Anda di halaman 1dari 27

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gerakan Keluarga Berencana

1. Keluarga Berencana (KB)

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha untuk

merencanakan jumlah anak serta jarak kehamilan menggunakan alat

kontrasepsi. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

rangka mewujudkan Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)

yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat sejahtera dengan mengendalikan

kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.Keluarga

Berencana pada awalnya dilakukan secara diam-diam oleh tenaga sukarela

karena pemerintah negara saat itu anti terhadap program ini. Memasuki Orde

Baru, program KB mulai diakui dan menjadi program pemerintah.Setiap

tahunnya sekitar 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah

selama kehamilan, persalinan dan pengguguran kandungan (aborsi) yang

tidak aman. Disinilah Keluarga Berencana berperan penting untuk mencegah

sebagian besar kematian tersebut (Melindacare, 2011).

2. Tujuan Keluarga Berencana (KB)

Kebijakan Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk mengendalikan

pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan tingkat kelahiran.

Kebijakan KB ini bersama-sama dengan usaha-usaha pembangunan yang lain

selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Upaya menurunkan

tingkat kelahiran dilakukan dengan mengajak pasangan usia subur (PUS)

7
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013
8

untuk berkeluarga berencana. Sementara itu penduduk yang belum memasuki

usia subur (Pra-PUS) diberikan pemahaman dan pengerti-an mengenai

keluarga berencana. Untuk menunjang dan mempercepat pencapaian tujuan

pembangunan KB telah ditetapkan beberapa kebijakan, yaitu perluasan

jangkauan, pembinaan terhadap peserta KB agar secara terus menerus

memakai alat kontrasepsi, pelembagaan dan pembudayaan NKKBS serta

peningkatan keterpaduan pelaksanaan keluarga berencana. Selanjutnya untuk

mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut terus dimantapkan usaha-usaha

operasional dalam bentuk upaya pemerataan pelayanan KB, peningkatan

kualitas baik tenaga, maupun sarana pelayanan KB, penggalangan

kemandirian, peningkatan peran serta generasi muda, dan pemantapan

pelaksanaan program di lapangan (Imbarwati, 2009:12).

3. Visi dan Misi KB

Visi program Keluarga berencana adalah membentuk keluarga

berkualitas 2015 untuk mewujudkan penduduk yang berkualitas dimana

keluarga menjadi maju, mandiri, sejahtera, dalam kehidupan yang serasi,

selaras, dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan

melalui keluarga kecil sebagai bagian yang mutlak untuk peningkatan kualitas

sumber daya manusia yang potensial bagi pembangunan nasional, maka

pemerintah lebih banyak berinisiatif untuk peningkatan peran serta

masyarakat dalam menanggulangi masalah kependudukan dengan

penggunaan alat kontrasepsi yang merupakan salah satu langkah efektif untuk

menunda kehamilan ( BKKBN, 2009 dalam Rostinah, 2010:1).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


9

Sementara itu target dan sasaran yang semula hanya berdimensi satu

yaitu mencari akseptor KB sebanyak-banyaknya di kembangkan menjadi

target yang berdimensi tiga yaitu:

a. Perluasan jangkauan, yang meliputi usaha mengajak peserta KB serta

institusi yang kemudian hari dapat ikut serta mengelola program KB.

Sekaligus di harapkan dalam dimensi ini di kembangkan pemerataan

jangkauan program.

b. Pembinaan, yang meliputi usaha untuk mementapkan penerimaan gagasan

KB secara lestari, baik dalam keikut sertaannya sebagai peserta KB

maupun dalam keikut sertaannya dalam pengelolaan program.

c. Pelembagaan dan pembudayaan, yang meliputi usaha untuk meningkatkan

di terimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera yang

membudaya. Di sini termasuk pula usaha untuk meningkatkan peranan

masyarakat yang lebih bertanggung jawab dan aparatur pemerintah yang

secara teropadu mendukung di terimanya norma keluarga kecil yang

bahagia dan sejahtera (BKKBN, 1988:29).

Mengacu pada visi program KB nasional yang baru, maka misi

program KB Nasional mencakup memberdayakan masyarakat, membangun

kesejahteraan, kemandirian dan ketahanan keluarga, meningkatkan kualitas

pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, meningkatkan upaya-upaya

promosi, perlindungan dan pemenuhan hak-hak reproduksi, meningkatkan

upaya pemberdayan perempuan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


10

gender dalam program KB, mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas

sejak pembuahan dalam kandungan sampai dengan usia lanjut.

Misi Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana adalah

mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan

mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Misi tersebut dilakukan

melalui : penyerasian kebijakan pengendalian penduduk; penetapan

parameter penduduk; peningkatan penyediaan dan kualitas analisis data

dan informasi; pengendalian penduduk dalam pembangunan

Kependudukan dan Keluarga Berencana serta mendorong stakeholder dan

mitra kerja untuk menyelenggarakan Pembangungan Keluarga Berencana

dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, pemenuhan

hak-hak reproduksi, peningkatan ketahanan dan kesejahteraaan keluarga

peserta KB (Julianto Witjaksono, 2012:8).

B. Alat Kontrasepsi

1. Pengertian

Penggalan kata “sepsi” kepanjangan dari kata “konsepsi” yang artinya

terjadi pembuahan, bersatunya bibit pria (sel sperma) dengan bibit wanita (sel

telur). Umumnya bila terjadi pembuahan, di ikuti terjadinya kehamilan.

Penggalan kata “kontra” ,artinya mencegah. Kontrasepsi bias di artikan

kegiatan untuk mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 1988:5).

Kontrasepsi menggunakan ilmu pengetahuan dan metode pencegahan

konsepsi, yaitu mencegah kehamilan. Ini juga menunjuk sebagai control

kehamilan. Secara terus terang, cara yang paling efektif untuk mencegah

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


11

kehamilan adalah dengan melatih penahanan nafsu birahi-menghindari

hubungan seksual atau aktivitas lain yang menyebabkan sperma masuk ke

dalam vagina.

Dalam pencegahan kehamilan, perlu berbagi tanggung jawab antara

suami dan istri. Melalui persetujuan bersama, setelah melalui pertimbangan

yang matang, pasangan suami istri harus memutuskan siapa yang akan

mengambil tanggung jawab untuk melakukan kontrasepsi.Dalam

menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan

atau tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam tiga

kategori, yaitu menunda / mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan,

serta menghentikan / mengakhiri kehamilan atau kesuburan (Imbarwati,

2009:13).

Cara kerja kontrasepsi bermacam macam tetapi pada umumnya yaitu :

a. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.

b. Melumpuhkan sperma.

c. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

2. Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana

a. Intra Uterine Devices (IUD)

1) Pengertian: IUD merupakan alat kontrasepsi yang di masukan ke dalam

rahim yang bentuknya bermacam-macam, terbuat dari plastic yang di

lilit tembaga atau tembaga bercampur perak yang dapat berisi hormone.

Waktu penggunaannya bias mencapai 10 tahin.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


12

2) Cara kerja:

a) Mencegah masuknya spermatozoa(sel mani) ke saluran tuba.

b) Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas

3) Tingkat keberhasilan (efektivitas) 99%

4) Keuntungan:

a) Praktis dan ekonomis.

b) Efektivitas tinggi(angka kegagalan kecil)

c) Kesuburan segera kembali jika di buka.

d) Tidak harus mengingat seperti kontrasepsi pil.

e) Tidak mengganggu pemberian ASI.

5) Kerugian:

a) Dapat keluar sendiri jika ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran

rahim pemakai.

b) Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada infeksi

menular.

c) Efek samping umum terjadi perubahan siklus haid, haid lebih lama

dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit.

d) Merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan.

e) Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang

memungkinkan penyebab anemia.

6) Cara penggunaan: IUD dapat di pasang pada saat haid pemakai

menjelang berakhir.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


13

7) Efek(akibat samping):

a) Terjadi perdarahan yang lebih banyak dan lebih lama pada

menstruasi.

b) Keluar bercak-bercak darah (spotting) setelah 1 atau 2 hari

pemasangan.

c) Keputihan.

d) Keram/nyeri selama menstruasi.

8) Yang tidak boleh menggunakan (kontra indikasi)

a) Kehamilan.

b) Peradangan alat kelamin.

c) Tumor jinak rahim.

d) Gangguan perdarahan.

e) Kecurigaan kanker pada alat kelamin.

f) Radang panggul.

b. Metode Operasi Wanita (MOW)

1) Pengertian: tubektomi merupakan kontrasepsi permanen wanita untuk

mereka yang tidak menginginkan anak lagi. Dalam pelaksanaannya

nanti,pemakai harus menandatangani surat persetujuan yang juga harus

di tanda tangani juga oleh suaminya.

2) Cara kerja: menghambat perjalanan sel telur wanita sehingga tidak

dapat di buahi oleh sperma.

3) Tingkat keberhasilan (efektivitas) 99%.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


14

4) Keuntungan:

a) Permanen.

b) Efektivitas langsung setelah sterilisasi.

c) Tidak ada efek samping jangka panjang.

d) Tidak mengganggu hubungan seksual.

5) Kerugian:

a) Resiko dan efek samping bedah tetap ada.

b) Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.

6) Yang tidak boleh menggunakan (kontra indikasi):

a) Penyakit jantung.

b) Penyakit paru-paru.

c) Herniadiafragmatika atau turunnya rongga dada.

d) Hernia umbilikalis atau turunnya tali pusar.

e) Peritonitis akut atau radang akut selaput perut.

c. Metode Operasi Pria (MOP)

1) Pengertian: Vasektomi merupakan kontrasepsi permanen laki-laki untuk

mereka yang tidak menginginkan anak lagi. Dalam pelaksanaannya

nanti, pemakai harus menandatangani surat persetujuan yang juga harus

di tanda tangani oleh isterinya.

2) Cara kerja: menghalangi transportspermatozoa/jalannya sel mani pria

sehingga tidak dapat membuahi sel telur.

3) Tingkat keberhasilan (efektivitas) 99%.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


15

4) Keuntungan:

a) Tidak ada mortalitas/kematian.

b) Morbiditas (komplikasi) penyakit lain kecil sekali.

c) Pasien tidak perlu di rawat di rumah sakit.

d) Sifatnya permanen.

e) Tidak harus di ingat-ingat, tidak harus ada persediaan.

f) Tidak ada resiko kesehatan.

g) Tidak menggangu hubungan seksual.

5) Kerugian:

a) Harus dengan tindakan pembedahan.

b) Harus memakai kontrasepsi lain (kondom) selama beberapa hari atau

minggu sampai sel mani menjadi negatif.

c) Tidak dapat di lakukan pada orang yang masih mempunyai anak

lagi.

6) Efek (akibat samping)

a) Abses pada bekas luka.

b) Timbul rasa nyeri.


c) Hematoma atau membengkaknya kantung biji zakar karena

pendarahan.

7) Yang tidak boleh menggunakan (kontra indikasi):

a) Peradangan kulit atau jamur di daerah kemaluan.

b) Peradangan pada alat kelamin pria.

c) Penyakit kencing manis.

d) Kelainan mekanisme pembekuan darah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


16

d. Kondom

1) Pengertian: Kondom merupakan selubung / sarung karet yang terbuat

dari berbagai bahan di antaranya lateks vinil atau bahan alami (

produksi hewan) yang di pasang pada penis saat hubungan sex.

Penggunana kondom untuk tujuan perlindungan terhadap penyakit

kelamin telah dikenal sejak zaman mesir kuno. Penggunaannya ialah

untuk tujuan melindungi pria terhadap penyakit kelamin.

2) Cara kerja

a) Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur

dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang di

pasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam

saluran reproduksi perempuan.

b) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan kepada

pasangan yang lain.

3) Tingkat keberhasilan (efektivitas) 80 - 95%.

4) Keuntungan:

a) Murah, mudah di dapat, tidak perlu resep dokter.

b) Mudah di pakai sendiri.

c) Dapat mencegah penularan penyakit kelamin.

5) Kerugian:

a) Sekali pakai.

b) Selalu harus ada persediaan.

c) Dapat menimbulkan alergi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


17

d) Mudah sobek.

e) Tingkat kegagalannya cukup tinggi, bila terlambat memakainya.

f) Mudah sobek.

g) Mengganggu kenyamanan bersenggama.

6) Cara penggunaan.

Dengan cara menyarungkannya pada alat kelamin laki-laki yang sudah

tegang (keras), dari ujung zakar (penis) sampai ke pangkalnya pada saat

bersenggama. Sesudah selesai senggama, agar segera di keluarkan dari

liang senggama, sebelum zakar menjadi lemas.

7) Efek (akibat samping):

a) Kondom rusak atau diperkirakan bocor (sebelum berhubungan).

b) Kondom bocor atau di curigai ada curahan di vagina saat berhubung.

c) Di curigai adanya reaksi alergi.

d) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual.

e. Implant (susuk KB)

1) Pengertian: susuk KB merupakan 1 atau 6 kapsul (seperti korek api)

yang di masukan ke bawah kulit lengan atas secara perlahan

melepaskan hormone progestoran selama 3 atau 5 tahun.

2) Cara kerja:

a) Menghambat terjadinya ovulasi.

b) Menyebabkan endometrium (selaput lendir) tidak siap untuk nidasi

(menerima pembuahan).

c) Mempertebal lender serviks (rahim).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


18

d) Menipiskan lapisan endometrium (selaput lendir).

3) Tingkat keberhasilan (efektivitas): 97 - 99%.

4) Keuntungan:

a) Praktis dan efektif.

b) Tidak menekan produksi ASI.

c) Tidak harus mengingat-ingat.

d) Masa pakai jangka panjang (3 atau 5 tahun).

e) Kesuburan cepat kembali setelah pengangkatan.

f) Dapat di gunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormone

estrogen.

5) Kerugian:

a) Susuk KB / imlant harus di pasang dan di angkat oleh petugas

kesehatan yang terlatih.

b) Dapat menyebabkan pola haid berubah.

c) Pemakai tidak bias menghentikan pemakaiannya sendiri.

6) Cara pemesangan: saat pemasangan yang tepat adalah pada saat haid

atau 1 - 2 hari setaelah menstruasi.

7) Efek (akibat samping):

a) Pusing, mual (jarang terjadi).

b) Gangguan siklus haid.

c) Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak

selama menstruasi.

d) Hematoma atau pembengkakan dan nyeri.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


19

e) Perubahan berat badan.

8) Yang tidak boleh menggunakan/kontra indikasi:

a) Hamil atau di duga hamil.

b) Penyakit jantung,varises, darah tinggi, kencing manis, dan kanker.

c) Perdarahan di vagina yang tidak di ketahui penyebabnya.

f. Suntik

1) Pengertian: suntik merupakan hormone progesterone yang di suntikan

ke pantat/otot panggul lengan atas setiap 3 bulan atau hormone estrogen

yang di suntikan setiap 1 bulan sekali.

2) Cara kerja:

a) Menekan ovulasi.

b) Membuat lender serviks menjadi tebal.

c) Perubahan pada endometrium.

d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

3) Tingkat keberhasilan/efektivitas 99%.

4) Keuntungan:

a) Praktis, efektiv dan aman.

b) Tidak mengurangi ASI, cocok di gunakan untuk ibu yang menyusui.

c) Tidak terbatas umur.

5) Kerugian:

a) Harus kembali ke tempat pelayanan.

b) Kembalinya kesuburan agak telat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


20

c) Tidak di anjurkan untuk penderita kanker, darah tinggi, jantung dan

lever/hati.

6) Cara penggunaan:

a) Depo provera di suntikan ke dalam otot (intra musculer) setiap 3

bulan sekali. Dengan kelonggaran batas waktu suntik, bias di berikan

kurang 1 minggu atau lebih 1minggu dari patokan 3 bulan.

b) Cyclofem di suntikan setiap 4 minggu ke dalam otpt (intra musculer).

7) Efek (akibat samping)

a) Pusing, mual (jarang terjadi).

b) Kadang-kadang menstruasi tidak keluar selama 3 bulan pertama.

c) Keputihan.

d) Kadang-kadang terjadi perdarahan yang lebih banyak pada saat

menstruasi.

e) Perubahan berat badan.

8) Yang tidak boleh menggunakan/kontra indikasi:

a) Hamil.

b) Tumor.

c) Perdarahan di vagina yang tidak di ketahui penyebabnya.

d) Sedang menyusui bayi kurang dari 3 minggu.

e) Penyakit jantung, lever (hati), darah tinggi, kencing manis.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


21

g. Pil KB

1) Pengertian: Pil merupakan alat kontrasepsi yang harus diminum setiap

hari dan dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi , baik yang sudah

mempunyai anak ataupun belum.

2) Cara kerja

a) Menekan ovulasi.

b) Mencegah implantasi.

c) Lender serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma.

d) Pergerakan tuba terganggu sehingga tranportasi telur dengan

sendirinya akan terganggu pula.

3) Tingkat keberhasilan (efektivitas) 92 - 99%.

4) Keuntungan:

a) Kesuburan segera kembali.

b) Mengurangi rasa kejang nyeri perut saat haid.

c) Terlindungi dari penyakit radang panggul (PRP) dan kehamilan di

luar rahim.

d) Mudah menggunakannya.

e) Mencegah anemia defesiensi zat bei kurang darah.

f) Mengurangi resiko kanker ovarium kandungan.

g) Cocok di gunakan untuk menunda kehamilan dari PUS muda.

h) Produksi ASI tidak berpengaruh untuk pil yang mengandung

progesterone.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


22

5) Kerugian:

a) Pemakaian harus disiplin meminum pil setiap hari,jika tidak

kemungkinan hamil cukup tinggi.

b) Dapat mempengaruhi produksi ASI untuk pil yang mengandung

estrogen.

c) Dapat meningkatkan resiko infeksi klamida (jamur) di sekitar

kemaluan wanita.

d) Tidak di anjurkan pada wanita yang berumur di atas 35 tahun dan

perokok karena akan mempengaruhi keseimbangan metabolism

tubuh.

6) Cara penggunaan.

Pil pertama di minum hari kelima haid, seterusnya berturut-turut setiap

hari satu pil. Jika pemakai lupa meminumnya 1 hari maka segera

minum 2 tablet keesokan harinya. Jika lupa lebih dari 2 hari,

pemakainya harus meminumnya lagi setelah haid berikutnya, kecuali

jika pemakai yakin sedang tidak hamil.

7) Efek/akibat samping:Amenorhea, Mual pusing atau muntah, Perdarahan

pervagina.

8) Yang tidak boleh mengguankan/kontra indikasi:

a) Tidak di anjurkan bagi mereka yang mempunyai penyakit,seperti

lever hati, tumor, jantung, varises, dan darah tinggi.

b) Menyusui kecuali pil mini.

c) Tumor ganas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


23

d) Pernah sakit jantung.

e) Perdarahan di vaginayang tidak di ketahui sebabnya.

f) Migrant (sakit kepala sebelah).

3. Penggunaan Alat Kontrasepsi

Menurut BKKBN (1988:7) Untuk menggunakan alat kontrasepsi

sangat di perlikan pengetahuan tentang pengguanaan alat kontrasepsi, agar

aseptor dapat menggunakan alat kontrasepsi dangan keyakinan yang tinggi.

Penggunakan alat kontrasepsi yang rasiaonal (menurut ilmu kesehatan) yang

sifatnya sesuai dengan ciri-ciri setiap masa perencanaan keluarga berencana

adalah sebagai berikut:

a. Masa menunda kehamilan

Sebaiknya keluarga menunda kehamilan pertama sampai paling

sedikit istri berusia lebih dari 20 tahun. Di harapkan pada masa ini

keluarga tidak saja cukup siap dari segi kemampuan untuk menambah

keturunan atau mendapatkan anak, dan juga sudah cukup siap batin

menerima kehadiran, mendidik anak dalam keluarga.

1) Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan


a) Kembalinya kesuburan yang tinggi. Artinya kembalinya kesuburan
dapat terjamin hamper 100%. Hal ini penting karena pada masa ini
akseptor belum mempunyai anak.
b) Efektifitas yang tinggi. Hal ini penting karena kegagalan akan

menyebabkan kegagalan program.

c) Kontrasepsi yang cocok

Prioritas urutan kontrasepsi yang di sarankan:

a) PIL

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


24

b) AKDR

c) Cara sederhana

b. Masa menjarangkan kehamilan

Usia atau umur melahirkan yang terbaik bagi seorang ibu antara 20

samapai 30 tahun. Pada masa ini alat-alat reproduksi sudah siap dan cukup

matang untuk mengandung dan melahirkan anak.

1) Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan.

a) Efektifitas cukup tinggi.

b) Reversibilitas cukup tinggi, karena aseptor masih mengharapkan

punya anak lagi.

c) Dapat di pakai 3-4 tahun, sesuai dengan jarak kelahiran yang di

rencanakan.

d) Tidak menghambat prodiksi (Air Susu Ibu) ASI. Ini penting karena

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi sampai umur 2 tahun.

Penggunaan ASI mempengaruhi angka kesakitan dan angka

kematian.

2) Kontrasepsi yang cocok

Umur 20 tahun: Umur 30 tahun:


1) AKDR 1) AKDR
2) Suntikan 2) Suntikan
3) Mini Pil 3) Mini Pil
4) Pil 4) Pil
5) Cara sederhana 5) Cara sederhana
6) Norplant 6) Norplant
7) Kontrasepsi mantap

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


25

c. Masa mengakhiri kehamilan/kesuburan

Pada umumnya setelah keluarga mempunyai 2 anak dan umur istri

sudah melebihi 30 tahun, sebaiknya jangan atau tidak hamil lagi. Makin

tua umur istri dan makin banyak anak yang di lahirkannya, semakin besar

kemungkinan terjadi bahaya bagi ibu dalam melahirkan, maupun makin

tinggi resiko kelainan bawaan bagi bayi yang di lahirkan.

1) Ciri-ciri kontrasepsi yang di perlukan.

a) Efektifitas sangat tinggi. Kegagalan menyebabkan terjadinya

kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak di samping itu

akseptor tidak mengharapkan punya anak lagi.

b) Dapat di pakai untuk jangka panjang.

c) Tidak menambah kelainan yang sudah ada. Pada masa umur tua

kelainan seperti penyakit jantung, darah tinggi dan metabolic

meningkat. Oleh karena itu sebaiknya tidak memberikan obat/alat

kontrasepsi yang menahankelainan tersebut.

2) Kontrasepsi yang cocok:

a) Kontrasepsi mantap.

b) AKDR.

c) Norplant.

d) Suntikan.

e) Mini Pil.

f) Cara sederhan.

g) Pil.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


26

Tabel 2.1 Pola dasar penggunaan kontrasepsi yang rasional Untuk


pasangan usia subur/keluarga

20 tahun 30 tahun

Masa menunda kehamilan Masa Masa mengakhiri


menjarangkan kehamilan/kesubur
kehamilan an
Masa mencegah kehamilan Masa menjarangkan Masa mengakhiri
pakailah cara kontrasepsi anak kesuburan

Pil KB AKDR AKDR Kontap


AKDR/IUD Suntikan KB Suntikan KB AKDR
Kondom Pil Mini Pil Mini Implant/susuk
Pil KB Kondom Suntikan KB
Kondom Pil KB Pil Mini
Implant Implant Kondom
Kontap Pil KB

Sumber: BKKBN, 1988:6


Dalam memakai atau menggunakan pola dasar penggunaan kotrasepsi

yang rasional perlu bertanya - jawab dangan petugas kesehatan. Dan apakah

alat kontrasepsi yang ingin di pakai, memang benar-benar cocok, juga tidak

ada pantangan buat yang ingin memakai kontrasepsi.

4. Faktor yang mempengaruhi perbedaan pemilihan alat kontrasepsi

Umur merupakan faktor yang paling penting di dalam kehidupan

manusia. Segala kegiatan di dalam siklus hidup manusia banyak di tentukan

oleh umurnya. Seorang yang berumur tujuh tahun misalnya,di anggap sudah

saatnya untuk bersekolah. Dalam kaitannya dengan masa reproduksi seorang

wanita yang berusia lima belas tahun di anggap sudah mulai berada dalam

masa reproduksi, sedangkan wanita yang berusia lima puluh tahun di anggap

sudah melewati masa reproduksi (Budi Soeadji,1986 dalam Bangun

Amirudin, 2002:16).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


27

Banyaknya anak yang di lahirkan oleh seorang ibu,jumlah dapat sama

atau tidak sama dengan jumlah anak ideal,atau jumlah anak yang di

dambakan mereka. Tidak dapat di pungkiri bahwa anak mempunyai nilai

tertentu bagi orang tua. Anak yang diibaratkan sebagai titipan Tuhan bagi

orang tua memiliki nila tertentu serta mentutut dipenuhinya beberapa

konsekuensi atas kehadirannya. Anak memiliki nilai universal namun nilai

anak tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor sosio kultural dan lain-lain.

Yang dimaksud dengan persepsi nilai anak oleh orang tua adalah merupakan

tanggapan dalam memahami adanya anak, yang berwujud suatu pendapat

untuk memiliki diantara pilihan-pilihan yang berorientasi pada suatu hal yang

pada dasarnya terbuka dalam situasi yang datangnya dari luar. Pandangan

orang tua mengenai nilai anak dan jumlah anak dalam keluarga dapat

merupakan hambatan bagi keberhasilan program KB.

Di daerah pedesaan anak mempunyai nilai yang tinggi bagi keluarga.

Anak dapat memberikan kebahagiaan kepada orang tuanya selain itu akan

merupakan jaminan di hari tua dan dapat membantu ekonomi keluarga,

banyak masyarakat di desa di Indonesia yang berpandangan bahwa banyak

anak banyak rejeki. Dari penelitian Mohamad Koesnoe di daerah Tengger,

petani yang mempunyai tanah luas akan mencari anak angkat sebagai

tambahan tenaga kerja. Studi lain yang dilakukan oleh proyek Value Of

Children (VOC) menemukan bahwa keluarga-keluarga yang tinggal di

pedesaan Taiwan, Philipina, Thailand mempunyai anak yang banyak dengan

alasan bahwa anak memberikan keuntungan ekonomi dan rasa aman bagi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


28

keluarganya. Salah satu dari tahap pertama proyek VOC adalah

memperkembangkan sistem nitro Hoffman dan Hoffman kedalam suatu

kerangka kerja yang lebih luas yang memasukkan semua dimensi nitro anak,

termasuk manfaat dan beban ekonomi, biaya altematif, manfaat dan beban

psikologi atau emosional dan beban sosial. Juga dimasukkan pilihan antara

jenis kelamin, suatu dimensi penting yang sering dilupakan dalam penelitian-

penelitian ekonomi. Berbagai laporan menggali perbedaan-perbedaan antar

sampel nasional dan juga antar kelompok dalam setiap sampel itu. Secara

umum disimpulkan bahwa orang tua desa lebih menitikberatkan manfaat

ekonomi dan kegunaan praktis (termasuk tunjangan hari tua) dari anak-anak,

sedangkan orang tua dikota(terutama yang berpendidikan tinggi)menekankan

aspek emosional dan psikologisnya (Fazidah, 2003:4)

Untuk dapat memilih alat kontrasepsi yang sesuai pendidikan juga

berperan di dalamnya. Yang di maksud dengan tingkat pendidikan yaitu

banyaknya waktu (dalam tahun) yang di habiskan seseorang untuk mengikuti

atau menempuh jalur pendidikan sekolah, bukan jenjang pendidikan yang

telah di selesaikan. Lama tidaknya proses menentukan kemampuan seseorang

untuk membedakan suatu atau perbuatan yang benar dan perbuatan yang

salah. Memilih perbuatan yang dapat di nyatakan lebih baik atau terbaik, dan

membedakan perbuatan yang harus di lakukan atau di hindari (Sutrijat 1999

dalam Sukrim, 2002:20).

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara

adalah tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


29

Merujuk pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya (pasal 31 ayat 2),

maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya

meningkatkan SDM penduduk Indonesia.

Pendidikan pada garis besarnya merupakan proses perubahan dan

peningkatan pengetahuan,pola piker dan prilaku masyarakat. Karena ada

dinamisasi di berbagai aspek, sehingga proses edukasi harus terus menerus

dan berkesinambungan sehingga masyarakat mampu menerima inovasi

gagasan nasional. Edukasi dapat di artikan sebagai kegiatan yang mendorong

terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan praktek tentang Keluarga

Berencana Nasional secara wajar sehingga masyarakat melaksanakan

Keluarga Berencana secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan

bertanggung jawab (BKKBN, 1993 dalam Eka Putri Febriaryus, 2005:14).

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi respon dan sikap mereka

terhadap suatu yang di anggap masih baru. Mereka yang berpendidikan tinggi

secara umum akan memberikan respon terhadap suatau hal dengan lebih

rasional di bandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Di sini

tampak bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,maka akan

semakin mampu untuk menggunakan pikiran terutama dalam menggunakan

alat kontrasepsi. Adanya kemampuan yang di miliki inilah yang bisa menjadi

dasar atau bekal untuk meningkatkan aspirasi dan menambah kualitas

partisipasi dalam setiap tindakan dalam mengambil keputusan.

Selain pendidikan pekerjaan juga akan mempengaruhi dalam

penggunaan alat kontrasepsi. Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


30

dilakukan seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan

penghasilan. Pengeluaran energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh

seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Manusia bekerja untuk

mendapatkan suatu penghasilan dalam bentuk uang. Seorang ibu yang bekerja

mempunyai waktu kerja yang sama dengan pekerja lainnya. Rata-rata seorang

pekerja membutuhkan waktu 8 jam untuk bekerja, dan sisa waktu 16 jam

digunakan untuk kehidupan dalam keluarga, masyarakat, tidur dan lain-lain.

Dengan sisa waktu yang dimiliki oleh ibu bekerja sehingga mereka lebih

memilih metode kontrasepsi yang praktis dan nyaman untuk di gunakan

sewaktu mereka melakukan pekerjaannya.

