Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


Dosen Mata Ajar : Novi Widyastuti R, M.Kep.,Sp.Kep.J

Kelompok 1 :

Disusun Oleh :

1) Anggun Putri Zulkarnaen 3220213859


2) Bernica Ananta Salsabila 3220213867
3) Deviana Sulistyo Wati 3220213872
4) Hilmi Fadlurrohman Akbar 3220213880
5) Reza Rukmana Pradipta 3220213892

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Isolasi Sosial”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ibu Novi Widyastuti pada mata kuliah
Keperawatan Jiwa . Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Novi Widyastuti selaku dosen mata
kuliah Keperawatan Jiwa.
Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun
diharapkan kami demi kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................6

A. Pengertian.......................................................................................................6

B. Etiologi............................................................................................................6

C. Tanda Gejala...................................................................................................7

D. Rentang Respon..............................................................................................8

E. Pathway.........................................................................................................10

F. Pengkajian.....................................................................................................10

G. Diagnosis Keperawatan................................................................................13

H. Rencana Tindakan Keperawatan...................................................................13

BAB III PENUTUP...................................................................................................30

A. Kesimpulan...................................................................................................30

B. Saran.............................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................31

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah perubahan perilaku seseorang yang terjadi karena stres atau kehilangan
mental dan bisa merubah pola psikologis. Seorang yang mengalami gangguan jiwa akan mengalami
berbagai masaalah seperti masalah fisik seperti pakaian berantakan, tidak mau makan sehingga terlihat
kurus. Dalam aspek psikologis dan sosial pasien merasa sedih, sering murung, menghindari pergaulan
sosial maupun masyarakat. Gangguan jiwa yang dialami seseorang dapat membahayakan dirinya sendiri
mencederai dirinya sendiri maupun orang lain. Masalah yang sering terjadi yaitu gangguan jiwa menarik
diri (Isolasi sosial). Menarik diri adalah perilaku pasien gangguan jiwa yang suka menyendiri dan sulit
berinteraksi dengan orang lain. Pasien gangguan jiwa awalmya ditandai dengan tidak percaya diri
sehingga pasien menutup diri dan menarik diri dari lingkunganya.

Isolasi sosial adalah kondisi kesendirian yang di alami oleh individu sebagai kondisi yang negative
dan mengancam, kondisi ini merupakan ketidakmampuan dalam mengungkapkan perasaan. Klien dengan
isolasi sosial tidak mampu untuk bersosialisasi dan sulit mengungkapkan kenginginan serta tidak mampu
berkomunikasi dengan baik (Diah, 2018)

Gangguan jiwa adalah suatu kondisi terganggunya fungsi mental, emosi, pikiran, kemauan, perilaku
psikomotorik dan verbal, yang menjadi kelompok gejala klinis yang disertai oleh penderita dan
mengakibatkan terganggunya fungsi humanistik individu (Dalami dkk, 2009).dalam jurnal (Putra Vivin
Roy Wardana , Mamnuah, 2015). Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak mau
berhubungan atau berbicara dengan orang lain, berdiam saja hingga yang berbicara dengan tidak jelas

Gangguan jiwa berdasarkan banyaknya fenomena yang saat ini sering terjadi adalah dampak negatif
dari isolasi sosial yang sering dikenal dengan Skizofrenia. Terjadinya gangguan ini dipengaruhi oleh
faktor predisposisi diantaranya perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan
individu tidak percaya pada diri sendiri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus
asa terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan ini menurut
Kusumawati dan Hartono (2011) dapat menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang
lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar dari orang lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan dalam
jurnal (Efendi . S , Atih .R, 2012)

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Isolasi Sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dirasakan seseorang karena orang lain
menyatakan negatif dan mengancam. Sedangkan menarik diri adalah usaha menghindari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan
untuk berbagi perasaan, pikiran, prestasi atau kegagalannya. Townsend, dalam Kusumawati F dan
Hartono (2010). Isolasi Sosial adalah keadaan seseorang individu yang mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya (Keliat,2011). Jadi
Isolasi Sosial : Menarik Diri adalah suatu keadaan kesepian yang dialami seseorang karena merasa
ditolak, tidak diterima, dan bahkan pasien tidak mampu berinteraksi untuk membina hubungan yang
berarti dengan orang lain disekitarnya

B. Etiologi
Menurut Damaiyanti (2012) isolasi sosial dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor predisposisi
dan factor presipitasi. Pada faktor predisposisi meliputi, faktor perkembangan, faktor biologi, dan
faktor sosial budaya. Sedangkan pada faktor presipitasi terjadinya isolasi sosial meliputi factor
internal maupun eksternal seperti stressor sosial budaya dan stressor biokimia dalam jurnal
(Pandeirot, 2015).

Faktor Predisposisi

a) Faktor Perkembangan
Tumbuh kembang setiap individu harus dilalui dengan sukses oleh setiap keluarga, maka
dari itu keluarga merupakan tempat yang paling penting dalam menjalin hubungan. Kurangnya
kasih sayang dan perhatian memberikan rasa tidak aman dan menghambat terbentuknya rasa
percaya diri.
b) Faktor Sosial Budaya
Menarik diri dapat menjadi faktor pendukung terjadi isolasi sosial atau bisa karena norma
– norma yang salah dianut dalam suatu lingkungan.
c) Faktor Biologis
Genetik salah satu faktor pendukung terjadinya isolasi sosial dan menyebabkan gangguan
hubungan interaksi.

Faktor Presipitasi
5
a) Faktor Ekternal
Stressor sosial budaya dapat memicu seperti kejadian perceraian, dipenjara, kesepian,
berpisah dengan orang yang disayang.
b) Faktor Internal
Psikologi seseorang salah satunya kecemasan yang berat dapat menurunkan kemampuan
interaksi individu.

C. Tanda Gejala
Tanda dan gejala isolasi sosial meliputi : Kurangspontan, Apatis (acuh tak acuh terhadap
lingkungan), Ekspresi wajah kurang berseri (ekspresisedih), Afek tumpul, Tidak merawat dan
memperhatikan kebersihan diri, Tidak ada atau kurang terhadap komunikasi verbal, Menolak
berhubungan dengan oranglain, Mengisolasi diri (menyendiri), Kurang sadar dengan lingkungan
sekitarnya, Asupan makan dan minuman terganggu, Aktivitas menurun dan Rendah diri. (Damanik,
Pardede & Manalu. 2020).

Menurut Suciati, (2019) Tanda dan gejala sebagai berikut :


Subjektif
a) Perasaan sepi
b) Perasaan tidak aman
c) Perasan bosan dan waktu terasa lambat
d) Ketidakmampun berkonsentrasi
e) Perasaan ditolak

Objektif
a) Banyak diam
b) Tidak mau bicara
c) Menyendiri
d) Tidak mau berinteraksi
e) Tampak sedih
f) Ekspresi datar dan dangkal
g) Kontak mata kurang (Suciati, 2019)

6
D. Rentang Respon
Gangguan kepribadian biasanya dapat dikenali pada masa remaja atau lebih awal dan berlanjut
sepanjang masa dewasa. Gangguan tersebut merupakan pola respon, tidak maladaptive fleksibel,
dan menetap yang cukup berat menyababkan disfungsi perilaku atau distres yang nyata

Respon adaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan dengan cara yang dapat diterima
oleh norma-norma masyarakat. Menurut Riyardi Sdan Purwanto T. (2013) respon ini meliputi:
a. Menyendiri merupakan respon yang dilakukan individu untuk merenungkan apa yang telah
terjadi atau dilakukan dan suatu cara mengevaluasi diri dalam menentukan rencana-rencana.
b. Otonomi merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan menyampaikan ide, pikiran,
perasaan dalam hubungan sosial, individu mampu menetapkan untuk interdependen dan
pengaturan diri.
c. Kebersamaan merupakan kemampuan individu untuk saling pengertian, saling memberi, dan
menerima dalam hubungan interpersonal.
d. Saling ketergantungan merupakan suatu hubungan saling ketergantungan saling tergantung
antar individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal. Respon maladaptif
adalah respon individu dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang bertentangan dengan
norma agama dan masyarakat.

Menurut Riyardi S dan Purwanto T. (2013) respon maladaptive adalah:


a. Manipulasi Merupakan gangguan sosial dimana individu memperlakukan orang lain sebagai
objek, hubungan terpusat pada masalah mengendalikan orang lain dan individu cenderung
berorientasi pada diri sendiri. Tingkah laku mengontrol digunakan sebagai pertahanan terhadap
kegagalan atau frustasi dan dapat menjadi alat untuk berkuasa pada orang lain

7
b. Impulsif Merupakan respon sosial yang ditandai dengan individu sebagai subyek yang tidak
dapat diduga, tidak dapat dipercaya, tidak mampu merencanakan tidak mampu untuk belajar dari
pengalaman dan miskin penilaian
c. Narsisme Respon sosial ditandai dengan individu memiliki tingkah laku ogosentris, harga diri
yang rapuh, terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan mudah marah jika tidak
mendapat dukungan dari orang lain
d. Isolasi Sosial Adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang
lain

E. Pathway
Etiologi :
Faktor Predisposisi &
Faktor Preptasi

Gangguan Tugas
Perkembangan :

Internal Stressor &


Eksternal Stressor

Koping Individu Tidak Efektif

Perubahan Perilaku
Psikososial

Menarik Diri Dari Sosial

8
Isolasi Sosial
Gangguan Defisit
persepsi sensori Perawatan Diri
: Halusinasi

F. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Tanggal pengkajian : 1-03-2023
Informan : Keluarga
2. Alasan Masuk RSJ

klien merasa enggan untuk berinteraksi dengan orang lain, klien juga merasa malu untuk
bertemu dengan orang lain, keluarga klien mengatakan sering dikamar sendiri dan melamun,
ia malas melakukan kegiatan yang ada dirumahnya, klien merasa bingung ketika diajak
kenalan dengan orang lain dan tidak tau mulai dari mana dengan apa yang akan dibicarakan.
Keluarga terkadang mengajak klien untuk berinteraksi dengan tetangga sekitar, tetapi klien
tetap tidak mau dan mengatakan ia merasa malu bertemu dengan orang dengan alasan malu
karena keadaan kakinya yang sakit.

3. Faktor Predisposisi
b. Pernah mengalami gangguan
jiwa dimasa lalu :
( ) ya, ( ) tidak

c. Pengobatan sebelumnya :

9
( ) berhasil ( ) kurang berhasil ( ) tidak berhasil

10
a. Masalah penganiayaan : Pelaku/usia korban/usia
saksi/usia
Aniaya fisik Pelaku/15
tahun

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1,2,3 :

Masalah keperawatan :
Sering dipukul oleh ayah klien jika bandel sewaktu remaja

1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


( ) ya ( ) tidak
2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? (perceraian/perpisahan/konflik dsb)
Tidak pernah mengalami masa lalu yang tidak menyenangkan

1. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital : TD : 120/80 mmhg
N: 82 x/menit
S: 36,7o C
RR: 22x/menit
b. Ukur : TB : 165cm
BB : 50kg
c. Keluhan Fisik : Klien mengeluh kakinya sakit
Masalah keperawatan : Gangguan mobilisasi fisik

11
Psikososial

a. Genogram

Ket :
: perempuan
: laki-laki
: klien
Jelaskan : klien anak

ketiga dari lima

bersaudara, keluarga

klien mendukung klien

untuk sembuh, dan selama ini klien lebih sering dirawat oleh adiknya

2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri : klien mengeluh kakinya sakit dan sulit untuk berjalan, dan
hal ini juga membuat klien malu untuk bersosialisasi
b. Identitas : Klien anak ketiga dari lima bersaudara
c. Peran : klien mengatakan bahwa dirinya tidak berguna, karena tidak
bisa membantu orangtunya untuk bekerja dikebun, dan membantu adiknya
mengerjakan pekerjaan rumah
d. Ideal diri : klien mengatakan ingin sembuh dan tidak malu lagi untuk
keluar dari rumah dan bersosialisasi dengan tetangga
e. Harga diri : klien merasa tidak mampu, tidak berguna, dan

putus asa dan tidak percaya diri

f. Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : klien memiliki orang orang terdekat sebagai

tempat mengadu dan meminta pertolongan yaitu ibu dan adik

klien

12
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien

malas mengikuti kegiatan masyarakat yang ada disekitar

lingkungan klien

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien merasa

enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain, dan malu untuk

keluar dari rumah

d. Masalah keperawatan :Isolasi sosial


e. Spiritual

a) Nilai dan keyakinan : klien mengatakan jika dia beraga islam, dan

yakin bahwa yang menciptakan dirinya adalah Tuhan

b) Kegiatan ibadah : klien mengatakan jarang beribadah karena

kakinya sakit dan tidak sanggup berdiri lama

f. Masalah Keperawatan : Gangguan Mobilitas Fisik

II. STATUS MENTAL


1. Penampilan : ( ) tidak rapi
( ) penggunaan pakaian tidak sesuai
( ) cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : penampialn klien bersih namun tidak rapi.

2. Pembicaraan : ( ) cepat ( ) keras


( ) gagap ( ) inkoheren ( ) apatis ( ) lambat
( ) membisu (  )tidak mampu memulai bicara
Jelaskan : klien hanya menjawab pertanyaan dari perawat dan
tidak peenah memulai pembicaraan
Masalah keperawatan :

3. Aktivitas motorik : ( ) lesu ( ) tegang

( ) gelisah ( ) agitasi
13
( ) Tik ( ) grimasen
( ) tremor ( ) kompulsif
Jelaskan Klien tampak lesu :
pada saat diajak

14
bicara, namun
kadang tampak
tegang jika
menyinggung masa
lalunya

4. Alam Perasaan : (  ) sedih ( ) ketakutan


( ) putus asa ( ) khawatir ( ) gembira berlebihan

Jelaskan

5. Afek : ( ) Datar ( ) Tumpul


( ) labil ( ) Tidak sesuai

Jelaskan : saat diajak berinteraksi ekpresi klien kurang respon,


Masalah keperawatan :
6. Interaksi selama wawancara :( ) Bermusuhan
( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung ( ) Kontak mata
kurang ( ) Defensif ( ) curiga
Jelaskan: pada saat diajak interaksi klien lebi sering menunduk

7. Persepsi

( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan

( ) Pengecapan ( ) penghidu

jelaskan : tidak ada mengalami gangguan persepsi

8. Proses pikir : ( ) Sircumstansial ( ) Tangensial


( ) Kehilangan asosiasi
( ) flight of idea ( ) Blocking

( ) Pengulangan pembicaraan persevarasi


Jelasakan : saat berinteraksi tiba tiba klien menghetikan
pembicaraanya dan kemudian melanjutkan kembali
Masalah keperawatan
9. Isi Pikir : ( ) Obsesi ( ) Fobia ( )Hipokondria

15
( ) Dipersonalisasi ( ) ide yang terkait

( ) pikiran magis

Waham : ( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga

( ) Nihilistik ( ) sisip pikir


( ) Siap Pikir ( ) Kontrol Pikir

Jelaskan: tidak ada mengalami gangguan isi pikir

10. Tingkat kesadaran :

(  ) Bingung ()
Fobia

( ) Hipokondria
Disorientasi : ( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang

Jelaskan

11. Daya tarik diri : ( ) Mengingkari penyakit yang diderita

( ) Menyalahkan hal-hal yang diluar


dirinya

jelaskan

1. Memori : () Gangguan daya ingat jangka panjang


( ) Gangguan daya ingat pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini
( ) Konfabulasi
Jelaskan : klien lupa dengan teman temannya sewaktu SMP

dan tetangganya yang sudah lama marantau dan kembali lagi

16
2. Tingkat konsentrasi

dan berhitung :

(  ) Mudah beralih

( ) Tidak mampu
berkonsentrasi

( ) Tidak mamapu
berhitung sederhana
3. Kemampuan Penilaian : ( ) Gangguan ringan
( ) Gangguan Bermakna

Jelaskan:

4. Pemeliharaan Kesehatan :
Perawatan lanjut : ( ) ya ( ) tidak Perawatan pendukung
( ) ya

( ) tidak
5. Kegiatan didalam rumah :

Mempersiapkan makan : ( ) ya ( ) tidak


Menjaga kerapihan rumah : ( ) ya ( ) tidak
Mencuci pakaian : ( ) ya ( ) tidak
Mengatur keuangan : ( ) ya ( ) tidak
Jelaskan
Semua kegiatan diatas masih dilakukan oleh keluaraga yaitu ibu
dan adik klien

17
6. Kegiatan diluar rumah :
Belanja : ( ) ya ( ) tidak
Transportasi : ( ) ya ( ) tidak
Lain-lain : ( ) ya (  ) tidak

3.2ANALISA DATA

NO DATA MASALAH

1 DS: Isolasi Sosial


 Klien mengatakan lebih
senang berada dikamar
seharian
 Keluarga klien mengeluh
kalau klien merasa
enggan untuk berinteraksi
dengan orang lain
 keluarga klien
mengatakan klien sering
dikamar sendiri dan
melamun
 keluarga mengatakan
untuk memenuhi
kebutuhan sehari hari
masih dibantu oleh
keluarga
DO:
 Klien merasa bingung
ketika diajak kenalan
dengan orang lain dan
tidak tau mulai dari
mana dengan apa yang
akan dibicarakan.
 Saat wawancara kontak
mata kurang dan klien
banyak menunduk
 Klien memiliki afek
tumpul hanya mau
berbicara jika diberi
stimulus emosi yang
kuat.

18
DS: Harga Diri Rendah

 Keluarga mengatakan
mengajak klien untuk
berinteraksi dengan
tetangga sekitar, tetapi
klien tetap tidak mau dan
mengatakan ia merasa
malu bertemu dengan
orang.

19
 Keluarga mengatakan
sering dikamar sendiri
dan melamun, ia malas
melakukan kegiatan yang
ada dirumahnya.

DO:

 Klien tampak banyak


menghabiskan waktu
dengan
diam dan menyendiri
dikamar
 Klien jarang terlibat
dengan kegiatan-kegiatan
dimasyarakat

POHON MASALAH

Efek

ISOLASI SOSIAL Menarik Diri

20
GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRIRENDAH
G. Diagnosis Keperawatan
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah Kronik

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi Sosial

3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN

DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN


KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

21
1 Isolasi Sosial Pasien berinteraksi Setelah 2-4 kali pertemuan saat SP Pasien
dengan orang lain dilakukan interaksi dengan SP 1 Pasien
sehingga tidak terjadi pasien, pasien menunjukkan 1. Identifikasi penyebab isolasi
menarik diri dari ekspresi wajah yang bersahabat, sosial, dengan siap serumah,
lingkungan menunjukkan rasa senang, ada orang terdekat, yang tidak dekat,
kontak mata, mau berjabat dan apa penyebabnya.
tangan, mau menyebutkan nama, 2. Jelaskan keuntungan punya
mau menjawab salam, pasien teman dan bercakap-cakap
mau duduk berdampingan dengan 3. Kerugian tidak punya teman dan
perawat, mau mengutarakan tidak bercakap-cakap
masalah yang dihadapi 4. Latih cara meminta tolong dengan
anggota keluarga
5. Masukkan pada jadwal kegiatan
harian untuk latihan meminta
tolong kepada anggota keluarga

SP 2 Pasien
1. Evaluasi kegiatan meminta tolong
jika menginginkan sesuatu
2. Latih cara berbicara saat

22
melakukan kegiatan (latih 2
kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk meminta tolong dalam
melakukan pekerjaan rumah
terhadap anggota keluarga

Sp 3 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan meminta
tolong kepada anggota keluarga
dan Beri pujian
2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian
3. Masukkan kedalam jadwal
kegiatan harian untuk latihan
memberikan pujian kepada
keluarga yang sudah memberikan
pertolongan

Sp 4 pasien
1. Evaluasi kegiatan latihan meminta
tolong Beri pujian
2. Latih memuji: memberikan pujian
kepada anggota keluarag yang
sudah memberikan pertolongan
3. Masukkan kedalam jadwal
kegiatan harian memberkan pujian
setelah diberikan pertolongan

23
Sp keluarga
Sp 1 keluarga
1. Diskusikan masalah yang
dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian tanda dan
gejala dan proses terjadinya
isolasi social
3. Jelaskan cara merawat isolasi
social
4. Latih 2 cara merawat dengan
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian
5. Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal dan memberi pujian

Sp 2 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat atau melatih klien
berbicara dan meminta tolong
jika ingin melakukan sesuatu dan
Beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga
yang dapat melibatkan klien
berbicara (makan, sholat
bersama)
3. Latih cara membimbing klien
berbicara
4. Anjurkan membantu klien

24
mengatur jadwal

Sp 3 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat klien dengan cara
meminta tolong dan berbicara
saat melakukan kegiatan harian
dan rumah tangga.
2. Jelaskan cara melatih klien untuk
memberikan pujian kepada
anggota keluarga yangsudah
memberikan pertolongan
3. Latih keluarga mengajak klien
mengikuti kegiatan social seperti
belanja
4. Anjurkan membantu klien sesuai
jadwal dan beri pujian
Sp 4 keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
merawat klien dengan cara
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian,
meminta tolonng dan
memebrikan pujian kepada
keluarga yang sudah
memberikan pertolongan
2. Anjurkan membantu klien
sesuai jadwaldan beri pujian.

25
3.4IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
1 Kamis ISOLASI SOSIAL SP 1 Isolasi social S:
14 Oktober 2021 1. klien mengatakan tidak mau
SP 1 Pasien berkenalan dengan orang lain
1. Membina hubungan saling klien mengatakan tidak tau
percaya, keuntungan berinteraksi dengan
2. Membantu pasien menyadari orang lain
masalah isolasi sosial, O: .
3. Melatih bercakap-cakap 1. klien tampak menyendiri
antara pasien dan keluarga 2. klien tidak mau bergau dengan
keluarganya
3. klien tidak bisa menyebutkan
kembali keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
A: Masalah belum teratasi
P: Optimalkan kemampuan
SP 1 isolasi sosial yaitu
melatih klien cara berkenalan
2 Jumat Sp 2 Isolasi social S:
15 Oktober 2021 1. melatih cara berbicara saat 1. klien mengatakan sudah bisa
melakukan kegiatan (latih berinteraksi dengan keluarga
2 kegiatan) dan orag lain

26
2. melatih kegiatan untuk 2. klien megatakan sudah tahu
meminta tolong dalam keuntungan dari berinteraksi
melakukan pekerjaan O: klien bisa menyebutkan
rumah terhadap anggota keuntungan dari interaksi
keluarga A: klien mampu mengidentifikasi
3. memasukkan pada jadwal keuntungan dari interkasi
kegiatan harian
P:optimalkan SP 2 meminta tolong
dalam melakukan pekerjaan rumah
kepada anggota keluarga

27
SP 3 Isolasi Sosial S
1. melatih klien untuk 1
meminta tolong dalam
melakukan pekerjaan
rumah terhadap anggota
keluarga 2
2. melatih klien memuji
orang yang sudah
memberikan pertolongan
3. memasukkan jadwal
kegiatan harian
1

28
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isolasi sosial ialah suatu keadaan dimana pribadi tidak dapat berinteraksi
dengan orang lain dan merasa ditolak, tidak diterima, sendiri dan tidak
mampu menjalani ikatan bermakna dengan orang lain disekitarnya.

Pemberian terapi aktivitas kelompok sosialisasi terbukti efektif


meningkatkan keahlian interaksi sosial. Pemberian terapi ini bisa dibuktikan
dari beberapa artikel penelitian yang menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan terhadap interaksi sosial setelah dilakukan terapi.

B. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk
meningkatkan pelayanan pada pasien gangguan jiwa.

29
DAFTAR PUSTAKA

30

Anda mungkin juga menyukai