Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN KELUARGA

DAN PELAYANAN KB
“PELAYANAN KB PASKA
KEGUGURAN”
DOSEN PENGAMPUH :
IBU ARTIKA DEWIE, SKM, M.Kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


VINA ALVIONITA (PO7124120049)
ANISA FITRIANi (PO7124120003)
MAYA FIRANTIKA (PO7124120019)
NUR INTAN (PO7124120028)
NEVI AMRIANI (PO7124120025)
YULFIN INDRIYANI (PO7124120045)
SUCIYANTI Z. KOWILOY (PO7124120037)
EKA FITRIANI (PO7124120012)
ALYA AGUSTYA (PO7124120053)
AULIATHUL AFRIANI (PO7124120008)
Pengertian Keluarga Berencana Dan
Pelayanan Kontrasepsi
KeluargaBerencana(KB)adalah upaya Pelayanan kontrasepsi adalah pemberian
mengatur kelahiran anak,jarak,dan usia atau pemasangan kontrasepsi maupun
ideal melahirkan, mengatur kehamilan, tindakan – tindakan lain yang berkaitan
melalui promosi, perlindungan, dan kontrasepsi kepada calon dan peserta
bantuan sesuai dengan hak reproduksi Keluarga Berencana yang dilakukan
untuk mewujudkan keluarga yang dalam fasilitas pelayanan KB.
berkualitas. Pengaturan kehamilan Penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi
dilakukan dengan menggunakan cara, dilakukan dengan cara yang dapat
alat, dan obat kontrasepsi dipertanggung jawabkan dari segi
agama,norma budaya,etika,serta segi
kesehatan.
Implementasi pendekatanlifecycle/siklus hidup dan prinsip continuum of care merupakan salah satu bagian dari
pelayanan KB dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak (KIA)

2
next
Jenis dan sasaran yang dituju dari pelayanan KB
diberikan sesuai dengan kebutuhan melalui konseling
dan pelayanan dengan tujuan merencanakan dan
menjarangkan atau membatasi kehamilan, yaitu bagi
remaja, ibu hamil, ibu nifas, wanita usia subur
(WUS) yang tidak sedang hamil. Suami dan istri
memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama
dalam melaksanakan KB
3
Tujuan Pelayanan Kb Pasca
Keguguran
PK merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) guna
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas. KB Pasca Keguguran yang
selanjutnya disingkat PK adalah pelayanan KB yang diberikan setelah
penanganan keguguran saat di faskes atau 14 (empat belas) hari pasca keguguran.  PK bertujuan
untuk menurunkan angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dengan menekan risiko 4
Terlalu (Terlalu muda melahirkan dibawah usia 21 tahun, Terlalu tua melahirkan diatas 35
tahun, Terlalu dekat jarak kelahiran kurang dari 3 tahun dan Terlalu banyak jumlah anak lebih
dari 2). Persentase ibu meninggal yang melahirkan berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35
tahun adalah 33% dari seluruh kematian ibu, sehingga apabila program KB dapat dilaksanakan
dengan baik lagi, kemungkinan 33% kematian ibu dapat dicegah melalui pemakaian
kontrasepsi. (BKKBN).
Tata Cara Konseling KB
 en a m l a nPasca
g k a h d a lKeguguran
ammemberikankonselingsa
l a h s a t u n y a d e n g a n k a t a k u n c i “ S AT U T U J U ’ ;
✘ SA:Sapa dan salam kepada peserta KB secara
sopandanramah.
✘ T:Tanyakan kepada peserta KB informasi tentang
dirinya,pengalaman ber-KB dan keinginan metode yang
akan digunakan.
✘ U:Uraikan kepada peserta KB tentang beberapa pilihan
Metode KB PP persalinan yang direkomendasikan.
✘ TU : BanTU peserta KB dalam memilih dan
memutuskan Pilihan.
✘ J:Jelaskan secara lengkap tentang metode kontrasepsi
yang dipilih peserta KB. 5
next
 Konseling yang berhasil adalah disaat pemberian konseling
dapat membantu peserta KB dalam memilih dan menggunakan
metode KB yang sesuai untuk mereka.
 Konseling terbaik dilakukan dengan pendekatanyang berbeda
disesuaikan dengan kondisi
 Konseling yang baik pada KB pasca keguguran sangat penting
sekali dilakukan
 Faktor individual yang perlu di pertimbangkan dalam konseling
KB pasca keguguran

