Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA BERENCANA( KB )

Disusun Oleh

Mutiara Rahmah

231000414901013

DOSEN PEMBIMBING CI KLINIK

( ) ( )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TP. 2023/2024

Laporan Pendahuluan Keluarga Berencana

A. Pengertian
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk
mendapatkan objek-objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak
dinginkan, mendapatkan kehamilan yang dinginkan, mengatur interval
kehamilan, menentukan jumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran
dalam hubungan dengan umur suami istri.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat
yang digunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran.
Menurut WHO (dalam Imbarwati, 2009), keluarga berencana adalah tindakan
yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk :
a. Mendapatkan objektif2 tertentu
b. Menghindari kelahiran yang tidak dinginkan
c. Mendapatkan kelahiran yang memang dinginkan
d. Mengatur interval diantara kelahiran
e. Mengontrol waktu sat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami Istri
f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Dalam Imbarwati (2009) juga dijelaskan bahwa kontrasepsi berasal dari
kata kontra berarti mencegah atau melawan.Sedangkan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria)
yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel
sperma tersebut.

B. Tujuan
Tujuan menggunakan kontrasepsi adalah untuk menjarangkan kelahiran,
mengendalikan jumlah anak, dan untuk kesehatan reproduksi wanita.Serta
mencapai keluarga yang sejahtera. Menurut Imbarwati (2009) kebijakan
Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan
penduduk melalui usaha penurunan tingkat kelahiran. Kebijakan KB ini
bersama-sama dengan usaha pembangunan yang lain selanjutnya akan
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
C. Strategi Pelaksanaan Kb
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
1. Strategi dasar
 Meneguhkan kembali program di daerah
 Menjamin kesinambungan program
2. Strategi operasional
 Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional
 Peningkatan kualitas program dan program prioritas
 Penggalangan dan pemantapan komitmen
 Dukungan regulasi dan kebijakan
 Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
D. Jenis-Jenis Kb
Menurut Kusumaningrum (2009), terdapat beberapa jenis kontrasepsi.
diantaranya:
1. Kontrasepsi PIL
Tablet yang mengandung hormone estrogen dan progesterone sintetik
disebut pil kombinasi dan hanya mengandung progesterone sintetik saja
disebut Mini Pil atau Pil Progestrin.
1) Cara Kerja
a. Menekan ovulasi
Jika seorang wanita minum pil KB setiap hari maka tidak akan terjadi
ovulasi (tidak ada sel telur). Tapa ovulasi tidak akan terjadi
kehamilan.
b. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
c. Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan
proses implantasi
d. Memperkental lender serviks (mencegah penetrasi sperma)
2) Efektivitas
Efektivitas teoritis untuk pil sebesar 99,7% sedangkan efektivitas
praktisnya sebesar 90-96%. Artinya pil cukup efektif jika tidak lupa
meminum pil secara teratur.
3) Keuntungan
a. Mudah penggunaannya dan mudah didapat
b. Mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid
c. Mengurangi resiko terjadinya KET (Kehamilan Ektopik Terganggu)
dan Kista Ovarium
d. Mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium dan Rahim
e. Pemulihan kesuburan hampir 100%
4) Baik untuk wanita yang:
a. Masih ingin punya anak
b. Punya jadwal harian yang rutin
5) Kontraindikasi
a. Menyusui (khsusu pil kombinasi)
b. Pernah sakit jantung
c. Tumor/keganasan
d. Kelainan jantung, varices, dan darah tinggi
e. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya
f. Penyakit gondok
g. Gangguan fungsi hati & ginjal
h. Diabetes, epilepsy, dan depresi mental
i. Tidak dianjurkan bagi wanita mur >40 tahun
6) Efek Samping
Penggunaan pil KB pada sebagian wanita dapat menimbulkan efek
samping, antara lain mual, berat badan bertambah, sakit
kepal(berkunang-kunang) perubahan warna kulit dan efek samping ini
dapat timbul berbulan-bulan.
2. Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah hormone yang diberikan secara
suntikan/injeksi untuk mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis
suntikan hormone ini ada yg terdiri atas 1 hormon, & ada pula yg terdiri atas
dua hormone sebagai contoh jenis suntikan y terdiri 1 hormon adalah Depo
Provera, Depo Progestin, Depo Geston & Noristerat. Sedangkan y terdiri
dari atas dua hormone adalah Cyclofem dan Mesygna KB suntik sesuai
untuk wanita pada semua usia reproduksi yang menginginkan kontrasepsi
yang efektif, reversible, dan belum bersedia untuk sterilisasi.
1) Cara Kerja
Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2
bulan.Wanita yang mendapat suntikan KB tidak mengalami ovulasi.
2) Efektivitas
Dalam teori: 99,75%. Dalam praktek: 95-97%
3) Keuntungan
Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat. Dapat dipakai
dalam waktu yang lama. Tidak mempengaruhi produksi air susu ibu
4) Baik untuk Wanita yang:
 Calon akseptor yg tinggal di daerah terpencil
 Lebih suka disuntik daripada makan pil
 Menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi
 Mungkin tidak ingin punya anak lagi
 Tidak khawatir kalau tidak mendapat haid
5) Kontraindikasi
 Hamil atau disangka hamil
 Perdarahan pervaginam y tidak diketahui sebabnya
 Tumor/keganasan
 Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru
berat, varices
6) Efek Samping
Efek samping dari suntikan Cyclofem yg sering ditemukan adalah mual,
BB bertambah, sakit kepala, pusing2 dan kadang2 gejala tersebut hilang
setelah beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan. Sedang efek
samping dari suntikan Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston, dan
Noristeat y sering dijumpai adalah menstruasi tidak teratur, masa
menstruasi akan lebih lama, terjadi bercak perdarahan bukan mungkin
menjadi anemia pada beberapa klien.

3. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)


AKDR atau spiral, atau Intra-Uterine Devices (IUD) adalah alat yang
dibuat dari polietilen dengan atau tapa metal/steroid yg ditempatkan di dalam
rahim.Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan dapat dilepaskan bila
berkeinginan untuk mempunyai anak.
1) Cara Kerja
AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan sel
telur. Imbarwati (2009), menjelaskan cara kerja IUD sebagai berikut:
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri
c. Mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat sperma
masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
sperma untuk fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
2) Efektivitas
Sangat efektif (0,5-1 kehamilan per 100 wanita setelah pemakaian
selama 1 tahun)
3) Keuntungan
a. Tidak terganggu faktor lupa
b. Metode jangka panjang (perlindungan sampai 10 tahun dengan
menggunakan tembaga T 380 A)
c. Mengurangi kunjungan ke klinik
d. Lebih murah dari pil dalam jangka panjang
4) Baik untuk Wanita yang:
a. Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektivitas y tinggi,
jangka panjang
b. Tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan anak
c. Memberikan ASI
d. Berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI
e. Berada dalam masa pasca aborsi
f. Mempunyai resiko rendah terhadap PMS
g. Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari
h. Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atau
5) Kontraindikasi
a. Hamil atau diduga hamil
b. Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita
c. penyakit kelamin
d. Pernah menderita radang rongga panggul
e. Penderita perdarahan pervaginam y abnormal
f. Riwayat kehamilan ektopik
g. Penderita kanker alat kelamin
6) Efek samping
a. Perdarahan dank ram selama minggu2 pertama setelah
pemasangan. Kadang2 ditemukan keputihan y bertambah banyak.
Disamping itu pada saat berhubungan sex terjadi expulsi (IUD
bergeser dari posisi) sebagian atau seluruhnya
b. Pemasangan IUD mungkin meninmbulkan rasa tidak nyaman dan
dihubungkan dengan resiko infeksi rahim.
7) Waktu Penggunaan IUD
Dalam Imbarwati (2009) dijelaskan penggunaan IUD sebaiknya
dilakukan pada saat:
a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak
hamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4
d. minggu pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan
e. metode amenorea laktasi (MAL)
f. Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
g. apabila tidak ada gejala infeksi
h. Selama 1-5 hari setelah senggama yg tidak dilindungi
8) Waktu Kontrol IUD
Menurut Imbarwati (2009), waktu kontrol IUd yang harus diperhatikan
adalah:
 bulan pasca pemasangan
 3 bulan kemudian
 Setiap 6 bulan berikutnya
 Bila terlambat haid 1 minggu
 Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
4. AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)
AKBK Adalah 2 kapsul kecil yang terbuat dari silicon berisi 75 gram
hormone levonorgestrel yang ditanam di bawah kulit.
1) Cara Kerja
AKBK atau sering disebut dengan implant secara tetap melepaskan
hormone tersebut dalam dosis kecil ke dalam darah.
Bekerja dengan cara:
 Lendir serviks menjadi kental
 Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit
terjadi implantasi
 Menekan ovulasi
2) Efektivitas
Dalam teori: 99,7%. Dalam praktek: 97-99%
3) Keuntungan
 Sekali pasang untuk 3 tahun
 Tidak mempengaruhi produksi ASI
 Tidak mempengaruhi tekanan darah
 Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian
 Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tetapi belum
 mantap untuk di tubektomi
4) Baik untuk wanita yang:
 Ingin metode yang praktis
 Mungkin tidak ingin punya anak lagi
 Tinggal di daerah terpencil
 Tak khawatir jika tak dapat haid
5) Kontraindikasi
 Hamil atau disangka hamil
 Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
 Tumor/keganasan
 Penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis
6) Efek samping
Kadang2 pada saat pemasangan akan terasa nyeri. Selain itu ditemukan
haid yang tidak teratur, sakit kepala, kadang2 terjadi spotting atau
anemia karena perdarahan y kronis.
7) Waktu Mulai Menggunakan Implant
 Implant dapat dipasang selama siklus haid ke-2 sampai hari ke-7
 Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
 Saat menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
 Pasca keguguran implant dapat segera dinsersikan
 Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid
 kembali, insersi dilakukan setiap sat jangan melakukan
 hubungan seksual selama 7 hari
5. Kondom Pria
Adalah sarung karet tipis yang dipakai oleh pria pada waktu hubungan sex.
1) Cara Kerja
Sarung kan ini mencegah sperma bertemu dengan ovum
2) Efektivitas
Dalam tori: 98%. Dalam praktek: 85%. Efektif jika digunakan benar tip
kali berhubungan.Namun efektivitasnya kurang jika dibandingkan
metode pil, AKDR, suntikan KB.
3) Keuntungan
 Dapat dipakai sendiri
 Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
 Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui
 Dapat digunakan sebagai pendukung metode lain
 Tidak mengganggu kesehatan
 Tidak ada efek samping sistemik
 Tersedia secara luas
 Tidak perlu resep atau penilaian medical
 Tidak mahal (jangka pendek)
4) Baik untuk pasangan yang:
 Ingin menunda kehamilan atau ingin menjarangkan anak
 Jarang bersenggama
 Pasangan yang takut menularkan & tertular penyakit kelamin
 Wanita yang kemungkinan sudah hamil
5) Kontraindikasi
Alergi
6. Kontrasepsi Mantap (Kontap)
Adalah pemotongan/pegikatan kedua saluran telur wanita (tubektomi) atau
kedua saluran sperma laki-laki (vasektomi). Operasi tubektomi ada beberapa
macam cara antara lain adalah Kuldoskopik, Kolpotomi Posterior,
Laparoskopi, dan Minilaparotomi. Cara yang sering dipakai di Indonesia
adalah Laparoskopi dan Mini laparotomi.
1) Cara Kerja
Hal ini mencegah pertemuan sel telur dengan sperma
2) Efektivitas
Dalam teori: 99,9%. Dalam praktek: 99%
3) Keuntungan
 Paling efektif
 Mengakhiri kesuburan selamanya (keberhasilan pengembalian
tidak bisa dijamin)
 Tidak perlu perawatan khusus
4) Baik untuk pasangan yang:
 Sudah yakin tidak ingin punya anak lagi
 Jika hamil akan membahayakan jiwanya
 Ingin metode yang tidak mengganggu
5) Kontraindikasi
Tidak ada.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas klien dan suami
2. Keluhan utama
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat mestruasi
5. Riwayat KB
6. Riwayat psikologi
7. Pemeriksaan fisik
8. Riwayat obstetric
B. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul
1. Kontrasepsi suntik
a. Nyeri akut
b. Deficit volume cairan
c. Perubahan body image
d. Ansietas
2. Kontrasepsi pil
a. Nyeri akut
b. Perubahan body image
3. Implant
a. Nyeri akut
b. Ansietas
c. Kurang pengetahuan
4. IUD
a. Nyeri akut
b. Perubahan suhu tubuh
c. Ansietas
d. Kurang pengetahuan
SDKI SLKI SIKI

1. Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen nyeri


Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi,
selama 3x24 jam, tingkat karakteristik, durasi, frekuensi,
nyeri menurun kualitas, intensitas nyeri
Kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
1. Kemampuan 3. Identifikasi respons nyeri non
2. Menuntaskan verbal
aktivitas 4. Identifikasi faktor yang
3. meningkat memperberat dan memperingan
4. Keluhan nyeri nyeri
menurun 5. Identifikasi pengetahuan
5. Meringis menurun dan keyakinan tentang nyeri
6. Gelisah menurun 6. Monitor efek
samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
7. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
8. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan
pencahayaan, kebisingan)
9. Fasilitasi istirahat dan tidur
10. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
11. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
12. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
13. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
14. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Difisit Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan
Pengetahuan Setelah dilakukan Observasi
intervensi selama 3x24 1. Identifikasi kesiapan dan
jam, maka tingkat kemampuan menerima informasi
pengetahuan membaik 2. Identifikas faktor-faktor yang
dengan dapat meningkatkan dan
kriteria hasil : menurunkan motivasi
Perilaku sesuai anjuran perilaku hidup bersih dan
meningkat sehat
kemampuan menjelaskan Terapeutik
pengetahuan tentang suatu 3. Sediakan materi dan
topik meningkat media pendidikan
Pertanyaan tentang kesehatan
masalah yang dhadapi 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan
menurun sesuai kesepakatan
Persepsi keliru terhadap 5. Berikan kesempatan untuk
masalah menurun bertanya
Edukasi
6. Jelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan
7. Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
8. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
3. Ansietas Krisis situasional Reduksi Ansietas
Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan 1. Identifikasi saat ansietas
selama 3x24 jam, ansietas berubah
akan menurun ( kondisi,waktu,stressor)
Kriteria hasil: 2. Identifikasi
 Verbalisasi kemampuan mengambil
kebingungan Keputusan
menurun 3. Monitor tanda-tanda ansietas
 Verbalisasi (verbal dan non verbal)
khawatir akibat Teraupetik
kondisi yang di 1. Ciptakan suasana
hadapi menurun teraupatik untuk
 Prilaku gelisah menumbuhkan kepercayaan
menurun 2. Temani pasien untuk
 Konsentrasi mengurangi kecemasan
membaik jika memungkinkan
 Pola tidur 3. Pahami situasi yang
membaik membuat ansietas dengarkan
dengan penuh perhatian
4. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
5. Motivasi identifikasi situasi
yang memici kecemasan
6. Diskusikan rencana
realistis tentang peristiwa
yang akan datang
Edukasi
1. Jelaskan prosedur termasuk
sensasi yang mungkin
dialami
2. Informasi secara factual
mengenai diagnosis,
pengobatan dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk tetap
Bersama pasien jika perlu
4. Anjurkan untuk melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif sesuai kebutuhan
5. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
6. Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
7. Latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
8. Latih relaksasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas jika perlu

Anda mungkin juga menyukai