Disusun oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan jiwa dengan judul
“Gangguan isolasi sosial : menarik diri Pada Tn. S” ini.
Makalah ini dibuat untuk dapat memenuhi tugas keperawatan jiwa profesi ners.
Penyusunan makalah ini kami harapkan para mahasiswa khususnya dan masyarakat
umumnya dapat memahami tentang asuhan keperawatan pada gangguan isolasi sosial
Dalam penyelesaian makalah ini penulis mendapat bantuan dari beberapa pihak.
Penulis menghaturkan terima kasih atas bimbingan, arahan, kritik, serta saran yang telah
diberikan kepada kami.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Terimakasih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
1.3 TUJUAN......................................................................................................................2
1.3.1 TUJUAN UMUM.................................................................................................2
1.3.2 TUJUAN KHUSUS..............................................................................................2
BAB 2 ISOLASI SOSIAL..........................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN.............................................................................................................3
2.2 TANDA DAN GEJALA (FITRIA, 2009)...................................................................3
2.3 RENTANG RESPONS................................................................................................4
2.4 FAKTOR PREDISPOSISI (FITRIA, 2009)................................................................5
2.5 FAKTOR PRESIPITASI (FITRIA, 2009)...................................................................6
2.6 POHON MASALAH...................................................................................................7
2.7 DATA YANG PERLU DIKAJI...................................................................................7
2.8 DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................................................................8
BAB 3 PENGKAJIAN KEPERAWATAN................................................................................9
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN..........................................................................25
ANALISA PROSES INTERAKSI...........................................................................................29
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN...........................................33
RESUM KEPERAWATAN JIWA...........................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................52
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
Isolasi sosial merupakan penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi orang lain disekitarnya. Pasien merasa ditolak, tidak diterima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
(Keliat, 2015). Hasil penelitian tahun 2018 didapatkan faktor predisposisi
terjadinya isolasi sosial telah diidentifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu aspek
biologis, psikologis, dan sosial budaya. Faktor biologis terbanyak didapatkan data
riwayat gangguan jiwa sebelumnya. Faktor psikologis terbanyak disebabkan
karena riwayat introvert, dan faktor sosial budaya terbanyak adalah masalah
ekonomi keluarga dan klien pribadi. Sedangkan, faktor presipitasi terjadinya
isolasi sosial ialah adanya riwayat putus obat, riwayat keinginan yang tidak
terpenuhi, dan tidak adanya penghasilan atau kondisi ekonomi yang masih kurang
(Kirana, 2018).
Menurut Yusuf (2019) klien dengan gangguan jiwa biasanya memiliki lebih
dari satu masalah keperawatan yang biasanya disusun dalam bentuk pohon
masalah. Isolasi sosial merupakan urutan ketiga setelah koping individu tidak
efektif dan gangguan konsep diri: harga diri rendah, jika masalah isolasi sosial
tidak diatasi dengan baik maka akan mengakibatkan perubahan persepsi sensori:
halusinasi, resiko perilaku kekerasan, perubahan isi pikir: waham, kerusakan
komunikasi verbal, intoleransi aktivitas dan defisit perawatan diri.
Penatalaksanaan keperawatan penting dilakukan agar masalah isolasi sosial pada
klien tidak berlanjut kemasalah lain yang lebih berat.
Dalam hal ini peran fungsi dan tanggung jawab perawat psikiatri dalam
meningkatkan derajat kesehatan jiwa, dalam kaitannya dengan menarik diri adalah
meningkatkan percaya diri pasien dan mengajarkan untuk berinteraksi dengan
orang lain, misalnya berkenalan dan bercakap-cakap dengan pasien lain,
memberikan pengertian tentang kerugian menyendiri dan keuntungan dari
berinteraksi dengan orang lain sehingga diharapkan mampu terjadi peningkatan
interaksi sosial pasien.
