L AKSEPTOR KB IMPLANT
DIPUSKESMAS KINOVARO PROVINSI SULAWESITENGAH TAHUN
2021
DISUSUN OLEH :
NUR IDA,S.Tr.Keb
NIM:202006090262
Mengetahui
01 November 2021
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
B. JENIS
Indikasi
• Pemakaian KB yang jangka waktu lama
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak
terlalu dekat.
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
Kontra Indikasi
• Hamil atau diduga hamil, Pendarahan Vagina tanpa sebab.
• Wanita dalam usia reproduksi
• Telah atau belum memiliki anak
• Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
• Pasca persalinan dan tidak menyusui
• Pasca keguguran
• Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
• Riwayat kehamilan ektopik
• Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau
amenia bulan sabit (sickle cell)
• Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung
estrogen
• Sering lupa menggunakan pil
• Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
• Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
• Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
• Miom uterus dan kanker payudara.
• Gangguan toleransi glukosa.
•
1. Efek samping paling utama dari implant adalah perubahan pola haid, yang
terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama selama 3-6 bulan pertama dari
pemakaian.
2. Yang paling sering terjadi:
a. Bertambahnya hari-hari perdarahan dalam 1 siklus haid
b. Perdarahan bercak (spotting)
c. Berkurangnya panjang siklus haid
d. Amenore, meskipun jarang terjadi dibandingkan perdarahan lama atau
perdarahan bercak.
3. Umumnya perubahan-perubahan haid tersebut tidak mempunyai efek yang
membahayakan diri akseptor. Meskipun terjadi perdarahan lebih sering
daripada biasanya, volume darah yang hilang tetap tidak berubah.
4. Pada sebagian akseptor, perdarahan ireguler akan berkurang dengan
berjalannya waktu.
5. Perdarahan hebat jarang terjadi (Cahyani, 2009).
6. Perubahan dalam periode menstruasi merupakan keadaan yang paling sering
ditemui. Kadang-kadang ada akseptor yang mengalami kenaikan berat badan.
F. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan Pelayanan
Ruangan klinik pasien rawat jalan maupun ruang operasi cocok untuk
pemasangan maupun pencabutan implan.Bila mungkin,ruangan sebaiknya
jauh dari area yang sering digunakan (ramai) di klinik maupun di rumah
sakit,serta harus:
■ Mamiliki pencahayaan yang cukup
■ Berlantai keramik atau semen sehingga mudah di bersihkan
■ Terbebas dari debu dan serangga
■ Memiliki ventilasi udara yang baik
■ Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air
bersih dan mengalir (air kran dan lain-lain).
2. Pencegahan Infeksi
Untuk meminimalisasi resiko infeksi pada klien setelah pemasangan
maupun pencabutan impian, petugas klinik harus berupaya untuk menjaga
lingkungan dari bebas infeksi. Untuk itu petugas perlu melakukan hal-hal
sbb:
a. Meminta klien untuk membersihkan dengan sabun seluruh lengan yang
akan dipasang impian dan membilasnya hingga tidak ada sabun yang
tertinggal (sisa sabun dapat mengurangi efektifitas beberapa anti septik).
Langkah ini sangat penting khususnya bila kebersihan klien
b. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Untuk
pemasangan dan pencabutan batang, cuci tangan dengan sabun selama 5-
10 detik kemudian bila dengan air bersih yang mengalir sudah cukup
c. Pakai kedua sarung tangan yang telah disterilisasi atau diDTT. (Gunakan
sepasang sarung tangan yang berbeda untuk tindakan guna menghindari
kontaminasi silang
d. Siapkan daerah pemasangan dan pencabutan dengan kapas yang telah diberi
anti septik: gunakan forsep untuk mengusap kapas tersebut pada daerah
pemasangan/pencabutan impian.
e. Setelah selesai pemasangan maupun pencabutan batang impian,dan sebelum
malepas sarung tangan, dekontaminasi instrumen dengan larutan clorin 0,5%.
Sebelum membuang atau merendam jarum dan alat suntik,isi dahulu dengan
larutan clorin. Setelah pemasangan, pisahkan plunger dari trokar. Darah kering
akan menyulitkan waktu memisahkan plunger dari trokar. Rendam selama 10
menit;kemudian bilas segera dengan air bersih.
Langkah 4
Tentukan tempat pemasangan yang optimal 8 cm di atas lipatan siku.
Langkah 5
Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat di
dalamnya.
