Anda di halaman 1dari 44

1

KELUARGA BERENCANA (KB)

Ns. Agustine Ramie, M.Kep


2

MASALAH KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA
• Jlh penddk Indonesia no 4 t’besar di dunia,
• Piramida penduduk termasuk muda (young
population),
• Berdampak pd kehidupan sosial dan ekonomi,
serta Kesejahteraan masy. Indonesia, krn
pertumbuhan penduduk yg cepat.
• Bidang kesehatan : AKI-AKB meningkat (terjelek
di Asia Tenggara)  359/ 100.000
• Pertumbuhan Penduduk: 1,2 %
• Angka Kelahiran : 47/1000
3

PEMECAHAN MASALAH KEPENDUDUKAN


DI INDONESIA
• Menurunkan tingkat kelahiran dg program KB
• Meratakan penyebaran penduduk melalui
transmigrasi
• Memberikan pengertian dan pengetahuan ttg
kependudukan dan KB, merubah dan menerima
sikap menuju NKKBS.
4

KELUARGA BERENCANA (KB)


Keluarga Berencana adalah upaya
mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
ideal melahirkan, mengatur kehamilan,
melalui promosi, perlindungan, dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi
untuk mewujudkan keluarga yang
Berkualitas (UU No. 52 Th. 2009 Pasal 1)
5

Pengaturan kehamilan
Pengaturan
adalah upaya untuk
kehamilan (UU
membantu pasangan suami
No. 52 Th.
2009 Tentang istri untuk melahirkan pada
Perkembangan usia yang ideal, memiliki
Kependudukan jumlah anak, dan mengatur
Pasal 1) jarak kelahiran anak yang
ideal dengan menggunakan
cara, alat, dan obat
kontrasepsi.
6

KB Menurut WHO (1997)


 Membantu pasutri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan,
 Mendapatkan kelahiran yang memang sangat
diinginkan,
 Mengatur interval diantara kehamilan,
 Mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan umur suami istri
 Menentukan jumlah anak dalam keluarga
7

PROGRAM KB
• Mulanya dilaksanakan oleh PKBI (1957)
• Program KB menjadi program Nasional (1970)
• Semua provinsi di Indonesia melaksanakan
program KB (1980)
• Program KB  membudayakan NKKBS (norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera)
8

TUJUAN PROGRAM KB
• Tujuan Demografis: mengendalikan tingkat
pertumbuhan penduduk  penurunan angka
fertilitas.
• Tujuan Normatif : masyarakat menghayati
NKKBS dan menjadi falsafah hidup masyarakat
dan bangsa Indonesia.
9

Komponen dlm pelayanan


kependudukan /KB
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
2. Konseling
3. Pelayanan kontrasepsi
4. Pelayanan infertilitas
5. Pendidikan sex ( sex education )
6. Konsultasi genetik
7. Konsultasi pra perkawinan dan perkawinan
8. Tes keganasan
9. Adopsi
10

PELAYANAN KONTRASEPSI
Tujuan Umum :
Dukungan & pemantapan penerimaan NKKBS
Tujuan Pokok :
Menurunkan angka kelahiran yang ditempuh dg
kebijakan 3 fase sasaran yaitu:
• Fase menunda perkawinan/ kesuburan
• Fase menjarangkan kehamilan
• Fase menghentikan/ mengakhiri kesuburan
/kehamilan
11

Fase Menunda/ Mencegah Kehamilan


PUS dg usia isteri 16 – 20 thn
Alasan menunda/ mencegah kehamilan :
• Umur < 20 thn  sebaiknya ditunda dulu
• Prioritas penggunaan kontrasepsi ‘oral pil’ krn
peserta masih muda
• Penggunaan Kondom kurang menguntungkan
krn frekuensi sanggama msh tinggi kegagalan
tinggi
• Penggunaan IUD mini dianjurkan, terutama yg
kontraindikasi thd oral pil
12

Ciri-ciri kontrasepsi yg diperlukan :


• Reversibilitas tinggi kembalinya kesuburan
dpt dijamin hampir 100%  krn peserta blm
mempunyai anak
• Efektivitas tinggi  krn kegagalan akan
menybbkan tjd kehamilan resiko tinggi.
13

Fase Menjarangkan Kehamilan


• Periode usia isteri antara 20 – 35 thn, mrp periode
usia paling baik u/ melahirkan dg jlh anak 2 org dan
jarak antar kelahiran 2 – 4 thn. keluarga “Catur
Warga” (ayah-ibu dan 2 anak)

Alasan Menjarangkan Kehamilan :


• Umur 20 – 35 thn usia t’baik utk hamil/
melahirkan
• Segera stlh anak p’tama lahir dianjurkan memakai
IUD sebagai pilihan utama
• Kegagalan bila hamil. Kurang b’bahaya krn berada
pd usia hamil & melahirkan yg baik
• Kegagalan kontrasepsi dlm fase ini bukan kegagalan
program
14

Ciri-ciri kontrasepsi yg diperlukan :


• Efektivitas cukup tinggi
• Reversibilitas cukup tinggi  peserta masih
mengharapkan punya anak lagi
• Dapat dipakai 2- 4 thn, sesuai jarak kehamilan
yg direncanakan
• Tidak menghambat ASI
15

Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan


Periode usia isteri > 35 thn  stlh mempunyai 2
orang anak
Alasan mengakhiri kesuburan :
 Ibu usia > 35 thn dianjurkan tidak hamil krn alasan
medis
 Pilihan utama adl. Kontrasepsi mantap
 Pil oral kurang dianjurkan krn usia ibu relatif tua 
kemungkinan ada efek samping & komplikasi.
16

Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :


• Efektivitas sangat tinggi, krn kegagalan dpt tjd
kehamilan, resti bagi ibu & anak, jg krn anak tdk
diharapkan lagi.
• Dpt dipakai ‘jangka panjang’
• Tdk menambah kelainan yg sdh ada. Krn usia
tua peny. Jantung, hipertensi, keganasan &
metabolik
17

KONTRASEPSI

• Kontrasepsi adalah menghindari atau


mencegah terjadinya kehamilan, sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sel sperma.
18

METODE KONTRASEPSI
Syarat :
1.Aman pemakaiannya dan dpt dipercaya
2.Efek samping yg merugikan tidak ada
3.Lama pemakaian dpt diatur menurut keinginan
4.tidak mengganggu hub suami isteri
5.Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol
yg ketat selama pemakaiannya
6.Cara penggunaannya sederhana
7.Harganya murah spy dpt dijangkau masy luas
8.Dapat diterima oleh pasutri
19

Metode Kontrasepsi menurut cara kerja alat/ cara


kontrasepasi :
1. Kontrasepsi sederhana
a. Tanpa alat : Sanggama terputus, metode
kalender/ pantang berkala, suhu badan,
abstinensia, metode amenorea laktasi (MAL)
b. Alat : Barier (kondom, diafragma/ cervical
cup, spemisida (jelly, krim, tisu, tablet busa)
2. Kontrasepsi Hormonal: pil, suntik, implan
3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR): polos,
tembaga, progestin
2. Mantap: vasektomi dan tubektomi
20

KONTRASEPSI SEDERHANA
Sanggama Terputus (Coitus Interuptus)
Cara Kerja :
• Penarikan penis dari vagina sebelum tjd ejakulasi,
air mani sengaja ditumpahkan di luar liang
sanggama u/ mencegah fertilisasi. Berdasarkan
kenyataan bhw. Refleks ejakulasi datangnya dpt
disadari oleh sebagian besar pria.
Efektivitas :
Angka kegagalan tinggi (18 – 38 %), sebab kegagalan :
• Adanya pengeluaran cairan sblm ejakulasi yg
mengandung sel mani dan coitus b’ulang
• Terlambat mengeluarkan penis dari liang sanggama
• Bila semen tumpah di vulva, sel mani masuk kdlm.
21