2. Respons maladaptif
Respons maladaptif adalah respons yang menyimpang dari norma sosial
dan kehidupan di suatu tempat. Berikut ini adalah perilaku yang termasuk
respons maladaptif:
a. Menarik diri, seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina
hubungan secara terbuka dengan orang lain
b. Ketergantungan, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri
sehingga tergantung dengan orang lain
c. Manipulasi, seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek
individu sehingga tidak dapat membina hubungan sosial secara mendalam
d. Curiga, seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. S (L)
Umur : 25 thn
Alamat : Dsn.Bacem, Ponggok
Pendidikan : MTs
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
JenisKel. :L
No CM : ………………………
Px mengalami gangguan jiwa pada umur 15 tahun, px pernah keluar masuk RSJ
selama 3x. Setelah keluar masuk RSJ px sempat diasuh dengan tetangga yang ada
di sekitar rumah, akan tetapi setelah diasuh dengan orang yang berbeda, px
menjadi tidak rutin mengkonsumsi obat-obatan. Menurut Tn. U selaku ketua RW
mengatakan bahwa Tn. S setelah lulus sekolah dari MTs px sempat bekerja di
peternakan dan mengumpulkan uang untuk membeli sepeda motor keinginanya
yaitu Fiz-R , uang yang dikumpulkan dititipkan ke pamannya dengan harapan
pamannya akan membelikan sepeda motor sesuai keinginannya. Akan tetapi,
pamannya membelikan sepeda motor yang tidak sesuai yaitu Yamaha 75. Pada
saat itu, Tn. S langsung memotong slebor depan motornya menjadi 2, semenjak
itu Tn. S menjadi depresi, dan ketika Tn. S marah-marah terkadang memukul
dinding rumahnya sampai retak dan membanting barang-barang yang ada di
rumahnya. Pada saat ini px jarang berkomunikasi dengan tetangga sekitar,
cenderung menarik diri dan pada saat dilakukan pengkajian px hanya diam saja,
px hanya menggerakkan mulutnya tanpa ada suara.
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)
Ya
Tidak
Px keluar masuk RSJ sudah 3x, px juga pernah di rawat di RSJ Lawang
pada umur 15 tahun dengan keluhan sering marah-marah tidak terkontrol,
terkadang memukul dinding hingga retak.
2. Faktor Penyebab/Pendukung :
a Riwayat Trauma
Ya
Tidak
Jika ya Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan : -
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan : -
Ada
Tidak
Jika ada:
Hubungan keluarga:
Gejala:
Riwayat pengobatan:
Diagnosa Keperawatan: -
Jelaskan:
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh:
- Px mengatakan anggota tubuhnya lengkap
- Bentuk tubuh normal tidak ada keluhan
- Pasien mengatakan nyaman dengan Ukuran badannya sekarang
- Semua anggota tubuh berfungsi dengan normal
- Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukainya
b. Identitas:
c. Peran:
d. Ideal diri:
e. Harga diri:
Pasien menganggap beberapa tetangganya tidak menyukai dia dan ingin
melukai dirinya
Diagnosa Keperawatan: -
3. Hubungan Sosial
4. Spiritual
a. Agama :
Diagnosa Keperawatan: -
VI. PEMERIKSAAA
N FISIK
1. Keadaan umu
m
Keadaan umum px baik
2. Kesadaran (Kuantitas)
Composmentis
GCS:4-5-6
3. Tanda vital:
TD : 110/70mm/Hg
N : 89x/menit
S : 36 C0
P : 20 x/m
enit
4. Ukur:
BB : 150Kg
TB : 56Cm
5. Keluhan fisik:
Jelaskan :
Diagnosa Keperawa
tan : -
VII.STATUS MENTAL
1. Penampilan (Penanpilan usia, cara perpakaian, kebersihan)
Jelaskan:
Rambut px pendek, berpakaian rapi, memakai celana panjang, badan
bersih tidak tercium bau badan, posisi tubuh menunduk saat wawancara,
bicara sedikit.
Diagnosa Keperawatan: -
Jelaskan:
Katalepsi
Hiperkinesia,hiperaktivitas
Stereotipi
Mannarism
Katapleksi
Tik
Ekhopraxia
Command automatis
Grimace
Otomatisma
Negativisme
Reaksikonversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalankaku/rigid
Kompulsif :sebutkan
DiagnosaKeperawatan: Defisit Aktivitas
a. Mood
Depresi Khawatir
Ketakutan Anhedonia
Euforia Kesepian
Lain lain
Jelaskan
b. Afek
Sesuai Tidaksesuai
Tumpul/dangkal/datar Labil
Jelaskan:
DiagnosaKeperawatan:
Jelaskan:
Pasien kooperatif saat di wawancarai dan pasien menatap mata saat diajak bicara , pasien koo
peratif dan dapat menjawab pertanyaan saat diwawancarai.
Diagnosa Keperawatan
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
b. Ilusi
Ada
Tidak ada
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan : -
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir:
Koheren Inkoheren
Blocking Perseverasi
Logorhoe Neologisme
Jelaskan:
Pasien menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan perawat, akan tetapi pembicaraa
nnya berbelit-belit sehingga lama sampai pada tujuan/maksud yang dibicarakan. Pasien juga
terkadang behenti di tengah topik pembicaraan
b. Isi Pikir
Obsesif Fobia, sebutkan…………..
Ekstasi Waham:
Fantasi o Agama
Alienasi o Somatik/hipokondria
Pikiranbunuhdiri o Kebesaran
Preokupasi o Kejar / curiga
Pikiran isolasi sosial o Nihilistik
Ide yang terkait o Dosa
Pikiran Rendah diri o Sisip pikir
Pesimisme o Siar piker
Pikiran magis o Kontrol pikir
Pikiran curiga Lain lain :
Jelaskan:
Px tidak mengatakan dibelikan montor tidak sesuai yang diinginkan. Pasien mencurigai
beberapa tetangganya yg menurutnya tidak menyukai dan ingin melukai nya
c. Bentuk pikir :
Realistik
Non realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
8. Kesadaran
Menurun:
Kesadaran berubah
Hipnosa
Confusion
Sedasi
Stupor
Jelaskan: kesadaran px berubah-ubah,menyendiri,dan bibir komat-kamit
Diagnosa Keperawatan:
9. Memori
Jelaskan :Baik, pasien masih mengingat hal-hal yang terjadi pada dirinya baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Pasien tidak memiliki gangguan daya ingat.
a. Konsentrasi
Mudah beralih
Tida kmampu berkonsentrasi
Jelaskan:
Konsentrasi pasien terkadang mudah beralih dan berbicara hal yang lain
keluar dari topik
b. Berhitung Jelaskan:
Saat diajak berhitung pasien mampu berhitung dengan baik. Contoh: 10-3=7, 12+3=15
Diagnosa Keperawatan:
11. KemampuanPenilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan :
Pasien sudah bisa menjaga personal hygiene dengan baik, pasien bisa memasak,menyapu men
gepel dengan baik
Diagnosa Keperawatan:
12. DayaTilikDiri
tempat tinggal.
Jelaskan:
Kebutuahn sehari hari dan kebutuhan perawatan kesehatan terpenuhi dengan bergantung
pada pak rt dan kader desa saat di pelayanan kesehatan,
3) Makan
Jelaskan :
Pasien dapat melakukan BAB dan BAK secara mandiri . BAB terkadang 1x sehari .BAK nor
mal.
Diagnosa Keperawatan:
b. Nutrisi
Berapa frekwensi makan dan frekwensi kudapan dalam sehari.
3x sehari (pagi,siang,sore). Pasien makan hasil masakannya sendiri yang dimasak pada pagi h
ari.
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : 13.00 s/d 14.30
Jelaskan
2) Gangguan tidur
Insomnia
Hipersomnia
Parasomnia
Lain lain Jelaskan
Pasien tidak mengalami gangguan tidur , pasien memiliki waktu tidur yang cukup.
Diagnosa Keperawatan:
Pasien bergantung pada pak rt dan kader desa untuk emmenuhi kebutuhan sehari hari dan
kebutuhan perawatan kesehataanya
Diagnosa Keperawatan:
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang tentang s
uatu hal?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa, perawatan da
n penatalaksanaanya faktor yang memperberat masalah (presipitasi), obatobatan atau lainnya.
Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan yang berkaitan dengan spesifiknya masalah ts
b.
Penyakit/gangguan jiwa Penatalaksanaan
Faktor presipitasi
Jelaskan : pasien perlu di berikan penjelasan tentang apa itu gangguan jiwa dan
penatalaksanaanya selain dengan obat terutama yang sedang di alaminya
1. Diagnosis Medis :
.........................................................................................................................................
2. Diagnosa Multi Axis
Axis I : .........................................................................................................................
Axis II : .........................................................................................................................
Axis IV : .........................................................................................................................
Axis V : .........................................................................................................................
3. Terapi Medis
2. DS:
- Px mempunyai riwayat kekerasan dalam keluarga berupa merusak barang-
barang yang ada di sekitar rumahnya, seperti membanting gelas, piring dan
RISIKO
memukul dinding dirumahnya hingga retak.
PERILAKU
KEKERASAN
DO:
-
3. DS:
- Jika ada masalah px lebih banyak memendam masalahnya sendiri
KOPING
- Px mengganggap semua orang adalah pamannya (paman yang membuat px
INDIVIDU
menjadi depresi)
INEFEKTIF
DO:
5. DS:
..................................................................... .....................................................................
DO:
..................................................................... .....................................................................
1. Isolasi Sosial
1. Isolasi Sosial
3.
4. .………………………………………………
Blitar , ……………………….
____________________
NIM......................
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Isolasi sosial: TUM: Klien
menarik diri dapat berinteraksi
dengan orang lain
TUK:
1. Setelama 1 X 24 interaksi 1.1.Bina hubungan saling percaya dengan:
1.Klien dapat klien menunjukkan tanda-tanda
membina Beri salam setiap berinteraksi.
percaya kepada / terhadap Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
hubungan saling perawat:
berkenalan
percaya
o Wajah cerah, tersenyum Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Mau berkenalan Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi kllien
o Ada kontak mata
Buat kontrak interaksi yang jelas
o Bersedia menceritakan
Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
perasaan
o Bersedia mengungkapkan
masalahnya
o Bersedia mengungkapkan
masalahnya
2. Klien mampu 2.Setelah 1x24 interaksi klien 2.1 Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan dapat menyebutkan minimal Orang yang tinggal serumah / teman sekamar klien
penyebab satu penyebab menarik diri dari: Orang yang paling dekat dengan klien di rumah/ di ruang perawatan
menarik diri o diri sendiri Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
o orang lain Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah/di ruang perawatan
o lingkungan Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
2.2 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain.
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
3. Klien mampu 3. Setelah 1x24 interaksi 3.1. Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan dengan klien dapat Manfaat hubungan sosial.
keuntungan menyebutkan keuntungan Kerugian menarik diri.
berhubungan berhubungan sosial, misalnya 3.2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan
sosial dan o banyak teman kerugian menarik diri.
o tidak kesepian 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
kerugian menarik
o bisa diskusi
diri.
o saling menolong,
dan kerugian menarik diri,
misalnya:
o sendiri
o kesepian
o tidak bisa diskusi
4. Klien dapat 4. Setelah 1x24 interaksi klien 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
melaksanakan dapat melaksanakan hubungan 4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan / berkomunikasi dengan :
hubungan sosial secara bertahap dengan:
sosial secara Perawat lain
bertahap o Perawat Klien lain
o Perawat lain Kelompok
o Klien lain 4.3 Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
o Kelompok
4.4 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang dilaksanakan.
