Anda di halaman 1dari 48

L/O/G/O

Public Health Faculty Jember University

Ike Novianti
Dini Febrianti

Hesty Damayanti S
Risky Febianti

Warda Arumsari
Dessy Natalia W

Ainur Roifah
Widya N

Pendahuluan
KB adalah salah satu program yang digalakan oleh pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di indonesia. Jika pertumbuhan penduduk di indonesia tidak dikendalikan maka akan menimbulkan berbagai masalah yang dapet mengganggu pembangunan bangsa.

Salah satu program untuk mensukseskan KB adalah dengan kampanye, dimana masyarakat diajak untuk mengikuti program KB agar jumlah keluarga dapat dikendalikan. Macam-macam alat KB diperkenalkan dan masyarakat diberi keluasan untuk memilih alat kontrasepsi mana yang sesuai dengan mereka. Beberapa macam KB seperti pil KB, spiral, vasektomi, suntik, IUD, dan juga kondom.

Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak Meningkatkan angka harapan hidup Mengurangi angka kematian bayi Mengurangi angka kematian bumil

Pendahuluan
Kontrasepsi berasal dari kata kontra, berarti "mencegah" atau "melawan" dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan intim, alat ini atau cara ini sifatnya tidak permanen dan memungkinan pasangan mendapatkan anak apabila diinginkan, tetapi ada juga alat kontrasepsi yang bersifat permanen.

Metode Sederhana

Metode Modern

Metode Sederhana

Tanpa Menggunakan Alat

Dengan Menggunakan Alat

KB Alamiah

Coitus Interuptus

Mekanis (barier)

Kimiawi

Jenis KB Alamiah
Metode Kalender (ogino knaus) KB sistem kalender ini adalah usaha untuk mengatur kehamilan dengan menghindari hubungan badan selama masa subur seorang wanita. Sebab pembuahan memang hanya terjadi pada saat masa subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam setelah puncak masa subur (sel telur dilepas). Metode Suhu Basal (termal) Peninggian suhu badan basal mulai 1-2 hari setelah ovulasi, dan disebabkan oleh peninggian kadar hormone progesterone Metode lender serviks (Billings) Perubahan siklis dari lender serviks yang terjaddi karena perubahan kadar estrogen.

Contd
ASI Eksklusif Menyusui selain memberikan nutrisi terbaik untuk bayi juga dipercaya dapat memberikan keuntungan bagi ibu. Tak hanya membuat bobot tubuh lekas menyusut usai melahirkan, memberikan bayi ASI ekslusif minimal selama 6 bulan setelah melahirkan juga bisa menjadi kontrasepsi alami.

Coitus Interuptus
Coitus Interuptus adalah metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi dan ejakulasinya terjadinya harus jauh dari genetalia eksterna wanita. Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau dalam artian penis dikeluarkan dari vagina sesaat seblum ejakulasi terjadi.

Mekanis
a. Kondom Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastic (vinil), atau bahan alami (produksi hewani.

Jenis Kondom
Untuk Pria Untuk Wanita

Mekanis
b. Diafragma Diafragma adalah kap berbantuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet ) yang di insersikan ke dalam Vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Diafragma terdiri dari beberapa jenis, yaitu : flat sparing ( flat metal band), Coil Spring ( coil wire), Arching spiring (Kombinasi metal spiring).

Diafragma

Mekanis
c. Kap Serviks Kap serviks merupakan alat kontrasepsi yang hanya menutupi serviks saja, dibandingkan dengan diafragma kap serviks adalah lebih dalam atau tinggi kubahnya, tetapi diameternta lebih kecil, umumnya lebih kaku dan menutupi serviks karena hisapan bukan karena pegas.

Mekanis
d. Spons Macamnya seperti sponge kecil berbentuk badan, terbuat dari polyurethane yang mengandung spermisid. Satu sisi berbentuk cekung yang dimaksutkan untuk untuk menutupi serviks dan mengurangi kemungkinan perubahan spons selama senggama, sisi lain mempunyai tali untuk mempermudah pengeluarannya.

Kimiawi
a. Spermisida Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol -9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma, dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vaginal, suppositoria atau dissovable film dan krim yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama.

Spermisida

Metode Modern Injeksi atau Suntikan Sub Kutis (Implan)

Per-Oral

Per-Oral
a. Kontrasepsi Pil Progestin (mini-pil)

Per-Oral
b. Pil Oral kombinasi (POK) 1. Keuntungan penggunaan Pil Oral Kombinasi (POK) Merupakan metode kontrasepsi revesible paling efektif Melindungi terhadap kehamilan ektopik Melindungi terhadap karsinoma endometrium

Injeksi atau Suntikan


Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal.

Sub Kutis (Implan)


a. Intra uterine devices (IUD) AKDR adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim (Hartanto, 2004).

Sub Kutis (Implan)


b. Kontrasepsi Mantab 1. Tubektomi Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan seorang perempuan) 2. Vasektomi Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga slur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.

Tubektomi

Vasektomi

Manfaat Kontrasepsi
Mencegah kehamilan terlalu dini. Mencegah kehamilan terlalu telat. Mencegah kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya. Mencegah terlalu sering hamil dan melahirkan.

Syarat-syarat Kontrasepsi
Efek samping yang merugikan tidak ada Lama kerja dapat diatur sesuai keinginan Tidak mengganggu hubungan persetubuhan Sederhana, sedapat-dapatnya tidak perlu dikerjakan oleh seorang dokter Harganya murah agar dapat dijangkau oleh masyarakat luas Dapat diterima pasangan suami istri

Sasaran dari Penggunaan Kontrasepsi


Pasangan usia subur Ibu yang mempunyai banyak anak Ibu yang mempunyai resiko tinggi terhadap kehamilan

Faktor-faktor yg Perlu Diperhatikan dalam Memilih Kontrasepsi


Faktor Pasangan-Motivasi a. Umur b. Gaya hidup c. Frekuensi senggama d. Jumlah keluarga yang diinginkan e. Pengalaman dengan kontrasepsi yang lalu

Contd
Factor kesehatan-kontra indikasi absolute dan relative a. Status kesehatan b. Riwayat haid c. Riwayat keluarga d. Pemeriksaan fisik

L/O/G/O

Pendahuluan
Gerakan KB mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970'an. Program KB diyakini telah berkontribusi terhadap penurunan tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang selanjutnya mengakibatkan penurunan tingkat pertumbuhan penduduk , terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Definisi KB
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Keluarga Berencana adalah upaya untuk merencanakan jumlah, jarak dan waktu kelahiran anak dalam rangka mencapai tujuan reproduksi keluarga (Omas Bulan S, 2010).

Definisi KB
Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992). Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk : Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Tujuan Program KB
Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi: 1. Keluarga dengan anak ideal 2. Keluarga sehat 3. Keluarga berpendidikan 4. Keluarga sejahtera 5. Keluarga berketahanan 6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya 7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: 1. Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; 2. Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; 3. Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Sasaran Program KB
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi: 1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun. 2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan. 3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen. 4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.

5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien. 6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun. 7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak. 8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif. 9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.

Ruang Lingkup KB
Ruang lingkup KB antara lain: 1. Keluarga berencana; 2. Kesehatan reproduksi remaja; 3. Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; 4. Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; 5. Keserasian kebijakan kependudukan; 6. Pengelolaan SDM aparatur; 7. Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; 8. Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.

Strategi program KB
Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu: 1. Strategi dasar 2. Strategi operasional

Strategi dasar 1. Meneguhkan kembali program di daerah 2. Menjamin kesinambungan program

Strategi operasional 1. Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional 2. Peningkatan kualitas dan prioritas program 3. Penggalangan dan pemantapan komitmen 4. Dukungan regulasi dan kebijakan 5. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan.

Dampak Program KB
Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu : 1. Penurunan angka kematian ibu dan anak; 2. Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; 3. Peningkatan kesejahteraan keluarga; 4. Peningkatan derajat kesehatan; 5. Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; 6. Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; 7. Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

Sumber
Samosir, Omas Bulan. 2010. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta : Salemba Empat www.bappenas.go.id www.klikdokter.com www.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai