ISOLASI SOSIAL
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Isolasi Sosial”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Isolasi Sosial ini dapat
memberikan manfaat serta pengetahuan terhadap pembaca.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1................................................................................................................L
atar belakang.........................................................................................1
1.2................................................................................................................Ru
musan Masalah......................................................................................1
1.3. Tu
juan Penulisan.................................................................................. 2
2.1................................................................................................................Pen
gertian Konsep dasar Isolasi Sosial.......................................................3
2.2................................................................................................................Pr
oses Terjadinya Isolasi Sosial...............................................................3
2.3. Tanda dan
Gejala Isolasi Sosial............................................................ 6
3.1...................................................................................................................P
engkajian Kasus Keperawatan.......................................................... 7
3.2...................................................................................................................Po
hon Masalah..................................................................................... 8
3.3...................................................................................................................R
encana Keperawatan.......................................................................... 9
3.4...................................................................................................................Ev
aluasi............................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP.................................................................................. 17
iii
4.1...................................................................................................................Kesi
mpulan......................................................................................... 17
4.2....................................................................................................................
Saran................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami pengertian konsep dasar isolasi sosial
2. Mengetahui dan memahami proses terjadinya isolasi sosial
3. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala isolasi sosial
4. Mengetahui dan memahami pengkajian keperawatan isolasi sosial
5. Mengetahui dan memahami rumusan masalah keperawatan isolasi
sosial
6. Mengetahui dan memahami intervensi keperawatan isolasi sosial
7. Mengetahui dan memahami evaluasi keperawatan isolasi sosial
8. Mengetahui dan memahami dokumentasi keperawatan isolasi sosial
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang di alami oleh individu dan
dipersepsikan disebabkan orang lain dan sebagai kondisi yang negatif dan
mengancam (Townsend, 2010).
a. Faktor predisposisi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya isolasi sosial, meliputi:
1) Faktor Biologis
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter
dimana ada riwayata anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa. Adanya risiko bunuh diri, riwayat penyakit atau trauma kepala,
dan riwayat penggunaan NAPZA.
3
Selain itu ditemukan adanya kondisi patologis otak, yang dapat
diketahui dari hasil pemeriksaan struktur otak melalui pemeriksaan CT
Scan dan hasil pemeriksaan MRI untuk melihat gangguan struktur dan
fungsi otak (Thomb, 2000).
2) Faktor Psikologis
Pasien dengan masalah isolasi sosial, seringkali mengalami kegagalan
yang berulan dalam mencapai keinginan/harapan, hal ini
mengakibatkan terganggunya konsep diri, yang pada akhirnya akan
berdampak dalam membina hubungan dengan orang lain.Koping
individual yang digunakan pada pasiendengan isolasi sosial dalam
mengatasi masalahnya, biasanya maladaptif. Koping yang biasa
digunakan meliputi: represi, supresi, sublimasi dan proyeksi. Perilaku
isolasi sosial timbul akibat adanya perasaan bersalah atau
menyalahkan lingkungan, sehingga pasienmerasa tidak pantas berada
diantara orang lain dilingkungannya. Kurangnya kemampuan
komunikasi, merupakan data pengkajian keterampilan verbal pada
pasien dengan masalah solasi sosial, hal ini disebabkan karena pola
asuh yang keluarga yang kurang memberikan kesempatan pada pasien
untuk menyampaikan perasaan maupun pendapatnya.Kepribadian
introvertmerupakan tipe kepribadian
yang sering dimiliki pasien dengan masalah isolasi sosial. Ciri-ciri
pasiendengan kepribadian ini adalah menutup diri dari orang
sekitarnya. Selain itu pembelajaran moral yang tidak adekuat dari
keluarga merupakan faktor lain yang dapat menyebabkan pasien tidak
mampu menyesuaikan perilakunya di masyarakat, akibatnya
pasienmerasa tersisih ataupun disisihkan dari lingkungannya. Faktor
psikologis lain yang dapat menyebabkan isolasi sosial adalah
kegagalan dalam melaksanakan tugas perkembangan. Kegagalan
dalam melaksanakan tugas perkembangan akan mengakibatkan
individu tidak percaya diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut
salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain,
4
menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan
merasa tertekan. Kondisi diatas, dapat menyebabkan perilaku tidak
ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari orang lain,
lebih menyukai berdiam diri sendiri,
kegiatan sehari-hari terabaikan (Stuart & Laraia, 2005).
3) Faktor Sosial Budaya
Faktor predisposisi sosial budaya pada pasiendengan isolasi sosial,
sesringkali diakibatkan karena pasien berasal dari golongan sosial
ekonomi rendah hal ini mengakibatkan ketidakmampuan pasiendalam
memenuhi kebutuhan. Kondisi tersebut memicu timbulnya stres yang
terus menerus, sehingga fokus pasienhanya pada pemenuhan
kebutuhannya dan mengabaikan hubungan sosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya.
Stuart & Laraia (2005) dan Townsend (2005) mengatakan bahwa
faktor usia merupakan salah satu penyebab isolasi sosial hal ini
dikarenakan rendahnya kemampuan pasiendalam memecahkan
masalah dan kurangnya kematangan pola berfikir. Pasien dengan
masalah isolasi sosial umumnya memiliki riwayat penolakan
lingkungan pada usia perkembangan anak, sehingga tidak mampu
menyelesaikan masalah tugas perkembangannya yaitu berhubungan
dengan orang lain. Pengalaman tersebut menimbulkan rasa kurang
percaya diri dalam memulai hubungan, akibat rasa takut terhadap
penolakan dari lingkungan.
Lebih lanjut Stuart & Laraia (2005) mengatakan bahwa, tingkat
pendidikan merupakan salah satu tolok ukur kemampuan pasien
berinteraksi secara efektif. Karena faktor pendidikan sangat
mempengaruhi kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Pasiendengan masalah isolasi sosial biasanya memiliki
riwayat kurang mampu melakukan interaksi dan menyelesaikan
masalah, hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan pasien.
5
b. Faktor Presipitasi
Ditemukan adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan
struktur otak.Faktor lainnya pengalaman abuse dalam keluarga. Penerapan
aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering tidak sesuai
dengan pasien dan konflik antar masyarakat.Selain itu Pada pasienyang
mengalami isolasi sosial, dapat ditemukan adanya pengalaman negatif
pasienyang tidak menyenangkan terhadap gambaran dirinya,
ketidakjelasan atau berlebihnya peran yang dimiliki serta mengalami
krisis identitas.Pengalaman kegagalan yang berulang dalam mencapai
harapan atau cita-cita, serta kurangnya penghargaan baik dari diri sendiri
maupun lingkungan. Faktor-faktor diatas, menyebabkan gangguan dalam
berinteraksi sosial dengan orang lain, yang pada akhirnya menjadi
masalah isolasi sosial.
Tanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai dari ungkapan pasien yang
menunjukkan penilaian negatif tentang hubungan sosial dan di dukung dengan
data hasil observasi.
6
BAB III
TINJAUAN KASUS
2. Pengkajian keperawatan
a. Faktor predisposisi
Biologis : pernah mengalami gangguan jiwa
Psikologis : pasien tidak mau keluar kamar, jarang berbicara dengan orang
lain, lebih senang sendiri dan suka melamun.
Sosial Budaya : seorang perempuan berusia 30 tahun
b. Faktor presipitasi
Nature : seorang perempuan berusia 30 tahun. pasien tidak mau keluar
kamar, jarang berbicara dengan orang lain, lebih senang sendiri dan suka
melamun.
Number : pasien tidak mau keluar kamar, jarang berbicara dengan orang
lain, lebih senang sendiri dan suka melamun
7
Afektif : jarang berbicara dengan orang lain, lebih senang sendiri dan suka
melamun.
Behavior : pasien tidak mau keluar kamar, jarang berbicara dengan orang
lain
Respon sosial : jarang berbicara dengan orang lain, lebih senang sendiri
dan suka melamun
d. Sumber koping
e. Mekanisme koping
Destruktif : tidak teratur minum obat sejak 2 bulan yang lalu
8
3.3. Rencana Keperawatan
9
- Perasaan tertarik sosial
pada orang lain Edukasi :
Dipertahankan pada - Anjurkan
skala 2 (cukup mengungkapka
menurun ) n perasaan
ditingkatkan ke skala akibat masalah
5 (meningkat) yang dialami
Skala penilaian : - Edukasi
1. Menurun keluarga untuk
2. Cukup menurun dukungan
3. Sedang keterampilan
4. Cukup meningkat sosial
5. Meningkat - Latih
keterampilan
sosial secara
bertahap
Defisit DO : Setelah SLKI : L.11103 – SIKI : I.11352 –
perawatan - Klien dilakukan Perawatan diri (hal.81) Dukungan perawatan
diri malas tindakan Def : Kemampuan diri: mandi(hal.39)
berhubunga mandi, selama 2 x melakukan atau Def : Memfasilitasi
n dengan gigi kotor 24 jam. menyelesaikan aktivitas pemenuhan kebutuhan
depresi dan Diharapkan perawatan diri. kebersihan diri
D.0109 nafasnya Defisit Kriteria hasil : Observasi :
Hal. 240 bau. perawatan - Minta melakukan - Identifikasi usia
SDKI 2016 DT : diri perawatan diri dan budaya
- Pasien berhubunga Dipertahankan pada dalam
menolak n dengan skala 2 (cukup membantu
melakukan depresi menurun ) kebersihan diri
perawatan pada pasien ditingkatkan ke skala - Monitor
diri tidak terjadi 5 (meningkat) kebersihan
- Mempertahankan tubuh (mis.
kebersihan mulut Rambut, mulut,
Dipertahankan pada kulit, dan kuku)
10
skala 2 (cukup Teraupetik :
menurun ) - Sediakan
ditingkatkan ke skala peralatan mandi
5 (meningkat) (mis.
Skala penilaian : Sabun,sikat
1. Menurun gigi, shampoo,
2. Cukup menurun pelembap kulit)
3. Sedang - Sediakan
4. Cukup meningkat lingkungan
5. Meningkat yang aman dan
nyaman
- Fasilitasi
menggosok gigi
sesuai
kebutuhan
- Fasilitasi mandi
sesuai
kebutuhan
Edukasi :
- Jelaskan
manfaat mandi
dan dampak
tidak mandi
terhadap
kesehatan
- Ajarkan kepada
keluarga cara
memandikan
pasien, jika
perlu
3.4. Evaluasi
11
Tanggal/Hari No. Jam Implementasi dan Jam Evaluasi
Dx Respon
Senin, 15 Maret I 09.00 1. Mengidentifikasi S : Klien mengatakan
2021 WIB Fokus mampu mengerjakan
pelatihan keterampilan sosial
keterampilan O : Klien mampu
sosial meningkatkan
H/ : Pasien keterampilan
fokus saat sosialnya
pelatihan A : Masalah
keterampilan keperawatan Isolasi
sosialnya sosial berhubungan
2. Memotivasi dengan gangguan
pasien untuk jiwa teratasi
berlatih P : Intervensi
keterampilan dilanjutkan
sosial TTD
H/ : pasien mulai Nama
melakukan
keterampilan
yang di miliki
3. Memberi umpan
balik positif
misal. Pujian
terhadap
kemampuan
sosialisasi
H/ : pasien
terlihat senang
ketika diberi
pujian
4. Melibatkan
keluarga selama
12
latihan
keteramplan
sosial
H/ : keluarga
dapat memahami
latihan
keterampilan dan
menerapkan
yang telah diajari
5. Menganjurkan
mengungkapkan
perasaan akibat
masalah yang
dialami
H/ : Pasien
memahami yang
dianjurkan
perawat
6. Mengedukasi
keluarga untuk
dukungan
keterampilan
sosial
H/ : keluarga
dapat memahami
latihan
keterampilan dan
menerapkan
kepada pasien
yang telah diajari
perawat
7. Melatih
13
keterampilan
sosial secara
bertahap
H/ : Pasien
melakukan
keterampilan
yang ia miliki
14
4. Menyediakan
lingkungan yang
aman dan
nyaman
H/ : lingkungan
di sekitar pasien
dibersihkan oleh
keluarga dan
pasien di jauhkan
dari benda tajam
5. Memfasilitasi
menggosok gigi
sesuai kebutuhan
H/ : pasien
menggosok
giginya saat
mandi
6. Memfasilitasi
mandi sesuai
kebutuhan
H/ : pasien
mandi 2x/hari
7. Menjelaskan
manfaat mandi
dan dampak
tidak mandi
terhadap
kesehatan
H/ : Pasien
menjadi tahu
manfaat dan
dampak tidak
15
baiknya jika
tidak mandi
8. Mengajarkan
kepada keluarga
cara memandikan
pasien, jika perlu
H/ : Keluarga
memahami apa
yang di ajarkan
perawat dan akan
menerapkan jika
di perlukan
BAB IV
PENUTUP
16
4.1. Kesimpulan
Isolasi sosial adalah keadaan seseorang individu mengalami penurunan tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain dan membina hubungan yang erat,
hangat, terbuka terhadap orang lain dan dipersepsikan disebabkan oleh orang
lain sebagai ancaman.
Proses terjadinya Isolasi sosial pada pasienakan dijelaskan dengan
menggunakan konsep stress adaptasi Stuart yang meliputi stressor dari faktor
predisposisi dan presipitasi.
Tanda dan gejala isolasi sosial dapat dinilai dari ungkapan pasien yang
menunjukkan penilaian negatif tentang hubungan sosial dan di dukung dengan
data hasil observasi.
4.2. Saran
Diharapkan Mahasiswa/i dapat memahami materi tentang Isolasi Sosial.
DAFTAR PUSTAKA
17
Dr. V. L. RATUMBUYSANG MANADO. E-Journal Keperawatan (EKP),
53(9), 1689–1699.
Sukaesti, D. (2019). Sosial Skill Training Pada Klien Isolasi Sosial. Jurnal
Keperawatan Jiwa, 6(1), 19. https://doi.org/10.26714/jkj.6.1.2018.19-24
PPNI (2018). Standar Iuran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
18