Anda di halaman 1dari 21

Nama : Feby Andea Pricilia

Npm : 2010038105008

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS

KELUARGA BERENCANA ( KB )

A. KONSEP DASAR
1. DEFINISI
Keluarga Berencana (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat
melaluipendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaanketahanan
keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dansejahtera (Handayani,
2010)Sasaran utama dari pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS). Pelayanan KB
diberikan di berbagai unit pelayanan baik oleh pemerintahmaupun swasta dari tingkat desa
hingga tingkat kota dengan kompetensi yangsangat bervariasi. Pemberi layanan KB
antara lain adalah Rumah Sakit,Puskesmas, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta dan
bidan desa.Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan (Gunawan, 2017)

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu


untukmendapatkan objek-objek tertentu, menghindari kehamilan yang
tidakdiinginkan, mendapatkan kehamilan yang diinginkan, mengatur
intervalkehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga, mengontrol
saatkelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.Kontrasepsi adalah upaya
untuk mencegah terjadinya kehamilan,alat yang digunakan untuk menunda
kehamilan dan menjarangkan jarakkelahiran. Menurut WHO (dalam Imbarwati,
2019), keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau
pasangan suami isteri untuk:

 Mendapatkan objektiF tertentu 
 Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
 Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
 Mengatur interval diantara kelahira\
 Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
 Menentukan jumlah anak dalam keluarga

Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan


dankonsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel spermayang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindariatau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel teluryang matang
dengan sel sperma tersebut (Maryani, 2015). Jenis alat atau obat kontrasepsi
antara lain suntik, kondom, pil,IUD,implant, vasektomi, dan tubektomi. Untuk jenis
pelayanan KB. jenis kondomdapat diperoleh langsung dari apotek atau toko obat, pos layanan
KB dan kaderdesa. Kontrasepsi suntik KB sering dilakukan oleh bidan dan dokter
sedangkankontrasepsi jenis, IUD, implant dan vasektomi atau tubektomi harus dilakukanoleh
tenaga kesehatan terlatih dan berkompeten.

2. Tujuan KB

Tujuan menggunakan kontrasepsi adalah untuk menjarangkan kelahiran,


mengendalikan jumlah anak, dan untuk kesehatan reproduksiwanita.Serta
mencapai keluarga yang sejahtera. Menurut Imbarwati (2019) kebijakan Keluarga
Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui
usaha penurunan tingkat kelahiran. Kebijakan KB ini bersama-sama dengan
usaha pembangunan selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sedangkan tujuan program KB secara filosofi adalah :

 Meningkatkan ksejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga keci lyang
bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pengendalianpertumbuhan penduduk Indonesia
 Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutudan
meningkatkan kesejahteraan keluarga (Handayani, 2010).Untuk
menunjang dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunanKB telah
ditetapkan beberapa kebijakan, yaitu perluasan jangkauan, pembinaanterhadap
peserta KB agar secara terus menerus memakai alat
kontrasepsi,pelembagaan dan pembudayaan NKKBS serta peningkatan
keterpaduanpelaksanaan keluarga berencana. Selanjutnya untuk mendukung
pelaksanaankebijakan tersebut terus dimantapkan usaha-usaha operasional dalam
bentukupaya pemerataan pelayanan KB, peningkatan kualitas baik tenaga,
maupunsarana pelayanan KB, penggalangan kemandirian, peningkatan peran
sertagenerasi muda, dan pemantapan pelaksanaan program di lapangan
(BKKBN,2018).

3. STRATEGI PELAKSANAAN KB
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
a. Strategi dasar
 Meneguhkan kembali program di daerah·
 Menjamin kesinambungan program
b. Strategi operasional
 Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional
 meningkatan kualitas program dan program prioritas
 Penggalangan dan pemantapan komitmen·
 Dukungan regulasi dan kebijakan
 Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

4. JENIS-JENIS KB
Menurut Kusumaningrum (2009), terdapat beberapa jenis
kontrasepsi,diantaranya:
a. Kontrasepsi PIL
Tablet yang mengandung hormone estrogen dan
progesteronesintetik disebut pil kombinasi dan hanya mengandung
progesteronesintetik saja disebut Mini Pil atau Pil Progestrin.
a) Cara Kerjanya adalah :
 Menekan ovulasi Jika seorang wanita minum pil KB setiap
hari maka tidak akanterjadi ovulasi (tidak ada sel telur).
Tanpa ovulasi tidak akanterjadi kehamilan
 Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma
terganggu
 Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga
menyulitkan proses implantasi
 Memperkental lender serviks (mencegah penetrasi sperma)
b) Efektivitas
Efektivitas teoritis untuk pil sebesar 99,7% sedangkan
efektivitas praktisnya sebesar 90-96%. Artinya pil cukup efektif
jikatidak lupa meminum pil secara teratur.
c) Keuntungan
 Mudah penggunaannya dan mudah didapat 
 Mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid
 Mengurangi resiko terjadinya KET (Kehamilan Ektopik
Terganggu) dan Kista Ovarium
 Mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium dan rahim
 Pemulihan kesuburan hampir 100%1.4
d) Kontraindikasia.
 Menyusui (khsusu pil kombinasi) 
 Pernah sakit jantung
 Tumor/keganasan
 Kelainan jantung, varices, dan darah tinggi
 Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya
 Penyakit gondok
 Gangguan fungsi hati & ginjal
 Diabetes, epilepsy, dan depresi mentali
 Tidak dianjurkan bagi wanita mur >40 tahun1

e) Efek SampingPenggunaan pil KB


pada sebagian wanita dapat menimbulkanefek samping, antara
lain mual, berat badan bertambah, sakit kepala(berkunang-kunang)
perubahan warna kulit dan efek samping inidapat timbul berbulan-
bulan.
b. Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah hormone yang diberikan
secarasuntikan/injeksi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun
jenis suntikan hormone ini ada yg terdiri atas 1 hormon, & ada pula yg
terdiriatas dua hormone sebagai contoh jenis suntikan yg terdiri 1
hormon adalah Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston &
Noristerat. Sedangkan yg terdiri dari atas dua hormone adalah Cyclofem
danMesygna. KB suntik sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi
yangmenginginkan kontrasepsi yang efektif, reversible, dan belum
bersedia untuk sterilisasi.
a) Cara Kerja Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan
Noristeratsetiap 2 bulan.Wanita yang mendapat suntikan KB tidak
mengalami ovulasi.
b) EfektivitasDalam teori: 99,75%. Dalam praktek: 95-97%.2.3
c) Keuntungan
 Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat 

 Dapat dipakai dalam waktu yang lama

 Tidak mempengaruhi produksi air susu ibu

 Baik untuk Wanita yang Calon akseptor yg tinggal di daerah


terpencil, Lebih suka disuntik daripada makan pil, Menginginkan
metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi

d) Kontraindikasia
 Hamil atau disangka hamil 
 Perdarahan pervaginam yg tidak diketahui sebabnya
 Tumor/keganasan
 Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit
paru berat, varices
e) Efek Samping
Efek samping dari suntikan Cyclofem yg sering ditemukan
adalah mual, BB bertambah, sakit kepala, pusing2 dan kadang gejala
tersebut hilang setelah beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan.
Sedang efek samping dari suntikan Depo Provera, DepoProgestin, Depo
Geston, dan Noristeat yg sering dijumpai adalah menstruasi tidak teratur,
masa menstruasi akan lebih lama, terjadi bercak perdarahan, anemia pada
beberpa klien.

c. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) atau spiral


 (IUD) adalah alat yang dibuat dari polietilen dengan atau tanpa
metal/steroid yg ditempatkan di dalam rahim. Pemasangan ini dapat
untuk 3-5 tahun dan dapat dilepaskan bila berkeinginan untuk
mempunyai anak.
a) Cara Kerja
AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan
seltelur. Imbarwati (2019), menjelaskan cara kerja IUD sebagai berikut:
 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi

 Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri

 Mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat


spermamasuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangisperma untuk fertilisasi
 Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam
uterus3.2
b) Efektivitas
Sangat efektif (0,5-1 kehamilan per 100 wanita setelah pemakaian
selama 1 tahun)

c) Keuntungan
 Tidak terganggu faktor lupa 

 Metode jangka panjang (perlindungan sampai 10 tahun


denganmenggunakan tembaga T 380 A)
 Mengurangi kunjungan ke klinik

 Lebih murah dari pil dalam jangka panjang

 Baik untuk Wanita yang Menginginkan kontrasepsi dengan


tingkat efektivitas yg tinggi, & jangka panjang , Tidak ingin
punya anak lagi atau ingin menjarangkan Berada dalam masa
postpartum dan tidak memberikan ASIe.
d) Kontraindikasia.
 Hamil atau diduga hamil

 Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk


penderita penyakit kelamin
 Pernah menderita radang rongga panggul
 Penderita perdarahan pervaginam yg abnormal
 Riwayat kehamilan ektopik
 Penderita kanker alat kelamin
e) Efek sampinga.
 Pendarahan di mingu-mingu pertama pemasangan
  Kadang ditemukan keputihan yg bertambah banyak.
 Disamping itu pada saat berhubungan (senggama terjadi
expulsi (IUD bergeser dari posisi) sebagian atau
seluruhnya
 Pemasangan IUD mungkin meninmbulkan rasa tidak
nyaman dandihubungkan dengan resiko infeksi rahim.

f) Waktu Penggunaan IUD Dalam Imbarwati (2019)


dijelaskan penggunaan IUD sebaiknyadilakukan pada saat:
 Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan
klien tidakhamil 
 Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
 Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau
setelah 4minggu pascapersalinan, setelah 6 bulan
apabila menggunaka nmetode amenorea laktasi (MAL)
 Selama 1-5 hari setelah senggama yg tidak
dilindungi3.8
g) Waktu Kontrol IUD Menurut Imbarwati (2019)
waktu kontrol IUd yang harus diperhatikan adalah
 1 bulan pasca pemasangan 
 3 bulan kemudian
 Setiap 6 bulan berikutnya
 Bila terlambat haid 1 minggu.
 Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya

d. AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)


Adalah 2 kapsul kecil yang terbuat dari silicon berisi 75
gramhormone levonorgestrel yang ditanam di bawah kulit.
a) Cara Kerja
AKBK atau sering disebut dengan implant secara
tetapmelepaskan hormone tersebut dalam dosis kecil ke dalam
darah. Bekerja dengan cara:
 Lendir serviks menjadi kental
 Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga
sulitterjadi implantasi
 Menekan ovulasi

b) Efektivitas Dalam teori: 99,7%. Dalam praktek: 97-99%


c) Keuntungan
 Sekali pasang untuk 3 tahun 
 Tidak mempengaruhi produksi ASI
 Tidak mempengaruhi tekanan darah
 Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian
 Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tetapi
belummantap untuk di tubektomi
 Baik untuk wanita yang Ingin metode yang praktis,,
Mungkin tidak ingin punya anak lagi, Tak khawatir jika tak
dapat haid4.5
d) Kontraindikasia.
 Hamil atau disangka hamil
 Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabanya
 Tumor / keganasan
 Penyakit jantung , darah tingi kencing manis
e) Efek samping
Kadang pada saat pemasangan akan terasa nyeri. Selain itu
ditemukan haid yang tidak teratur, sakit kepala, anemia karena
perdarahan yg kronis

f) Waktu Mulai Menggunakan Implant


 Implant dapat dipasang selama siklus haid ke-2 sampai hari
ke-7 
 Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
 Saat menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
 Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan
 Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi
haidkembali, insersi dilakukan setiap saat jangan
melakukanhubungan seksual selama 7 hari5.
e. Kondom Pria
Adalah sarung karet tipis yang dipakai oleh pria pada
waktu bersenggama
a) Cara Kerja
 Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan ovum

b) Efektivitas
 Dalam teori: 98%. Dalam praktek: 85%. Efektif jika
digunakan benar tiap kali berhubungan. Namun
efektivitasnya kurang jika dibandingkan metode pil, AKDR,
suntikan KB.
c) Keuntungan
 Dapat dipaki sendiri 
 Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
 Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui
 Dapat digunakan sebagai pendukung metode lain
 Tidak mengganggu kesehatan
 Tidak ada efek samping sistemik
 Tersedia secara luas
d) Baik untuk pasangan yang
 Ingin menunda kehamilan atau ingin menjarangkan anak
 Jarang bersenggama
 Pasangan yang takut menularkan & tertular penyakit
kelamin
 Wanita yang kemungkinan sudah hamil
e) Kontraindikasi
 Alergi

f. Kontrasepsi Mantap (Kontap)


pemotongan/pegikatan kedua saluran telur wanita (tubektomi) atau
kedua saluran sperma laki-laki (vasektomi).Operasi tubektomi
ada beberapa macam cara yaitu Kuldoskopik, Kolpotomi, Laparoskopi,
dan Minilaparotomi. Cara yang sering diapaki diIndonesia adalah
Laparoskopi dan Mini laparotomi.
a) Cara Kerja
 Hal ini mencegah pertemuan sel telur dengan sperma
b) Efektivitas Dalam teori: 99,9%. Dalam praktek: 99%.6.3
c) Keuntungan
 Paling efektif 
 Mengakhiri kesuburan selamanya (keberhasilan
pengembaliantidak bisa dijamin)
 Tidak perlu perawatan khusus
d) Baik untuk pasangan yang
 Sudah yakin tidak ingin punya anak lagi
 Jika hamil akan membahayakan jiwanya
 Ingin metode yang tidak mengganggu
e) Kontraindikasi
 Tidak ada

f) Efek Samping
 Jarang, ringan, dan bersifat sementara misalnya bengkak,
nyeri,dan infeksi luka operasi.
 Pada vasektomi infeksi dan epididimisterjadi pada 1-2%
pasien.
 Pada tubektomi perdarahan, infeksi,kerusakan organ lain
dan komplikasi karena anastesi dapat terjadi

5. Metode Kontrasepsi Alamiah
1. Senggama Terputus
Senggama terputus adalah mengeluarkan kemaluan pria dari alatkelamin
wanita menjelang ejakulasi. Dengan cara ini diharapkan cairanseperma tidak akan
masuk ke dalam rahim serta mengecilkankemungkinan bertemunya sel telur
yang dapat mengakibatkan terjadinyapembuahan (Proverawati,
Islaely, dan Aspuah, 2010).
2. Pantang Berkala
Pantang berkala adalah tidak melakukan hubungan seksual saat
istrisedang dalam masa subur. Sistem ini berdasrkan pada siklus haid
ataumenstruasi wanita. Masa subur tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelummenstruasi,
tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16 hari sebelummenstruasi
berikutnya(Proverawati, Islaely, dan Aspuah, 2010).
3.  Metode Lendir Servik
Metode lendir servik adalah metode kontrasepsi dengan melihat
lendirdalam vagina untuk mengetahui masa subur pada seorang wanita,dilakukan pada
pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelummelakukan aktifitas lainya
(Proverawati, Islaely, dan Aspuah, 2010 )
6. W.O.C
Kb suntik
Suntik

Progesteron esterogen

sirkulasi pembekuan
Faktor pembekuan
darah
retensi cairan merangsang pusat

neningkatan TD reseptor makanann reprodukasi

menghambat siklus o2 nafsu makan BB meningkat

nyeri kepala proteksi mukosa lambung kelebihan nutrisi

nyeri asam lambung meningkat perubahan body image

merangsang mual

defisit vol cairan menekan LH,FSH

ovulasi terhambat

atropi

dinding rahim lepas

amenorrhea

ansietas
B. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan langkah awal proses asuhan keperawatan,yaitu
mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisa data yang diperoleh dalam
bentuk data subjektif, objektif dan data penunjang yang akan memberikan
gambaran keadaan kesehatan klien.
a. Identitas (klien dan suami)
Nama yang jelas dan lengkap, Umur, ditanyakan untuk memberikan penyuluha
yang sesuai dengan umur ibu dan mengetahui kesesuaian antara umur ibu
dengan kontrasepsi yang digunakan, agama berkaitan dengan kebiasaan sesuai
dengan agama, Pada Agama Islam, beberapa aliran tidak memperbolehkan KB
yang bersifat permanen (sterilisasi), sehingga klien beragama Islam lebih
dianjurkan KB non permanen seperti suntik 3 bulan,1 bulan,pil atau KB barier
(kondom dll).  Pendidikan, untuk mengetahui tingkat pengetahuan sehingga
mempermudah dalam pemberian informasi. Pekerjaan untuk
untuk mengetahui pengaruh aktifitas terhadap kesehatan klien sehingga
mempengaruhi keberhasilan KB. Alamat digunakan untuk mengetahui suku,
adat, daerah, budaya dan memudahkan komunikasi.
b. Alasan kunjungan
digunakan untuk mengetahui tujuan kunjungan klien (datang pertama
kalinya, rutin, atau karena ada keluhan)
c. Keluhan utama
 mengetahui ada tidaknya keluhan yang dialami oleh klien Dikaji keluhan
klien yang berhubungan dengan penggunaan KB suntik kombinasi tersebutantara lain
amenorea/ perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak, meningkatnya/ menurunnya BB.
d. Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain berapa lama menjadi
akseptor KB tersebut.
e. Riwayat Obstetri Lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

f. Riwayat Menstruasi Lalu
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat darah
haid, dysmenorhea atau tidak, flour albus atau tidak.
g.  Riwayat Kesehatan Klien Dahulu
Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker
payudara, DM, dan TBC.
h. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM,
TBC, hipertensi dankanker payudara.
i. Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas,
pola aktivitas seksual,pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.
j. Pemeriksaan Umum Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi,
pernafasan, BB, TB, suhu badan, kesadaran.
k. Pemeriksaan fisik
 Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem, conjun
gtiva tidak pucat,sklera tidak ikterus
 Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, ad
anya bendunganvena jugularis.
 Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
 Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya 
infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
 Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan ekstrim
itas atas, adanyav arices pada ekstremitas bawah.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kemungkinan diagnosa yang muncul ialah :
a. Defist pengetahuan
b. Kecemasan
c. Resiko infeksi
3. Intervensi
a. Defisit pengetahuan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x 24 jam diharapkan tingkat
pengetahuan meningkkat dengaan Kriteria hasil adalah:
 Perilaku sesuai anjuran meningkat
 Verbalisasi minat dalam belajar meningkat
 Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat
 Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai
dengan topik meningkat
 Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat
 Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
 Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
SIKI
Edukasi kesehatan
Edukasi kesehatan adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk
mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta
sehat. Tindakan yag dilakukan pada intervensi edukasi kesehatan berdasarkan
SIKI, antara lain:

Observasi

 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi


 Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik

 Sediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan


 Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

 Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi Kesehatan


 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

b. Kecemasan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x 24 jam diiharapkan Tingkat ansietas
menurun berarti menurunnya kondisi emosi dan pengalaman subyektif
terhadap obyek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan Tindakan untuk menghadapi ancaman,
dengan Kriteria hasil :
 Verbalisasi kebingungan menurun
 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
 Perilaku gelisah menurun
 Perilaku tegang menurun
 Konsentrasi membaik
 Pola tidur membaik

SIKI

Redukai Ansietas

Tindakan yang dilakukan pada intervensi reduksi ansietas berdasarkan SIKI,


antara lain:

Observasi

 Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis: kondisi, waktu, stresor)

 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan

 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)

Terapeutik

 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan

 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan

 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan

 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan


 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang

Edukasi

 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami

 Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien, jika perlu Anjurkan


melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi

 Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan

 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

Terapi relaksasi

Observasi

 Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan


berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganggu kemampuan
kognitif
 Identifikasi Teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
 Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan Teknik
sebelumnya
 Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah Latihan
 Monitor respons terhadap terapi relaksasi

Terapeutik

 Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan


pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
 Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
 Gunakan pakaian longgar
 Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
 Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik
atau Tindakan medis lain, jika sesuai

Edukasi

 Jelaskan tujuan, manfaat, Batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia


(mis: musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
 Anjurkan mengambil posisi nyaman
 Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
 Anjurkan sering mengulangi atau melatih Teknik yang dipilih
 Demonstrasikan dan latih Teknik relaksasi (mis: napas dalam,
peregangan, atau imajinasi terbimbing)

c. Resiko infeksi
Setelah dilaakukan asuhan keperawatan diharapkaan maka tingkat infeksi
menurun, dengan kriteria hasil:
 Demam menurun
 Kemerahan menurun
 Nyeri menurun
 Bengkak menurun
 Kadar sel darah putih membaik

SIKI

Pencegahan infeksi adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat


untuk mengidentifikasi dan menurunkan risiko terserang organisme
patogenik.

Observasi

 Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik


Terapeutik
 Batasi jumlah pengunjung
 Berikan perawatan kulit pada area edema
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
 Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi

Edukasi

 Jelaskan tanda dan gejala infeksi


 Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
 Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu

4. Implementasi
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah
status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik sesuai rencana
keperawatan yang telah dibuat untuk menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.
5. Evaluasi
Kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk mengevaluasi keadaan
maslah kesehatan klien .
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2013. Kamus Istilah Kependudukan, KB dan KeluargaSejahtera. Jakarta


BKKBN.Hidayat. 2009.

 Metode dan Teknik Penggunanaan Alat Kontrasepsi.Jakarta :Salemba Medika

Kemkes. 2017.https://www.kemkes.go.id/article/view/18091700006/profil-
kesehatan-indonesia-tahun-2017.html

Kemkes. 2016.Profil Kesehatan Kota


Medan 2016. http://dinkes.pemkomedan.go.id/hal-profil-dinas-kesehatan.html

Manuaba. 2010. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

Sulistyawati. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba

MedikaSari. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ny. A Umur 27 Tahun P2A0 Akseptor


KB IUD Dengan Leukorea Di Puskesmas Kalijambe Sragen  : STIKes Kusuma

HusadaSianturi, M.H.R. 2001. Keputihan. Jakarta : FKUI

Saifuddin, A.B. 2006.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta :Yayasan bina Pusataka sarwono prawiroharja

Anda mungkin juga menyukai