ISOLASI SOSIAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Keperawatan
Jiwa Dosen Koordinator : Rahmi Imelisa, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.J
Dosen Pembimbing : Rahmi Imelisa, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.J
Oleh :
Sevia mariana
2350321141
Tanggal : Tanggal :
Rata-
Rumah Sakit Paraf CI dan Nilai Nilai
Paraf Dosen Rata
Stempel
A. PENGERTIAN
Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami oleh
individu dan dipersepsikan disebabkan orang lain dan sebagai kondisi
yang negatif dan mengancam, klien dengan isolasi sosial tidak mampunyai
kemampuan untuk bersosialisasi dan sulit untuk mengungkapkan
keinginan dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik sehingga klien
tidak mampu mengungkapkan marah dengan cara yang baik (Sukaesti,
2019).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
penurunan fungsi pikiran dan perilaku atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya isolasi sosial sebagai
suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap
orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam.
(Pardede, Hamid & Putri, 2020).
Pasien isolasi sosial adalah menunjukkan menarik diri, tidak
komunikatif, mencoba menyendiri, asyik dengan pikiran dan dirinya
sendiri, tidak ada kontak mats, sedih, afek tumpul, perilaku bermusuhan,
menyatakan perasaan sepi atau ditolak kesulitan membina hubungan di
lingkungannya, menghindari orang lain, dan mengungkapkan perasaan
tidak dimengerti orang lain (Suwarni & Rahayu, 2020).
B. ETIOLOGI
1. Faktor Predisposisi
Menurut Fitria (2019) faktor predisposisi yang mempengaruhi masalah
isolasi sosial yaitu:
a. Faktor tumbuh kembang
Pada setiap tahap tumbuh kembang terdapat tugas-tugas
perkembangan yang harus terpenuhi agar tidak terjadi gangguan
dalam hubungan sosial. Apabila tugas tersebut tidak terpenuhi
maka akan menghambat fase perkembangan sosial yang nantinya
dapat menimbulkan suatu masalah.
b. Faktor komunikasi dalam keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor
pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan sosial. Dalam
teori ini yang termasuk masalah dalam berkomunikasi sehingga
menimbulkan ketidakjelasan (double bind) yaitu suatu keadaan
dimana seorang anggota keluarga menerima pesan yang saling
bertentangan dalam waktu bersamaan atau ekspresi emosi yang
tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk hubungan dengan
lingkungan diluar keluarga.
c. Faktor sosial budaya
Norma-norma yang salah didalam keluarga atau lingkungan dapat
menyebabkan hubungan sosial, dimana setiap anggota keluarga
yang tidak produktif seperti lanjut usia, berpenyakit kronis dan
penyandang cacat diasingkan dari lingkungan sosialnya.
d. Faktor biologis
Organ tubuh yang dapat mempengaruhi gangguan hubungan sosial
adalah otak, misalnya pada klien skizofrenia yang mengalami
masalah dalam hubungan memiliki struktur yang abnormal pada
otak seperti atropi otak, serta perubahan ukuran dan bentuk sel-sel
dalam limbic dan daerah kortikal.
2. Faktor presipitasi
Menurut Hermawan, (2015), terjadinya gangguan hubungan sosial juga
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seseorang. Faktor stress
orpresipitasi dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Faktor eksternal Contohnya adalah stressor sosial budaya, yaitu
stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya seperti keluarga.
b. Faktor internal Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu stress
yang terjadi akibat kecemasan atau ansietas yang berkepanjangan
dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan individu
untuk mengatasinya. Ansietas ini dapat terjadi akibat tuntutan
untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak terpenuhi
kebutuhan individu.
E. PENATALAKSANAAN
Menurut Dermawan & Rusdi, (2013) penatalaksanan dapat dibagi:
1. Terapi kelompok
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama sama dengan jalan berdiskusi satu sama
lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapis atau petugas
kesehatan jiwa. Terapi ini bertujuan memberi stimulus bagi pasien
dengan gangguan interpersonal. Terapi aktivitas kelompok : sosialisasi
TAKS merupakan suatu rangkaian kegiatan yang sangat penting
dilakukan untuk membantu dan memfasilitasi klien isolasi sosial untuk
mampu bersosialisasi secara bertahap melalui tujuh sesi untuk untuk
kemampuan sosialisasi klien. Ketujuh sesi tersebut diarahkan pada
tujuan khusus TAKS, yaitu : kemampuan memperkenalkan diri,
kemampuan berkenalan, kemampuan bercakap-cakap, kemampuan
menyampaikan dan membicarakan topik tertentu, kemampuan
menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS. Langkah-
langkah kegiatan yang dilakukan TAKS yaitu : tahap persiapan,
orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi dengan menggunakan
metode dinamika kelompok, diskusi atau tanya jawab serta bermain
peran stimulasi
2. Terapi lingkungan
Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkunagn sehingga aspek
lingkungn harus mendapatkan perhatian khusus dalam kaitanya untuk
menjaga dan memelihara kesehatan manusia. Lngkungan berkaitan
erat dengan stimulus psikologis seseorang yang akan berdampak pada
kesembuhan, karena lingkungan tersebut akan memberikan dampak
baik pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis seseorang.