Dalam memperkenalkan cara-cara kontrasepsi kepada masyarakat tidak

mudah untuk segera diterima karena menyangkut pengambilan keputusan

oleh masyarakat untuk menerima cara-cara kontrasepsi tersebut. Menurut

Rogers, ada empat tahap untuk mengambil keputusan untuk menerima

inovasi tersebut yaitu tahap pengetahuan (knowledge), tahap persuasi

(persuasion), tahap pengambilan keputusan (decision), dan tahap konfirmasi

(confirmation). Melalui tahap-tahap tersebut, inovasi bisa diterima maupun

ditolak. Menurut Spicer inovasi akan ditolak jika inovasi tersebut dipaksakan

oleh pihak lain, inovasi tersebut tidak dipahami, atau inovasi tersebut

dianggap sebagai ancaman terhadap nilai-nilai penduduk. Selanjutnya

menurut Spicer akan terjadi penerimaan secara selektif yaitu ada beberapa

inovasi yang diterima/ diterima sebagian sedangkan beberapa inovasi lainnya

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


31

ditunda atau bahkan ditolak. Penerimaan inovasi tidak pernah bersifat

menyeluruh tetapi bersifat selektif dengan berbagai pertimbangan.

Menurut studi yang telah dilakukan oleh Anne R Pebley dan James W

Breckett, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang

tempat pelayanan dan metode kontrasepsi yang digunakan.Wanita yang

mengetahui tempat pelayanan kontrasepsi lebih sedikit menggunakan

kontrasepsi tradisional (Radita Kusumaningrum, 2009:51).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


32

C. Penelitian yang relefan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut di kemukakan hasil penelitian

terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini:

Tabel 2.2 Perbandingan Antar Penelitian sebelumnya


Nama Peneliti Judul Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil penelitian
Unggul Penggunaan alat 1. mengetahui jenis Dalam penelitian Alat kontrasepsi
karyanto, 2006 kontrasepsi di desa alat kontrasepsi apa ini menggunakan yang banyak di
pakuncen kec. Bobot yang di gunakan metode penelitian gunakan adalah
sari kab. Purbalingga oleh para akseptor? survey, dengan jenis alat
2. mengetahui alas tehnik pengambilan kontrasepsi suntik
an dalam pemilihan sampel sebanyak 71,21%.
jenis alat proporsional Dalam penggunaan
kontrasepsi oleh random sampling. alat kontrasepsi
akseptor? Sampel di ambil tingkat pendidikan,
sebanyak 20%. umur, harga lebih
ekonomis dan
jumlah anak tidak
mempengaruhi dlm
penggunaan alat
kontrasepsi,
melainkan
kemudahan
mendapatkan alat
kontrasepsi yaitu
sebanyak 25
responden.
Sri murti Faktor – faktor yang Tujuan dari Penelitian ini Hasil penelitian
herwahyuni, mempengaruhi penelitian ini adalah menggunakan dapat di simpulkan
2005 pemilihan alat untuk mengetahui metode survey bahwa: usia
kontrasepsi (Studi Faktor – faktor dengan tehnik responden, usia
kasus di desa yang pengambilan kawin
songgom, kec. mempengaruhi sampel pertamatingkat
Songgom, kab. pemilihan alat proporsional pendidikan,
brebes) kontrasepsi di desa random sampling. pekerjaan dan
songgom, kec. Sampel di ambil jumlah anak
Songgom, kab. sebanyak 10%. mempengaruhi
Brebes. pemilihan alat
kontrasepsi.
Pawit setiawan, Faktor – faktor yang Tujuan dari Metode yang di
2013 mempengaruhi penelitian ini adalah gunakan yaitu
perbedaan pemilihan untuk mengetahui metode survai
alat kontrasepsi di dengan teknik
faktor-faktor yang
desa sidabowa kec. pengambilan
Patikraja kab. mempengaruhi sample
Banyumas. terhadap pemilihan proporsional
alat kontrasepsi random sampling.
akseptor KB di Sampel di ambil
Desa Sidabowa sebanyak 10%.
Kecamatan
Patikraja Kabupaten
Banyumas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013


33

D. Kerangka Pikir

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas disusunlah Kerangka pikir yaitu

suatu bagan yang menggambarkan hubungan antar Variabel yang akan di teliti.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pemilihan alat kontrasepsi

Variabel bebas

Faktor-faktor:
Variabel terikat
Umur Jenis alat kontrasepsi
Jumlah anak
yang di gunakan.
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Pengetahuan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi..., Pawit Setiawan, FKIP UMP, 2013

Anda mungkin juga menyukai