Kelompok 1 :
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ibu Novi Widyastuti pada mata kuliah
Keperawatan Jiwa . Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Novi Widyastuti selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Jiwa.
Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun
diharapkan kami demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................4
A. Pengertian.......................................................................................................6
B. Etiologi............................................................................................................6
C. Tanda Gejala...................................................................................................7
D. Rentang Respon..............................................................................................8
E. Pathway.........................................................................................................10
F. Pengkajian.....................................................................................................10
G. Diagnosis Keperawatan................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................30
B. Saran.............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................31
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah perubahan perilaku seseorang yang terjadi karena stres atau kehilangan
mental dan bisa merubah pola psikologis. Seorang yang mengalami gangguan jiwa akan mengalami
berbagai masaalah seperti masalah fisik seperti pakaian berantakan, tidak mau makan sehingga terlihat
kurus. Dalam aspek psikologis dan sosial pasien merasa sedih, sering murung, menghindari pergaulan
sosial maupun masyarakat. Gangguan jiwa yang dialami seseorang dapat membahayakan dirinya sendiri
mencederai dirinya sendiri maupun orang lain. Masalah yang sering terjadi yaitu gangguan jiwa menarik
diri (Isolasi sosial). Menarik diri adalah perilaku pasien gangguan jiwa yang suka menyendiri dan sulit
berinteraksi dengan orang lain. Pasien gangguan jiwa awalmya ditandai dengan tidak percaya diri
sehingga pasien menutup diri dan menarik diri dari lingkunganya.
Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang di alami oleh individu sebagai kondisi yang negative
dan mengancam, kondisi ini merupakan ketidakmampuan dalam mengungkapkan perasaan. Klien dengan
isolasi sosial tidak mampu untuk bersosialisasi dan sulit mengungkapkan kenginginan serta tidak mampu
berkomunikasi dengan baik (Diah, 2018)
Gangguan jiwa adalah suatu kondisi terganggunya fungsi mental, emosi, pikiran, kemauan, perilaku
psikomotorik dan verbal, yang menjadi kelompok gejala klinis yang disertai oleh penderita dan
mengakibatkan terganggunya fungsi humanistik individu (Dalami dkk, 2009).dalam jurnal (Putra Vivin
Roy Wardana , Mamnuah, 2015). Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak mau
berhubungan atau berbicara dengan orang lain, berdiam saja hingga yang berbicara dengan tidak jelas
Gangguan jiwa berdasarkan banyaknya fenomena yang saat ini sering terjadi adalah dampak negatif
dari isolasi sosial yang sering dikenal dengan Skizofrenia. Terjadinya gangguan ini dipengaruhi oleh
faktor predisposisi diantaranya perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan
individu tidak percaya pada diri sendiri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus
asa terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan ini menurut
Kusumawati dan Hartono (2011) dapat menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang
lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan dalam
jurnal (Efendi . S , Atih .R, 2012)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Isolasi Sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dirasakan seseorang karena orang lain
menyatakan negatif dan mengancam. Sedangkan menarik diri adalah usaha menghindari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan
untuk berbagi perasaan, pikiran, prestasi atau kegagalannya. Townsend, dalam Kusumawati F dan
Hartono (2010). Isolasi Sosial adalah keadaan seseorang individu yang mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya (Keliat,2011). Jadi
Isolasi Sosial : Menarik Diri adalah suatu keadaan kesepian yang dialami seseorang karena merasa
ditolak, tidak diterima, dan bahkan pasien tidak mampu berinteraksi untuk membina hubungan yang
berarti dengan orang lain disekitarnya
B. Etiologi
Menurut Damaiyanti (2012) isolasi sosial dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor predisposisi
dan factor presipitasi. Pada faktor predisposisi meliputi, faktor perkembangan, faktor biologi, dan
faktor sosial budaya. Sedangkan pada faktor presipitasi terjadinya isolasi sosial meliputi factor
internal maupun eksternal seperti stressor sosial budaya dan stressor biokimia dalam jurnal
(Pandeirot, 2015).
Faktor Predisposisi
a) Faktor Perkembangan
Tumbuh kembang setiap individu harus dilalui dengan sukses oleh setiap keluarga, maka
dari itu keluarga merupakan tempat yang paling penting dalam menjalin hubungan. Kurangnya
kasih sayang dan perhatian memberikan rasa tidak aman dan menghambat terbentuknya rasa
percaya diri.
b) Faktor Sosial Budaya
Menarik diri dapat menjadi faktor pendukung terjadi isolasi sosial atau bisa karena norma
– norma yang salah dianut dalam suatu lingkungan.
c) Faktor Biologis
Genetik salah satu faktor pendukung terjadinya isolasi sosial dan menyebabkan gangguan
hubungan interaksi.
Faktor Presipitasi
5
a) Faktor Ekternal
Stressor sosial budaya dapat memicu seperti kejadian perceraian, dipenjara, kesepian,
berpisah dengan orang yang disayang.
b) Faktor Internal
Psikologi seseorang salah satunya kecemasan yang berat dapat menurunkan kemampuan
interaksi individu.
C. Tanda Gejala
Tanda dan gejala isolasi sosial meliputi : Kurangspontan, Apatis (acuh tak acuh terhadap
lingkungan), Ekspresi wajah kurang berseri (ekspresisedih), Afek tumpul, Tidak merawat dan
memperhatikan kebersihan diri, Tidak ada atau kurang terhadap komunikasi verbal, Menolak
berhubungan dengan oranglain, Mengisolasi diri (menyendiri), Kurang sadar dengan lingkungan
sekitarnya, Asupan makan dan minuman terganggu, Aktivitas menurun dan Rendah diri. (Damanik,
Pardede & Manalu. 2020).
Objektif
a) Banyak diam
b) Tidak mau bicara
c) Menyendiri
d) Tidak mau berinteraksi
e) Tampak sedih
f) Ekspresi datar dan dangkal
g) Kontak mata kurang (Suciati, 2019)
6
D. Rentang Respon
Gangguan kepribadian biasanya dapat dikenali pada masa remaja atau lebih awal dan berlanjut
sepanjang masa dewasa. Gangguan tersebut merupakan pola respon, tidak maladaptive fleksibel,
dan menetap yang cukup berat menyababkan disfungsi perilaku atau distres yang nyata
Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan dengan cara yang dapat diterima
oleh norma-norma masyarakat. Menurut Riyardi Sdan Purwanto T. (2013) respon ini meliputi:
a. Menyendiri merupakan respon yang dilakukan individu untuk merenungkan apa yang telah
terjadi atau dilakukan dan suatu cara mengevaluasi diri dalam menentukan rencana-rencana.
b. Otonomi merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan menyampaikan ide, pikiran,
perasaan dalam hubungan sosial, individu mampu menetapkan untuk interdependen dan
pengaturan diri.
c. Kebersamaan merupakan kemampuan individu untuk saling pengertian, saling memberi, dan
menerima dalam hubungan interpersonal.
d. Saling ketergantungan merupakan suatu hubungan saling ketergantungan saling tergantung
antar individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal. Respon maladaptif
adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang bertentangan dengan
norma agama dan masyarakat.
7
b. Impulsif Merupakan respon sosial yang ditandai dengan individu sebagai subyek yang tidak
dapat diduga, tidak dapat dipercaya, tidak mampu merencanakan tidak mampu untuk belajar dari
pengalaman dan miskin penilaian
c. Narsisme Respon sosial ditandai dengan individu memiliki tingkah laku ogosentris, harga diri
yang rapuh, terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan mudah marah jika tidak
mendapat dukungan dari orang lain
d. Isolasi Sosial Adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang
lain
E. Pathway
Etiologi :
Faktor Predisposisi &
Faktor Preptasi
Gangguan Tugas
Perkembangan :
Perubahan Perilaku
Psikososial
8
Isolasi Sosial
Gangguan Defisit
persepsi sensori Perawatan Diri
: Halusinasi
F. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Tanggal pengkajian : 1-03-2023
Informan : Keluarga
2. Alasan Masuk RSJ
klien merasa enggan untuk berinteraksi dengan orang lain, klien juga merasa malu untuk
bertemu dengan orang lain, keluarga klien mengatakan sering dikamar sendiri dan melamun,
ia malas melakukan kegiatan yang ada dirumahnya, klien merasa bingung ketika diajak
kenalan dengan orang lain dan tidak tau mulai dari mana dengan apa yang akan dibicarakan.
Keluarga terkadang mengajak klien untuk berinteraksi dengan tetangga sekitar, tetapi klien
tetap tidak mau dan mengatakan ia merasa malu bertemu dengan orang dengan alasan malu
karena keadaan kakinya yang sakit.
3. Faktor Predisposisi
b. Pernah mengalami gangguan
jiwa dimasa lalu :
( ) ya, ( ) tidak
c. Pengobatan sebelumnya :
9
( ) berhasil ( ) kurang berhasil ( ) tidak berhasil
10
a. Masalah penganiayaan : Pelaku/usia korban/usia
saksi/usia
Aniaya fisik Pelaku/15
tahun
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Masalah keperawatan :
Sering dipukul oleh ayah klien jika bandel sewaktu remaja
1. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital : TD : 120/80 mmhg
N: 82 x/menit
S: 36,7o C
RR: 22x/menit
b. Ukur : TB : 165cm
BB : 50kg
c. Keluhan Fisik : Klien mengeluh kakinya sakit
Masalah keperawatan : Gangguan mobilisasi fisik
11
Psikososial
a. Genogram
Ket :
: perempuan
: laki-laki
: klien
Jelaskan : klien anak
bersaudara, keluarga
untuk sembuh, dan selama ini klien lebih sering dirawat oleh adiknya
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri : klien mengeluh kakinya sakit dan sulit untuk berjalan, dan
hal ini juga membuat klien malu untuk bersosialisasi
b. Identitas : Klien anak ketiga dari lima bersaudara
c. Peran : klien mengatakan bahwa dirinya tidak berguna, karena tidak
bisa membantu orangtunya untuk bekerja dikebun, dan membantu adiknya
mengerjakan pekerjaan rumah
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin sembuh dan tidak malu lagi untuk
keluar dari rumah dan bersosialisasi dengan tetangga
e. Harga diri : klien merasa tidak mampu, tidak berguna, dan
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : klien memiliki orang orang terdekat sebagai
klien
12
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien
lingkungan klien
a) Nilai dan keyakinan : klien mengatakan jika dia beraga islam, dan
( ) gelisah ( ) agitasi
13
( ) Tik ( ) grimasen
( ) tremor ( ) kompulsif
Jelaskan Klien tampak lesu :
pada saat diajak
14
bicara, namun
kadang tampak
tegang jika
menyinggung masa
lalunya
Jelaskan
7. Persepsi
( ) Pengecapan ( ) penghidu
15
( ) Dipersonalisasi ( ) ide yang terkait
( ) pikiran magis
( ) Bingung ()
Fobia
( ) Hipokondria
Disorientasi : ( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan
jelaskan
16
2. Tingkat konsentrasi
dan berhitung :
( ) Mudah beralih
( ) Tidak mampu
berkonsentrasi
( ) Tidak mamapu
berhitung sederhana
3. Kemampuan Penilaian : ( ) Gangguan ringan
( ) Gangguan Bermakna
Jelaskan:
4. Pemeliharaan Kesehatan :
Perawatan lanjut : ( ) ya ( ) tidak Perawatan pendukung
( ) ya
( ) tidak
5. Kegiatan didalam rumah :
17
6. Kegiatan diluar rumah :
Belanja : ( ) ya ( ) tidak
Transportasi : ( ) ya ( ) tidak
Lain-lain : ( ) ya ( ) tidak
3.2ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
18
DS: Harga Diri Rendah
Keluarga mengatakan
mengajak klien untuk
berinteraksi dengan
tetangga sekitar, tetapi
klien tetap tidak mau dan
mengatakan ia merasa
malu bertemu dengan
orang.
19
Keluarga mengatakan
sering dikamar sendiri
dan melamun, ia malas
melakukan kegiatan yang
ada dirumahnya.
DO:
POHON MASALAH
Efek
20
GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRIRENDAH
G. Diagnosis Keperawatan
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah Kronik
1. Isolasi Sosial
21
1 Isolasi Sosial Pasien berinteraksi Setelah 2-4 kali pertemuan saat SP Pasien
dengan orang lain dilakukan interaksi dengan SP 1 Pasien
sehingga tidak terjadi pasien, pasien menunjukkan 1. Identifikasi penyebab isolasi
menarik diri dari ekspresi wajah yang bersahabat, sosial, dengan siap serumah,
lingkungan menunjukkan rasa senang, ada orang terdekat, yang tidak dekat,
kontak mata, mau berjabat dan apa penyebabnya.
tangan, mau menyebutkan nama, 2. Jelaskan keuntungan punya
mau menjawab salam, pasien teman dan bercakap-cakap
mau duduk berdampingan dengan 3. Kerugian tidak punya teman dan
perawat, mau mengutarakan tidak bercakap-cakap
masalah yang dihadapi 4. Latih cara meminta tolong dengan
anggota keluarga
5. Masukkan pada jadwal kegiatan
harian untuk latihan meminta
tolong kepada anggota keluarga
SP 2 Pasien
1. Evaluasi kegiatan meminta tolong
jika menginginkan sesuatu
2. Latih cara berbicara saat
22
melakukan kegiatan (latih 2
kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk meminta tolong dalam
melakukan pekerjaan rumah
terhadap anggota keluarga
Sp 3 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan meminta
tolong kepada anggota keluarga
dan Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian
3. Masukkan kedalam jadwal
kegiatan harian untuk latihan
memberikan pujian kepada
keluarga yang sudah memberikan
pertolongan
Sp 4 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan meminta
tolong Beri pujian
2. Latih memuji: memberikan pujian
kepada anggota keluarag yang
sudah memberikan pertolongan
3. Masukkan kedalam jadwal
kegiatan harian memberkan pujian
setelah diberikan pertolongan
23
Sp keluarga
Sp 1 keluarga
1. Diskusikan masalah yang
dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian tanda dan
gejala dan proses terjadinya
isolasi social
3. Jelaskan cara merawat isolasi
social
4. Latih 2 cara merawat dengan
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian
5. Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal dan memberi pujian
Sp 2 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat atau melatih klien
berbicara dan meminta tolong
jika ingin melakukan sesuatu dan
Beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga
yang dapat melibatkan klien
berbicara (makan, sholat
bersama)
3. Latih cara membimbing klien
berbicara
4. Anjurkan membantu klien
24
mengatur jadwal
Sp 3 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat klien dengan cara
meminta tolong dan berbicara
saat melakukan kegiatan harian
dan rumah tangga.
2. Jelaskan cara melatih klien untuk
memberikan pujian kepada
anggota keluarga yangsudah
memberikan pertolongan
3. Latih keluarga mengajak klien
mengikuti kegiatan social seperti
belanja
4. Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal dan beri pujian
Sp 4 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat klien dengan cara
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian,
meminta tolonng dan
memebrikan pujian kepada
keluarga yang sudah
memberikan pertolongan
2. Anjurkan membantu klien
sesuai jadwaldan beri pujian.
25
3.4IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
26
2. melatih kegiatan untuk 2. klien megatakan sudah tahu
meminta tolong dalam keuntungan dari berinteraksi
melakukan pekerjaan O: klien bisa menyebutkan
rumah terhadap anggota keuntungan dari interaksi
keluarga A: klien mampu mengidentifikasi
3. memasukkan pada jadwal keuntungan dari interkasi
kegiatan harian
P:optimalkan SP 2 meminta tolong
dalam melakukan pekerjaan rumah
kepada anggota keluarga
27
SP 3 Isolasi Sosial S
1. melatih klien untuk 1
meminta tolong dalam
melakukan pekerjaan
rumah terhadap anggota
keluarga 2
2. melatih klien memuji
orang yang sudah
memberikan pertolongan
3. memasukkan jadwal
kegiatan harian
1
28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isolasi sosial ialah suatu keadaan dimana pribadi tidak dapat berinteraksi
dengan orang lain dan merasa ditolak, tidak diterima, sendiri dan tidak
mampu menjalani ikatan bermakna dengan orang lain disekitarnya.
B. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk
meningkatkan pelayanan pada pasien gangguan jiwa.
29
DAFTAR PUSTAKA
30