ILMU KALAM
“MURJI’AH”
Dosen Pengampuh:
Mukhlizar, M.I.Kom
Bismillahirrahmanirahim
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa karena hanya
atas rahmat, karunia serta ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalakh ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah konsep kebidanan, makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas kuliah dari dosen pembimbing kami yaitu bapak
Mukhlizar, M.I.Kom
Dalam menyusun makalah ini kami sebagai penyusun banyak sekali menghadapi
berbagai kendala,namun berkat doa, kerja keras serta bimbingan dari berbagai pihak, kami
akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan
dalam menyusun makalah ini kami mohon maaf atas segala kekurangan dan tidak lupa kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Pengertian Pengertian Aliran Murji’ah...........................................2
B. Asal Usul Golongan Murji’ah........................................................2
C. Sekte-sekte dan Ajaran Dalam Aliran Murji’ah.............................4
D. Pemikiran Kaum Murji’ah..............................................................5
E. Ciri-ciri Golongan Murji’ah...........................................................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................8
A. Kesimpulan ....................................................................................8
B. Saran...............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aliran Murji’ah merupakan salah satu aliran yang dipelajari dalam Teologi
Islam.Munculnya aliran ini dilatarbelakangi oleh persoalan politik, yaitu soal khalifah
(kekhalifahan).Setelah terbunuhnya khalifah Usman ibn Affan, umat Islam terpecah
kedalam dua kelompok besar, yaitu kelompok Ali dan Mu’awiyah.Kelompok Ali lalu
terpecah pula kedalam dua golongan yaitu golongan yang setia membela Ali (disebut
Syiah) dan golongan yang keluar dari barisan Ali (disebut Khawarij).Ketika berhasil
mengungguli dua kelompok lainnya, yaitu Syiah dan Khawarij dalam merebut kekuasaan,
kelompok Mu’awiyah lalu membentuk dinasti Umaiyah.Syiah dan Khawarij bersama-
sama menentang kekuasaannya.Syiah menentang Mu’awiyah karena menuduh Mu’awiyah
merebut kekuasaan yang seharusnya milik Ali dan keturunannya. Sementara itu Khawarij
tidak mendukung Mu’awiyah karena ia dinilai menyimpang dari ajaran Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Pengertian Aliran Murji’ah ?
2. Bagaimana Asal Usul Golongan Murji’ah ?
3. Bagaiamana Sekte-sekte dan Ajaran Dalam Aliran Murji’ah ?
4. Bagaimana Pemikiran Kaum Murji’ah ?
5. Bagaimana Ciri-ciri Golongan Murji’ah ?
C. Tujuan
1. Bagaiamana Pengertian Aliran Murji’ah ?
2. Bagaimana Asal Usul Golongan Murji’ah ?
3. Bagaiamana Sekte-sekte dan Ajaran Dalam Aliran Murji’ah ?
4. Bagaimana Pemikiran Kaum Murji’ah ?
5. Bagaimana Ciri-ciri Golongan Murji’ah ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Murji’ah
Murji’ah berasal dari kata “ Irja “ atau “ arja’a “ yang memiliki dua
makna. Pertama bermakna “mengakhirkan” atau “menangguhkan”, kedua bermakna
memberikan harapan. Sedangkan pengertian Murji’ah itu sendiri adalah penangguhan
vonis hukuman atas perbuatan seseorang sampai di pengadilan Allah SWT kelak.
Jadi, mereka tidak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang
berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT,
sehingga seorang Muslim sekalipun berdosa besar dalam kelompok ini tetap diakui
sebagai Muslim dan punya harapan untuk bertobat..
2
yang terjadi antara golongan yang bertentangan ini. Golongan tersebut adalah “
Murji’ah “. Bagi mereka sahabat-sahabat yang bertentangan ini merupakan orang-
orang yang dapat dipercayai dan tidak keluar dari jalan yang benar. Oleh karena itu
mereka tidak mengeluarkan pendapat siapa sebenarnya yang salah, dan lebih baik
menunda (arja’a) yang berarti penyelesaian persoalan ini di hari perhitungan di
depan Tuhan.
2. Permasalahan Ke-Tuhanan
Dari permasalahan politik, mereka kaum Mur’jiah pindah kepada
permasalahan ketuhanan (teologi) yaitu persoalan dosa besar yang ditimbulkan
kaum Khawarij. Kalau kaum Khawarij menjatuhkan hukum kafir bagi orang yang
membuat dosa besar, kaum Murji’ah menjatuhkan hukum mukmin. Pendapat
penjatuhan hukum kafir pada orang yang melakukan dosa besar oleh kaum
Khawarij ditentang sekelompok sahabat yang kemudian disebut Mur’jiah yang
mengatakan bahwa pembuat dosa besar tetap mukmin, tidak kafir, sementara
dosanya diserahkan kepada Allah, apakah dia akan mengampuninya atau tidak.
Aliran Murji’ah menangguhkan penilaian terhadap orang-orang yang terlibat
dalam peristiwa tahkim itu di hadapan Tuhan, karena hanya Tuhan-lah yang
mengetahui keadaan iman seseorang. Demikian pula orang mukmin yang
melakukan dosa besar masih di anggap mukmin di hadapan mereka. Orang
mukmin yang melakukan dosa besar itu dianggap tetap mengakui bahwa tiada
Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya. Dengan kata lain
bahwa orang mukmin sekalipun melakukan dosa besar masih tetap mengucapkan
dua kalimat syahadat yang menjadi dasar utama dari iman. Oleh karena itu, orang
tersebut masih tetap mukmin, bukan kafir. Pandangan golongan ini dapat dilihat
terlihat dari kata Murji’ah itu sendiri yang berasal dari kata arja’a yang berarti
orang yang menangguhkan, mengakhirkan dan memberikan pengharapan.
Menangguhkan berarti bahwa mereka menunda soal siksaan seseorang di
tangan Tuhan, yakni jika Tuhan mau memaafkan ia akan langsung masuk surga,
sedangkan jika tidak, maka ia akan disiksa sesuai dengan dosanya, setelah ia akan
dimasukkan ke dalam surga. Dan mengakhirkan dimaksudkan karena mereka
memandang bahan perbuatan atau amal sebagai hal yang nomor dua bukan yang
pertama. Selanjutnya kata menangguhkan, dimaksudkan karena mereka
menangguhkan keputusan hukum bagi orang-orang yang melakukan dosa di
hadapan Tuhan.
3
Golongan Murji’ah berpendapat bahwa yang terpenting dalam kehidupan
beragama adalah aspek iman dan kemudian amal. Jika seseorang masih beriman
berarti dia tetap mukmin, bukan kafir, meskipun ia melakukan dosa besar. Adapun
hukuman bagi dosa besar itu terserah kepada Tuhan, akan ia ampuni atau tidak.
Pendapat ini menjadi doktrin ajaran Murji’ah
E. Ciri-ciri Murjiáh
Murji`ah memiliki sekian banyak ciri, dan ada beberapa ciri yang paling
menonjol, di antaranya sebagai berikut.
1) Mereka berpendapat, iman hanya sebatas penetapan dengan lisan, atau sebatas
pembenaran dengan hati, atau hanya penetapan dan pembenaran.
6
2) Mereka berpendapat, iman tidak bertambah dan tidak berkurang, tidak terbagi-
bagi, orang yang beriman tidak bertingkat-tingkat, dan iman semua orang adalah
sama.
3) Mereka mengharamkan istitsn` (mengucapkan ‘saya beriman insya Allah’) di
dalam iman.
4) Mereka berpendapat, orang yang meninggalkan kewajiban dan melakukan
perbuatan haram (dosa dan maksiat) tidak berkurang imannya dan tidak
merubahnya.
5) Mereka membatasi kekufuran hanya pada pendustaan dengan hati.
6) Mereka mensifati amal-amal kekufuran yang tidak membawa melainkan kepada
kekufuran, seperti menghina dan mencela (Allah, Rasul-Nya, maupun syari’at
Islam); bahwa hal itu bukanlah suatu kekufuran, tetapi hal itu menunjukkan
pendustaan yang ada dalam hati.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aliran Murji'ah adalah aliran Islam yang muncul dari golongan yang tak sepaham
dengan Khowarij. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khowarij.
Pengertian murji'ah sendiri ialah penangguhan vonis hukuman atas perbuatan seseorang
sampai di pengadilan Allah SWT kelak. Jadi, mereka tak mengkafirkan seorang Muslim
yang berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku
dosa hanyalah Allah SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam
kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim dan punya harapan untuk bertobat. Secara
garis besar, ajaran-ajaran pokok Murji'ah adalah:
Pengakuan iman cukup hanya dalam hati. Jadi pengikut golongan ini tak dituntut
membuktikan keimanan dalam perbuatan sehari-hari. Ini merupakan sesuatu yang
janggal dan sulit diterima kalangan Murjites sendiri, karena iman dan amal perbuatan
dalam Islam merupakan satu kesatuan.
Selama meyakini 2 kalimah syahadat, seorang Muslim yang berdosa besar tak
dihukum kafir. Hukuman terhadap perbuatan manusia ditangguhkan, artinya hanya Allah
yang berhak menjatuhkannya di akhirat.
B. Saran
Pada hakikatnya semua aliran tersebut tidaklah keluar dari Islam, tetapi tetap
Islam.Dengan demikian tiap umat Islam bebas memilih salah satu aliran dari aliran-aliran
teologi tersebut, yaitu mana yang sesuai dengan jiwa dan pendapatnya.Hal ini tidak
ubahnya pula dengan kebebasan tiap orang Islam memilih madzab fikih mana yang sesuai
dengan jiwa dan kecenderungannya. Disinilah hikmah sabda Nabi Muhammad SAW:
“perbedaan paham dikalangan umatku membawa rahmat”. Memang rahmat besarlah
kalau kaum terpelajar menjumpai dalamIslam aliran-aliran yang sesuai dengan jiwa dan
pembawaannya, dan kalau pula kaum awam memperoleh dalamnya aliran-aliran yang
dapat mengisi kebutuhan rohaninya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Nasir, Sahilun A. 2015. Pemikiran Kalam (Teologi Islam). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada