadap anaknya dan memberikan dukungan asuhan
dalam keperawatannya.
B. Tahap-tahap Bounding Attachment
Menurut Klaus Kenell dalam Lusa (2010), bagian penting dalam bounding
attachment adalah :
1) Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh,
berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
2) Bounding (keterikatan)
3) Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu
lain.
C. E L E M E N - E L E M E N B O U N D I N G AT TA C H M E N T
Memberikan ASI dini (dalam 1 jam pertama setelah bayi baru lahir) akan
memberikankeuntungan yaitu:
a. Merangsang produksi ASI
Rangsangan isapan bayi pada puting susu ibu akan diteruskan oleh serabut
syaraf ke hipofiseanterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin (hormon ini
yang memacu payudara untukmenghasilkan ASI.
1. Perawatan mata
Memberikan eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% untuk mencegah
penyakit mata karenaklamidia (penyakit menular seksual). Obat
mata diberikan pada 1 jam pertama setelah persalinan.
2. Pemberian vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K
pada bayi baru lahirlakukan hal-hal berikut :
a. Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi
vitamin K peroral 1mg/hari.
b. Bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis
0,5-1 mg IM dipaha kiri.
I. IMUNISASI HB 0