METODE BARRIER
SPERMISIDA
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Nur Fatimah Fit Asma 1711011056
Tafrihatal Wildaniyah 1711011064
M. Rifki Hamdani 1711011075
Sejarah
Spermisida telah ada sejak lama. Orang Mesir kuno biasa
menggunakannya untuk mengatur ukuran keluarga dan
kehamilan.
Awal pemakaian kontrasepsi tak pernah diketahui dengan
pasti, karena keinginan manusia untuk tidak punya anak
(dengan berbagai alasan) sudah muncul sejak adanya manusia
itu sendiri.
Meskipun sekarang sudah diketemukan berbagai macam alat
kontrasepsi maupun metode kontrasepsi modern, namun
metode kontrasepsi sederhana masih digunakan oleh mereka
yang takut terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh alat
kontrasepsi modern, karena kalau mau jujur memang
sebenarnya sampai saat ini tidak ada alat kontrasepsi yang
sama sekali aman atau bebas dari efek samping.
Kebijakan / landasan hukum
1. Hukum dalam islam
Sebenarnya dalam Al-Quran dan hadits tidak ada nash yang
khusus yang melarang atau memerintahkan Keluarga Berencana
juga terhadap berbagai alat kontrasepsi lain dalam melaksanakan
program KB secara tegas (eksplisit), karena hukum ber-Keluarga
Berencana harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam
dengan metode ijtihad yaitu, prinsip dasar pada masalah-masalah
yang mendatangkan manfaat adalah boleh dan dalam masalah-
masalah yang menimbulkan mudharat adalah haram.
2. Landasan hukum positif
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 pasal 1
tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa
Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran
anak, jarak dan usia ideal melahirkan, melalui
promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan
hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
berkualitas.
Pengertian
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang
mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang
digunakan untuk membunuh sperma.