Metode Kalender/ pantang berkala


Prinsip kerja :
Berpedoman bhw. Wanita dlm siklus haidnya
mengalami ovulasi (subur) hanya 1 kali sebulan,
dan biasanya tjd bbrp hr sblm atau sesudah hr ke
14 haid
Ada 2 cara sistem pantang berkala :
• Sistem kalender
• Sistem suhu basal badan
22

• Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus


menstruasinya normal yaitu 21-35 hari.
• Bila haid teratur (28 hari)
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari
ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari
ke- 16 dalam siklus haid
Contoh :
Seorang wanita mendapat haid mulai tanggal 9 Maret.
Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1.
Maka hari ke-12  tanggal 20 Maret
dan hari ke 16  tanggal 24 Maret.
Jadi masa suburnya mulai tanggal 20 Maret sampai
24 Maret.
23

• Bila haid tidak teratur


• Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi
18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur.
Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11.
Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur
Rumus :
Hari pertama masa subur yaitu Jumlah siklus terpendek –
(kurang) 18
Hari terakhir masa subur =yaitu Jumlah hari terpanjang –
11
Efektivitas :
• Bagi wanita dg siklus haid teratur efektivitasnya lebih tinggi
dibandingkan wanita yg haidnya tdk teratur. Angka
kegagalan berkisar antara 6 – 12
Efek samping :
• Masa berpantang terlalu lebar (lama) shg tidak bertahan
24
SISTEM PENGUKURAN SUHU BASAL BADAN
Suhu badan diukur dg termometer, sewaktu bangun pagi
hari
(istrht penuh) setiap hr. Hsl pengukuran dicatat pd kartu
pencatatan suhu badan
Cara Kerja :
• Menjelang ovulasi suhu badan akan turun (pd hr. Ke 12
dan 13 siklus haid), pd hr ke 14 tjd ovulasi, suhu akan
naik lg samp > tinggi dr suhu sblm ovulasi pd hr ke 15 &
16 siklus haid.
Angka kegagalan : 0 – 7
Kekurangan :
• Repot u/ mengukur suhu badan setiap hari
• Tdk akurat bila tjd infeksi, ketegangan, atau tidur tdk
teratur
• Hanya digunakan u/ siklus hair t’atur ( 28-30 hr)
25
KONTRASEPSI HORMONAL
Pil Kontrasepsi : Pil Kombinasi
Adalah pil kontrasepsi berisi estrogen dan
progesteron
Cara Kerja :
▫ Menghalangi prod. Gonadotropin dari hipofise scr
terus menerus, shg tdk tjd ovulasi
▫ Merubah konsistensi lendir serviks mjd tebal dan
kental, shg penetrasi & transportasi sperma sulit, atau
tdk dpt sama sekali
▫ Merubah peristaltik tuba & rahim, shg mengganggu
transportasi sperma & sel telur
▫ Menimbulkan perubahan pd endometrium, shg tdk
memungkinkan tjdnya nidasi
26

Efektivitas :
Scr teoritis hampir 100 %, dg angka kegagalan 0,1 – 0,7
Kelebihan :
• Efektivitas tinggi, dpt dipercaya jk dimkn secara teratur
• Pemakai pil dpt hamil lagi (kesuburan kembali cepat)
• Sederhana dan mudah digunakan
• Tdk mengganggu kegiatan seksual pasutri
• Siklus haid mjd teratur
• U/ pengobatan kemandulan, kadang dpt dipakai u/
memancing kesuburan
27

Efek Samping :
Ringan :
Mual, muntah, p’tambahan BB, prdrhan tdk t’atur, sakit kepala,
timbul jerawat, alopesia, & keluhan ringan lainnya, ini b’langsung
pd bulan pertama pemakaian pil.
Berat :
Dpt tjd trombo-embolisme, dg angka kejadian 4-9 kl lbh tinggi dr
wanita bukan pemakai pil
Kontra-indikasi :
Absolut :
Gangg F/ hati, tromboflebitis atau riwayat tromboflbts, kelainan
serebrovaskuler, keganasan pd kelenjar mammae dan alat
reproduksi, serta varises berat.
Relatif :
Hipertensi, DM, peny. Tiroid, pdrhan abnormal pervaginam yg tdk
jelas penyebabnya, peny. Jantung, migrain hebat, mioma uteri.
28

Cara Pemakaian Pil KB :


Kapan mulai makan pil KB ?
Pasca persalinan (postpartum)
▫ Mulai mkn pil 30-40 hr postpartum
▫ Pakai cara lain dulu (kondom), stlh haid baru mulai
minum pil KB
▫ Beri induksi haid, stlh prdrhan baru mulai minum pil
KB
Pasca keguguran: cara mulai makan pil KB
• U/ pil KB yg b’isi 21 tab, mulai makan pil pd hr
ke 5 siklus haid, lalu setiap hr 1 tab
• U/ yg b’isi 28 tab, mulailah mkn pil pd hr 1 siklus
haid, lalu 1 tab setiap hari.
29

Kontrasepsi Suntikan
• Mrp kontrasepsi yg byk dipakai di Indonesia krn
pemakaiannya praktis & relatif murah.
• Jenis :
Depo-Provera, Cyclopem, Noristerat
• Depo-Provera :
Adalah Depo Medroxy Progesteron Asetat
(DMPA) produksi Upjohn, AS. Kemasan 1 btl 3
ml @ 50 mg/ml
30

Cara Kerja :
• Menghalangi ovulasi dg jln menekan p’bentukan
LH (Luteinizing Hormone) dan FSH (Follicle
Stimulating Hormone),
• Merubah lendir serviks mjd kental shg
m’hambat penetrasi sperma, dan menimbulkan
perubahan pd endometrium shg tdk
memungkinkan tjd nidasi, merubah kecepatan
transportasi ovum melalui tuba.
31

Cara Pemberian
• Postpartum dpt diberikan pd hr ke 3 - 5
postpartum; sesudah ASI b’produksi atau sblm
ibu pulang dr RS; atau 6-8 mgg postpartum asal
dipastikan bhw. Ibu tdk hamil atau blm
melakukan koitus.
• Pasca abortus, dpt dberikan segera stlh selesai
kuretase atau sewkt hdk pulang dr RS, atau 30 hr
pasca abortus, asal ibu blm hamil lg.
Efektivitas :
Tinggi, cara pemberian sederhana, cukup aman,
kesuburan dpt kembali stlh bbrp lama dan cocok
u/ ibu menyusui. Angka kegagalan 0 – 0,8.
32

Efektivitas :
• Tinggi, cara pemberian sederhana, cukup aman,
• Kesuburan dpt kembali stlh bbrp lama
• Cocok u/ ibu menyusui. Angka kegagalan 0 –
0,8.
Efek Samping :
• Gangg. Haid : amenorea, spotting, dan
menoragia. Mual, sakit kepala, BB b’tambah.
Kadang ibu mengeluh libido menurun.
33

Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)/ Norplant


• Bahan aktif ’progestional levonorgestrel’ 18 kl lbh aktif
drpd progesteron.
• Ukuran sebesar batang korek api & mengandung 2 mg
hormon. Dibungkus poli dimetilsiloksane silastik.
Lama kerja norplant :
• Mberikan plindungan thd kehamilan selama 5 thn
Efektivitas/Angka kegagalan :
• Scr ilmiah, norplant mberikan plindungan yg sama atau
lbh baik dari IUD. Dlm 3 th pertama penggunaan
angka kegagalan tiap thn 0,2, 0,3 dan 0,4.
Efek Samping :
• Gangg. haid dalam 3 – 6 bln ptama pemakaian, dg masa
prdh lbh panjang, lbh sering, atau bahkan amerorea. Yg
lain adl peningkatan berat badan
34

IUD (Intra Uterine Device)


IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang
lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang
harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka
panjang. Nama populernya adalah spiral.
Jenis IUD :
- Copper-T
- Copper-7
- Multiload
- Lippes loop
35

Jenis-jenis IUD
36

Kontrasepsi Permanen
Tubektomi
Tubektomi/ sterilisasi adalah metode kontrasepsi
permanen yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang
memang tidak ingin atau tdk boleh memiliki anak
(karena alasan kesehatannya).
Disebut permanen karena metode kontrasepsi ini
hampir tidak dapat dibatalkan (reversibel)
Efektivitas :
Angka kegagalan 0 – 2,7 kehamilan/ 100 perempuan
Sebab-sebab terjadinya kehamilan :
Kesalahan pembedahan
Rekanalisasi spontan tuba falopi
37

PENGKAJIAN KEPERAWATAN PADA AKSEPTOR KB


• Biodata klien
• Riwayat perkawinan
• Riwayat hamil, persalinan dan nifas yg lalu
• Riwayat menstruasi
Frekuensi, siklus dan lama haid terakhir
• Riwayat kontrasepsi
Metode yang pernah digunakan dan alasan penghentian
Metode yang terakhir digunakan dan pemakaian terakhir
• Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit yg pernah diderita : jantung, hipertensi,
DM, asma, epilepsi, ginjal, PMS
38

• Riwayat pembedahan
• Masalah ginekologi : gangguan sistem
reproduksi (kista, mioma, tumor) termasuk
HPV, herpes, gonorhoe, sifilis
• Riwayat gangguan jiwa: depresi, ansietas,
mania, serangan panik
• Obat-obatan yang digunakan (saat ini dan masa
lalu)
39

• Riwayat keluarga
Risiko penyakit genetik, termasuk latar belakang
etnis
• Riwayat obstetrik, termasuk riwayat keguguran,
kembar, preeklamsi
• Kebiasaan tidak sehat (merokok, mengkonsumsi
alkohol, obat-obatan)
• Status perkawinan
• Riwayat sosial
Situasi kehidupan
Pekerjaan
Pendidikan
Sumber pendukung
Sumber stress
40
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: kesadaran,keadaan emosi,
postur tubuh selama pemeriksaan, berat badan.
Tanda-tanda Vital: tekanan darah, suhu tubuh,
frekuensi denyut n
adi dan pernapasan.
Kepala dan leher: edema wajah, mata (kelopak
mata pucat, warna sclera), leher (pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar limfe).
Payudara: hiperpigmentasi areola, pengeluaran
puting susu, adanya benjolan/ masa,
pengeluaran cairan dan pembesaran kelenjar
limfe.
41

Abdomen : bentuk perut, adanya bekas luka,


benjolan/ masa tumor, pembesaran hepar, nyeri
tekan

Ekstremitas : edema, sianosis, pucat atau ikterus pada


kuku jari, varises.

Genitalia : varises, cairan ( warna, konsistensi,


jumlah, bau, keluhan gatal/ panas), keadaan
kelenjar bartholini (pembengkakan, cairan, kista),
nyeri tekan, hemoroid dan kelainan lain.
42

Pemeriksaan ginekologi
Inspekulo, meliputi :
Keadaan serviks ( cairan/ darah, luka /radang / tanda-tanda
keganasan,
Warna dan konsistensi serviks,
Posisi benang IUD ( bagi akseptor KB IUD)

Pemeriksaan bimanual untuk mengetahui:


 Letak serviks,
 Adakah dilatasi dan nyeri tekan / nyeri goyang.
 Palpasi uterus untuk menentukan ukuran, bentuk dan posisi,
mobilitas, nyeri, adanya masa atau pembesaran.
 Apakah teraba masa di adneksa (jaringan penyangga panggul)
43
Pemeriksaan penunjang
Pada kondisi tertentu, calon / akseptor KB harus
menjalani beberapa pemeriksaan penunjang untuk
melengkapi data yang telah dikumpulkan dan
keperluan menegakkan adanya kehamilan, maupun
efek samping / komplikasi penggunaan kontrasepsi.
Beberapa pemeriksaan laboratorium yang harus
dilakukan pada calon atau akseptor KB adalah :
Pemeriksaan tes kehamilan,
USG,
Radiologi untuk memastikan posisi IUD atau
implant,
Kadar haemoglobin, kadar gula darah dan lain – lain.
44

Thank You

Anda mungkin juga menyukai