Anda di halaman 1dari 13

NUVARING

Disusun oleh :

Muhammad Thoriq Al Imani


1711011046

Ayik Sisma
1711011047

Diah Verly Agustin


1711011083
SEJARAH

Sejarah perkembangan kontrasepsi hormonal dimulai pada awal


abad ke-20 dengan melakukan transplantasi ovarium binatang
percobaan yang sedang hamil kepada binatang lain dari spesies
sama yang dilakukan oleh Haberlandt pada tahun 1921

Pada tahun 1930 Allen melakukan isolasi progesteron, dan pada


tahun-tahun berikutnya Bickenbach dan von Massenbach
menemukan bahwa progesteron, testosteron, dan estrogen dapat
menghambat ovulasi

pada tahun 1950-an setelah Pincus, Chang, dan Rock menemukan


bahwa pemberian hormon progesteron pada hari ke 5 sampai ke
25 siklus haid dapat menghambat ovulasi
Kebijakan/Landasan Hukum

Kontrasepsi atau dalam Islam dikenal sebagai pengaturan


keturunan tidak terlepas dari perbincangan mengenai
keberadaan keturunan dalam perkawinan, yang bukan
hanya merupakan hal yang dikehendaki suami istri semata
namun oleh syariat juga.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 72:


“Dan Allah menjadikan bagi kamu pasangan (suami istri) dari jenis
kamu sendiri dan menjadikan anak-anak dan cuc-cucu dari
pasanganmu serta memberimu rizki yang baik

Sebernarnya dalam Al-Qur’an dan hadits tidak ada nash yang


khusus yang melarang atau memerintahkan Keluarga Berencana
juga terhadap berbagai alat kontrasepsi lain dalam melaksanakan
program KB secara tegas (eksplisit), karena hukum ber-Keluarga
Berencana harus dikembalikan kepada kaidah hukum Islam
dengan metode ijtihad
• menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 pasal 1
tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga menyebutkan bahwa Keluarga
Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, melalui promosi, perlindungan
Landasan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga berkualitas.

Hukum • Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10


Tahun 1992 pasal 1 ayat 12 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera
Positif menyebutkan bahwa Keluarga Berencana adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil,
bahagia, dan sejahtera.
Cincin vagina
adalah sebuah
cincin fleksibel
yang berdiameter
sekitar 5 cm dan
Pengertian mengandung
hormon sintetis
dosis rendah
(progestin dan
estrogen).
Meningkatkan martabat
kehidupan rakyat dengan
Meningkatkan derajat
cara menurunkan angka
kesehatan dan
kelahiran sehingga
TUJUAN kesejahteraan ibu dan
pertambahan penduduk
anak serta keluarga dan
tidak melebihi
bangsa pada umumnya.
kemampuan untuk
meningkatkan reproduksi.
Syarat
Jenis-jenis Cincin Vagina

Wanita yang sedang dalam


menstruasi
Amenorea
Estring
Pascapersalinan (menyusui)

Pascapersalinan (tidak menyusui)


Femring
Pascakeguguran

NuvaRing Beralih dari metode hormonal lain

Berganti dari metode


Progering nonhormonal (selain dari AKRD)
Beralih dari AKRD (termasuk
AKRD-LNG)
Metode Kerja Cincin Vagina

• Cara kerja cincin vagina sama


seperti pada pil kontrasepsi yang
mengandung estrogen
dan progestin. Hormon-hormon itu
bekerja dengan mencegah ovulasi
• Gunakan jari
Anda untuk menekan
kedua sisi ring secara
perlahan-lahan ke
dalam
vagina Anda. Posisi
yang tepat dari cincin
tidak terlalu penting.

Cara
Pemakaian
Faktor-faktor Dalam Pemilihan

Factor usia

Riwayat kesehatan

Frekuensi aktivitas seksual

Waktu ingin memiliki anak

Efek samping

Kenyamanan anda menggunakan metode tersebut

Kondisi khusus yang dialami


Kelebihan cincin vagina
• Tidak mengganggu hubungan seks
• Mengurangi perdarahan dan kram
menstruasi.
• Mengurangi jerawat.
• Mengurangi risiko kanker ovarium dan
endometrium.
• Dapat hamil segera setelah penggunaan
dihentikan

Kekurangan cincin vagina


• Bukan pilihan yang baik jika pasien merasa
repot atau tidak nyaman.
• Peningkatan risiko serangan jantung, stroke,
atau bekuan darah
• Jika cincin dikeluarkan dari vagina lebih dari 3
jam setiap hari selama periode 21 hari (3
minggu), kehamilan dapat terjadi
Kontraindikasi
• Riwayat kejadian kardiovaskuler
• Tromboemboli vena
• Hipertensi tingkat lanjut atau
diabetes
• Penyakit hati
• Sakit kepala dengan manifestasi
neurologis
• Perokok berusia lebih dari 35
tahun

Anda mungkin juga menyukai