OLEH:
KELOMPOK 2
S1 KEPERAWATAN
JEMBER, 2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala anugerah yang selalu di
limpahkan kepada umatnya baik lahir maupun batin, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah
Sosial”, demikian sangat disadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, yang
Akhir kata, semoga makalah ini banyak memberikan manfaat kepada diri penulis
Penulis
ii
DAFTAR ISI
B. Tujuan .................................................................................................................. 3
B. Etiologi ................................................................................................................. 5
C. Manifestasi ........................................................................................................... 12
D. Komplikasi ........................................................................................................... 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu jenis gangguan jiwa berat yang banyak diderita oleh masyarakat
tahun 2007 pada daerah Jawa Timur memperoleh data pasien dengan
Gangguan Jiwa ringan sebesar 12,3% dan untuk Gangguan Jiwa berat sebesar
3,1%.
untuk terlibat dalam hubungan sosial pada berbagai tingkat hubungan, yaitu
1
karena itu individu perlu membina hubungan interpersonal yang memuaskan
(Stuart, 2007).
Menarik Diri . Menurut Rawlin, 1993 yang dikutip Keliat (2001) Menarik
Diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain dan
menghindari orang lain. Kasus pasien Gangguan Jiwa yang mengalami gejala
Isolasi Sosial: Menarik Diri sendiri tergolong tinggi yaitu (72%), Maramis
Sosial: Menarik Diri sebagai akibat kerusakan afektif kognitif klien. Menurut
data yang diambil dari RS Jiwa Menur Surabaya angka kejadian pasien yang
mengalami kasus Isolasi Sosial/ Menarik Diri pada 3 bulan terakhir mencapai
(XXX).
beberapa faktor antara lain yang terdiri dari faktor predisposisi dan faktor
dan perkembangan yang belum dapat dilalui dengan baik, adanya gangguan
komunikasi didalam keluarga, selain itu juga adanya norma-norma yang salah
yang dianut dalam keluarga serta factor biologis berupa gen yang diturunkan
factor predisposisi ada juga factor presipitasi yang menjadi penyebab adalah
2
antara lain adanya stressor social budaya serta stressor psikologis yang dapat
jika tidak dapat diatasi dengan baik oleh perawat yang ditunjang dengan
diantaranya seperti Defisit Perawatan Diri, Resiko Halusinasi dan dapat juga
menuju kearah Perilaku Kekerasan. Dan jika ini sudah terjadi maka akan
B. Tujuan
1. Dapat membantu wawasan pembaca mengenai masalah isolasi sosial dan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi ISOS
dan tidak mampu membina hubunganyang berarti dengan orang lain. Isolasi
lain (Keliat et al, 2005). Isolasi sosial adalah pengalaman kesendirian dari
seorang individu dan diteriam sebagaiperlakuan dari orang lain serta kondisi
individu dan dirasakansebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan
4
B. Etiologi
1. Faktor predisposisi
dari ibu/pengasuh pada bayi akan memberikan rasa tidak aman yang
pada orang lain maupun lingkungan dikemudian hari. Oleh karena itu,
komunikasi yang hangat sangat penting dalam masa ini, agar anak
5
anak, hubungan yang kaku antara anggota keluarga, kurang tegur
lingkungan sosial.
d) Faktor biologis
berikut:
1) Dopamin
2) Norepineprin
6
3) Serotonin
4) Asetokolin
2. Faktor Presipitasi
a) Faktor Eksternal
Stress Sosiokultural
b) Faktor internal
Stress Psikologis
tingkat tinggi.
7
c) Penilaian Terhadap Stressor
dengan hubungan.
d) Sumber Koping
teman yang membantunya dalam mencari jalan keluar, tetapi ada juga
8
e) Mekanisme Koping
f) Rentang Respon
9
1) Adaptif
batas normal.
berikutnya
(b) Otonomi
(d) Interdependen
2) Maladaptif
10
(a) Menarik diri
(c) Curiga
orang lain
(d) Manipulasi
(e) Impulsif
11
(f) Narcissisme
mendukung.
C. Manifestasi
1. Gejala Subjektif :
2. Gejala Objektif :
b. Kurang spontan
12
g. Tidak memiliki teman dekat
h. Mengisolasi diri
i. Aktivitas menurun
n. Menyendiri/berdiam di kamar
D. Komplikasi
yaitu :
tingkah laku masa lalu primitive antara lain pembicaraan yang autistic dan
tingkah laku yang tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga berakibat lanjut
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isolasi sosial merupakan suatu keadaan dimana individu
akan tetapi tidak dapat membuat hubungan baik (Carpenito, 1995) dan
kondisi sesesorang yang kurang baik dan mengalami pola pikir sehingga
Towsend isolasi sosaial tersebut memliki tanda dan gejala yang dapat
diketahui antara lain : kurang spontan, apatis, ekspresi wajah tidak berseri,
menurun, menolak berhubungan dengan orang lain, sedih dan afek datar.
B. Saran
memahami lebih jauh kebutuhan sosialisasi dan isos, serta dapat memberikan
14
DAFTAR PUSTAKA
15