6
Jenis Metode Kontrasepsi
Pasca Keguguran
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/IUD

Alat Kontrasepsi terbuat dari plastik dengan tembaga yang fleksibel dipasang dalam
rahim, dengan menjepit saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi
pembuahan. Efektivitasnya 99,2-99,4% (0,6-0,8 kehamilan perseratus selama tahun
pertama pemasangan, dapat memberikan perlindungan jangka panjang (10 Tahun) untuk
mencegah kehamilan.’cara kerjanya dengan menghambat terjadinya pembuahan dengan
menutup saluran tempat bertemunya sel telur dan sperma, sehingga sperma menjadi tidak
aktif. Waktu mulai dipasangnya AKDR adalah:
• Setiap waktu selama siklus haid, jika dipastikan ibu tidak sedang hamil
• Pasca keguguran dipasang segera/dalam 7 hari dengan syarat tidak adanya infeksi
setelah keguguran atau tindakan setelah keguguran.
• Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR.
• Periksalah benang AKDR secara rutin selama bulan pertama pemasangan, bila nyeri
perut bagian bawah, perdarahan diantara haid dan setelah senggama dan nyeri setekah
senggama.
• Periksakan ke klinik bila tidak teraba benang, merasakan bagian yang keras dari AKDR,
AKDR terlepas, siklus haid terganggu/meleset, terjadi pengeluaran cairan dari vagina
yang mencurigakan dan adanya infeksi.
 
7
next
 Kontrasepsi Implan  Suntikan Progestin

Kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan intra


Alat kontrasepsi yang dipasang di bawah muskuler di daerah bokong yang mengandung
lapisan kulit pada lengan atas. Cara kerjanya progestin. Ada 2 jenis : - Depo Medroksiprogesteron
lendir mulut rahim menjadi kental sehingga Asetat (DMPA) - Depo Noretisteron Enantat (Depo
Noristerat) Suntikan diberikan tiap 3 bulan sekali dan
akan mengganggu proses penanaman sel bisa digunakan mulai 7 hari setelah bersalin. Cara
telur yang sudah dibuahi, serta dapat krjanya dengan mencegah ovulasi, mengentalkan
mengurangi transportasi sperma dan lendir mulut rahim sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma, selaput lendir rahim menjadi tipis
menekan proses pengeluaran telur. dan mengecil serta menghambat perjalanan sel telur
Efektivitas : 99%-99,8% (0,2-1 kehamilan per oleh saluran telur.Efektivitas : 99,7% (0,3 kehamilan
100 perempuan selama tahun pertama per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan). Waktu pemakaian, suntikan progestin
penggunaan). bisa digunakan dalam 7 hari pasca persalinan.Pada
pascakeguguran, penggunaan kontrasepsi ditunda
sampai anemia dapat diatasi.
8
next
 Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil
yang mengandung hormon progestin atau dikenal dengan
istilah minipil.Sangat dianjurkan bagi ibu menyusui bayinya
sampai 6 bulan (tidak menghambat produksi ASI), dapat
digunakan sebagai kontrasepsi darurat.Efek sampingnya
gangguan perdarahan, perdarahn bercak, atau perdarahan
tidak teratur. Efektifitasnya 95,8% (1,5 kehamilan per 100
perempuan selama tahun pertama penggunaan). Cara
kerjanya dengan mengentalkan lendir mulut rahim sehingga
menghambat masuknya sperma. Waktu penggunaan : - Mulai
hari 1-5 siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi lain. -
Dapat digunakan setiap saat, syarat kehamilan (-), bila
menggunakan setelah hari-5 siklus haid. - Jangan melakukan
hubunga seksual selama 2 hari/ menggunakan kontrasepsi
lain untuk 2 hari saja. - Dapat digunakan sejak 3 hari setelah
bersalin.

9
 Kondom
Alat kontrasepsi untuk pria berbentuk selubung atau
sarung yang terbuat dari lateks/karet, plastik (vinil)
yang dipasang pada alat kelamin pria saat berhubungan
seksual. Efektifitasnya 88-98% ( 2-12 kehamilan per
100 perempuan selama tahun pertama pengguanaan).
Cara kerja :
- Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel
telur dengan cara mengemas sperma diujung
selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran
reproduksi perempuan.
- Mencegah penularan mikroorganisme (IMS
termasuj virus hepatitis B, HIV, dan AIDS dari

satu pasangan kepada pasangan yang lain.  

10
kesimpulan
KB pasca keguguran adalah penggunaan kontrasepsi pasca keguguran.Program
pelayanan kontrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalami keguguran, perlu
segera diberikan karena ovulasi dapat terjadi sebelas hari sesudah terapi
keguguran/abortus sebelum haid berikutnya.Tujuannya adalah sebagai upaya
pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi setelah
mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14 hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
Yuhedi, L.P., Kurniawati, T. (2015).Buku Ajar Kependudukan Dan Pelayanan
KB.Buku Kedokteran EGC
Gide, A. (1967) ‘ 済 無 No Title No Title No Title’, Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., pp. 5–24.
https://pdfcoffee.com/makalah-kb-pasca-kegugurandocx-pdf-free.html
Teknologi, U. (2015) ‘Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk 4’,
5(December), pp. 118–138.https://core.ac.uk/download/pdf/33478475.pdf
BKKBN (2017) ‘Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Pelayanan Keluarga
Berencana Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran’, Pelayanan Keluarga
Berencana Pasca Persalinan dan Keguguran, 1(1), p. 64.

12
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai