Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan,
sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma
yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sel sperma.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya
untuk mencegah kehamilan. Di Indonesia keluarga berencana modren mulai
dikenal pada tahun 1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan,
dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-
masalah pertumbuhan penduduk. Secara ringkas, inovasi teknologi kontrasepsi
dimulai dengan cara sederhana seperti kondom, pil KB, suntik, susuk dan
akhirnya cara yang sangat mantap yaitu kontrasepsi pembedahan seperti
tubektomi dan vasektomi.
Misi Program KB Nasional salah satunya adalah meningkatkan kualitas pelayanan
KB dan Kesehatan Reproduksi. Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut
UU No. 10 th 1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.
Program KB secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang
kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai
sasaran serupa dengan program kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional
memberikan arahan kebijakan untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui
pegendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas
program KB.
Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya KB suntik pada dasarnya kurang
berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu,
sikap, jumlah anak, dukungan suami. Salah satu yang mempengaruhi kurangnya
kepatuhan pemakaian KB suntik salah satunya tingkat pengetahuan ibu, sikap dan
faktor pendukung lainnya, dimana sikap yang positif tentang KB diperlukan
pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka
kepatuhan menjalani program KB suntik juga akan berkurang.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan KB suntik ?
2. Apa saja jenis-jenis KB suntik ?
3. Bagaimana Efektifitas dari KB suntik ?
4. Bagaimana cara kerja KB suntik ?
5. Apa saja kelemahan dan kelebihan KB suntik ?
6. Apa efek samping dari KB suntik ?
7. Bagaimana indikasi dan kontra indikasi KB suntik ?
8. Bagaimana cara pemasangan KB suntik ?
1.3 Tujuan penulis
Diharapkan kepada pembaca terutama mahasiswa kebidanan untuk mengarti dan
memahami khususnya tentang kontrasepsi KB suntik sehingga dapat memberikan
konseling dan penatalaksanaan pada setiap akseptor KB.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana
a. Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran (Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, 2004:472).
b. Menurut WHO (World Health Organization) / Expert Committee 1970 adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
1) Mendapatkan objektif tertentu.
2) Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
3) Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4) Mengatur interval diantara kehamilan.
5) Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
(Hartanto, 2003:14)
2.1.2 Pengertian Keluarga Berencana Suntik ( KB suntik )
Menurut beberapa pendapat tentang pengertian KB suntik yaitu
a. Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan
melalui suntikan. Metode suntikan telah menjadi bagian gerakan keluarga
berencana nasional serta peminatnya makin bertambah. Tingginya peminat
suntikan oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan
dapat dipakai pasca persalinan (Manuaba, 2002).
b. Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode
yang dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan
pemakaian relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila
dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana (BKKBN, 2002).
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan
cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan
pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung hormon progesteron dan tidak
mengganggu produksi ASI.
Kontraspsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan, yang hanya berisi hormon
progesteron disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodik.
Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam
jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit
demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan.
Kontrasepsi suntik digunakan adalah Noretisteron Enantat, Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem. Salah satu kontrasepsi modern yang
sering digunakan DMPA yang berisi depro medroksi progerteron asetat sebanyak
150 mg dengan guna 3 bulan.
2.2 KLASIFIKASI
Sederhana pemakaiannya.
Sakit kepala.
2.4 EFEKTIVITAS
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk
suntikan yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko
lupa minum pil dan dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya
terjadi pada wanita yang menderita diabetes atau hipertensi. Efektif bagi wanita
yang tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi,
trombosis atau gangguan pembekuan darah serta riwayat strok. Tidak cocok buat
wanita perokok, karena rokok dapat menyebabkan peyumbatan pembuluh darah.
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara
teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.Tersedia suntik 1 bulan ( estrogen +
progesterone ) dan 3 bulan ( depot progesteron ). Cukup praktis tetapi karena
memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif sering
mengalami efek samping yang agak berat.
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3
kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan ( Depoprovera ), setiap 10 minggu
( Norigest ), dan setiap bulan ( Cyclofem ).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI.
Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang
keluar. Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan
meningkat. Kemudian lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid
sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat
kegagalannya hanya 3 - 5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.
2.5 KEUNTUNGAN
a. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari
dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau
faktor lupa dan sangat praktis.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
e. Tidak memiliki pengaruh pada ASI, hormon progesteron dapat meningkatkan
kualitas air susu ibu ( ASI ) sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu
menyusui. Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di
temukan adanya efek hormon pada pertumbuhan serta perkembangan bayi.
f. Sedikit efek samping.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
i. Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium.
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
l. Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( sickle cell ).
2.7 INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak
sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien
yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat
melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan
klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang
menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
Indikasi pemakaian suntikan kombinasi :
1. Usia reproduksi (20-30 tahun).
2. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
4. Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan.
5. Pasca persalian dan tidak menyusui.
6. Perokok.
7. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalahgangguan pembekuan darah
atau anemia bulan sabit.
8. Menggunakan obat epilepsi ( fenitoin dan barbiturat ) atau obat tuberculosis
( rifampisin )
9. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
10. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
11. Anemia defisiensi besi.
12. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi.
2.8 KONTRA INDIKASI
1. Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
2. Ibu menginginkan haid teratur
3. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
4. Ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises, hipertensi.
5. Kanker payudara atau organ reproduksi.
6. Menderita kencing manis (DM). Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat,
sedang dalam persiapan operasi.
7. Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi
pantangan penggunaan KB suntik ini.
8. Perdarahan saluram genital yang tidak terdiagnosis.
9. Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
10. Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang bukan
disebabkan oleh estrogen.
11. Adanya penyakit kanker hati.
12. Depresi berat. (Everent,2007)