a. Diagnosa Kebidanan
1) Data subyektif
(Manuaba, 2007)
2) Data obyektif
a) HPL.
c. Kebutuhan
Langkah IV : Antisipasi
meliputi :
a. Penanganan perdarahan
b. Penanganan syok
c. Dilakukan curettage
Langkah V : Perencanaan
langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan atau
dan keluarga. Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
evaluasi adalah adanya kemajuan pada pasien setelah dilakukan tindakan (Hyre,
2003). Evaluasi yang diharapkan pada abortus inkomplit adalah keadaan umum
baik, tidak terjadi anemi, tidak terjadi komplikasi diantaranya perforasi uterus,
O : Obyektif
A : Analisis
P : Planning
C. Informed Consent
atau walinya yang berhak kepada bidan untuk melakukan tindakan kebidanan sesuai
dipahaminya mengenai tindakan itu (IBI, 2005). Bidan dalam melaksanakan tindakan
dilakukan informed consent baik secara lisan maupun tulisan. Walaupun dalam pelaksanaan
tindakan operasi tersebut kolaborasi dengan dokter spesialis kandungan (Chyntia, 2010).
D. Landasan Hukum
(1). Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan pelayanan yang
meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa
nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan (Depkes RI, 2010).
partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai salah satu kesatuan fisik,
psikis emosional, sosial budaya, spiritual, serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki
otonomi penuh dalam praktiknya yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Menkes RI,
2007).