5. Klien mampu 5. Setelah 1x24 interaksi klien 3.1. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah berhubungan
menjelaskan dapat menjelaskan perasaannya sosial dengan :
perasaannya setelah berhubungan sosial Orang lain
setelah dengan : Kelompok
berhubungan 3.2. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
sosial. o Orang lain
o Kelompok
6. Klien 6.1. Setelah 1x24 pertemuan 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk
mendapat keluarga dapat menjelaskan mengatasi prilaku menarik diri.
dukungan tentang :
6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku
keluarga dalam o Pengertian menarik diri
menarik diri
memperluas o Tanda dan gejala
hubungan sosial menarik diri 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :
o Penyebab dan akibat
Pengertian menarik diri
menarik diri Tanda dan gejala menarik diri
o Cara merawat klien Penyebab dan akibat menarik diri
menarik diri Cara merawat klien menarik diri
6.2. Setelah ... X pertemuan 6.4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.
keluarga dapat mempraktekkan
cara merawat klien menarik diri. 6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
6.6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi.
6.7. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah
sakit.
7. Klien dapat 7.1. Setelah 1x24 interaksi 7.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum
memanfaatkan klien menyebutkan; obat, nama , warna, dosis, cara , efek terapi dan efek samping penggunan
obat dengan baik. Manfaat minum obat obat
Kerugian tidak minum obat 7.2. Pantau klien saat penggunaan obat
Nama,warna,dosis, efek 7.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
terapi dan efek samping 7.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan
obat dokter
7.2. Setelah ……..x interaksi 7.5. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal
klien mendemontrasikan – hal yang tidak di inginkan .
penggunaan obat dgn benar
7.3. Setelah ….x interaksi
klien menyebutkan akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(dibuat setiap kali sebelum interaksi/pertemuan dengan klien)
Hari Senin Tanggal 11Oktober 2021
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS :
DO:
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan Khusus (TUK)
TUK 1 : Px dapat membina hubungan saling percaya
4. Tindakan Keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya dengan Px
2) Bertanya permasalahan yang sedang dihadapi oleh Px
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi pak, perkenalkan nama , nama panggilan , saya mahasiswa keperawatan
STIKes Patria Husada Blitar, saya praktek disini selama 2 minggu dan saya yang akan
merawat bapak, kalau boleh saya tau, nama bapak siapa? Biasanya bapak dipanggil siapa?
Usia bapak berapa?
2. Evaluasi / Validasi
Bagaimana kabar bapak sore ini? Apa yang bapak keluhkan saat ini
3. Kontrak
Topik :
Bisakah kita berbincang-bincang tentang masalah dan perasaan bapak hari ini?
Waktu :
Kita akan berbincang-bincang selama 25 menit, apakah bapak bersedia?
Tempat :
Kita akan berbincang-bincang diruangan ini ya pak?
a. FASE KERJA
Mari kita lanjutkan perbincangannya ya pak. Bapak asalnya dari mana? Bapak sudah
menikah atau belum? Nama istri bapak siapa? Apakah bapak sudah memiliki anak?
Pekerjaan bapak apa? Baiklah, pak. Bapak kan sudah mengenal saya, tujuan saya ingin
berkenalan dengan bapak, ingin mendapatkan informasi permasalahan bapak agar saya
bisa mengetahui masalah apa yang selalu bapak pikirkan. Berapa lama bapak berada
disini?? Apakah yang bapak lakukan? Apa yang bapak lakukan kalau bapak marah?
Baiklah kegiatan yang bapak senangi apa? Apakah bapak memiliki teman disini? Apakah
bapak mengetahui nama teman bapak?
b FASE TERMINASI
1. - Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan saya? Sehingga kita bisa saling kenal
dan mempercayai?
- Evaluasi Obyektif
Nah sebutkan lagi nama saya pak, apakah bapak ingat?
2. Rencana Tindak Lanjut
Bapak, karena sudah 25 menit kita berbincang-bincang, saya kira cukup sampai disini dulu ya
percakapannya, jangan lupa dengan nama saya ya pak, karena besok kita akan bertemu
kembali, besok kita akan belajar berkenalan dengan pasien yang lain ya pak?
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Baiklah bapak, besok kita akan berdikusi tentang kemampuan yang bapak miliki
Waktu : Besok kita berbincang-bincang lagi kurang lebih 25 menit ya?
Tempat : Bagaimana kalau besok berbincang-bincangnya disini lagi ya pak?
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Tn. S Ruangan
NO RM
A:
- Klien mampu
memperkenalkan dirinya
- Klien mampu
menceritakan masalahnya
- Klien mampu membina
hubungan saling percaya
P:
- Lanjutkan implementasi
SP1
• Identifikasi penyebab
isolasi sosial,
• Klien mampu
menyebutkan
keuntungan berhubungan
sosial dengan kerugian
menarik diri)
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(dibuat setiap kali sebelum interaksi/pertemuan dengan klien)
Hari Jum’at Tanggal 27 Oktober 2021
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan bahwa klien sudah berkenalan dan berbincang2 dengan satu orang
DO : Klien tampak mempraktekan cara berkenalan, kontak mata kurang, ekspresi labil, suara
lembut
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan Khusus (TUK)
TUK 5 : Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial
TUK 6 : Klien mendapat dukungan keluraga dalam memperluas hubungan sosial
TUK 7 : Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4. Tindakan Keperawatan
SP 2
1. Mengavaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mempraktekkan cara berkenalan
dengan satu orang
3. Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
a FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi pak ? masih ingat dengan saya?
2. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan bapak pada hari ini ? apakah masih ada perasaan kesepian? Bagaimana
semangat nya untuk berbincang-bincang hari ini ? apakah sudah berkenalan dengan orang lain
? bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan ?
3. Kontrak
Topik :
Sesua dengan janji kita minggu lalu, hari ini saya akan mendampingi bapak berkenalan atau
berbincang bincang dengan satu teman bapak agar bapak semakin banyak kenalan.
Waktu :
Kita akan berbincang-bincang selama 25 menit, apakah bapak bersedia ?
Tempat :
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di tempat ini pak ?
b FASE KERJA
Baiklah bapak saya datang dengan satu orang teman, bapak bisa memulai berkenalan, apakah
bapak masih ingat cara berkenalan dengan baik ? Nh, silahkan bapak mulai. Wah bagus
sekali, bapak sudah menanyakan nama usia dan hobi teman bapak. Nah selanjutnya kita akan
berbincang-bincang sederhana dihalaman depan sambil melakukan kegiatn menyapu ya pak,
apakah bapak bersedia ?
c FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan evaluasi subyektif (klien)
Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dan berbincang bincang dengan satu orang ?
2. Evaluasi Obyektif (perawat)
Coba bapak beri tahu saya siapa nama teman bapak yang bapak ajak berkenalan dan
berbincang bincang tadi
3. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah selanjutnya bapak bisa terus menambah orang yang bapak ajak berkenalan atau bapak
bisa ikut kegiatan sambil berbincang bincang.
4. Kontrak yang akan datang
Topik :
Nanti saya akan kembali untuk mendampingi bapak dalam mengevaluasi cara berkenalan dan
melakukan berbincang bincang dengan dua orang teman yang lain.
Waktu:
Untuk waktunya seperti sekarang ini ya pak selama 25 menit.
Tempat:
Bagaimana kalau besok berbincang-bincangnya disini lagi ya pak?
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Tn. S Ruangan Cendrawasih
NO RM 132329