NIM : 1711014
Hari : Senin
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
( )
LAPORAN PENDAHULUAN
KONSEP KELUARGA
A. Definisi
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yaitu terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
menjadi 8 :
keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan intim yang
mendiskusikan rencana memiliki anaka atau KB, persiapan menjadi orang tua dan
memahami prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua).
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis
keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain yaitu adaptasi
anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang proses belajar dan kontak sosial)
membantu sosialisasi anka terhadap lingkungan luar rumah, mendorong anak untuk
anggota keluarga.
menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam
keluarganya.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih banyak
waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu santai, memulihkan
masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, menerima kematian pasangan, dan
1. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/
2. Extended Family
3. Reconstitud Nuclear
tinggal dalam pembentuan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari
perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat
5. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur da tidak mempunyai anak, keduanya/slah satu bekerja
di rumah.
6. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-anaknya
7. Dual Carier
8. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
9. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
menikah.
11. Institutional
12. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga
dan tiap indivisu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-
anak.
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota
A. Pengertian COVID-19
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Partikel
coronavirus mengandung empat protein struktural utama, yaitu protein S (spike protein)
protein), dan protein N (nucleocapside protein). Virus ini menginfeksi hewan, termasuk
diantaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19 ada 6
Struktur genom virus ini memiliki pola seperti coronavirus pada umumnya.
kelelawar, sehingga muncul hipotesis bahwa SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar yang
kemudian bermutasi dan menginfeksi manusia. Mamalia dan burung diduga sebagai
perantara. Strain coronavirus pada trenggiling adalah yang mirip genomnya dengan
memiliki homologi 89% terhadap coronavirus kelelawar ZXC21 dan 82% terhadap
B. Transmisi
dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin.
Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol (dihasilkan
melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam (Williamson BN, et al, 2020). WHO
memperkirakan reproductive number (R0) COVID-19 sebesar 1,4 hingga 2,5. Namun,
namun mekanisme pastinya belum diketahui. Kasus-kasus terkait transmisi dari karier
secara vertikal dari ibu hamil kepada janin belum terbukti pasti dapat terjadi. Bila
memang dapat terjadi, data menunjukkan peluang transmisi vertikal tergolong kecil.
Pemeriksaan virologi cairan amnion, darah tali pusat, dan air susu ibu pada ibu yang
menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda, kucing, dan ayam.
Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan
ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai
vektor untuk penyakit menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang
merupakan host yang biasa ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar
merupakan sumber utama untuk kejadian Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya). Setelah itu
menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi penularan virus dari saluran
napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah
penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI,
2020).
D. Manifestasi Klinis
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala
klinis yang mucul yaitu demam (suhu >38°C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu
dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti
diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu
minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok
septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem
koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan,
bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik,
dengan sebagain kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal (PDPI, 2020). Berikut ini
sindrom klinis yang dapat muncuk jika terinfesksi menurut PDPI, 2020 :
a. Tidak berkomplikasi
Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang muncul berupa gejala yang
tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk, dapat disertai
dengan nyeri tenggorokan, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, dan nyeri otot.
Perlu diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia dan pasien
immunocompromises presentasi gejala jadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada
beberapa kasus ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala relatif ringan. Pada
kondisi ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis
b. Pneumonia ringan
Gejala utama yang dapat muncul seperti demam, batuk dan sesak. Namun tidak ada
tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia tidak berat ditandai
a) Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi saluran napas.
b) Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas : > 30x/menit), distress
E. Tatalaksana Umum
Sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik ringan maupun sedang
4. Suplementasi oksigen
SpO2 ≥ 90% pada pasien tidak hamil dan ≥ 92-95% pada pasien hamil
6. Terapi cairan
Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok pasien harus
diperhatikan dalam terapi cairannya, karena jika pemberian cairan terlalu agresif
dapat memperberat kondisi distress napas atau oksigenasi. Monitoring
8. Terapi simtomatik
Terapi simtomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya jika
memang diperlukan
Saat ini belum ada penelitian atau bukti tatalaksana spesifikasi pada COVID-19.
Belum ada tatalaksana antiviral untuk infeksi Coronavirus yang terbukti efektif.
Pada studi terhadap SARS-CoV, kombinasi lopinavir dan ritonavir dikaitkan dengan
memberi manfaat klinis. Saat ini penggunaan lopinavir dan ritonavir masih diteliti
terkait efektivitas dan keamanan pada infeksi COVID-19. Tatalaksana yang etik
(MEURI), dengan pemantauan ketat. Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk
F. Pencegahan
COVID-19 merupakan penyakit yang baru ditemukan oleh karena itu pengentahuan
penularan dengan isolasi, deteksi dini, dan melakukan priteksi dasar (World Health
Organization, 2020).
1. Vaksin
Salah satu upaya yang sedang dikembangkan adalah pembuatan vaksin guna
membuat imunitas dan mencegah transimi. Saat ini, sedang berlangsung 2 uji klinis
fase I vaksin COVID-19. Studi pertama dari National Istitute of Health (NIH)
menggunaka mRNA-1273 dengan dosis 25, 100, dan 250 µg. Studi kedua berasal
dari China menggunakan adenovirus type 5 vector dengan dosis ringan, sedang dan
Seluruh individu yang memenuhi kriteria suspek atau pernah berkontak dengan
pasien yang psoitif COVID-19 harus segra berobat ke fasilitas kesehatan (World
Health Organization, 2020). WHO juga sudah membuat instrumen penilaian risiko
gejala pernapasan selama 14 hari dan mencari bantuan jika keluhan memberat. Pada
massa pada acara besar (sosial distancing) (World Health Organization, 2020).
dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau sabun dan air,
menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk atau bersin, melakukan
etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki keluhan yang sesuai kategori
suspek. Rekomendasi jarak yang harus dijaga adalah satu meter. Pasien rawat inap
dengan kecurigaan COVID-19 juga harus diberijarak minimal satu meter dari
pasien lainnya, diberikan masker bedah, diajarkan etika batuk dan bersin, dan
Perilaku cuci tangan harus diterapkan seluruh petugas kesehatan pada lima waktu,
cairan tubuh, setelah menyentuh pasien, dan setelah menyentuh lingkungan pasien.
Air sering disebut sebagai pelarutan universal, namun mencuci tangan dengan air
Sabun mampu mengangkat dan mengurai senyawa hidrofobik seperti lemak atau
minyak. Selain menggunakan air dan sabun, etanol 62-71% dapat mengurangi
infektivitas virus (Steinmann E et al, 2020). Oleh karena itu membersihkan tangan
dapat dilakukan dengan hand rub berbasis alkohol atau sabun dan air. Berbasis
alkohol lebih dipilih katika secara kasat mata tangan tidak kotor sedangkan sabun
Hindari menyentuh wajah terutama bagian wajah, hidung atau mulut dengan
dapat menjadi portal masuk. Terakhir, pastikan menggunakan tissu satu kali pakai
ketika bersin atau batuk untuk menghindari penyebaran droplet (World Health
Organization, 2020).
rasional. Komponen APD terdiri atas sarung tangan, masker nonsteril lengan
panjang. Alat pelindung diri akan efektif jika didukung dengan kontrol
2020).
Penggunaan APD secara irasional dinilai berdasarkan risiko pajanan dan dinamika
transmisi dari patogen. Pada kondisi berinteraksi dengan pasien tanpa gejala
pernapasan, tidak diperlukan APD. Jika pasien memiliki gejala pernapasan, jaga
jarak minimal satu meter dan pasien dipakaikan masker. Tenaga medis disarankan
untuk pasien. Bila akan digunakan untuk pasien lain, bersihkan dan desinfeksi
masyarakat umum yang tidak ada gejala demam, batuk, atau sesak.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data umum
a) Nama kepala keluarga, umur, alamat, dan telepon jika ada, pekerjaan dan
pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga, yang terdiri atas nama atau
inisial, jenis elamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala
keluarga, status imunisasi dari masing-masing anggota keluarga, dan
genongram (genogram keluarga dalam tiga generasi)
b) Tipe keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
yang terjadi dengan jenis tipe keluargatersebut.
c) Suku bangsa, mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengankesehatan
d) Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat memengaruhikesehatan.
e) Status sosial ekonomi keluarga, ditentukan oleh pendapatan, baik kepala
keluarga maupun anggota keluarga maupun anggota keluargalainnya.
f) Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya
dilihat kapan keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjung tempat
rekreasi, namun menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakn
aktivitasrekreasi.
b. Riwayat dan tahap perkembangankeluarga
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan
bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
sertakendalanya.
c) Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti,
meliputi: riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing,
anggota, dansumberpelayanan yang digunakan keluarga seperti perceraian,
kematian, dan keluarga yang hilang.
a) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal keduanya orang tua (seperti apa
kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua
dari kedua orangtua.
c. Pengkajianlingkungan
a) Karakteristikrumah
Gambaran tipe tempat tinggal, gambaran kondisi rumah, kamar mandi, dapur,
kamar tidur, kenersihan dan sanitasi rumah, pengaturan privasi dan perasaan
secara keseluruhan dengan pengaturan atau penataan rumah mereka.
b) Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal
Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas kota atau desa, tipe tempat tinggal,
keadaan tempat tinggal dan jalan raya, sanitasi jalan dan rumah, fasilitas-
fasilitas ekonomi dan transportasi.
c) Mobilitas geografiskeluarga
Ditentukan apakah keluarga tiggal di daerah ini atau apakah sering
mempunyai kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal.
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi denganmasyarakat
Menjelaskan waktu yangdigunakankeluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yangada.
e) Sistem pendukungkeluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat, sumber dukungan dari anggota keluarga
dan jaminan pemeliharaan kesehtan yang dimiliki keluarga.
d. Strukturkeluarga
a) Pola-pola komunikasi keluarga, menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antar anggota keluarga
b) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan anggota keluarga untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubahperilaku
c) Struktur peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
formal/informal
d) Struktur nilai atau norma keluarga, menjelaskan mengenai nilai dan norma
yang dianut keluarga yang berhubungan dengankesehatan
e. Fungsikeluarga
a) Fungsi afektif, kaji gambaran diri keluarga, perasaan yangdimiliki
b) Fungsi sosialisasi, kaji bagaimana interkasi keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, budaya danprilaku
c) Fungsi perawatan kesehatan, kaji kemampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatannya dan memeliharakesehatannya.
d) Fungsi reproduksi, kaji jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan
jumlah anggota keluarga
e) Fungsi ekonomi, kaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan danpapan.
f. Stress dan kopingkeluarga
a) Stressor jangka pendek danpanjang
1) Jangka pendek: penyelesaian stressor yang dialami < ± 6bulan
2) Jangka panjang: penyelesaian stressor yang dialami > ± 6bulan
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor, kaji sejauh mana
keluarga berespon terhadapsituasi
c) Strategi koping yang digunakan, bagaimana strategi koping yang digunakan
keluarga bila menghadapipermaslahan
d) Strategi adaptasi disfungsional, dijelaskan mengenai strategi adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga dalam menghadapimasalah.
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu,
keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data
dan analisa data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-
tindakan dimana perawat bertanggung jawab untuk melaksanakannya (Harmoko,
hal 86; 2012)
Tipologi dari diagnosa keperawatan (Harmoko, hal 86; 2012)
a. Diagnosis aktual: Masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan
memerlukan waktu yang cepat
b. Diagnosis resiko tinggi: masalah keperawatan yang belum terjadi tetapi maslah
keperawatan aktual dapat terjadi dengancepat
c. Diagnosis potensial: suatu keadaan sejahtera ketika keluarga telah mampu
memenuhi kebutuhankesehatannya
3. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang direncanakan
perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi masalah
kesehatan/masalah keperawatan yang telah di identifikasi (Harmoko, hal 93; 2012).
Perencanaan disusun dengan penekanan pada partisipasi klien, keluarga, dan
koordinasi dengan tim kesehatan lain. Perencanaan mencakup penentuan prioritas
masalah, tujuan dan rencana tindakan. Penyusunan prioritas menggunakan skala prioritas
dari Maglaya (2009).
No. Kriteria Skor Bobot
1. Sifat masalah
Skala :
Wellness 3 1
Aktual 3
Resiko 2
Potensial 1
2. Kemungkinan
masalah
dapat diubah
Skala : 2 2
Mudah 1
Sebagian 0
Tidak dapat
3. Potensial
masalah
untuk dicegah
Skala : 3 1
Tinggi 2
Cukup 1
Rendah
4. Menonjolnya
masalah
Skala : 2 1
Segera 1
Tidak perlu 0
Tidak dirasakan
Cara skoring :
i. Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Meninggal
: Hubungan keluarga
j. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. A masuk dalam tipe keluarga inti (Nuclear Family), yaitu keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak.
k. Suku Bangsa
Keluarga Tn. A termasuk dalam suku bangsa Jawa. Bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah bahasa jawa.
l. Agama
Keluarga Tn. A semua beragama Islam. Setiap anggota keluarga taat melakukan ibadah
sholat 5 waktu baik secara bersama-sama maupun sendiri.
m. Status sosial ekonomi keluarga
Dalam keluarga Tn. A yang bekerja adalah dirinya sendiri dan istrinya. Tn. A
kesehariannya adalah mengurus usaha yaitu KOS dan membantu istri buka usaha kecil
dirumah. Sang istri yaitu Ny. T juga membantu perekonomian keluarga dengan cara
berjualan kebutuhan pokok di rumahnya dengan dibuatkan warung kecil disamping
rumah.
n. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. A biasanya berkumpul bersama pada sore hari selepas sholat maghrib
setelah masing-masing anggota keluarga melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari.
Keluarga Tn. A jarang melakukan kegiatan rekreasi bersama jika bukan pada hari-hari
besar misalnya hari raya sekalian silaturahmi dengan sanak family atau hari
kemerdekaan melihat perayaan bersama.
a.Karakteristik rumah
1) Denah rumah
kamar
Halaman
Toko
Teras
R.
Kamar
T
A Kamar
KM +
M
WC
2) Keadaan lingkungan dalam
Kamarrumah
U
Kondisi rumah tampak cukup rapi, halaman depan rumah dimanfaatkan dengan baik.
Rumah keluarga Tn. A terdiri dari 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan ruang
tamu. Dinding rumah terbuat dari tembok, lantai rumah terbuat dari keramik. Jemuran
terletak dihalaman rumah bagian samping kanan. Didalam rumah tidak tampak
barang-barang yang berserekan, lantai bersih. Terdapat jendela besar pada bagian
depan shingga sinar matahari cukup untuk masuk ke dalam rumah.
3) Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman
Keluarga memiliki halaman depan yang cukup luas, yang dimanfaatkan untuk
menanam buah dan beberapa jenis bunga. Untuk halaman belakang rumah
dibiarkan kosong tanpa ditanami apapun dan hanya digunakan untuk pembuangan
sampah. Didepan halaman rumah ada kran air tetapi belum dimanfaatkan untuk
cuci tangan terkait pandemi yang terjadi.
b) Sumber air minum
Keluarga memilih menggunakan air rebusan sendiri untuk minum sehari-hari.
Kondisi air yang digunakan tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau.
c) Pembuangan air kotor
Keluarga memiliki selokan untuk membuang limbah keluarga.
d) Pembuangan sampah
Dalam keluarga Tn.A sampah keluarga dibuang kedalam lubang yang dibuat
khusus untuk menampung sampah yang mana jika sampah sudah penuh maka
akan dibakar secara bersama-sama.
e) Jamban
Jenis jamban yang digunakan keluarga adalah jamban yang langsung masuk ke
dalam tanah dengan jarak jauh dari rumah lebih dari 10 meter.
f) Sumber pencemaran
Keluarga tidak memiliki peliharaan yang memungkinkan adanya sumber
pencemaran lain.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Selama ini karakteristik tetangga mempunyai kebiasaan apabila ada salah satu
tetangganya yang sakit mereka menjenguk dan apabila tetangga mempunyai hajat
mereka saling bantu-membantu. Keluarga merasa nyaman hidup ditengah-tengah
mereka karena keluarga merasa mereka saling bantu-membantu dan mengerti
kebutuhan satu dengan yang lain .
c. Mobilitas geografi keluarga
Alat transportasi yang digunakan keluarga sehari-hari adalah sepeda motor. Keluarga
tidak ada yang menggunakan kendaraan umum jika tidak akan melakukan perjalanan
jauh.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan tetangga baik. Tn. A adalah tokoh masyarakat yang
biasanya mengaji jika ada pernikahan, warga meninggal, dan hajatan. Sedangkan Ny.
S adalah ibu rumah tangga yang tidak mengikuti kegiatan formal disesanya tetapi
hubungan dengan warga sekitar tetap terjalin dengan baik. Anak-anak Tn. A juga
senang bergaul dengan anak seusia mereka jadi tidak ada masalah interaksi dengan
warga sekitar.
e. Sistem pendukung keluarga dan ecomap
Yasinan
Komunita
s hadroh Teman-
teman
pekerja
Tetangga
Rekreasi Ny.T
sekitar
Tn. A
Saudara Anak-
anaknya
Ny. T
Keterangan :
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Dalam keluarga Tn. A pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi
terbuka, setiap keluarga mempunyai hak untuk berbicara dan menyampaikan
pendapatnya. Komunikasi yang digunakan oleh keluarga adalah komunikasi dua arah.
Dalam keluarga Ny.S mengatakan apabila terjadi hanya hal kesalahpahaman kecil
antar keluarga yang ada dirumahnya maka akan segera diselesaikan agar tidak
berkepanjangan,
b. Struktur kekuatan atau kekuasaan keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah
bersama, pengambil keputusan adalah Tn. A dengan mempertimbangkan masukan
setiap anggota keluarga. Keluarga berperan sesuai dengan perannya dan dapat
menyampaikan pendapatnya jika terdapat masalah yang dirasakan. Ny. T mengatakan
jarang terjadi masalah dalam hal pengambilan keputusan karena anak-anaknya selalu
menghormati keputusan orang tua. Karena selama ini keputusan yang diambil oleh
orang tua bisa diterima oleh anak-anaknya.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Formal :
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah bagi keluarganya
guna memenuhi kebutuhan disamping sebagai pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman pada keluarga
Ny. T berperan sebagai istri, yang berperan mengurusi rumah tangga sekaligus
membantu sang suami mencari penghasilan dengan berjualan kebutuhan pokok di
rumah.
An. M dan An. D berperan sebagai anak yang harus patuh kepada orang tua,
bersekolah dengan baik.
Informal :
Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran dalam memberikan semangat kepada
yang lain.
d. Nilai dan norma
Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya jawa dimana suami bertindak sebagai
pencari nafkah dan istri dirumah mengurus anak dan menyiapkan kebutuhan rumah
tangga yang lain, menurut pendapat keluarga bisa saja istri bertindak sebagai pencari
nafkah tambahan asalkan tugas sebagai seorang istri dan ibu tidak terabaikan.
Tanggung jawab merawat dan mendidik anak adalah tetap tanggung jawab bersama.
Keluarga mengatakan landasan agama dalam keluarga sangat berperan penting
sebagai pondasi keutuhan keluarga.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afeksi
1) Kebutuhan – kebutuhan keluarga, pola – pola respon
Seluruh keluarga membutuhkan satu sama lain. Orang tua mampu menggambarkan
kebutuhan keluarga nya secara rinci, mulai dari kebutuhan makanan, pakaian,
pendidikan, dan kesehatan.
2) Hubungan keakraban
Setiap anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain, ketika orangtua sakit
orang tua secepat mungkin memeriksakan ke jasa pelayanan kesehatan terdekat.
3) Perpisahan dan kekerabatan
Dalam keluarga hanya terjadi keterpisahan yang bersifat sementara, ketika salah
seorang anggota keluarga ada yang harus pergi keluar kota, sehingga komunikasi
dilakukan melalui telepon.
b. Fungsi sosial
1) Cara pola asuh pada anak
Keluarga Tn. A mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksisosial pada
anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan anaknya bergaul
dengan teman sebayanya sejak kecil dan mendidik sang anak untuk sopan pada para
tetangga yang lebih tua.
2) Siapa yang menjadi pelaku sosialisasi anak–anak
Yang menjadi pelaku sosial dijalankan oleh suami dan istri secara bersama-sama.
3) Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola asuh
Faktor budaya yang mempengaruhi pola pengasuhan anak yaitu kondisi etnis dan
suku ang lebih menitikberatkan urusan keseharian anak lebih banyak ditangani ibu
karena waktu terbanyak bersama ibunya.
4) Estimasi resiko masalah pengasuhan
Saat ini keluarga tidak memiliki masalah dalam mengasuh anak, adapun resiko
mungkin dapat muncul ketika orang tua menjewer anak ketika mereka kecil jika
berlaku tidak baik.
B. Analisa Data
Waktu : 30 Menit
A. Latar Belakang
Pada awal tahun 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang
bermula dari Wuhan, provinsi Hubei Cina yang kemudian menyebar ke lebih dari 190
negara. Wabah ini diberi nama Coronavirus disease 2019 tau Covid-19. Penyebaran
penyakit ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan ekonomi. Covid-19 (Coron
Virus) merupakan penyakit yang baru ditemukan oleh karena itu pengetahuan terkait
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Materi penyuluhan
a. Definisi Covid-19
d. Pencegahan Covid-19
4. Metode
D. Susunan Kegiatan
No Tahap Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan a. Memberi salam terapeutik 5 menit
b. Memperkenalkan diri
c. Meenjelaskan tujuan
d. Kontrak waktu
2 Penyajian a. Menjelaskan pengertian 30 menit
Covid-19
b. Menjelaskan bagaimana
Covid-19 ditularkan
c. Menjelaskan tanda dan
gejala Covid-19
d. Menjelaskan pencegahan
Covid-19
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
- Persiapan tempat yang akan digunakan
- Kontrak waktu
- Persiapan penyuluhan
2. Evaluasi Proses
- Selama penyuluhan pasien memperhatikan penjelasan yang disampaikan
- Selama penyuluhan pasien bertanya tentang penjelasan yang disampaikan
- Selama penyluhan pasien aktif menjawab pertanyaan serta menanyakan apa yang
tidak dipahami.
3. Hasil
- Pasien mampu menjelaskan pengetian pengertian Covid-19
- Pasien mampu menyebutkan cara penularan Covid-19
- Pasien mampu menjelaskan tanda dan gejala Covid-19
- Pasien mampu menyebutkan cara pencegahan Covid-19
MATERI PENYULUHAN
Covid-19 merupakan suatu virus yang berukuran kecil yakni 120-160 nm dan
hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Virus ini utamanya menginfeksi
hewan, termasuk diantaranya adalah kelelawar dan unta. Saat ini virus tersebut
menyerang manusia melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin (Riedel,2019)
WHO (2020) mengungkapkan cara penyebaran virus corona dari satu orang
atau bersin mereka melepaskan tetesan cairan yang juga terdapat virus corona.
seperti meja, telefon dan lain-lain. Orang bisa terpapar covid-19 dengan menyentuk
permukaan atau benda yang sudah terkontaminasi atau terpapar. Orang yang
Tanda dan gejala yang sering muncul pada pasien yang mengalami infeksi virus
1. Sakit kepala
2. Batuk berlendir
3. Sakit tenggorokan
6. Sesak napas
7. Nafas pendek dan dilanjut dengan pneumonia berat (Murniati,2019).
D. Pencegahan Covid-19
pemutusan rantai penularan dengan isolasi sosial, deteksi dini dan melakukan proteksi
dasar.
1. Hygiene, mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air atau alkohol.
2. Menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk atau bersin
5. Hindari menyentuh daerah wajah, mulut, hidung mata sebelum mencuci tangan