A. Latar Belakang
jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai
kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun mencapai 20%. Perlu diketahui bahwa
Indonesia akan menjadi 250 jiwa pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk
1,49 persen per tahun. Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah
masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah
AS). Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan negara Brasil di posisi ke-5. China
masih menguasai dunia dengan jumlah populasi mencapai 1,355 miliar (Mega dan
Wijayanegara, 2017).
2015).
1
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga Berencana (KB)
adalah suatu tindakan untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
maksimal pada anak. Macam-macam alat kontrasepsi yaitu suntik, pil, implant, IUD,
tersebut telah dibuktikan sangat baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% per
100 wanita/tahun. Pada saat ini terdapat 2 macam suntikan bagi wanita yaitu golongan
progestin seperti Depo provera yang diberikan setiap 12 minggu dan golongan
progestin dengan campuran estrogen propionat seperti cyclofeam yang diberikan tiap
2006). Dan kelebihan dari kontrasepsi suntik adalah sangat efektif, tidak berpengaruh
pada hubungan suami istri, tidak diperlukan periksa dalam, dan klien tidak perlu
Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah dari
Bulan Januari sampai Desember tahun 2016, Pasangan Usia Subur di seluruh
suntik berjumlah 178.856 orang (43,21%). Dan Jumlah peserta KB baru sebanyak
2
68.093 orang (12,87%), peserta KB baru yang menggunakan Kontrasepsi suntik
Berdasarkan data yang diperoleh dari BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah dari
Bulan Januari sampai Oktober tahun 2017, jumlah PUS 502.872 orang. Jumlah
(41,81%) dan peserta KB baru di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 52.883 orang
Data Dinas Kesehatan Kota Palu dari Bulan Januari sampai dengan bulan
Desember tahun 2016 jumlah PUS 61.229 orang. Jumlah peserta KB aktif 33.784
orang (55,18%), jumlah peserta KB aktif yang menggunakan kontrasepsi suntik 8.876
orang (26,3%). Dan jumlah peserta KB baru 18.147 orang (29,64%), jumlah peserta
KB baru yang menggunakan kontrasepsi suntik 8.365 orang (46,1%) (Profil Dinas
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengangkat permasalahan ini
di dalam penelitian. Sehingga penulis ingin mengetahui lebih jauh lagi Hubungan
A. Rumusan masalah
3
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2019”.
2. Tujuan Khusus
2019.
C. Manfaat Penelitian
informasi bagi kalangan perguruan tinggi khususnya dalam bahan referensi dalam
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi bidan di Puskesmas “X”
Kota Palu untuk mengetahui apa Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan baru dan ilmu pengetahun,
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Wijayanegara, 2017).
2015).
ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai
2015).
kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak,
5
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
meliputi :
b. Keluarga sehat
c. Keluarga berpendidikan
d. Keluarga sejahtera
e. Keluarga berketahanan
meliputi:
tahun.
perempuan.
c. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan
menjadi 6%.
efesien.
tahun.
6
h. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang
meliputi:
b. Konseling.
c. Pelayanan Kontrasepsi.
d. Pelayanan Infertilitas.
g. Konsultasi genetik.
h. Tes keganasan.
i. Adopsi
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding
dalam kontrasepsi tidak ada satupun yang efektif secara menyeluruh. Meskipun
7
Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya
yang praktis, harganya relatif murah dan aman (Mega dan Wijayanegara, 2017).
dengan melalui suntikan yang mengandung suatu cairan berisi zat berupa hormon
DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik Intra Muscular
Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari
diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja yakini ibu
8
tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama
7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja
(Setiyaningrum, 2016).
2) Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi
suntik tidak perlu didinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul,
1) Keuntungan
e) Jangka panjang
2) Kerugian
9
a) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan,
b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti akan
(rifampisin).
1) Keuntungan
a) Sangat efektif
perimenopause
10
2) Kerugian
untuk suntikan).
suntikan).
1) Penilaian
11
d) Perdarahan haid yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya
(Menoragia).
2) Penyebab
a) Konseling
b) Pengobatan
(1) Amenorhea
Bila klien ingin haid dpat diberikan pil Kb 3 x 1 tablet dari hari 1
(2) Spooting/metroagia
(3) Menoragia
1) Penilaian
Keluar cairan berwarna putih dari dalam vagina atau adanya cairan putih
2) Penyebab
12
3) Penanganan dan pengobatan
a) Konseling
b) Pengobatan
(1) Bila disertai rasa gatal, cairan berwarna kuning kehijauan atau
1) Penilaian
penghentian suntikan.
2) Penyebab
a) Konseling
(1) Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan kembali
(2) Bila klien tidak dapat mentolerir gejala ini anjurkan untuk ganti
b) Pengobatan
Tidak ada
13
d. Berat badan meningkat (Setiyaningrum, 2016)
1) Penilaian
1 – 5 kg.
2) Penyebab
a) Konseling
metabolisme progesteron.
b) Pengobatan
(1) Anjurkan klien melakukan diet rendah kalori dan olahraga yang
teratur.
(2) Jika cara di atas tidak berhasil hentikan pemakaian suntikan dan
1) Penilaian
Sakit kepala yang hebat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala
dan terasa berdenyut disertai rsa mual dan sampai muntah. Hal ini terjadi
2) Penyebab
14
3) Penanganan dan pengobatan
a) Konseling
sendiri.
b) Pengobatan
selama 5 – 7 hari.
selama 5 – 7 hari.
1. Pengertian Menstruasi
normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya
siklus menstruasi menurut Greenspan (1998) dalam buku Sukarni dan Margareth
(2013).
kalinya pada usia 12 atau 13 tahun. Tetapi ada juga yangmengalaminya lebih
15
awal, yaitu pada usia 8 tahun atau lebih lambat yaitu usia 18 tahun. Menstruasi
akan berhenti dengan sendirinya pada saat wanita sudah berusia 40-50 tahun,
ovarium. Secara periodik setiap satu siklus kira-kira pada hari ke 14 ada salah
satu sel telur matang yang dilepaskan dari indung telur. Bila tidak ada pertemuan
sel sperma dan sel telur maka pembuahan tidak akan terjadi, karena sel telur tidak
2. Lama Menstruasi
satu Agama menyebutkan bahwa, jika lebih dari 14 hari sudah bukan termasuk
Margareth, 2013).
d. Perut kembung
g. Demam
i. Keputihan
k. Emosi meningkat
l. Mudah tersinggung
m. Gelisah
16
n. Gangguan konsentrasi
o. Rasa takut
p. Sukar tidur
s. Timbul jerawat
di bawah otak depan dan indung telur (ovarium). Tetapi tidak semua wanita
4. Siklus Menstruasi
28 hari.
lamanya 4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 hari sampai 6 hari masih dianggap
tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya
Ketidakbekuan darah menstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem
yaitu 25-60 ml. Konsetrasi Hb normal 14 gr/dl dan kandungan besi Hb 3,4
17
kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap
hari siklus tersebut atau sampai 400 mg per tahun Menurut Cunningham
semua organ, yaitu uterus, ovarium, vagina dan mammae yang berlangsung
dalam waktu tertentu atay adanya sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan
kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang langsung dialirkan dalam
2) Steroid Ovarium
steroid yang dihasilkan ini juga disekresi oleh kelenjar andrenal atau
dari ovarium.
tersebut adalah :
18
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
hari.
3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari
siklus menstruasi.
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai hari ke-28. Fase ini
1) Pada setiap siklus haid FSH dikeluarkan oleh Lobus anterior hipofisis
esterogen.
hormon).
19
4) Produksi FSH dan LH dipengaruhi RH (relasing hormones) yang
esterogen.
Proliferasi.
sekresi).
12) Bilamana ada pembuahan dalam masa ovulasi., maka korus luteum
Kurang lebih 85 sampai 90% wanita akan menstruasi dalam tiga bulan
pertama sesudah akhir kehamilan, baik itu merupakan akhir kehamilan dengan
menstruasi pertama akan berlangsung dalam empat hingga enam bulan (Sukarni
20
6. Menstruasi Tidak Teratur/sering Terlambat
Siklus menstruasi tiap perempuan berbeda satu sama lain, ada yang siklus
pendek antara 20-24 hari lalu ada yang normal berkisar 28 atau 30 hari. Beberapa
perempuan ada yang lebih panjang lagi sampai 42 hari. Bila selama ini rutin haid
setiap bulan dan kadang maju atau bahkan mundur seminggu atau tiba-tiba
digunakan juga dapat menjadi salah satu penyebab gangguan siklus menstruasi
terutama pada KB hormonal baik suntik maupun pil dan alat kontrasepsi dalam
rahim (sering dikenal dengan spiral). Hal ini wajar, biasanya bidan atau dokter
Konseling ini termasuk mengenai efek samping dari metode kontrasepsi yang
dipilih.