Langkah 6
Buka dengan hati-hati kemasan steril impian dengan menarik kedua lapisan
pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul dalam mangkuk steril.Bila tidak ada
mangkuk steril, kapsul dapat diletakkan dalam mangkuk yang didisinfeksi tingkat
tinggi (DDT) atau pada baki tempat alat-alat. Pilihan lain adalah dengan membuka
sebagian kemasan dan mengambil kapsul satu demi satu dengan klem steril atau
DDT saat melakukan pemasangan. Jangan menyentuh bagian dalam kemasan atau
isinya kecuali dengan alat yang steril atau DDT.
Tindakan Sebelum Pemasanagan
a. cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih.
b. Pakai sarung tangan steril atau DDT (ganti sarung tangan untuk setiap klien
guna mencegah kontaminasi silang).
c. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai. Hitung kapsul untuk
memstikan jumlahnya.
d. Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik. Gunakan klem steril atau
DTT untuk memegang kasa berantiseptik. (bila memegang kasa
berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati jangan sampai
mengkontaminsai sarung tangan dengan menyentuh kulit yang tidak
steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah
luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan biarkan kering (sekitar
2 menit) sebelum memulai tindakan. Hapus antiseptik yanga berlebihan
hanya bila tanda yang sudah dibuat tidak terlihat.
e. Bila ada guanakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang untuk
menutupi lengan. Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan
tempat yang akan dipasang kapsul. Dapat juga dengan menutupi lengan di
bawah tempat pemasangan dengan kain steril.
f. Setelah memastikan tidak alergi terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan
3 ml obat anestesi . Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit
selama memasang kapsul impian.
g. Masukkan jarum di bawah kulit pada tempat insisi, kemudian lakukan
aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk ke dalam pembuluh darah.
Suntikkan sedikit obat anestesi untuk membuat gelembung kecil di bawah
kulit. Kemudian tanpa memindahkan jarum, masukkan ke bawah kulit sekitar
4 cm. Hal ini akan membuat kulit terangkat dari jaringan lunak di bawahnya.
Kemudian tarik jarum pelan-pelan sehingga membentuk jalur sambil
h. Menyuntikkan obat anestesi sebanyak 1 ml di antara tempat untuk memasang
kapsul.
Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel
untuk memastikan obat anestesi telah bekerja.
2. Pegang skalpel dengan sudut 45°, buat insisi dangkal hanya untuk sekedar
menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.
3. Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang dengan ujung
yang tajam menghadap ke atas. Ada 2 tanda pada trokar,
a. Dekat pangkal menunjukkan batas trokar dimasukkan ke bawah kulit
sebelum memasukkan setiap kapsul.
b. Dekat ujung menunjukkan batas trokar yang harus tetap di bawah kulit
setelah memasang setiap kapsul.
4. Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan pendorong di dalamnya
masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil. Mulai dari kiri
atau kanan pada pola seperti kipas, gerakkan trokar ke depan dan berhenti
saat ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit. Memasukkan trokar
jangan dengan paksaan. Jika terdapat tahanan coba dari sudut lainnya.
5. Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit angkat trokar ke atas sehingga
kulit terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah tanda
(1) dekat pangkal. Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari
luar dengan jari. Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit selama
pemasangan. Masuknya trokar akan lancar bila berada di bidang yang tepat
di bawah kulit.
6. Saat trokar masuk sampai tanda (1) cabut pendorong dari trokar.
7. Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar. Gunakan ibu jari dan telunjuk
atau pinset atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam
trokar. Bila kapsul diambil dengan tangan pastikan sarung tangan tersebut
bebas dari bedak atau pertikel lain.
8. Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar sampai
terasa ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa.
9. Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu tangna untuk
menstabilkan. Terik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk
ke arah luka insisi sampai tanda (2) muncul di tepi luka insisi dan
pangkalnya menyentuh pegangan pendorong. Hal yang penting pada langkah
ini adalah menjaga pendorong tetap di tempatnya dan tidak mendorong
kapsul ke jaringan.
10. Saat pangkal menyentuh pegangan pendorong tanda (2) harus terlihat di tepi
luka insisi dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada di bawah kulit.
Raba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul sudah keluar
seluruhnya dari trokar. Hal yang penting adalah kapsul bebas dari trokar
untuk menghindari terpotongnya kapsul saat trokar digerakkan untuk
memasang kapsul berikutnya.
11. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke arah laterla
kanan dan kembalikkan lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul
pertama bebas. Selanjutnya geser trokar sekitar 15-25 derajat. Untuk
melakukan itu mula-mula fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan
masukkan kembali trokar pelan-pelan sepanjang sisi jari telunjuk tersebut
sampai tanda (1). Hal ini akan memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan
mencegah trokar menusuk kapsul yang dipasang sebelumnya. Bila tanda (1)
sudah tercapai masukkan kapsul berikutnya ke dalam trokar dan lakukan
seperti sebelumnya.
12. Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi atau
ekspulsi pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5 mm dari
tepi luka insisi.
13. Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kapsul semuanya
telah terpasang.
14. Ujung dari semua kapsul harus tidak ada tepi luka insisi. Bila sebuah kapsul
keluar atau terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati
dan dipasang kembali di tempat yang tepat.
15. Setelah kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa,
keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan
kasa selama 1 menit
16. Tindakan Setelah Pemasangan Kapsul
i. Menutup luka insisi
1. Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kassa
steril untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidfak perlu dijahit karena
dapat menimbulkan jaringan parut
2. Periksa adanya perdarahan. Tutup daerah pemasangan dengan pembalut
untuk hemostasis dan mengurangi memar (perdarahan subkutan)
Perawatan klien
1. Buat catatan pada rekam medik pemasangan kapsul dan kejadiian tidak
umum yang mungkin terjadi selama pemasangan.
2. Amati klien kurang lebih 15-20 menit untuk kemungkinan perdarahan
dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri
petunjuk untuk perawatan luka insisi
G. PENCABUTAN IMPLANT
Dilakukan atas indikasi:
1. Atas permintaan akseptor (seperti ingin hamil lagi)
2. Timbulnya efeksamping yang sangat mengganggu dan tidak dapat
diatasi dengan pengobatan biasa
3. Sudah habis masa pakainya
4. Terjadi kehamilan
Prosedur Pengangkatan
1. Alat-alat yang diperlukan: selain dari alat-alat yang diperlukan sewaktu
pemasangan kapsul Norplant diperlukan pula satu forceps lurus dan satu
furseps bengkok.
2. Tentukan lokasi kapsul Norplant (kapsul 1-6), kalau perlu kapsul di
dorong kearah tempat insisi akan dilakukan.
3. Daerah insisi di disinfeksi, kemudian ditutup dengan kain steril yang
berluban
4. Lakukan anastesi lokal
5. Kemudian lakukan insisi selebar 5-7 mm ditempat yang paling dekat
dengan kapsul Norplant
6. Forceps dimasukan kedalam lubang insisi dan kapsul didorong dengan jari
tangan lain kearah ujung forceps, selanjutnya forceps dibuka lalu kapsul
dijepit dengan ujung forceps.
7. Selanjutnya kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan. Kalo
perlu dibantu dengan mendorong kapsul dengan jari tangan lain.
Adakalanya kapsul sudah terbungkus dengan jaringan sekitarnya dalm hal
ini dilakukan insisi pada jaringan yang membungkus kapsul tersebut
pelan-pelan sampai kapsul menjadi bebas sehingga mudah menariknya
keluar
8. Lakukan prosedur ini beturut-turut untuk mengeuarkan kapsul kedua
sampai keenam. Jika sewaktu mengeluarkan kapsul terjadi perdarahan
maka hentikan terlebih dahulu perdarahannya
9. Setelah semua kapsul dikeluarkan dan tidak terjadi perdarahan tutup luka
dengan kassa steril kemudian di plester
10. Pada umumnya tidak diperlukan jahitan pada kulit
11. Informasikan kepada pemakai untuk tidak membasahi luka selama 3
hari.
TINJAUAN KASUS
1. Identitas
:Ny. L Nama Suami : Tn. L
Nama Ibu
Umur : 24 Tahun Umur : 26 Tahun
Suku : Kaili Suku : Kaili
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan : Baik
umum
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda vital
TD : 120/80 mmHg
: Nadi : 84x/menit
: Suhu
: 36° C
: Respirasi
: 20 xmenit
:
d. Antropometri
BB : 57,5 kg
: TB : 154 cm
:
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala: Simetris, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata, tidak
adarambutrontok,pembengkakan kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
i. D
b. Muka : Simetris, tidak oedem
ad a
c. Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
:
d. Hidung : Bersih, tidak ada polip.
Pe e. Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi rg
era f. Telinga : Simetris, tidak ada serumen, pendengaran baik k
an g- Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
P1 A0 Akseptor KB Implant
Tidak ada
V. INTERVENSI
Intervensi
1. Beri informasi pada ibutentangkeadaanumumnya
Tujuan:untukmengetahuikeadaannyadalamkeadaanbaik
2. Melakukankonseling KB implant
a. EfektifitasKontrasepsi Implant
b. KeuntunganKontrasepsi Implant
c. KerugianKontrasepsi Implant
d. Indikasi dan KontraindiksaiKontrasepsi Implant
e. ProsedurpemasanganKontrasepsi Implant
Tujuan :ibumengetahui dan memahamitentangKontrasepsi Implant
5. Menyiapkan Info consent bagiibu
Tujuan :ibumengertitetanginformasi yang diberikan
6. Menyiapkanalat dan beritahuibu Langkah-langkahpemasangan
Tujuan :ibumengerti Langkah-langkah yang dijelaskan
7. Menjelaskantetangperawatanluka pada daerahpemasanganKontrasepsi
Implant
Tujuan :ibumengertitetangperawatanluka
8. Beri Jadwalkunjunganulang
Tujuan :untukmengetahuihasildaripemasangan implant
VI. IMPLMENTASI
Hari/Tanggal : Senin 01November 2021. Pukul : 09.10
Diagnose : P1A0 Akseptor KB Implant
1. Memberitahuibutentengkeadaanumumnya. Tekanan darah 120/80
mmHg, Pernapasan 21 x/menit, Nadi84 x/menit, Suhu36,4 °C.
2. KonselingKB :
a. Efektivitas KB implant
Metodeini sangat efektifuntukmencegahkehamilanlebih da 99,9%
efektif
b. Keuntungan KB implant
Memberikanperlindunganjangka Panjang sampai 3 tahun,
tidakmenggangguAsi
c. Kerugian KKB Implant
Dapatmenyebabkanterjadinyaperubahanpolahaid dan
peningkatan/penurunanberat badan, dermatitis dan jerawat
d. Indikasi KB Implant
Wanita yang inginkontrasepsijangka Panjang dan
memilikikeefektifanjangka Panjang dan Wanita yang
seringlupaminumPil
e. Kontraindikasi KB Implant
Hamil atau diduga hamil, perdarahan pervaginam diluar haid, kanker
payudara dan penyakit lainnya
3. Mengisi formular Info Consent
4. Mendekatkan alat dan persilakan pasie nuntuk berbaring dan meletakan
tangan kiri lebih dekat dengan bidan dan melakukan pemasangan
Implant
5. Menjelaskan tetang perawatan luka pada daerah pemasanga KB implant
diupayakan sebisa mungkin agar tetap kering dan bersih, serta terhindar
dari kontaminasi yang bisa menginfeksi. Itu sebabnya diberikan perban
untuk melindungi luka.
6. Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang tangga 06 november
2021vMelakukan konseling KB Implant ke pada calon akseptor dengan
Menjelaskan:
• Pengertian KB Implant
KB Implant adalah jenis alkon efektif berupa kapsul kecil yang mengandung
hormon dan ditanamkan dibawah kulit akseptor.
• Jenis-jenis Impian
Norplant terdiri dari 6 batang yang dapat digunakan selama 5 tahun.
Implanon terdiri dari 1 batang yang dapat digunakan selama 3 tahun.
Jadena dan indolent terdiri dari 2 batang yang dapat digunakan selama
3tahun.
• Keuntungan
- Dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.
- Tidak memiliki efek samping yang sistemik
- Dapat langsung digunakan setelah persalinan/keguguran
- Tidak mengurangi efektifitas bila digunakan bersamaan dengan obat lain
- Tidak mempengaruhi produksi ASI
- Dapat dicabut kapan saja sesuai dengan kebutuhan akseptor
- Mengurangi nyeri haid
• Kerugian
- Dapat menimbulkan bekas luka insersi
- Dapat mempengaruhi kenaikan/penurunan BB
- Nyeri kepala/pusing, mual
- Tidak dapat melindungi akseptor dari penyakit seksual (PMS)
- Siklus haid tidak teratur
- Sebagian kecil akseptor mengalami kehamilan diluar rahim
• Indikasi
- Usia reprouksi
- Telah memiliki anak / belum memiliki anak
- Pasca keguguran
• Kontraindikasi
- Hamil / diduga hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Ibu yang sedang/pernah menderita Lever (hepatitis),jantung,
stroke,hepertensi,Ca payudara.
• Efekt
Evaluasi: ibu mengerti penjelasan
A : P1A0 kseptorKbImlant
P
- Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaanKeadaan
Umumbaik TTV , TD : 100/60 mmhg , HR 80x/m ,
RR 20 x/m ,T : 37 c ,
- Memberitahukan ibu tentang pemasangan alkon
Implant dalam keadaan imlant baik dan tidak ada
tanda tandainfeksi
- Menjelaskan ibu tentang efektivitas Implant yang sudahdipakai
- Memberitahu ibu tentang gizi seimbang dan personalhygene
- PenKes KBImplant
Selama pemakaian Implant ,ibu disaran tidak
membawa berat terlalu berat pada tangan
sebelahkiri
Selama Pemakain jika ada keluhan tentang
perubahan pola haid , berat badan meningkat ,
atau berat menurun maupun perdarahan
pervaginam ibu disarankan segera konsul ke
tenaga kesehatan terdekat
Dokumentasi