SKRIPSI
Oleh :
170100209
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran
Oleh :
170100209
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
hasil penelitian ini berupa skripsi. Serta shalawat dan salam kita sampaikan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan
yang baik bagi umatnya untuk berbuat kebajikan. Semoga kita mendapat syafa’at
Beliau di akhir kelak,
Skripsi in i dengan judul “Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2020
Terhadap Infeksi COVID-19”, disusun guna memenuhi salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari, bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik bantuan moril maupun materil.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis, diantaranya kepada:
1. Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK selaku Wakil Dekan I Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Zaimah Z. Tala, Sp. GK selaku Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
4. Prof. Dr. dr. Dina Keumala Sari, M.Gizi, Sp. GK selaku Wakil Dekan III
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5. dr. Dwi Rita Anggraini, M.Kes, Sp.PA, selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing, mengarahkan dan
memberikan gagasan-gagasan yang sangat bermanfaat mulai dari awal
hingga selesai penulisan skripsi ini.
6. dr. Dwi Faradina, M.Ked.(OG), Sp.OG(K) selaku ketua dosen penguji
dan dr. Fithria Aldy, M.Ked(Oph), Sp.M(K) selaku anggota dosen
ii
Universitas Sumatera Utara
penguji yang telah meluangkan waktu untuk memberi saran dan masukan
yang membangun dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
7. Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing selama menempuh pendidikan.
8. Seluruh dosen pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan materi perkuliahan
dan praktikum selama masa perkuliahan.
9. Orang tua yang penulis hormati dan sayangi ayahanda H. Ir. Ahmad
Rasidin, M,Si dan Ibunda Hj. Emmy Fryda yang selalu mendoakan dan
memberikan dukungan moral dan materil dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
10. Saudara kandung penulis, abanganda Helmi Rasyid, SH, S.Tr dan Rizki
Widya Rasyid, ST, yang selalu memberikan dukungan dalam penulisan
skripsi ini.
11. Responden yang telah mambantu dan berpartisipasi untuk kelancaran
penelitian ini.
12. Sahabat yang penulis cintai, Nadya Keumala, Raihan Agsa, Olivia
Haque, Namira Afifah, Fakhriza Siregar, Vira Yoanda, Nurfayza
Magistrani, Faisal Rahman, Ahmad Taufiq Al Fansyuri Lubis, Rayhan
Faza, Samuel Sianturi, Andre Tarigan, Michael Daniel dan teman
sejawat mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan sampai saat ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis miliki.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan tulisan ini.
Medan, 2021
iii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
iv
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Patofisiologi ................................................................................. 21
2.4.5 Manifestasi Klinis ........................................................................ 24
2.4.6 Klasifikasi Klinis ......................................................................... 24
2.4.7 Diagnosis ..................................................................................... 27
2.4.8 Penatalaksanaan ........................................................................... 32
2.4.9 Pencegahan .................................................................................. 34
2.5 Pengetahuan,Sikap,Dan Perilaku Tentang Infeksi Covid-19 ..................... 36
2.6 Kerangka Teori ........................................................................................... 39
2.7 Kerangka Konsep ....................................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 41
3.1 Jenis Dan Rancangan Penelitian ............................................................ 41
3.2 Lokasi, Waktu, Populasi Dan Sampel Penelitian................................... 43
3.2.1 Lokasi .......................................................................................... 39
3.2.2 Waktu Penelitian .......................................................................... 39
3.2.3 Populasi Penelitian ....................................................................... 39
3.2.4 Sampel Penelitian ........................................................................ 39
3.3 Cara Pengumpulan Data ........................................................................ 43
3.3.1 Alat Pengumpulan Data ............................................................... 43
3.3.2 Jenis Dan Sumber Data ................................................................ 43
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................... 43
3.4 Uji Validitas Dan Realibilitas ................................................................ 43
3.5 Pengolahan Dan Analisis Data............................................................... 45
3.5.1 Pengolahan Data .......................................................................... 45
3.5.2 Analisis Data ................................................................................ 45
3.6 Definisi Operasional .............................................................................. 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ........................................ 49
4.1 Deskripsi Lokasi .................................................................................... 49
4.2 Deskripsi Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ................. 49
4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden ....................................... 50
4.4 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan ........................... 53
4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden .................................................. 55
4.6 Distribusi Responden Menurut Tingkat Sikap ...................................... 59
4.7 Distribusi Frekuensi Perilaku Responden .............................................. 60
4.8 Distribusi Responden Menurut Tingkat Perilaku ................................. 63
4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Terhadap Tingkat
Sikap....................................................................................................... 64
4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Terhadap Tingkat
Perilaku ................................................................................................ 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 68
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 68
5.2 Saran ...................................................................................................... 69
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 9 Data Pengolahan Kuesioner Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ..... 113
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SINGKATAN
ix
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Latar Belakang: Coronavirus Disease-19 (COVID-19) merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat dan bersifat zoonosis. Pada
Januari 2020, World Health Organization (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai wabah Public
Health Emergency of International Concern (PHEIC). COVID-19 adalah penyakit saluran napas
yang disebabkan oleh virus corona, baru yang ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun
2019. Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, membawa risiko
untuk sejumlah besar infeksi dan penyebaran virus yang tinggi. Virus ini sangat menular yang
perlu dicegah agar tidak menyebar di dalam komunitas masyarakat. Transmisi yang tidak
terkendali menyebabkan jumlah kasus kematian yang sangat besar. Penyebaran infeksi COVID-
19 bisa terjangkit melalui orang ke orang, kelompok ke kelompok masyarakat. Untuk
menghindari infksi COVID-19 diperlukan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap infeksi
Covid-19 dari setiap kelompok masyarakat terutama mahasiswa pada fakultas kedokteran USU
merupakan salah satu kelompok masyarakat yang berkompeten untuk mempunyai pengetahuan,
sikap dan perilaku untuk mencegah infeksi COVID-19. Tujuan penelitian : adalah untuk
mengetahui tangkat pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa fakultas kedokteran USU
angkatan 2020 terhadap infeksi COVID-19‖. Metode penelitian : adalah jenis penelitian
deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional). Pengambilan data
dilakukan menggunakan kuesioner. Sampel penelitian ini sebesar 159 mahasiswa Fakultas
Kedokteran USU angkatan 2020 dengan pengambil sampel secara acak yaitu dengan
menggunakan teknik Simple Random Sampling. Kesimpulan: tingkat pengetahuan mahasiswa
FK USU angkatan 2020 terhadap Infeksi Covid-19 pada kategori tingkat pengetahuan baik
sebesar 96,2% cukup 3,8% dan kurang 0%, tingkat sikap positip sebesar 60,4% negatif 39,6%,
dan tingkat perilaku positif sebesar 52,2% negatif 47,8%. Dari mahasiswa yang menpunyai
pengetahuan baik sebesar 96,2% terdapat mempunyai sikap positip 57,9%, sikap negatip 38,3%,
perilaku positip 50,9%, perilaku negatip 45,3%. Dari mahasiswa yang mempunyai pengetahuan
cukup sebesar 3,8% mempunyai sikap positip 2,5%, sikap negatip 1,3%, perilaku positip 1,3%,
perilaku negatip 2,5% terhadap infeksi Covid-19.
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Infeksi COVID-19, Mahasiswa FK USU angkatan
2020
x
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
xi
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
jumlahkasus kematian yang sangat besar (Hamid et al.,2020). Virus ini dapat
mengakibatkan orang kehilangan nyawa sehingga WHO menyatakan bahwa
Covid-19 adalah sebuah pandemi (Zu.et.al,2020), dan meminta Presiden Republik
Indonesia menetapkan status darurat nasional corona. Presiden Republik
Indonesia telah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat terkait
pandemi virus corona sejak akhir maret 2020 berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Corona Virus Disease. Selanjutnya pemerintah mengeluarkan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus
corona berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020.
Meskipun saat ini sudah ditemukan vaksin penangkal Covid-19, namun
pemerintah menyarankan supaya kita meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara
memakan makanan yang bergizi, menerapkan pola hidup sehat dan olahraga
teratur setiap hari agar tubuh selalu sehat, serta menggunakan protokol kesehatan
seperti memakai masker, mencuci tangan dan physical distancing yang bertujuan
untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun pada kenyataannya masih ada
ditemui masyarakat belum menyadari hal tersebut, dimana pada saat keluar rumah
tidak memakai masker, hal ini dapat dilihat dengan ramainya orang-orang
dijalanan tanpa menerapkan protokol kesehatan. Disamping itu, untuk pencegahan
infeksi Covid-19 diperlukan penngetahuan, sikap dan perilaku yang sangat tinggi
sehingga dapat mengurangi penyebaran infeksi Covid-19.
Seperti penelitian oleh Sukesih, dkk (2020), mengenai pengetahuan dan sikap
mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19 di Indonesia, menyimpulkan
bahwa dari 444 responden didapatkan pengetahuan kategori baik sebanyak 228
(51,35%), sedangkan sikap kategori baik sebanyak 206 (46,39%), dengan melihat
data tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan
tentang pencegahan Covid-19 di Indonesia tergolong baik dalam hal ini dapat
pencegah penularan Covid-19 di Indonesia.
Selanjutnya hasil penelitian Syadidurrahmah, dkk (2020), tentang perilaku
physical distancing mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada masa
pandemi Covid-19, menyimpulkan bahwa 55,9% mahasiswa telah menerapkan
perilaku physical distancing yang baik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku physical distancing adalah jenis
kelamin, pengetahuan terkait physical distancing, serta dukungan keluarga. Dari
uraian hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa mahasiswa di Indonesia
mempunyai peranan terhadap pencegahan infeksi Covid-19 dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku.
Berdasarkan informasi laporan gugus tugas Covid-19 Pemerintah Kota
Medan, diumumkan bahwa kota Medan merupakan salah satu daerah penyebaran
Covid-19 yang tertinggi (Kompas, 2020). Penyebaran Covid-19 di kota Medan
meliputi seluruh wilayah kota Medan dan berbagai lapisan masyarakat yang
mungkin dapat terjangkit infeksi Covid-19 tersebut. Penyebaran infeksi Covid-19
bisa terjangkit melalui orang ke orang, kelompok ke kelompok masyarakat.
Seperti kelompok mahasiswa yang sehari-harinya tidak terlepas melakukan
berbagai kegiatan perkuliahan baik secara online maupun kegiatan diluar rumah.
Kelompok mahasiswa pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
merupakan salah satu kelompok masyarakat yang berkompeten untuk mempunyai
pengetahuan, sikap dan perilaku untuk mencegah infeksi Covid-19.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang bagaimana sebenarnya tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2020
terhadap infeksi Covid-19.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGETAHUAN
2.1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi istilah seseorang melakukan
penginderaan terhadap pada suatu objek Notoatmodjo (2012). Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia yakni, indera pendengaran, penglihatan,
penciuman, perasaan dan perabaan. Sebagian pengetahuan manusia didapat
melalui mata dan telinga. Menurut Donsu (2017), pengetahuan adalah suatu hasil
dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris, terutama pada mata dan telinga
terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam
terbentuknya perilaku terbuka (open behavior).
d. Analisis (analysis)
Diartikan sebagai suatu kemampuan dalam menjabarkan materi atau objek
kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur
organisasi.
