Anda di halaman 1dari 25

K3LH BAB 4

KONSEP KIA (KESEHATAN IBU DAN


ANAK) DAN KB (KELUARGA
BERENCANA)
1. KESEHATAN IBU DAN ANAK
Usaha kesehatan ibu dan anak yang bergerakn
dalam pendidikan kesehatan, pencegahan
penyakit, dan peningkatan kesehatan penting
sekali untuk meningkatkan kesehatan umum
masyarakat. Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak
(BKIA) melayani pemeliharaan ibu,bayi dan anak
sampai umur 5 tahun. Sekarang ini BKIA sudah di
integrasikan ke dalam puskesmas.
Balai Kesehatan ibu dan anak dibuat untuk
mendukung program pemerintah dalam
pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk
menurunkan angka kematian ibu bersalin dan
angka kematian bayi. Agar program pemerintah ini
dapat tercapai, maka diperlukan persiapan
semenjak menjadi calon ibu hingga persalinan dan
anak mencapai usia balita (bawah lima tahun).
TUJUAN BKIA
• Memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu- ibu secara teratur
dan terus menerus pada saat sakit, sehat,masa anterpartum,pada
masa menyusui serta pemeliharaan anak dari lahir sampai usia
prasekolah.
• Memberikan konsultasi Keluarga Berencana bagi suami atau istri
yang membutuhkannya.
• Mengadakan integrasi ke dalam General Public Health Services
serta mengadakan kerjasama dan koordinasi dengan dinas
kesehatan lain.
• Mencari dan mengumpulkan masalah dalam masyarakat,
kemudian mencoba memecahakannya.
KEGIATAN DALAM BKIA
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam BKIA antara lain
sebagai berikut:
1) Kegiatan yang ditunjukkan kepada ibu hamil, ibu melahirkan,
dan ibu menyusui.
Kegiatan ini meliputi:

 Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu


melahirkan, ibu menyusui.
 Pertolongan persalinan di rumaah sakit.
 Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan kesehatan anak.
 Imunisasi dasar dan revaksinasi.
 Pengobatan sederhana.
2) Kegiatan yang ditunjukkan kepada bayi
Kegiatan ini meliputi pengawasan pertumbuhan dan perkembangan
bayi, pemberian makanan yang sehat, dan pemberian vaksinasi
dasar, yaitu BCG (sebelum satu bulan), DPT, dan polio (umur
3,4,dan 5 bulan), serta campak (9-14 bulan).

3) Kegiatan yang ditunjukkan pada anak usia prasekolah


Kegiatan ini meliputi pengawasan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak, revaksinasi, dan pendidikan kesehatan.
4) Kursus dukun
Kursus dukun dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi. Dalam kursus ini diberikan pengetahuan mengenai cara kerja
yang bersih, seperti cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan
memotong tali pusar dengan gunting yang telah dimasak atau
disterilkan, serta pengetahuan mengenai hal-hal yang memerlukan
pertolongan bidan dan dokter.

5) Keluarga Berencana
Keluarga berencana bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
ibu, bayi, dan anak serta keluarga secara keseluruhan dengan sarana
ibu-ibu dari pasangan usia subur(PUS ).
GAMBAR KEGIATAN DALAM BKIA
2. KELUARGA BERENCANA
Keluarga berencana adalah upaya peningkatan
kepedulian dan peran serta masyarakat untuk
mewujudkan keluarga kecil , BAHAGIA , dan
sejahtera melalui pendewasaan usia
perkawinan,pengaturan kelahiran , pembinaan
ketahanan keluarga , dan peningkatan
kesejahteraan keluarga.
1. SEJARAH KELUARGA BERENCANA DI
INDONESIA
Prakarsa untuk melaksanakan kegiatan KB diindonesia
dimulai pada tahun 1953 oleh sekelompok kecil
masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan ,khususnya
dari kalangan kesehatan di jakarta . kelompok itu
berkembang dan pada tahun 1957 berdirilah Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). kegiatan PKBI
ditunjang oleh Departemen Kesehatan dengan
menyediakan Balai Kesejahteraan dan Anak (BKIA) serta
tenanga kesehatan sebagai sarana pelayanan KB.
Pada tahun 1967 , Presiden Soekarno bersama dengan
pimpinan dunia menandatangani Deklarasi Kependudukan
Dunia . Pada tahun 1968 dibentuk sebuah lembaga semi-
pemerintahan yang dinamakan Lembaga Keluarga
Berencana Nasional (LKBN). tahun 1970 , lembaga ini
ditingkatkan menjadi sebuah badan pemerintah penuh
dan diberi nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN). BKKBN adalah suatu badan yang non
departemental dan langsung bertanggungjawab kepada
presiden.
2) TUJUAN KELUARGA BERENCANA
Program Keluarga Berencana di Indonesia mempunyai dua tujuan
yaitu :
a. Tercapainya kondisi Penduduk Tanpa Pertumbuhan(PTP)
Untuk mencapai tujuan tersebut maka Total Fertility Rate (TFR)
harus diturunkan menjadi sekitar 2,0 yang berarti bahwa rata-rata
jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita usia di usia subur
adalah sekitar 2,0.
b. Membudayakan Norma Keluarga Bahagia dan sejahtera (NKKBS)
Berbagai upaya perlu dilaksanakan agar NKKBS menjadi pola hidup
bangsa Indonesia dalam rangka mendukung keberhasilan program
pembangunan manusia seutuhnya serta pengendalian laju
pertumbuhan penduduk.
3)METODE - METODE KELUARGA BERENCANA
a) Pantang Berkala
Metode ini disebut juga ISTIBRA BERKALA / SISTEM
KALENDER , yaitu tidak melakukan hubungan seksual
pada saat ibu dalam keadaan subur .
b) Metode Sederhana
Metode Sederhana adalah mencegah terjadinya
pertemuan antara sel jantan dan sel telur (pembuahan)
dengan menggunakan penghalang . penghalang
tersebut dapat berupa penghalang mekanis , misalnya
kondom dan diafragma , atau dapat juga berupa
penghalang kimiawi ( SPERMACIDA) , misalnya tablet
vagina , jelly, tisu KB, dan cairan berbusa ( foam).
c) metode hormonal
Dalam metode ini , hormon yang dapat lepasnya
sel telur dari indung telur dimasukkan kedalam
tubuh ibu .bentuknya dapat berupa pil KB
( diminum tiap hari),suntikan KB (diulang tiap 3
bulan) , dan implant norplant/ susuk KB ( diulang
tiap 5 tahun).
d.) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim atau Intrauterine
Device (IUD) adalah alat kontrasepsi di dalam rahim
untuk mencegah terjadinya pembuahan dan nidasi
(penempelan sel telur yang sudah di buahi pada
dinding rahim). Alat kontrasepsi dalam rahim yg
biasa di sebut spiral merupakan suatu alat yg di
buat dari plastik halus berukuran kecil. Alat
kontrasepsi ini ada yang berbentuk spiral (Lippes
Loop) , seperti huruf T (Cooper T) , dan seperti
kipas (Multi Load).
e.) Metode Sterilisasi
Kontrasepsi dengan metode sterilisasi bersifat
permanen sehingga di sebut juga Kontrasepsi
Mantap. Pada wanita, metode ini disebut juga
Kontrasepsi Mantap Wanita atau Medis Operatif
Wanita (MOW) atau tubektomi. Pada laki-laki,
metode ini di sebut Konteasepsi Mantap Pria atau
Medis Operatif Pria (MOP) atau vasektomi.
4) Akseptor Keluarga Berencana
Sasaran program KB adalah pasangan usia subur (PUS). Pasangan usia
subur yang menggunakan kontrasepsi (alat atau obat untuk mencegah
terjadinya pembuahan) disebut akseptor.

Dalam program KB diadakan pembinaan terhadap akseptor yang


bertujuan agar akseptor setelah pertama kali memakai alat kontrasepsi
akan terus memakainya sampai habis masa usia suburnya. Seorang
akseptor yang aktif secara terus menerus dalam jangka waktu minimal
5 tahun disebut akseptor lestari. Disamping itu, terdapat juga yang
disebut akseptor mental, yaitu orang-orang yang mendukung
pelaksanaan NKKBS, khusunya generasi muda yang menunda
pernikahan.
Dengan telah membudayanya perencanaan
keluarga dalam masyarakat dewasa ini sedang
dikembangkan gerakan yang di sebut KB Mandiri,
yaitu pelaksanaan KB dan kebutuhan akan alat-alat
dan pelayanan sepenuhnya menjadi tanggungan
akseptor dengan subsidi pemerintah, khusunya
dalam pengadaan alat dan obat kontrasepsi.
SOAL BAB 4
1. Pemberian imunisasi dasar bagi anak umur 0-
14 bulan meliputi……
a. Cacar 1 kali, BCG 1 kali, polio 4 kali, DPT 2 kali
b. Cacar 1 kali, BCG 1 kali, polio 3 kali, DPT 3 kali
c. Cacar 1 kali, BCG 2 kali, polio 3 kali, DPT 2 kali
d. Cacar 1 kali, BCG 1 kali, polio 2 kali, DPT 3 kali
e. Cacar 2 kali, BCG 1 kali, polio 2 kali, DPT 3 kali
2. Dalam program imunisasi, pemberian imunisasi
campak pada bayi adalah…….
a. Diberikan 1 kali pada usia 3-14 bulan
b. Diberikan 1 kali pada usia 9-14 bulan
c. Diberikan 3 kali pada usia 3-14 bulan
d. Diberikan 2 kali pada usia 6-14 bulan
e. Diberikan 3 kali selang waktu pemberian 3-6 minggu
3. Salah satu kegiatan KIA yang ditujukan kepada bayi adalah……
a. Pemberian vaksinasi campak pada usia 9-14 bulan
b. Pendidikan kesehatan
c. Perawatan masa nifas
d. Pemberian imunisasi TT
e. Pemeriksaan jumlah ASI
4. Yang bukan termasuk kegiatan KIA yang ditujukan kepada ibu
menyusui adalah…..
a. Nasihat cara memelihara bayi
b. Pendidikan kesehatan
c. Perawatan masa nifas
d. Pertolongan persalinan diluar rumah sakit
e. Pemeriksaan jumlah ASI
5. Cara ber-KB dengan jalan sterilisasi bagi para ibu adalah….
a. IUD
b. Vasektomi
c. Tubektomi
d. Pemasangan susuk KB
e. Penggunaan pil
6. Untuk mencegah terjadinya pertemuan sel jantan dan sel telur
dengan penghalang biasanya digunakan…..
a. Penggunaan pil Kondom
b. Penggunaan pil IUD
c. Penggunaan pil Spiral
d. Susuk KB
e. Suntikan
7. Tujuan normatif dari program KB adalah…….
a. NKKBS
b. Kesejahteraan keluarga
c. Menurunkan angka kelahiran
d. Mengurangi laju pertumbuhan penduduk
e. Tercapainya kondisi penduduk yang aman dan sejahtera
8. BKKBN adalah suatu badan nondepartemen dan langsung
bertanggungjawab kepada …..
a. Presiden
b. DPR
c. Menteri
d. Gubernur
e. Bupati
9. Akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi paling sedikit
selama 5 tahun disebut……
a. Akseptor KB Lestari
b. Akseptor KB Mandiri
c. Akseptor KB peserta LIBI
d. Akseptor peserta LIMAS
e. Akseptor mental
10. Peranan tenaga farmasi dalam program KB seperti dibawah ini,
kecuali…….
a. Menyediakan alat kontrasepsi
b. Menyediakan bat kontrasepsi
c. Memberikan penyuluhan
d. Pemasangan alat kontrasepsi
e. Konsultasi masalah kehamilan

Anda mungkin juga menyukai