Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BERENCANA (KB)

A. PENGERTIAN

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya

kehamilan yang bersifat sementara dapat pula yang bersifat permanen

dan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas

(Prawirahardjo,2005).

Keluarga berencana adalah cara merencanakan keluarga

kapan ingin mendapatkan anak dan berapa jumlah anak. ( Burns,

2000)

B. SASARAN

sasaran KB menurut Handayani (2010) dibagi menjadi dua yaitu:

1. Sasaran Langsung

Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat

kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara

berkelanjutan.

2. Sasaran Tidak Langsung

Pelaksana dan pengelola KB, dengan cara menurunkan tingkat

kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan

terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas,

keluarga sejahtera.
C. CARA KERJA KONTRASEPSI

Pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi menurut Bobak (2004)

adalah meniadakan pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel

mani (sperma) dengan cara :

1. Menekan keluarnya sel telur (ovulasi)

2. Menghalangi masuknya sperma kedalam saluran kelamin wanita

sampai mencapai ovum

3. Menghalangi nidasi

D. TUJUAN KONTRASEPSI

pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan menurut Pinem (2009)

yaitu:

1. Tujuan Umum : pemberian dukungan dan pemantauan penerimaan

gagasan KB yaitu di hayatinya NKKBS

2. Tujuan Pokok : penurunan angka kelahiran yang bermakna, guna

mencapai tujuan tersebut ditempuh kebijaksanaan mengglongkan

pelayanan KB ke dalam 3 fase, yaitu :

a. Fase Menunda Kehamilan atau Kesuburan

Pasangan usia subur dengan usia <20 tahun di anjurkan

untuk menunda kehamilannya karena usia di bawa 20 tahun

adalah usia yang sebaiknya tidak mempunyai anak terlebih


dahulu karena berbagai alasan. Metode yang dapat di gunakan

: Pil, IUD, Implan, Suntik, sederhana.

b. Fase Menjarangkan Kehamilan

Pada fase usia istri antara 20-30 tahun, merupakan

periode usia yang paling baik untuk hamil dan melahirkan

dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kehamilan 2-4

tahun yang dikenal sebagai catur warga. Metode yang dapat

digunakan : Suntik, Minipil, Pil, Implan, IUD.

c. Fase Menghentikan / Mengakhiri / Kesuburan

Usia istri diatas 30 tahun, terutama diatas 35 tahun,

sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah memiliki 2 anak.

Alasan mengakhiri kesuburan adalah karena alasan medis.

Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap. Pil oral kurang di

anjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai resiko

timbulnya efek samping dan komplikasi. Metode yang dapat di

gunakan : Steril, IUD, Implan, Suntikan, Pil.


E. METODE KONTRASEPSI

metode kontrasepsi menurut Handayani (2010) yaitu sebagai

berikut :

a. Metode Perintang (Barrier)

1) Kondom

a) Keuntungan :

Melindungi dari penyakit AIDS dan penyakit yang di

tularkan melalui hubungan seksual lainnya. Keuntungan lain

dari kondom dapat di beli secara bebas di apotek dan

mudah di gunakan, kondom juga memperkecil penularan

penyakit kelami n.

b) Efek Samping

Kondom dapat tertinggal dalam vagina selama beberapa

waktu, menyebabkan wanita mengeluh keputihan yang

banyak amat berbau, terjadi infeksi ringan. Pada sejumlah

kecil akseptor mengeluh alergi terhadap karet.

2) Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat

dari lateks (karet) yang di insersikan kedalam vagina sebelum

berhubungan seksual dan menutup serviks. Dengan cara

seperti ini, sperma tidak bisa meneruskan perjalanan menuju

rahim meskipun sperma sudah masuk vagina.


3) Spermisida

Spermisida adalah bahan kimia (surfaktan nonionik)

yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma.

Formulasi spermisida terdiri dari supositiria, krim, jeli, busa dan

film.

b. Metode Hormonal

metode hormonal menurut Prawirahardj, (2005) adalah

sebagai berikut :

1. Kontrasepsi Oral (Pil)

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi berupa pil dan

diminum oleh wanita yang berisi estrogen dan progesteron

berkhasiat mencegah kehamilan bila diminum secara teratur.

Kontrasepsi pil ini terdiri atas dua jenis yaitu pil kombinasi yang

berisi hormon sintesis progesteron saja sering disebut dengan

minipil atau pil progestin. pada pil kombinasi daya guna teoritis

hampir 100% , tingkat kehamilan 0,1/100 wanita pertahun. Daya

guna pemakaian ialah 95-98% efektis, tingkat kehamilan

0,7/100 wanita pertahun. Pil kombinasi bekerja dengan cara

menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir

serviks dan pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi

ovum akan terganggu.


2. Kontrasepsi Suntik (Injeksi)

a) Jenis kontrasepsi suntikan

Golongan progestin seperti depo-provera, depo gestion,

depo progestin di berikan setiap dua bulan untuk

suntikan pertama sampai dengan suntikan ke

empat,suntikan kelima dan selanjutnya diberikan tiga

bulan sekali.

Golongan progestin dengan campuran estrogen

propionat yaitu cyclofen diberikan setiap bulan sekali.

b) Cara kerja

Pemberian hormon progestin akan menyebabkan

pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan

kemampuan penetrasi, hormon tersebut juga mencegah

pemotongan dan pelepasan sel telur.

c) Keuntungan

(1) Pemberiannya sederhana setiap 8-12 minggu

(2) Tingkat efektifitasnya tinggi

(3) Hubungan seks dan suntikan KB bebas

(4) Pengawasan medis yang ringan

(5) Dapat dipakai di berikan pasca persalinan, pasca

keguguran, dan pasca menstruasi

(6) Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh


kembang bayi

(7) Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan

peserta KB akan mendapat menstruasi

d) Kerugian

(1) Terjadinya perubahan pada pola haid yang tidak

teratur, perdarahan, bercak, spoting

(2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan

(3) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan

(4) Efektifitas berkurang apabila digunakan bersama

dengan obat- obatan epilepsi

(5) Terhambatnya pemulihan kesuburan setelah

penghentian pemakaian

e) Efek samping

Gangguan haid berupa amenore, spotting (bercak darah)

dan menoragia.seperti halnya dengan kontrasepsi

hormonal lainnya. Maka dijumpai pula keluhan mual,

sakit kepala, pusing, menggigil, mastalgia, dan berat

badan bertambah. Efek samping yang berat jarang

dijumpai. Kadang kalah ibu mengeluh libido berkurang.


a. Implan

Implan adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah

kulit lengan atas sebelah dalam. Berbentuk kapsul silastik

(lentur), panjangnya sedikit lebih pendek dari pada batang

korek api. Didalamnya terdapat hormon levonogestrel yang

dapat mencegah terjadinya kehamilan. Sebelum pemasangan

implan sebaiknya kesehatan ibu diperiksa terlebih dahulu,

maksudnya supaya tahu apakah ibu bisa memakai implan atau

tidak.

b. Metode IUD

Handayani, (2010). Intra Uterine Device (IUD)

atau disebut alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam

rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka

panjang.
F. DAFTAR PUSTAKA

Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan. Jakarta : EGC

Burns, 2000. Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan .

Yogyakarta : Andi

Handayani, 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.

Yogyakarta : Pustaka Rihama

Pinem. S 2009. Kesehatan Reproduksi Dan Kontrasepsi. Trans Info

Media

Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka

Anda mungkin juga menyukai