Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONTRASEPSI KB IMPLANT

OLEH

NAMA : KHAIRANI

NIP : 19870217 201704 2 003

PLKB : SIPAPAGA KEC. PANYABUNGAN

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL


(B K K B N)
MANDAILING NATAL
2020BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui
demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan
salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita
harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin
tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh        kontrasepsi
(Gunawan,1998)                   
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang
serius, karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan
akan dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah
berubahnya paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan
pembangunan dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas
menjadi pendekatan yang berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak
reproduksi. Maka pelayanan Keluarga Berencana harus menjadi lebih berkualitas
serta memperhatikan hak-hak dari klien/ masyarakat dalam memilih metode
kontrasepsi yang diinginkan .Sebenarnya ada cara yang baik dalam pemilihan alat
kontrasepsi bagi ibu. Sebelumnya ibu mencari informasi terlebih dahulu tentang
cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap, akurat dan benar. Untuk itu
dalam memutuskan suatu cara kontrasepsi sebaiknya mempertimbangkan
penggunaan kontrasepsi yang rasional, efektif dan efisien. KB merupakan
program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda kelahiran anak pertama
(post poning), menjarangkan anak (spacing) atau membatasi (limiting) jumlah
anak yang diinginkan sesuai dengan keamananOmedis serta kemungkinan

1
kembalinya fase kesuburan0(ferundity).                    .
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Kontrasepsi yang popular dengan nama “susuk KB” ini berisi
lovonorgestrel, terdiri dari 6 kapsul yang diinsersikan di bawah kulit lengan atas
bagian dalam, kira-kira 6-10 cm dari lipat siku. Levonorgestrel adalah suatu
progestin yang telah banyak dipakai dalam pik KB seperti ovral dan nordette.
Setiap kapsul mengandung 38 mg lovonorgestrel. Setiap hari ke enam kapsul akan
melepas 50 mikro gram levonorgestrel. Dan akan efektif sebagai kontrasepsi
untuk 5 tahun (Gunawan, 1999).
Sebagian besar masalah yang berkaitan dengan pencabutan disebabkan
oleh pemasangan yang tidak tepat, oleh karena itu ,hanya petugas klinik yang
terlatih (dokter,bidan,dan perawat) yang diperbolehkan memasang maupun
mencabut implan.untuk mengurangi masalah yang timbul setelah
pemasangan,semua tahap proses pemasangan harus dilakukan secara hati-hati dan
lembut,dengan menggunakan upaya pencegahan infeksiyang dianjurkan
(Sarifiddin, 2006).

B. JENIS-JENIS IMPLANT
Di Indonesia dikenal beberapa jenis implan,yaitu:
1. Norplan
2. Implanon
3. Indoplan
4. Sinoplan
5. Jadenna

C. INDIKASI
1. Pemakaian KB yang jangka waktu lama
2. Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak
terlalu dekat.

2
3. Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
D. KONTRA INDIKASI
1. Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.
2. Wanita dalam usia reproduksi
3. Telah atau belum memiliki anak
4. Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
5. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
6. Pasca persalinan dan tidak menyusui
7. Pasca keguguran
8. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
9. Riwayat kehamilan ektopik
10. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau
amenia bulan sabit (sickle cell)
11. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
12. Sering lupa menggunakan pil
13. Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
14. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
15. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
16. Miom uterus dan kanker payudara
17. Ganguan toleransi glukosa

E. KELEBIHAN
Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan
diperkenalkan sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain :
1. Implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan
dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna
2. Implant tidak merepotkan. Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu
melakukan atau memikirkan apa-apa misalnya pada penggunaan pil
3. Sekali pasang, akseptor akan mendapatkan perlindungan selama 5 tahun
4. Implant cukup memuaskan. Tidak ada yang dimasukkan ke dalam vagina dan
tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan seksual

3
5. Implant sangat mudah diangkat kembali. Bila seorang akseptor menginkan
anak lagi, kesuburannya dapat langsung kembali setelah norplant diangkat
6. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi ibu yang tidak amau mempunyai
anak lagi, akan tetapi belum siap untuk melakukan sterilisasi (GUNAWAN,
1999).
Keuntungan dari metode ini adalah:
a. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
b. Tidak melakukan pemeriksaan dalam
c. Bebas dari pengaruh estrogen
d. Tidak mengganggu ASI
e. Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan
f. Perdarahan lebih ringan
g. Tidak menaikkan tekanan darah
h. Mengurangi nyeri haid
i. Mengurangi/ memperbaiki anemia
j. Melindungi terjadinya kanker endometrium
k. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
l. Melindungi diri dari beberapa penyakit radang panggul

F. KEKURANGAN
1. Timbul beberapa keluhan nyeri kepala, peningkatan/ penurunan berat badan,
nyeri payudara, perasaan mual, pusing kepala, perubahan mood atau
kegelisahan.
2. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
3. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual, termasuk
HIV/AIDS
4. Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat
epilepsi.
5. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan
per tahun)

4
G. EFEK SAMPING
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang
terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari
pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
a. Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
b. Perdarahan bercak (spotting)
c. Berkurangnya panjang siklus haid
d. Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau
perdarahan bercak.
3. Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang
membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering
daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan
berjalannya waktu.
5. Perdarahan hebat jarang terjadi (Cahyani, 2009).
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering
ditemui. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan
(Gunawan, 1999).

H. EFEKTIFITAS
Efektifitas dari pemasangan susuk adalah sebagai berikut :
• Lendir serviks menjadi kental
• Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi
• 99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kontrasepsi implan adalah kontrasepsi hormonal yang hanya mengandung
progestin dosis rendah, diinsersikan subdermal dengan masa kerja panjang.
2. Kontrasepsi implan mencegah terjadinya kehamilan dengan cara membuat
lendir serviks menjadi kental, mengganggu proses pembentukan
endometrium, mengurangi transportasi sperma dan menekan ovulasi.
3. Terdapat enam jenis kontrasepsi implan yaitu norplant, implanon, jadena,
indoplant, uniplant dan capronor.
4. Beberapa keuntungan kontrasepsi implan antara lain efektivitas implan
sangat tinggi, metode yang baik untuk wanita menyusui serta kembalinya
kesuburan setelah pengangkatan terjadi cepat. Beberapa kerugian yang
berhubungan dengan penggunaan implan, diantaranya menyebabkan
kekacauan dalam pola perdarahan haid hingga 80% pengguna, terutama
selama tahun pertama penggunaan.

B. SARAN
1. Untuk Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera
kunjungi pekerja kesehatan yang memasangnya atau yang terlatih. Jangan
mencoba mencopot sendiri di rumah.
2. Untuk Petugas Kesehatan : Diharapkan agar memberikan Pelayanan
kontrasepsi lebih Kompoten agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang
merugikan bagi pasien.

Anda mungkin juga menyukai