Disusun Oleh:
Ahmad Zajuli
E2214401059
Adaftif Maladaftif
1. Merasa
1. sendiri
Menyendiri 1. Manipulasi
(loneliness)
(solitude) 2. Impulsif
2. Menarik
2. Otonomi diri 3. Narsisme
(withdrawal)
3. Bekerja sama
3. Tergantung
(mutualisme)
(dependent)
4. Saling bergantung
(interdependence
Gambar 1 Rentang Respons Sosial (Yusuf, 2015)
1. Respons adaftif
Respon adaptif adalah respon individu menyelesaikan suatu hal
dengan cara yang dapat diterima oleh norma-norma masyarakat.
Respons ini meliputi:
a. Menyendiri
Merupakan suatu bentuk sikap menghindar dari suatu kumpulan
dan tidak ingin bergaul dalam suatu kelompok.
b. Otonomi
c. Bekerja sama (mutualisme)
Merupakan Bentuk hubungan yang saling menguntungkan untuk
mencapai tujuan yang sama.
d. Saling bergantung (interdependentce)
Merupakan suatu bentuk hubungan ketergantungan, dan hanya
mengandalkan bantuan dari orang. (Dermawan, 2013).
e. Menarik diri
Merupakan bentuk usaha percobaan menghindar dari orang lain
(Yosep, 2016).
f. Tergantung/Dependent
Merupakan suatu bentuk perilaku ketergantungan dengan orang
lain, tidak memiliki rasa percaya diri.
2. Respons maladaftif
Respons maladapatif adalah respon individu dalam menyelesaikan
masalah dengan cara yang bertentangan dengan norma agama &
masyarakat. Respon maladptif tersebut antara lain:
a. Manipulasi
Merupakan berorientasi sendiri untuk mendapatkan tujuan yang
diinginkan tanpa memperdulikan orang sekitarnya.
b. Implusif
Tidak bisa melakukan apa-apa dan tidak dapat diandalkan.
c. Narsisme
Merupakan keadaan dimana seorang individu merasa lemah dan
pencemburu.
G. Perencanaan
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi
1 Isolasi sosial bd Setelah dilakukan 1. Terapi Aktivitas
perubahan tindakan keperawatan (I.05186)
status mental dd selama 1x2jam maka Observasi
Ds: merasa diharapkan - Identifikasi defisit
ingin sendirian keterlibatan sosial tingkat aktivitas
Do: menarik meningkat dengan - Identifikasi
diri, tidak kriteria hasil: kemampuan
berminat - Minat interaksi berpartisipasi dalam
berinteraksi meningkat aktivitas tertentu
dengan orang - Verbalisasi - Identifikasi sumber
lain tujuan yang jelas daya untuk aktivitas
meningkat yang diinginkan
- Minat terhadap - Identifikasi strategi
aktivitas meningkatkan
meningkat partisipasi dalam
- Verbalisasi aktivitas
isolasi menurun - Identifikasi makna
- Verbalisasi aktivitas rutin (mis.
ketidakamanan bekerja) dan waktu
di tempat umum luang
menurun - Monitor respons
- Perilaku menarik emosional, fisik, sosial,
diri menurun dan spiritual terhadap
- Verbalisasi aktivitas
perasaan berbeda Terapeutik
dengan orang - Fasilitasi fokus pada
lain menurun kemampuan, bukan
- Verbalisasi defisit yang dialami
preokupasi - Sepakati komitmen
dengan pikiran untuk meningkatkan
sendiri menurun frekuensi dan rentang
- Afek aktivitas
murung/sedih - Fasilitasi memilih
menurun aktivitas dan tetapkan
- Perilaku juga tujuan aktivitas
bermusuhan yang konsisten sesuai
menurun kemampuan fisik,
- Perilaku sesuai psikologis dan sosial
dengan harapan - Koordinasikan
orang lain pemilihan aktivitas
membaik sesuai usia
- Perilaku - Fasilitasi makna
bertujuan aktivitas yang dipilih
membaik - Fasilitasi transportasi
- Kontak mata untuk menghadiri
membaik aktivitas
- Tugas - Fasilitasi pasien dan
perkembangan keluarga dalam
sesuai usia menyesuaikan
membaik lingkungan untuk
mengakomodasi
aktivitas yang dipilih
- Fasilitasi aktivitas fisik
rutin
- Fasilitasi aktivitas
pengganti saat
mengalami
keterbatasan waktu,
energi
- Fasilitasi aktivitas
motorik kasar untuk
pasien hiperaktif
- Tingkatkan aktivitas
fisik untuk memelihara
berat badan
- Fasilitasi aktivitas
motorik untuk
merelaksasi otot
- Fasilitasi aktivitas
komponen memori
implisit dan emosional
- Libatkan dalam
permainan kelompok
yang tidak kompetitif
- Tingkatkan keterlibatan
dalam aktivitas rekreasi
dan diversifikasi
- Libatkan keluarga
dalam aktivitas
- Fasilitasi
mengembangkan
motivasi dan penguatan
diri
- Fasilitasi pasien dan
keluarga memantau
kemajuannya
- Jadwalkan aktvitas
dalam rutinitas
- Berikan penguatan
positif
Edukasi
- Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
hari
- Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang dipilih
- Ajarkan melakukan
aktivitas fisik, sosial,
spiritual
- Anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok atau
terapi
- Anjurkan keluarga
untuk memberi
penguatan positif
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
terapis okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas
- Rujuk pada pusat atau
program aktivitas
komunitas
2. Promosi Sosialisasi
(I.13498)
Observasi
- Identifikasi
kemampuan melakukan
interaksi dengan orang
lain
- Identifikasi hambatan
melakukan interaksi
dengan orang lain
Terapeutik
- Motivasi meningkatkan
keterlibatan dalam
suatu hubungan
- Motivasi kesabaran
dalam mengembangkan
suatu hubungan
- Motivasi berpartisipasi
dalam aktvitas baru
- Motivasi berinteraksi
diluar lingkungan
- Diskusikan kekuatan
dan keterlibatan dalam
berkomunikasi dengan
orang lain
- Diskusikan
perencanaan kegiatan
dimasa depan
- Berikan umpan balik
positif
Edukasi
- Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain
- Anjurkan ikut serta
kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
- Anjurkan berbagi
pengalaman
- Anjurkan
meningkatkan
kejujuran diri
- Anjurkan penggunaan
alat bantu
- Anjurkan membuat
perencanaan kelompok
kecil
- Latih bermain peran
untuk meningkatkan
keterampilan
komunikasi
- Latih mengekspresikan
marah dengan tepat
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Kemenkes RI. (2019). Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS. Jakarta: Kemenkes .
Mukhripah Damaiyanti & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung:
PT Refika Aditama.
NANDA . (2018). Nanda International Nursing Diagnoses: Definions &
Classification. Jakarta : EGC.
SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakarta: DPP PPNI.
SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Inetervensi Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Tindakan Keperawatan . Jakarta : DPP PPNI .
SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI .