Anda di halaman 1dari 4

MATERI PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA

I. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA


KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia
dan sejahtera.
Program Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan,
mengatur jarak interval kehamilan, merencanakan waktu kelahiran yang tepat dalam
kaitanya dengan umur istri, serta menentukan jumlah anak dalam keluarga

II. TUJUAN KELUARGA BERENCANA


Menurut Kemenkes, (2014) tujuan dari program keluarga berencana dan pelayanan
kontrasepsi adalah :
1. Mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan cara menekan Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP). Pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan mengakibatkan
kesenjangan bahan pagan kaena perbandingan yang tidak sesuai dengan jumlah
penduduk.
2. Mengatur kehamilan dengan cara menunda usia perkawinan hingga benar-benar matang,
menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan. Serta untuk menghentikan kehamilan
bila dirasakan telah memiliki cukup anak.
3. Membantu dan mengobati kemandulan atau infertilisasi bagi pasangan yang telah
menikah lebih dari satu tahun dan ingin memiliki anak tetapi belum mendapat
keturunan.
4. Sebagai married conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang
akan menikah. Dengan harapan nantinya pasangan tersebut memiliki pengetahuan untuk
membentuk keluarga yang sejahtera dan berkualitas.
5. Tercapainya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera serta membentuk keluarga
yang berkualitas.

III. MANFAAT KELUARGA BERENCANA


Menurut WHO (2018) manfaat KB adalah sebagai berikut.
1. Mencegah Kesehatan Terkait Kehamilan. Kemampuan wanita memilih untuk hamil
dan kapan ingin hamil memiliki dampak langsung pada kesehatan dan
kesejahteraannya. KB memungkinkan jarak kehamilan dan penundaan kehamilan pada
wanita muda yang memiliki risiko masalah kesehatan dan kematian akibat melahirkan
anak usia dini. KB mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, termasuk wanita yang
lebih tua dalam menghadapi peningkatan risiko terkait kehamilan. KB memungkinkan
wanita yang ingin membatasi jumlah keluarga mereka.
2. Mengurangi AKB. KB dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak dekat
dan tidak tepat waktu. Hal ini berkontribusi pada beberapa angka kematian bayi
tertinggi di dunia. Bayi dengan ibu yang meninggal akibat melahirkan juga memiliki
risiko kematian yang lebih besar dan kesehatan yang buruk.
3. Membantu Mencegah Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) KB mengurangi risiko kehamilan yang tidak
diinginkan di antara wanita yang hidup dengan HIV, mengakibatkan lebih sedikit bayi
yang terinfeksi dan anak yatim. Selain itu, kondom pria dan wanita memberikan
perlindungan ganda terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan terhadap IMS
termasuk HIV.
4. Memberdayakan Masyarakat dan Meningkatkan Pendidikan. KB memungkinkan
masyarakat untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang kesehatan seksual
dan reproduksi. KB memberikan peluang bagi perempuan untuk mengejar pendidikan
tambahan dan berpartisipasi dalam kehidupan publik, termasuk mendapatkan
pekerjaan yang dibayar. Selain itu, memiliki keluarga yang lebih kecil memungkinkan
orang tua untuk berinvestasi lebih banyak pada setiap anak. Anak-anak dengan lebih
sedikit saudara kandung cenderung tetap bersekolah lebih lama daripada mereka yang
memiliki banyak saudara kandung.
5. Mengurangi Kehamilan Remaja. Remaja hamil lebih cenderung memiliki bayi prematur
atau bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi yang dilahirkan oleh remaja memiliki angka
kematian neonatal yang lebih tinggi. Banyak gadis remaja yang hamil harus
meninggalkan sekolah. Hal ini memiliki dampak jangka panjang bagi mereka sebagai
individu, keluarga dan komunitas.
6. Perlambatan Pertumbuhan Penduduk. KB adalah kunci untuk memperlambat
pertumbuhan penduduk yang tidak berkelanjutan dengan dampak negatif yang
dihasilkan pada ekonomi, lingkungan, dan upaya pembangunan nasional dan regional.

IV. JENIS-JENIS ALAT KONTRASEPSI


1. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal merupakan metode kontrasepsi yang paling efektif dan reversible
untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bahan bakunya
mengandung sejumlah hormon kelamin wanita (estrogen dan progresteron), kadar
hormon tersebut tidak sama untuk setiap jenisnya.

a. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntik adalah obat yang diberikan dengan cara menyuntikan hormon
secara intramuscular. Jenis kontrasepsi suntik yang diberikan dalam tiga bulan
mengandung 6-alfa-medroxyprogesterone yang dikenal dengan nama DMPA (Depo
Medroxy Progerterone Acetate) atau suntik progestin dengan dosis 150 mg.
Cyclofem atau suntik kombinasi merupakan suntikan kombinasi antara 25 mg
medroksi progresterone acetate dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan secara
intramuscular sebulan sekali.
Efek samping pada kontrasepsi jenis suntik meliputi gangguan siklus haid, amenore,
spotting, atau metroragia, depresi, keputihan, jerawat, rambut rontok, perubahan
berat badan, pusing atau sakit kepala, mual muntah, perubahan libido atau dorongan
seksual, tidak melindungi dari infeksi menular seksual dan HIV/AIDS.
b. Kontrasepsi Pil
Kontrasepsi pil merupakan obat kontrasepsi yang berbentuk tablet pil yang diminum
setiap hari selama 28 hari.
Jenis pil ada 2 macam, yaitu: Pil yang mengandung hormon progresteron (pil
progestin) dan (pil kombinasi) pil yang mengandung hormon estrogen dan
progresteron yang berfungsi menghambat ovulasi sehingga dapat mencegah
pembuahan.
Efek Samping Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron
oleh ovarium. Efek samping yang sering terjadi yaitu rasa mual, retensi cairan dan
natrium, sakit kepala, nyeri pada payudara, dan fluor albus atau keputihan. Sakit
kepala disebabkan oleh retensi cairan. Kepada penderita pemberian garam perlu
dikurangi dan dapat diberikan diuretik.
c. Kontrasepsi Implan
Implan adalah metode kontrasepsi yang dipakai dilengan atas berbentuk silastik
(lentur) yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis
rendah, reversible untuk wanita
Jenis Kontrasepsi Implan Terdiri dari 1 kapsul silastik berisi 68 mg 3-ketodesogestrel
dan 66 mg kopolimer EVA (implanon). 2) Terdiri dari 2 kapsul silastik berisi
levonogestrel 75 mg.
Efek Samping pada kontrasepsi jenis implan meliputi gangguan siklus haid, ekspulsi
implan, perubahan berat badan, jerawat, rasa nyeri (perih, nyeri payudara), pusing
(sakit kepala, 19 migran), nyeri perut bagian bawah, kloasma bercak hitam pada
wajah, infeksi pada luka insisi, liang senggama terasa kering, perubahan perasaan
(depresi).

d. Kontrasepsi Tubektoni (Metode Operasi Wanita/MOW)


Tubektoni : pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat
dibuahi oleh sperma.
Cara kerjanya : perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup
Keuntungan : permanen dan efektif, dapat mencegah kehamilan lebih dari 90%.
Tidak ada efek samping jangka Panjang dan tidak mengganggu hubungan seksual.
e. Kontrasepsi Vasektoni (Metode Operasi Pria/MOP)
Vasektoni : pengikatan dan pemotongan sperma agar sperma tidak dapat membuahi
sel telur.
Cara kerjanya : perjalanan sperma terhambat karena saluran sperma tertutup
Keuntungan : permanen dan efektif, dapat mencegah kehamilan lebih dari 90%.
Tidak ada efek samping jangka Panjang dan tidak mengganggu hubungan seksual.

PELAKSANA :

1. Anfrida Leli Ndaro Mali :

2. Sisilia Nona, Amd :

Anda mungkin juga menyukai