Sintesis (synthesis)
Diartikan sebagai suatu kemampuan dalam menyusun formulasi-formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang sudah ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan penilaian terhadap suatu
materi atau objek yang didasarkan pada suatu kriteria yang telah ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
g. Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Pada umumnya semakin mudah
memperoleh informasi semakin cepat seorang memperoleh pengetahuan
yang baru.
2.2 SIKAP
2.2.1 Definisi Sikap
Menurut Aiken dalam Rahmadani (2009), “sikap sebagai predisposisi atau
kecendrungan yang dipelajari dari seorang individu untuk merespon secara positif
atau negatip dengan intensitas yang moderat atau memadai terhadap objek, situasi,
konsep atau orang lain. Menurut Berkowitz dalam Azwar (2005:5) menerangkan
sikap seseorang pada suatu objek adalah perasaan atau emosi dan faktor, kedua
adalah reaksi/respon atau kecendrungan untuk bereaksi. Sebagai reaksi maka
sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang (like) atau tidak
senang (dislike), menurut dan melaksanakan atau menjauhi atau menghindari
sesuatu.
Kemudian Thurstone dalam bimowalgito (2003) “sikap adalah suatu
tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubunganya
dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif ialah afeksi senang.
Sedangkan afeksi negatip adalah afeksi yang tidak menyenangkan. ”Sikap
merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi dengan cara relatip tetap terhadap objek, baik secara positip maupun
negatip. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap perasaan emosional
dan respon atau reaksi untuk bereaksi. Respon positif (like) dan negatip (dislike).
Menurut Notoatmodjo (2003), sikap merupakan reaksi atau respon yang
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifiestasi
sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya ditafsirkan dari perilaku yang
b. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena dengan suatu
usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan.
c. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga
d. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas suatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko
merupakan sikap yang paling tinggi.
Pernyataan negatif
2. Skala Thrustone
Metode skala thrustone sering disebut sebagai metode interval tampak
stara. Metode skala pernyataan sikap ini dengan pendekatan stimulus
yang artinya pendek atau ini ditunjukkan untuk meletakkan stimulus atau
pernyataan sikap pada suatu kontinum psikologis yang akan
menunjukkan derajad favourable atau unfavourable pernyataan yang
bersangkutan
3. Skala Gutman
Skala pengukuran pada tipe ini akan didapatkan jawaban yang tegas,
yaitu ya atau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak, positif atau
negatif, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau
rasio dikhotami (dua alternaif). Jadi pada skala likert menggunakan
interval 1,2,3,4.5 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak
setuju”, maka dalam skala Gutman hanya ada dua interval yaitu “ setuju
atau tidak setuju”.
4. Skala Inkeles
Merupakan sejenis kuesioner tertutup, seperti tes prestasi belajar bentuk
pilihan ganda. Model ini mirip dengan model yang dikemukakan oleh
Thurstone, tetapi hanya terdiri dari tiga alternative jawaban, karena
diharapkan bahwa responden lebih cermat dalam menentukan pilihan
(Arikunto, 2010).
2.3 PERILAKU
2.3.1 Definisi Perilaku
Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tindakan. Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap
stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).
atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, minuman serta lingkungan. Respon manusia baik bersifat pasif
(pengetahuan, sikap, dan persepsi) maupun bersifat aktif (tindakan atau praktik).
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap, tindakan, pro aktif untuk memelihara
dan mencegah risiko terjadinya penyakit (Depkes RI, 2003:3).
Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok :
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintanance):
Perilaku pemeliharaan kesehatan adalah perilaku atau usaha-usaha
seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan
usaha untuk penyembuhan bila mana sakit.
2. Perilaku pencarian dan penggunaan system atau fasilitas pelayanan
kesehatan.
Sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behaviour).
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau Tindakan seseorang pada saat
menderita atau kecelakaan (Notoatmodjo, 2007).
3. Perilaku Kesehatan lingkungan.
Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespons
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya,
sehingga lingkungan tersebut tidak memengaruhi kesehatannya. Dengan
perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga
tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau masyarakatnya
(Notoatmodjo, 2007).
Praktik atau perilaku kesehatan mencakup tindakan sehubungan dengan
penyakit (pencegahan dan penyembuhan penyakit), Tindakan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, dan tindakan kesehatan lingkungan. Becker dalam
Notoatmodjo (2007), membuat klasifikasi lain tentang perilaku kesehatan yaitu :
1. Perilaku hidup sehat (healthy behaviour)
Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.
3. Praktik
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan, untuk
mewujudkan sikap dalam suatu perbuatannya maka diperlukan faktor
pendukung. Praktik adalah melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
diketahui dan disikapi oleh seseorang. Praktik kesehatan ini dapat
dikatakan
tindakan sehubungan dengan penyakit (pencegahan dan penyembuhan
penyakit).
Praktik memiliki beberapa tingkatan, yaitu :
a. Persepsi (perception)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan
yang akan diambil.
b. Respons terpimpin (guided response)
Dapat melakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan
contoh.
c. Mekanisme (mecanism)
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara
otomatis sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.
d. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik.
3) Pekerjaan
Bekerja adalah salah satu jalan yang dapat digunakan manusia dalam
menemukan makna hidupnya. Dalam berkarya manusia menemukan
sesuatu serta mendapatkan penghargaan dan pencapaian pemenuhan diri
menurut Azwar (2003).
2.4 COVID-19
2.4.1 Definisi COVID-19
Nama coronavirus berasal dari bahasa latin corona, yang berarti "mahkota"
atau "halo", yang mengacu pada penampilan karakteristik yang mengingatkan kita
pada matahari korona di sekitar virion (partikel virus) bila dilihat di bawah dua
dimensi oleh mikroskop electron transmisi. Menurut situs WHO, virus corona
adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Pada manusia virus corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan
mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS).
Covid-19 merupakan singkatan dari Coronavirus Disease-2019. Covid-19 yaitu
penyakit yang disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan
sehingga menyebabkan demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan.
Covid-19 adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus
corona baru yang merupakan penyakit menular yang baru ditemukan di Wuhan
China pada akhir 2019. (Chen et al., 2020; Touret& de Lamballerie, 2020; Zheng
et al., 2020). Virus penyebab penyakit ini disebut dengan 2019 Novel Corona
Virus atau nama lainnya adalah SARS-CoV2 (IDAI,2020). Coronavirus adalah
sekelompok virus terkait yang menyebabkan penyakit pada mamalia dan burung-
burung. Pada manusia, coronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang
bisa dapat mematikan, seperti SARS, MERS, dan COVID-19 (Gao et al., 2020;
Hageman, 2020; Sun et al., 2020; Velavan & Meyer,2020).
2.4.2 Etiologi
Coronavirus pertama kali diidentifikasi pada akhir tahun enam puluhan dan
dikenal sebagai jenderal patologi pada sebagian besar infeksi saluran pernapasan
dan pilek biasa lainnya. Coronavirus, anggota RNA indra-positif berpelindung
tunggal keluarga, milik subfamily Coronavirinae dalam keluarga Coronaviridae
memesan Nidovirales, di mana mereka termasuk empat genera (genus
alphacoronavirus, genusbetacoronavirus, genus gamma coronavirus, dan genus
delta coronavirus) Hingga pecahnya coronavirus sindrom pernafasan akut yang
parah (SARS-CoV) pada tahun 2003 dan coronavirus sindrom pernapasan Timur
Tengah (MERS-CoV) pada 2012 ilmuwan menyadari bahwa mereka sangat
pathogen terhadap manusia dan dapat menyebabkan wabah.
Covid-19 di Wuhan milik genera-betacoronavirus, diselimuti dengan partikel
bulat atau bola dengan diameter 60 – 140 nm dan memberikan tipikal struktur
genetik coronavirus. Analisis genom mencatat bahwa Covid-19 lebih dekat terkait
dengan bat-SARS-like (SL) -ZC45 dan bat- SL-ZXC21. Sebuah penelitian
menunjukkan identitas dekat antara COVID-19 dan dua kelelawar seperti CoV
(bat-SL-CoVZC45 dan bat-SL-CoV ZXC21), terutama identitas urutan gen E
dibat-SL-CoV ZC45 menjadi 98,7% di antara 13 wilayah gen. Dengan analisis
data dikumpulkan dari wabah awal, urutan Covid-19 berbagi urutan 79,5%
mengidentifikasi untuk SARS-CoV melalui analisis genom lengkap, kata mereka
sinkron yang dibandingkan dengan gen SARS-CoV dan MERS-CoV, Covid-19
miliki protein lonjakan yang lebih panjang dan filogeni relative-relatif lengkap
Gen RNA polymerase tergantung RNA serta jarak genetika yang tampak oleh
urutan dan analisis filogenetik. Hasil ini menunjukkan bahwa Covid-19 adalah
betacoronavirus baru, bukan rumor SARS-CoV yang dilaporkan baru-baru ini.
Meskipun demikian, Covid-19 dan SARS memiliki kesamaan leluhur yang sama
dengan kelelawar Virus Corona HKU9-1. (Zhou et al.,2020).
2.4.3 Epidemiologi
Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di
China setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal Februari
2020. Awalnya kebanyakan laporan datang dari Hubei dan provinsi di sekitar,
kemudian bertambah hingga ke provinsi-provinsi lain dan seluruh China.
Tanggal 30 Januari 2020, telah terdapat 7.736 kasus terkonfirmasi Covid-19 di
China, dan 86 kasus lain dilaporkan dari berbagai negara seperti Taiwan,
Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Kamboja, Jepang, Singapura,
Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, India, Australia, Kanada, Finlandia, Prancis,
dan Jerman.
Pada 30 Maret 2019 terdapat 693.224 kasus dan 33.106 kematian di seluruh
dunia Eropa dan Amerika Utara telah menjadi pusat pandemi Covid-19, dengan
kasus dan kematian sudah melampaui China. Amerika Serikat menduduki
peringkat pertama dengan kasus Covid-19 terbanyak dengan penambahan kasus
baru sebanyak 19.332 kasus pada tanggal 30 Maret 2020 disusul oleh Spanyol
dengan 6.549 kasus baru. Italia memiliki tingkat mortalitas paling tinggi di dunia,
yaitu 11,3% (AdityoSusilo, dkk 2020).
Covid-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020
sejumlah dua kasus. Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang
terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Tingkat
mortalitas Covid-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang
tertinggi di Asia Tenggara. Di Indonesia telah ditetapkan status kedaruratan
kesehatan masyarakat terkait pandemi virus corona sejak akhir Maret 2020 dan
telah ditetapkan kebijakan pembatasan social berskala besar (PSBB) untuk
menekan penyebaran virus corona.
2.4.4 Patofisiologi
Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan.
Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan seperti kelelawa,
babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotic
yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang
dapat membawa patogen dan bertindak sebagai vector untuk penyakit menular
tertentu.
Kasus pertama MERS pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 ditemukan
jumlah total 1143 kasus. Berbeda dengan SARS, MERS cenderung tidak bersifat
infeksius dibandingkan SARS dalam 3 tahun ditemukan jumlah kasus 1143.
MERS diduga tidak mudah menyebar dari manusia ke manusia, namun SARS
dapat dengan mudah dan cepat menyebar dari manusia kemanusia. Namun,
disisilain MERS lebih tinggi tingkat kematiannya, jika SARS sekitar 10%, tingkat
kematian MERS mencapai sekitar 40%.
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak
bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari coronavirus setelah menemukan sel
host sesuai tropisme nya. Pertama, penempelan dan masuk virus ke sel host
diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan virus. Protein S penentu utama
dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu tropisnya. Pada studi SARS-
CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim Angiotensin-
Converting Enzyme 2 (ACE-2). ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan
nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus, sumsum
tulang, limpa, hati, ginjal dan otak.
Setelah terjadi transmisi, virus masuk kesaluran napas atas kemudian
bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya). Setelah
itu menyebar kesaluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus
dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastro
intestinal setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit
sekitar 3-7 hari. Coronavirus tipe baru ini dapat bertransmisi dari kelelawar
kemudian host perantara kemudian manusia melalui mutasi evolusi.
Ada kemungkinan banyak host perantara dari kelelawar kemanusia yang
belum dapat diidentifikasi. Coronavirus memproduksi variasi anti gen baru dan
populasi tidak memiliki imunitas terhadap strain mutan virus sehingga dapat
menyebabkan pneumonia. Pada kasus ini ditemukan kasus “super-spreader” yaitu
dimana virus bermutasi atau beradaptasi di dalam tubuh manusia sehingga
memiliki kekuatan transmisi yang sangat kuat dan sangat infeksius. Satu pasien
menginfeksi lebih dari 3 orang dianggap super-spreader.
pada beberapa kasus ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala relative
ringan. Pada kondisi ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya
dehidrasi, sepsis atau napas pendek.
b. Pneumonia Ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun
tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia
tidak berat ditandai dengan batuk atau susah bernapas.
Definisi takipnea pada anak:
< 2 bulan : ≥ 60x/menit
2-11 bulan : ≥ 50x/menit
1-5 tahun : ≥ 40x/menit.
c. Pneumonia Berat
Pada pasien dewasa:
Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi saluran
napas
Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas : > 30x/menit),
distress pernapasan berat atau satu rasi oksigen pasien <90% udara
luar.
Kriteria definisi Severe Community-Acquired Pneumonia (CAP)
menurut Diseases Society of America/American Thoracic Society :
Pada pasien anak-anak :
Gejala batuk atau tampak sesak, ditambah satu diantara kondisi
berikut :
- Sianosis central atau SpO2 < 90%.
- Distress napas berat (retraksi dada berat)
- Pneumonia dengan tanda bahaya (tidak mau menyusu atau minum)
- Dalam menentukan pneumonia berarti diagnosis dilakukan dengan
diagnosis klinis, yang mungkin didapatkan hasil penunjang yang
tidak menunjukkan komplikasi.
2.4.7 Diagnosis
A. Anamnesa
Pneumonia Covid-19 adalah peradangan pada parenkim paru yang
disebabkan oleh SARS-CoV2. Sindrom gejala klinis yang muncul beragam,
dari mulia tidak berkomplikasi (ringan) sampai syok septik (berat).
Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga gejala utama:
demam, batuk kering dan sulit bernapas atau sesak. Tapi perlu dicatat bahwa
demam dapat tidak didapatkan pada beberapa keadaan, terutama pada usia
geriatric atau pada mereka dengan imunokompromis. Gejala tambahan lainnya
yaitu nyeri kepala, nyeri otot, lemas, diare dan batuk darah.
Pada beberapa kondisi dapat terjadi tanda dan gejala infeksi saluran napas
akut berat Severe Acute Respiratory Infection (SARI). Definisi SARI yaitu
infeksi saluran napas akut dengan riwayat demam (suhu ≥ 38C) dan batuk
dengan onset dalam 10 hari terakhir serta perlu perawatan di rumah sakit.
Tidak adanya demam tidak mengeksklusikan infeksi virus.
Definisi Kasus
a) Pasien Dalam Pengawasan atau Kasus Suspek/possible
1) Seseorang yang mengalami:
a. Demam (≥ 380 C) atau riwayat demam.
b. Batuk atau pilek atau nyeri tenggorokan
Pneumonia ringan sampai berat berdasarkan klinis atau gambaran
radiologis. Dan disertai minimal satu kondisi sebagai berikut :
a. Memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau wilayah/negara yang
terjangkit dalam 14 hari sebelum timbul gejala.
b. Petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah merawat
pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berat yang tidak
diketahui penyebab/etiologi penyakitnya.
2) Pasien infeksi pernapasan akut dengan tingkat keparahan ringan
sampai berat dan salah satu berikut dalam 14 hari sebelum onset
gejala :
a. Kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi Covid-19
b. Riwayat kontak dengan hewan penular (hewan sudah
teridentifikasi),
c. Bekerja atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dengan kasus
terkonfirmasi atau probable infeksi Covid-19 di Tiongkok atau
wilayah/negara yang terjangkit.
d. Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki demam (suhu
≥ 380C)
b) Orang Dalam Pemantauan
Seseorang yang mengalami gejala demam atau riwayat demam tanpa
pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau
D. Diagnosa Banding
1. Pneumonia bakterial
Gejala umum yang muncul diantaranya batuk, batuk berdahak, atau
memberat seperti muncul dahak purulen atau tanpa adanya nyeri dada.
Pada umumnya tidak bersifat infeksius, dan bukan penyakit infeksius.
2. SARS/MERS
Jenis virus baru ini memiliki kemiripan dengan virus SARS dan
MERS namun analisis genetik menunjukkan serupa tetapi tidak sama.
Virus jenis baru ini sudah mengalami evolusi. Studi menunjukkan
virus baru ini kemampuan penyebaran dan pathogen isitasnya lebih
rendah dari pada SARS.
3. Edema paru kardiogenik (gagal jantung). (PDPI,2020)
2.4.8 Penatalaksanaan
A. Pasien Terkonfirmasi (+) Covid-19
1. Tanpa Gejala
Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari
Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa
kerumah)
Vitamin C, 3 x 1 tablet (untuk 14 hari)
Pasien mengukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari
Pasien dipantau melalui telepon oleh petugas FKTP
2. Gejala Ringan
Ditangani oleh FKTP
Isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Diberi edukasi apa yang harus dilakukan (leaflet untuk dibawa ke
rumah).
Vitamin C, 3 x 1 tablet (untuk 14 hari).
Klorokuinfosfat, 2 x 500 mg (untuk 5 hari) atau Hidroksiklorokuin,
1x 400 mg (untuk 5 hari).
Azitromisin, 1 x 500 mg (untuk 3 hari).
2.4.9 Pencegahan
Cara penyebaran beberapa virus atau pathogen dapat melalui kontak dekat,
lingkungan atau benda yang terkontaminasi virus, droplet saluran napas, dan
partikel airborne. Droplet merupakan partikel berisi air dengan diameter > 5um.
Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter) kepermukaan
mukosa yang rentan. Partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan
atau mengendap di udara dalam waktu yang lama. Produksi droplet dari saluran
napas diantaranya batuk, bersin atau berbicara serta tindakan invasive prosedur
respirasi seperti aspirasi sputum atau bronkoskopi, insersi tuba trakea. Partikel
airborne merupakan partikel dengan diameter yang kurang dari 5 um yang dapat
menyebar dalam jarak jauh dan masih infeksius. Oleh karena itu, kita dapat
melakukan pencegahan transmisi virus (Yuliana, Y. 2020).
A. Prinsip Pencegahan Dan Strategi Pengendalian Secara Umum
Saat ini masih belum ada vaksin untuk mencegah infeksi Covid-19. Karakter
baik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghidari terpapar virus
penyebab. Lakukan tindakan-tindakan pencegahan penularan dalam praktik
kehidupan sehari-hari. Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan
pada masyarakat:
Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik.
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
Saat anda sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal dirumah saja
Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tisu.
Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang
sering disentuh.
Menggunakan masker medis adalah salah satu cara pencegahan penularan
penyakit saluran napas, termasuk infeksi Covid-19.
Cara penggunaan masker medis yang efektif:
- Pakai masker secara seksama untuk menutupi mulut dan hidung.
- Lepas masker dengan teknik yang benar (misalnya; jangan menyentuh
bagian depan masker, tapi lepas dari belakang dan bagian dalam.)
- Gunakan masker baru yang bersih dan kering
- Jangan pakai ulang masker yang telah dipakai.
- Buang segera masker sekali pakai dan lakukan pengolahan sampah
medis sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
- Masker pakaian seperti katun tidak direkomendasikan.
B. Pencegahan sesuai kondisi dan tempat
a. Berikut pencegahan di berbagai kondisi dan tempat :
Pencegahan tranmisi di pasar hewan.
Hindari kontak dengan hewan ternak atau hewan liar tanpa
perlindungan.
Gunakan masker.
Etika batuk dan bersin tutup hidung dengan tisu atau siku
Setelah batuk atau bersin, cuci tangan dengan sabun
Cuci tangan setelah pulang kerumah.
Jika memiliki gejala saluran napas terutama demam yang persisten,
datang kerumah sakit.
b. Pencegahan transmisi dirumah
Pola hidup sehat (meningkatkan system imun tubuh)
Personal higienitas yang baik
Etika batuk dan bersin
Cuci tangan jangan menyentuh mata, hidung,mulut dengan tangan kotor
Hindari kontak dekat dengan orang dengan gejala system respirasi
2.6 KERANGKATEORI
Definisi
Covid-19
2.7 KERANGKAKONSEP
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan
perilaku mashasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara
(USU) angkatan 2020 terhadap infeksi Covid-19.
METODE PENELITIAN
41
n= 264
1 + 264 (0.052)
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
ℯ2 = Batas toleransi kesalahan (0,05)
a. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi dalam penelitian ini:
1. Mahasiswa FK USU angkatan 2020
2. Mahasiswa yang aktif dan bersedia menjadi subjek penelitian
b. Kriteria Eksklusi :
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
- Mahasiswa yang tidak dapat dihubungi secara online.
- Mahasiswa yang sedang cuti
0,05. Jika nilai koefisien korelasi Product Moment Pearson dari suatu
pertanyaan tersebut berada diatas nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut
valid. Perhitungan dilakukan dengan aplikasi program SPSS.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui instrumen atau kuesioner
yang digunakan telah reliabel atau belum (Notoatmodjo, 2002). Tinggi
rendahnya reliabilitas kuesioner tercermin oleh nilai cronbach‘s alpha,
dimana nilai cronbach‘s alpha > nilai r tabel pada taraf signifikansi 0.05,
maka variabel dalam penelitian dapat dikatakan reliabel atau handal
(Sugiyono, 2005).
Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan
koefisien Reliabilitas Alpha pada aplikasi SPSS. Jika nilai alpha lebih besar dari
nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel. Untuk uji validitas dan realibitas
dilakukan dengan pengambilan sampel sebanyak 40 orang responden yaitu
mahasiswa FK USU angkatan 2020 sebanyak 40 orang. Nilai r tabel untuk uji
validitas jumlah responden sebanyak 40 orang dengan taraf signifikansi 0,05
drajat kebebasan df = N - 2 , niali r tabel sebesar 0,362. Hasil uji validitas
terhadap 15 item pertanyaan pada masing-masing variabel tingkat pengetahuan,
sikap dan perilaku diperoleh nilai Total Pearson Correlation semua berada diatas
nilai r tabel (> 0,362) dinyatakan valid. Dan uji reliabilitas dengan nilai
cronbach’s alpha pada masing-masing variabel tingkat pengetahuan diperoleh
sebesar 0,814 , pada variabel tingkat sikap sebesar 0,894 dan pada variabel tingkat
perilaku sebesar 0,844 dinyatakan realibel.
