Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENYULUHAN TENTANG KELUARGA BERENCANA

DI PUSKESMAS KELURAHAN MANGGARAI

KELOMPOK I (SATU)

SANTA DEWI SRI AYU R : 18190000010


HENDRA LATUIHAMALLO : 18190000006
SARCE JIDMAU : 18190000039
THALIA JACKLIN TAHAPARY : 18190000026
HELCE SAHERTIAN : 18190000001
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA

Topic : Keluarga Berencana


Hari/tanggal : Jumat, 07 Februari 2020
Tempat : Puskesmas Kelurahan Maggarai
Waktu pelaksanaan : 08.30 WIB
Lama Acara : 25 Menit
Peserta/Sasaran : Ibu Hamil dan Ibu pada masa Nifas

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penyuluhan tentang keluarga berencana yang dilakukan diharapkan sasaran
penyuluhan dapat mengerti tentang apa itu keluarga berencana, macam-
macam alat kontrasepsi pada program keluarga berencana dan dapat
meningkatkan pengguanaan alat konrasepsi (menjadi peserta keluarga
berencana)
2. Tujuan Khusus
a) Semua sasaran penyuluhan dapat mengerti dan menjelaskan tentang
keluarga berencana dan manfaatnya.
b) Semua sasaran penyuluhan dapat berpartisipasi dalam program keluarga
berencana (menjadi peserta KB)
B. SUB TOPIK
Materi yang akan di paparkan pada penyuluhan ini adalah:
1) Pengertian keluaraga berencana
2) Tujuan keluaraga berencaja
3) Mafaat keluarga berencana
4) Macam-macam alat kontrasepsi
C. METODA PENYAMPAIAN
Bagi Leafflett, Ceramah dan tanya jawab (CTJ).
D. MEDIA
Handout/leafflett
E. MATRIKS KEGIATAN

No Jenis kegiatan Waktu Materi


1 Pembukaan 2 Menit Perkenalan dan pre tes
2 Proses 15 Menit Penjelasan materi Keluarga
Berencana
3 Evaluasi 5 Menit Tanya jawab dan post
4 Penutup 3 Menit Kesimpulan, salam penutup

F. EVALUASI
Semua peserta penyuluhan dapat mengerti dan memahami tentang apa yang di maksud
dengan keluarga berencana berdasarkan penilaian pre dan post tes dan peserta mau
berpartisipasi dalam program keluarga berencana.
Peserta dapat menjawab pertanyaan:
1) Apa yang dimaksud dengan keluarga berencana?
2) Apa tujuan dari keluarga berencana?
3) Apa manfaat dari keluarga berencana?
4) Apa saja macam-macam alat kontasepsi?

G. PENGORGANISASIAN KEGIATAN PENYULUHAN


1. Penyaji Materi : Sarce Jidmau
2. Moderator : Santa Dewi Sri Ayu R
3. Notulis : Hendra Latuihamallo
4. Fasilitator : Thalia Jacklin Tahapary
Helce Sahertian

H. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Keluarga Berencana
Menurut UU RI No. 52 tahun 2009, keluarga berencana adalah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi,
perlindungan, serta bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga
yang berkualitas. Keluarga berencana meliputi: (a) menjarangkan anak untuk
memungkinkan penyusuan dan penjagaan kesehatan ibu dan anak. (b) mengatur masa
hamil agar terjadi pada waktu yang aman. (c) mengatur jumlah anak, bukan saja untuk
keperluan keluarga, melainkan juga untuk kemampuan fisik, financial, pendidikan dan
pemeliharaan anak.
2. Tujuan program Keluarga Berecana
Tujuan keluarga berencana menurut UU RI No. 52 tahun 2009 kebijakan keluarga
berencana di arahkan untuk:
a) Mengatur kelahiran yang diinginkan.
b) Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak.
c) Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, serta konseling keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi.
d) Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek kelurga berencana.
e) Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya menjarangkan jarak kehamilan.
3. Manfaat program Keluarga Berencana
Program keluarga berencana dapat mencegah sebagian kematian ibu akibat masalah
kehamilan, persalinan dan penguguran kandungan yang tak aman (aborsi) dan dapat
mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:
a) Kehamilan terlalu dini: ibu hamil dengan usia kurang dari 17 tahun.
b) Kehamilan terlalu telat/tua: ibu hamil dengan usia terlalu tua ( ibu hamil dengan usia
lebih dari 35 tahun) untuk mengandung dan melahirkan, terancam berbagai bahaya
terutama ibu hamil dengan berbagai komplikasi kesehatan.
c) Kehamilan yang berdekatan jaraknya: kondisi fisik yang belum stabil dari masa
persalinan masuk pada masa kehamilan berikutnya dapat menimbulkan berbagai
masalah kesehatan bahkan ancaman kematian pada ibu hamil.
d) Terlalu sering hamil dan melahirkan: ibu yang memiliki lebih dari 4 anak terancam
bahaya kematian akibat perdarahan hebat, serta macam-macam kelainan, apabila ibu
terus hamil dan bersalin.
4. Sasaran dan Target Keluarga Berencana
Menurut Depkes RI tahun 2002 sasaran yang mesti di garap untuk mencapai target
tersebut yaitu:
a) Pasagan usia subur (PUS): pasangan suami-istri yang hidup bersama dimana istri
berusia 15-49 tahun harus di motivasi terus menerus sehingga menjadi peserta
keluarga berencana.
b) Non-PUS: anak sekolah, orang yang belum kawin, pemuda-pemudi, pasangan suami
istri diatas usia 45 tahun dan tokoh masyarakat.
c) Institusional: berbagai organisasi, lembaga masyarakat, pemerintah dan swasta.
5. Macam-Macam Alat Kontrasespi
Pembagian macam-macam alat kontrasepsi yang umum dan banyak di pakai yaitu:
a) Metode Merakyat
1) Sanggama terputus (coitus interruptus)
2) Pembilasan pasca-sanggama (postcoital douce)
b) Metode tradisional
1) Pantang berkala (system kalender, sistem suhu badan)
2) Kondom (karet KB)
3) Diagfragma vagina
4) Spermisida
c) Metode modern
1) Kontrasepsi hormonal (kontrasepsi sistemik)
(a) Pil KB
(b) Suntikan KB
(c) Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau KB susuk/implan
2) Kontrasepsi intra uterin (IUD/ Intra Uterine Device)
d) Metode permanen operatif
1) Tubektomi pada wanita
2) Vasektomi pada pria

1. MAL
Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah Pemberian ASI secara eksklusif (6
bulan) tanpa makanan/ minuman pendamping & lebih efektif diberikan 8 kali/hari.
Menyusui merangsang peningkatan hormone prolaktin. Peningkatan hormone prolaktin
(hormone menyusui) akan menekan hormone estrogen hormone kesuburan. MAL dapat
digunakan sebagai metode pencegahan kehamiln jika: ibu belum mengalami menstruasi
sejak kehamilan dan bayi menyusu secara eksklusif, serta umur bayi kurang dari 6 bulan.
2. Senggama terputus
pengendalian kelahiran dimana penis segera dikeluarkan dari vagina sebelum
ejakulasi (sperma tidaka masuk vagina) baik untuk ibu yang alergi terhadap kontasepsi
hormonal, kontrasepsi IUD/ kondom.
3. KB system Kalender/ pantang berkala
menghindari segama selama masa subur, hindari bersetubuh ±3 hari sebelum &
sesudah masa subur.
4. Kondom
sarung berbentuk silinder yang tipis terbuat dari karet yang dipasang pada penis
saat hubungan seksual, mencegah kehamilan & penularan PMS pada saat senggama,
(dipasang saat ereksi di penis dengan benar sehingga sperma tidak masuk kepada saluran
reproduksi).
5. Pil KB
merupakan salah satu kontrasepsi hormonal yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kehamilan yang ditambahkan kedalam tubuh seorang wanita dengan cara di
minum pil KB umumnya mengandung ektrogen dan progesteron.
 Cara kerja:
Estrogen mempunyai khasiat mempengaruhi ovulasi, perjalan sel telur
atau implantasi. ovulasi dihambat melalui pengaruh estrogen terhadap
hipotalamus, yang menghambat FSH dan LH. Implantasi ovum yang telah dibuahi
dapat dihambat oleh estrogen dosis tinggi. Progesteron mempunyai khasiat
kontrasepsi dengan menghalangi penetrasi dan transportasi sperma karena lendir
serviks menjadi lebih kental dan dengan menghambat kapasitas sperma untuk
membuahi dan menembus sel telur.
 Kelebihan:
Efektifitas cukup tinggi mencapai 92%, membantu mengurangi
perdarahan menstruai dan kram, tidak mengganggu hubungan seksual,
mengurangi resiko kehamilan diluar rahim, kanker ovarium, kanker
endomretrium, kista ovarium dan penyakit radang panggul lainnya.
 Kekurangan:
Mengganggu produksi asi, perubahan pola haid, kenaikan atau penurunan
BB, sakit kepala ringan dan mual, tidak terjamin perlindungan terhadap penularan
HIV atau penyakit lain.

6. Suntikan KB
KB suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikan kedalam tubuh dalam jangka
waktu tertentu,kemudian masuk kedalam pembuluh darah di serap sedikit demi sedikit
oleh tubuh yang berguna untuk mencagah timbulnya kehamilan (Hanafi,2012)
 Cara kerja :
Mencegah pelepasan sel telur dari induk telur,mengentalkan lender lehir
rahim sehingga dapat mengganggu pertemuan antara sperma dan sel telur.
 Kelebihan:
Tidak mengganggu hubungan seksual,tidak mengandung estrogen dapat
menggunakan sebagai metode jangka panjang,tidak mempengaruhi produksi
asi,klien tidak menyimpan obat suntik,dapat digunakan oleh perempuan yang
berusia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause,mencegah kanker
endrometrium dan kehamilan ektopik,mencegah penyebab penyakit radang
panggul.
 Kekurangan :
Terganggunya siklus haid tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikutnya,penambahan BB,tidak melindungi dari PMS atau AIDS,
terlambatnya pemulihan kesuburan setelah pemakaian karena belum habisnya
pelepasan obat, terjadinya perubahan pada lipid serum, penurunan kepadatan
tulang, dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido,
gangguan emosi, sakit kepala nervositas, jerawat pada pemakaian jangka panjang.

7. Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) atau KB susuk/implant


Implan adalah alat kontasepsi yang fleksibel dan elastis diletakan dibawa kulit
lengan atas seorang wanita, bersifat tidak permanen dan dapat mencegah terjadi
kehamilan hingga 4 tahun.
 Cara kerja :
Hormon yang terdapat pada imlan dilepaskan secra berlahan-lahan dan
mengentalkan lender pada mulut rahim sehingga menghambat pergerakan sperma.
Hal ini membuat kemungkinan sperma bertemu sel telur lebih kecil dan tidak
terjadi pembuhaan. Selain itu hormone ini juga mengganggu pembentukan lapisan
p[da dinding rahim atau endomentrium sehingga sel telur yang sudah dibuahi selit
menempel pada dinding rahim dan kehamilan tidak terjadi.
 Kelebihan :
Efektifitas sangat tinggi tingkat kesuburan cepat kembali setelah
pencabutan,tidak memerlukan pemeriksaan organ reproduksi, tidak mengganggu
prduksi dan kualitas asi,mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid,tidak
mengganggu hubungan seksual,menurunkan hubungan resiko beberapa randang
panggul.
 Keterbatasan :
Mempengaruhi periodik haid (haid sedikit/hanya bercak,tidak teratur/jalan
haid),perubahan seasana hati,perubahan berat badan,beberapa pengguna
mengalami sakit kepala,pusing,nyeri payudara,gelisah,dan mual-mual,efektifitas
menurun bila dipakai dengan obat-obat tuberkolosis dan epilipsi,tidak melindungi
terhadap penularan AIDS.
8. IUD
adalah alat kontrasepsi yang dimasukan kedalam rahim terbuat dari plastic yang
kecil dan fleksibel yang dipasang oleh bidan atau dokter yang terlatih dan berpengalaman
untuk mencegah kehamilan sampai 10 tahun.
 Cara kerja :
Menghambat sperma untuk masuk kedalam saluran sel telur ,mencegah
sperma dan sel telur bertemu sehingga tidak terjadi kehamilan, membuat sperma
sulit masuk kedalam alat reprooduksi perempuan dan mengurangi kemampuan
sperma untuk melakukan pembuhaan
 Kelebihan :
Sangat ekonomis (10 tahun), sangat efektif dalam mencegah kehamilan
setelah pemasangan tidak mempengaruhi kualitas dan volume asi dapat digunakan
sampai usia monepouse (1 tahun atau lebih setelah haiod terakhir),tidak ada
interaksi terhadap obat-obat menurunkan resiko terjadinya kehamilan di luar
kandungan
 Kerugian :
Perubahan siklus haid pada 3-6 bulan pertama (menyebabkan
kram/mules,haid lebih lama dan banyak, perdarahan bercak selama beberapa
minggu,tidak direkomendasikan untuk digunakan untuk perempuan yang
menderita infeksi menular seksual,tidak melindungi terhadap penularan HIV.

9. VASEKTOMI/ STERILISASI PRIA


Metode kontrasepsi mantap untuk pria berupa tindakan medis (sayatan kecil),
pemotongan dan pengikatan saluran sperma kanan dan kiri sehingga waktu senggama
cairan mani keluar tidak mengandung sperma dan tidak terjadi kehamilan, tidak
mempengaruhi kemampuan seksual dan libido, murah hanya 1 kali tindakan, efektifitas
99% untuk mencegah kehamilan bagi PUS yang tidak menginginkan anak lagi, tidak
mempegaruhi kemampuan seksual pria, aman sederhana, mudah dan cepat (tindakan
medis dilakukan secara singakat)

10. TUBEKTOMI/ STERILISASI WANITA


Metode kontrasepsi mantap bagi seorang wanita yang tidak ingin hamil lagi dengan
dilakukan pengikatan atau pemotongan atau memasang cincin dari bahan lunak dan aman
pada saluran telur kanan dan kiri, efektifitas 99% untuk mencegah kehamilan, hanya bagi
PUS yang tidak ingin anak lagi, dapat segera dilakukan setelah persalinan/ keguguran,
tidak mempengaruhi produksi ASI dan dilakukan di rumah sakit, tidak menggangu
hubungan seksual, rahim tidak di angkat sehingga ibu masih mendapat haid.
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2018. Pilihan Metode Kontrasepsi bagi Masyarakat Umum. Jakarta: Skata.
BKKBN. 2017. Lembar Balik Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Dinas
Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Provinsi Daerah Khusus
Ibu Kota Jakarta.
Mochtar Rustam. 2011. Sinopsis Obsterti, Obsterti Operatif, Obsterti Sosial Jilid 2. Jakarta:
EGC.
LAMPIRAN

1. Pengaturan Tempat Penyajian Materi

PENYAJI MATERI

MODERATOR NOTULEN

Bangku sasaran penyuluhan

Bangku sasaran penyuluhan

2. Handout/ Leafleat

Anda mungkin juga menyukai