Anda di halaman 1dari 25

KONSEP KELUARGA BERENCANA DAN

PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI


(Tinjauan Hukum Islam)

0leh
Dr. Ramadhan Syahmedi Siregar, S.Ag, MA
Dosen FK USU
A. Pengertian KB
• KB (Birth Control, Family Planning/Tahdid an-
nasl, Tanzim an-nasllpengaturan keturunan) :
mencegah atau menunda kehamilan dengan
cara tertentu dengan tujuan untuk mengatur
kehamilan atau menjarangkan keturunan.
• Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya Dia
ciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa
kasih sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
berfikir (Q.S. ar-Ruum : 21)
Potret Kehidupan di Desa
B. Hukum KB dalam tinjauan al-
Qur`an & Sunnah Nabi
Walyakhsallazi lautaraku minkhalfihim
zurriyatan di`afa khafu `alihim falyattaqu
Allah (Q.S. an-Nisa` : 9). Artinya : Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang
yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah
(fisik dan mental) mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu hendaklah bertakwa kepada
Allah.
• Rabbana atina fiddunya hanasah, wa fil akhirati
hasanah waqina azabannar (Q.S. al-Baqarah :
201).
• Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah
menurut kemampuannya (Q.S. at. Thalaq : 7)
• Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya
selama dua tahun penuh, yaitu bagi mereka yang
ingin menyempurnakan penyusuan- janganlah
seorang ibu menderita kesengsaraan karena
anaknya dan seorang ayah karena anaknya…(Q.S.
al-Baqarah : 233)
• Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi ini
melainkan Allah lah yang memberi rezkinya (Q.S. : Huud : 6)
• Hadis nabi tentang dosa menggugurkan kandungan bagi
wanita yang terlanjur kawin dan belum menikah adalah,
sebagaimana hadis nabi yang artinya : Dan janganlah kamu
membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami-
lah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah
suatu dosa yang besar (Q.S. 17 : 31)
Tinjauan as-Sunnah
• Sesungguhnya lebih baik bagimu
meninggalkan ahli warismu dalam
keadaan berkecukupan daripada
meninggalkan mereka menjadi beban bagi
orang banyak (H.R. Muttafa` `alih)
• Orang mukmin yang kuat itu lebih baik
dan lebih disukai oleh Allah daripada
orang mukmin yang lemah (H.R. Muslim)
Hadis Nabi saw
• Dari Jabir ia berkata : Kami melakukan
`azal (coitus interuptus/senggama
terputus) pada masa Nabi saw.,
sedangkan ketika itu al-Qur`an masih
turun (H.R. Muttafa` `alaihi) Secara
esensial dan sarih (nyata) hadis inilah
yang dapat dijadikan dasar hukum (nash)
tentang dibolehkannya ber-KB menurut
hukum Islam, sekaligus dalil (dasar
hukum) untuk mengqiyaskan penggunaan
alat kontrasepsi lainnya.
C. Tujuan dan Kemaslahatan KB

• Menjaga kesehatan istri dan anak


• Mempertimbangkan kepentingan anak
(perhatian yang wajar, pendidikan)
• Mempertimbangkan biaya hidup
• Memempertimbangkan kondisi atau
suasana keagamaan dalam rumah tangga
(takut lalai kewajiban, seperti shalat untuk
mengabdi kepada Allah)
D. Alat Kontrasepsi
• IUD (Intra Uterine Device) yang sering dialih bahasakan
menjadi Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) : alat
yang dipasang pada dinding rahim wanita untuk
menghalangi pertemuan sperma dan ovum.
• Pil : berupa tablet yang berisi bahan progestin dan
progesteren yang bekerja dalam tubuh wanita untuk
mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan
pada endometrium. Kedua bahan tersebut mengandung
hormon dalam kadar rendah, tapi mampu menimbulkan
efek kontrasepsi tanpa menimbulkan kontra indikasi yang
berarti, kecuali terhadap wanita yang mengidap penyakit
seperti kanker payudara, penyakit kuning, hipertensi,
varices, diabetes, atau asma.
• Sebaiknya tidak digunaka oleh wanita yang belum
berumur 18 tahun yang haidnya belum teratur dan wanita
yang telah berumur 35 tahun atau yang sedang menyusui
karena dapat mengganggu pembentukan ASI
• Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan ke dalam tubuh
wanita yang dikenal cairan Devo Provera, Net Den,
Noristerat. Cara kerjanya menghalangi terejadinya
ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak
mungkin terjadi, dan memekatkan lendir servik sehingga
menghambat sperma melalui canalis servikalis. Kontar
indikasi : tidak disuntikkan pada wanita hamil, penyakit
jantung, paru-paru. Efek samping; terganggunya haid,
kepala pusing, jerawatan, berat badan naik atau turun,
kepala pusing, dan alergi
• Susuk KB : berupa levemorgestrel, terdiri dari
enam kapsul yang diinsersikan di bawah kulit
lengan bagian dalam kira-kira 6 sampai 10 cm
dari lipatan siku. Cara kerjanya, kontra indikasi
dan efek sampingnya sama dengan suntikan,
tetapi daya tahannya mencapai lima tahun.
• Kondom
• KB Klender
• diafragma
• `Azl (coitus interuptus)
• Jamu dan
• Urut/kusuk
• Susuk
• Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan
kiri atas. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik
(plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang
seperti kipas dengan enam buah kapsul. Kini sedang diuji coba susuk satu
kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel.
Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit. Jadi,
konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
• Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon).
Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya
ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.
• Efek sampingnya berupa gangguan menstruasi, haid tidak teratur, bercak atau
tidak haid sama sekali. Kecuali itu bisa menyebabkan kegemukan, ketegangan
payudara, dan liang senggama terasa kering. Kendala lainnya dalam pencabutan
susuk yaitu sulit dikeluarkan karena mungkin waktu pemasangannya terlalu dalam.
Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi.
• KONTRASEPSI MANTAP atau Sterilisasi
• Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki.
Caranya, suami-istri dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita).
Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada wanita,
sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.
• Sterilisasi : proses pemandulan laki-laki atau wanita
dengan jalan operasi agar tidak mendapat keturunan.
Degan demikian menutup kemungkinan untuk tidak
mempunyai anak sama sekali. Sterilisasi bagi laki-laki
disebut Vasektomi : caranya, saluran air mani (vas
deverens) dipotong, kemudian kedua ujungnya diikat,
sehingga sel sperma tidak dapat mengalir keluar penis.
Sedangkan bagi wanita disebut tubektomi : caranya,
kedua saluran sel telur (tuba palupii) dipotong dan
keduanya ditutup, sehingga sel telur tidak dapat keluar
dan sel sperma pun tidak dapat masuk untuk bertemu
dengan sel telur (mencegah kehamilan sama sekali), hal
ini diharamkan kebanyakan ulama, kecuali dalam
keadaan tertantu. Wallahu aklam.
Vasektomi Saluran Sperma dipotong dan diikat
Gambar proses Tubektomi
Pandangan Ulama
• Dalam penggunaaan IUD harus dipasang oleh
tenaga medis wanita. Jika tenaga medis pria
mesti dengan syarat harus didampingi oleh
suami untuk menghilangkan fitnah.
• Menurut pendapat Imam Ramli yang
mengemukakan pendapatnya sebagai
komentar atas pendapat Syekh Ibnu Hajar
dalam kitab an-Nihayah Juz IV : adapun suatu
alat yang dapat menahan untuk suatu masa
tertentu, tanpa memutus kehamilan dari
sumbernya, hal itu tidak dilarang
AVICENNA ATAU IBNU SINA

Anda mungkin juga menyukai