Hasil uji validitas dan reliabilitas variabel tingkat pengetahuan, sikap dan
perilaku dapat dilihat pada lampiram F.
Keterangan :
P = presentase kategori
F = frekuensi kategori
N = total skor
Kriteria dalam variabel pengetahuan dapat diinterprestasikan sebagai
berikut:
1. Baik : 76-100% (dari total jawaban pertanyaan)
2. Cukup : 56-76% (dari total jawaban pertanyaan)
3. Kurang : < 56% (dari total jawabanpertanyaan)
b. Hasil ukur tingkat sikap menggunakan T-Skor dapat diinterprestasikan
sebagai berikut (Notoatmodjo, 2014) :
1. Sikap positif jika skor T-skor > T mean
2. Sikap negatif jika skor T-skor ≤ T mean
T-skor dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
x = skor jawaban yang akan diubah dalam bentuk T skor
x = rata-rata skor dari kelompok
s = standart deviasi skor kelompok
Untuk mencari s digunakan rumus:
S=
Keterangan:
S :standart deviasi
xi: masing-masing skor data
x : rata-rata skor
n: jumlah sampel (Riyanto, 2010)
Untuk mengetahui T mean :
x = ∑ xi
n
x : mean (rata-rata)
∑ xi :jumlah skor tiap data
n: jumlah data (Riyanto, 2011)
c. Hasil ukur tingkat perilaku menggunakan kriteria pengukuran (Azwar
(2008) yaitu:
1. Perilaku positf jika nilai T skor > T mean.
2. Perilaku negative jika nilai T skor ≤ T mean.
Analisa Bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara
tingkat pengetahuan terhadap tingkat sikap dan perilaku. Analisis ini
digunakan dengan analisis statistik Crosstab (tabel silang) dan uji Chi
Square dengan tingkat kepercayaan 95% atau alpha 0,05. Pengujian
dilakukan dengan SPSS dengan kriteria sebagai berikut
a. Hipotesa
- Ho : Hipotesa kosong (0) berarti tidak terdapat hubungan signifikansi
antara varibel tingkat pengetahuan dengan variabel tingkat sikap dan
perilaku
- Ha : Hipotesa alternatif berarti terdapat hubungan signifikansi antara
variabel tingkat pengetahuan dengan variabel tingkat sikap dan perilaku
b. Kriteria hubungan ditetapkan berdasarkan:
- Jika nilai Chi Square hitung < Chi Square tabel dengan taraf signifikansi
0,05, maka Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan signifikansi
- Jika nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel dengan taraf signifikansi
0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan signifikansi.
49
Frekwensi
Item Pertanyaan Benar % Salah %
Defenisi Covid-19
153 96,2 6 3,8
1. Merupakan singkatan Corona Virus
Disease-2019.
154 96,9 5 3,1
2. Merupakan penyakit menular
ditemukan di wuhan akhir 2019.
63 39,6 96 60,4
3. Merupakan sekelompok virus terkait
menyebabkan penyakit mamalia dan
burung.
151 95,0 8 5,0
4. Merupakan virus penyakit infeksi
saluran pernapasan yang dapat
mematikan manusia.
Epidemiologi Covid-19
5. Sejak Maret 2020 Pemerintah RI telah 146 91,8 13 8,2
menetapkan PSBB.
6. Penyebaran infeksi sering terjadi pada 86 54,1 73 45,9
musim dingin, semi terkait dengan
faktor iklim dan perjalanan atau
perpindahan.
Patofisiologi Covid-19
7. Infeksi lebih cepat dan lebih parah 154 98,7 5 1,3
terhadap orang-orang dengan system
imun tubuh lemah (lansia/penyakit
progresif).
Diagnosis Covid-19
12. Ciri-ciri PDP: demam > 38⁰C, batuk 142 89,3 17 10,7
/pilek, nyeri tenggorakan pneumonia
ringan sampai berat berdasarkan klinis
gambaran radiologi memiliki riwayat
perjalanan ke Tiongkok/Negara yang
terjangkait
13. Ciri-ciri ODP: mengelami gejala 121 76,1 38 23,9
demam atau riwayat demam tanpa
pneumonia, memiliki riwayat
perjalanan ke Tiongkok atau
wilayah/negaara yang terjangkit
Penatalaksanaan Covid-19
14. Pasien terkonfirmasi (+) tanpa gejala 150 94,3 9 5,7
dan gejala ringan , diisolasi dirumah 14
hari.
15. Pasien terkonfirmasi (+) gejala sedang 152 95,6 7 4,4
dan berat diisolasi di Rumah Sakit
Rujukan
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Sikap Responden Tentang Infeksi Covid-19
No. Pertanyaan Jawaban Responden
SS % S % KS % TS %
1 Untuk pencegahan infeksi 155 97,5 3 1,9 0 0 1 0,6
Covid-19, diwajibkan memakai
masker pada saat berpergian
keluar rumah
2 Untuk pencegahan infeksi 154 96,9 4 2,5 1 0,6 0 0
Covid-19, diwajibkan mencuci
tangan dengan sabun anti septik
dan air mengalir kepada setiap
orang yang baru selesai
melakukan kegiatan
3 Untuk pencegahan Infeksi 148 93,1 10 6,3 0 0 1 0,6
Covid-19, diwajibkan menjaga
jarak (social distancing)
4 Untuk menghindari terinfeksi 141 88.7 17 10,7 0 0 1 0,6
Covid-19, pada saat melakukan
aktivitas sedapat mungkin
menghindari menyentuh mata,
hidung dan mulut
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui, bahwa tingkat sikap responden,
dari jumlah sampel sebesar 159 orang terdapat responden yang mempunyai
tingkat sikap positif sebesar 96 orang (60,4%) dan negatip sebesar 63 orang
(39,6%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa sikap mahasiswa FK USU
angkatan 2020 lebih banyak mempunyai sikap positip untuk menerima dan
merespon pencegahan infeksi Covid-19 dari pada sikap negatip.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Utami, dkk (2020), yang
dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta memberikan hasil 70,7% responden
memiliki sikap yang baik dalam pencegahan Covid-19 dan didukung oleh hasil
penelitian Yanti dkk,(2020), dimana dari 1.102 responden di Indonesia, mayoritas
responden memiliki sikap yang positif (53%) terhadap upaya pencegahan Covid-
19 di Indonesia khususnya dalam melakukan social distancing..