Hal lain yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi adalah bila ibu
yang aktif adalah hormon prolaktin yang memproduksi ASI. Sehingga siklus haid
Menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak, tepatnya di
kelenjar hipofisis. Sistem hormonal ini akan mengirim signyal ke indung telur
untuk memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan ini terganggu otomatis
21
b. Kelainan sistemik
Wanita yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus bisa mempengaruhi siklus
c. Cemas
Cemas juga dapat menggagu sistem metabolisme didalam tubuh bisa saja
karena stress/cemas wanita jadi mulai lelah, berat badan turun drastis, sakit-
d. Kelenjar gondok
Terganggu fungsi kelenjar gondok/ tiroit juga bisa menjadi penyebab tidak
proloktin ini sering kali membuat wanita tak kunjung menstruasi karna
memang hormon ini menekan tingkat kesuburan. Pada kasus ini tidak
juga bisa tinggi. Biasanya disebabkan kelainan pada kelenjar hipofisis yang
darah.
22
2) Indung telur tidak memproduksi ovum.
a. Gunakan kompres hangat atau botol kaca yang diisi air hangat lalu letakan
pada perut.
e. Selau berpikiran positif dan jangan menganggap menstruasi sebagai hal yang
menakutkan
c. Cemas.
d. Depresi.
e. Stress.
Gejalanya membaca terlalu cepat dan tidak tepat atau membaca terlalu
E. Kerangka Pemikiran
penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta, observasi dan tinjauan pustaka. Kerangka
konsep memuat teori, atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dan pijakan
23
Variabel Bebas Variabel Terikat
Pemakaian Gangguan
Kontrasepsi Suntik Menstruasi
1. Fungsi hormon
terganggu
2. Kelainan sistemik
3. Cemas
4. Kelenjar gondok
5. Hormon
prolaktin
berlebihan
6. Kelainan fisik
(alat reproduksi)
Keterangan :
Diteliti
Tidak diteliti
24
F. Hipotesis
“X” Palu.
25
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan di Ruang KIA Puskesmas “X” Palu, pada bulan
Desember 2019.
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang sudah menggunakan alat
kontrasepsi dan sudah tercatat di Puskesmas “X” Palu pada bulan Agustus 2019.
2. Sampel
oleh peneliti sendiri. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang sudah
a. Kriteria Inklusi
responden.
26
b. Kriteria Eksklusi
responden.
sebagai berikut :
Keterangan
n = JumlahSampel
P = Proporsi = 0,5
Maka :
1. Variabel penelitian
27
b) Variabel terikat (Dependent)
2. Defenisi Operasional
Pengumpulan data dalam penelitian ini awalnya dilakukan dengan meminta izin
dari institusi untuk disampaikan kepada pihak terkait Kepala Puskesmas Sangurara
1. Data Primer
28
Data Primer adalah data yang diperoleh melalui kuesioner yang dijawab
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas “X” Palu. Data
F. Pengolahan Data
(Notoatmojo, 2010) :
dahulu. Jika masih ada data yang tidak lengkap dan tidak mungkin di lakukan
3. Tabulasi (Tabulating)
4. Membersihkan (Cleaning)
5. Menggambarkan (Deskribing)
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
29
Menganalisa variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan
sebjek penelitian. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
narasi.
𝑓
Rumus distribusi frekuensi : P = 𝑁 𝑥 100% = ⋯ %
Keterangan :
P : Presentase/Proporsi
2. Analisis Bivariat
x2=
(𝑓𝑜−𝑓ℎ)²
𝑓ℎ
Keterangan :
x² : chi kuadrat
Dengan taraf signifikan 95% p = 0,05. Jika nilai p ≤ 0,05 dapat dinyatakan adanya
Akseptor KB, namun jika nilai p ≥ 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada
Akseptor KB.
H. Penyajian Data
Data yang telah diperoleh akan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.
30
31