PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keluarga Berencana merupakan suatu program yang membantu
pasangan suami istri untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan
sejahtera dengan cara perencanaan kehamilan dan sebaliknya menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu
saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan
jumlah anak dalam keluarga (Setyaningrum, 2016).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Indonesia
tahun 2019 didapatkan cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif di
Indonesia yaitu sebanyak 24.196.151 peserta. Perserta KB aktif menurut jenis
kontrasepsi di Indonesia yaitu terdapat 301.436 (1,2%) menggunakan
kondom, KB suntik sebanyak 15.419.826 (63,7%), pil sebanyak 4.123.424
(17,0%), IUD/AKDR sebanyak 1.790.336 (7,4%), MOP sebanyak 118.060
(0,5%), MOW sebanyak 661.431 (2,7%), Implan sebanyak 1.781.638 (7,4%).
(Profil Kesehatan Indonesia, 2019)
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang
dibedakan menjadi dua macam yaitu DMPA (Depo Medroksi Progresteron
Asetat) dan kombinasi. Efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal
terutama kontrasepsi suntik DMPA adalah kenaikan berat badan, gangguan
haid, kekeringan vagina, menurunnya libido, gangguan emosi, sakit kepala,
nervotaksis dan jerawat (Anwar, 2013). Kenaikan berat badan pada akseptor
kontrasepsi Depo Medroxi Progesteron Asetat (DMPA) per tahun 2,3 – 2,9 kg.
Terjadinya kenaikan berat badan tersebut disebabkan karena alat kontrasepsi
mengandung hormon progesteron. Hormon progesteron mempunyai efek
samping yaitu merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang
menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya serta menurunkan
aktifitas fisik sehingga menyebabkan peningkatan berat badan (Irianto, Gizi
Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced, 2014).
Dari penjabaran diatas, penulis bermaksud untuk melakukan Asuhan
kebidanan Invidu dalam keluarga dengan Alat kontrasepsi suntik 3 bulan.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian di latar belakang ditemukan rumusan masalah pada studi
kasus ini adalah Bagaimana Asuhan Kebidanan Ny F dengan Akseptor baru
KB suntik 3 Bulan ?
1.3. Tujuan
a. Identitas :
Nama : Ny. F Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds. Duran Desa Buncitan
b. Keluhan :
Utama : Ibu mengatakan sedang menyusui anak berusia 16 bulan Ibu Berat
badan bertambah,
c. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 14 Tahun
Siklus : Tidak Periode
Siklus : 27 Hari
Banyaknya : Normal
Fluor Albus : Tidak
d. Riwayat Perkawinan
Menikah ke 1
Usia Menikah : 23 tahun
Lama menikah : 2 tahun
H Pe Pe T Stat P T Pe J B T Pe H A L Pe M La Pe
a ny me e us e e ny K B B ny id S a ny eto ma ny
m uli rik m pers n m ulit ulit u I m ulit de pa ulit
il t/k sa p alin ol p /ko /ko p/ a /ko kai /ko
k o at an o at mp mp m m mp mp
e m n lik lik at e lik lik
pli g asi asi i n asi asi
ka et
si e
ki
3.3.Analisa Data
Ny. F dengan akseptor baru suntik KB 3 bulan
3.4. Penatalaksanaan
1. Menjalin hubungan baik antara petugas dan Klien
e/ Klien menyambut hubungan baik dari petugas
2. Melakukan informed consent sebagai bukti bahwa ibu bersedia dengan tindakan yang
dilakukan
E/ ibu telah mengisi inform concern
3. Menjelaskan Hasil pemeriksaan
Menjelaskan TTV dan pemeriksaan fisik dalam keadaan normal
e/ ibu mengetahui hasil pemeriksaan
4. Memberitahu apa efek samping dari KB suntik 3 bulan
a. Gangguan haid : seperti amenorhea yaitu tidak datang minimal 3 bulan berturut-turut yang
dipengaruhi kandungan hormon progesteron dalam
b. Perubahan berat badan : kandungan pada DMPA yaitu hormon progesteron, yang dapat
merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan nafsu makan.
E/Ibu sudah memahami apa yang telah disampaikan
5. Memberitahu ibu untuk selalu tepat waktu untuk melakukan suntik
e/ ibu mengerti dan bersedia
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Asuhan kebidanan kontrasepsi suntik 3 bulan yang diberikan pada “Ny. F” telah sesuai dengan
tujuan antara lain :
a. Dalam melakukan pengkajian data subjektif dan objektif, data yang ditemukan
sudah lengkap.
b. Dari hasil pengkajian subyektif dan obyektif, mampu membuat diagnosa sesuai
teori dan tidak ada diagnosa atau masalah potensial.
c. Penatalaksaan telah dilakukan sesuai kebutuhan akseptor
Evaluasi yang diberikan yaitu memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan, melaksanakan prosedur
pemberian KB suntik 3 bulan, dan memberitahu ibu tanggal kembali
4.2. Saran