Sesuai dengan penelitian-penelitian tersebut, maka sikap seseorang pula
menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan dalam rangka mencegah dan
menangani kasus infeksi Covid-19. Seperti sikap positif juga dilakukan siswa di
Philipina dalam pencegahan Covid-19 dengan cara memakai masker, mencuci
tangan dengan sabun, tetap tinggal dirumah, menghindari kerumunan dan
menghindari kontak fisik antar sesama (Baloran, 2020).
Sikap positif juga dilakukan mahasiswa di Jordan seperti mencuci tangan
dengan handsanitiser, menggunakan masker dapat meminimalkan penularan
penyakit dan mengikuti etika ketika batuk dan bersin. Manifestasi sikap tidak
dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat langsung ditafsirkan terlebih dahulu
dari perilaku yang tertutup. (Sukesih 2019).
kebersihan diri dan rumah tempat tinggal sebanyak 74,2%, disaat batuk atau
bersin selalu menutup mulut dengan tisu atau dengan tangan bagian bahu
sebanyak 72,9%, setiap berada diluar rumah selalu menghindari tempat umum
(public) dengan padat penduduk sebanyak 53,5%, apabila masker digunakan
mulai terasa lembab dan terasa bau segera diganti dengan masker yang baru
sebanyak 84,3%, pada saat berpergian menggunakan fasilitas kendraan pribadi
maupun menggunakan fasilitas kenderaan umum selalu menggunakan masker
dan social distancing sebanyak 73,5%.
Sedangkan respon yang minoritas menjawab selalu yaitu pada pertanyaan
melakukan tindakan selalu untuk pencegahan Covid-19 yaitu melakukan kegiatan
olah raga secara rutin untuk memperbaiki system imun hanya 15,7%, mengurangi
berpergian ketempat keramaian kecuali hal tersebut wajib dihadiri 44,0%,
mengkonsumsi tablet vitamin C dan memakan buah-buahan kaya vitamin C
secara teratur 25,8%, membersihkan dan melakukan disinfeksi secara rutin
terhadap permukaan dan benda-benda yang sering disentuh di rumah 28,9%,
Dari uraian-uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa responden
mayoritas melakukan tindakan terhadap pencegahan infeksi Covid-19 dari pada
responden yang tidak melakukukannya. Responden yang tertinggi memberikan
jawaban selalu pada pertanyaan nomor 11 yaitu apabila masker yang digunakan
mulai terasa lembab dan terasa bau, segera diganti dengan masker baru sebanyak
134 orang (84,3%), sedangkan terendah pada pertanyaan nomor 2 mengenai untuk
memperbaiki system imun melakukan kegiatan olah raga secara rutin sebanyak
25 orang (15,7%). Hal ini menunjukan masih ada responden yang belum
melakukan pencegahan infeksi Covid-19.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Syadidurrahmah, dkk (2020),
tentang perilaku physical distancing mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada masa pandemi Covid-19, menyimpulkan bahwa 55,9% mahasiswa telah
menerapkan perilaku physical distancing yang baik. Selain itu hasil penelitian ini
didukung dengan hasil penelitian Purnamasari, (2020) yang menyatakan bahwa
perilaku masyarakat kabupaten Wonosobo terkait Covid 19 seperti menggunakan
masker, kebiasaan cuci tangan dan physical/social distancing menunjukkan
perilaku yang baik sebanyak 95,8% dan hanya 4,2% masyarakat berperilaku
cukup baik.
Dari tabel 47 diatas dapat diketahui, bahwa tingkat perilaku responden, dari
jumlah sampel sebesar 159 orang diperoleh tingkat perilaku pada kategori tingkat
positif sebesar 83 orang (52,2 %) dan pada katagori tingkat negatif sebesar 76
orang (47,8 %). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa perilaku
mahasiswa FK USU angkatan 2020 lebih banyak mempunyai perilaku positif
untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi Covid-19 dari pada perilaku
negatip.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Putra (2020), dimana didapati
tingkat perilaku masyarakat tentang Covid-19 berada pada kategori baik (78%)
dan penelitian Utami, dkk (2020) yang dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta juga
memberikan hasil 70,3% responden memiliki keterampilan yang baik dalam
pencegahan Covid-19. Selain itu, penelitian lain yang mendukung hasil penelitian
ini yaitu hasil penelitian Yanti (2020), menyatakan hasil analisis distribusi
perilaku masyakarat menunjukkan 85.33% masyarakat telah mematuhi protokol
kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, maka perilaku seseorang pula
menjadi aspek penting yang perlu diperhattikan dalam rangka mencegah dan
menangani kasus Covid-19. Menurut Audria (2019), perilaku yang baik juga
dapat menjadi upaya pencegahan terhadap penularan Covid 19. Sebaliknya
perilaku masyarakat yang tidak baik akan meningkatkan jumlah kasus dan angka
kematian akibat penularan covid-19 (Simbolon, 2020). Kemudian pendidikan
professional berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
mengubah sikap negative serta meningkatkan praktik pencegahan dan
pengobatan. Covid-19 (Olum R,Chekwueh dkk, 2020).
Tingkat Sikap
Positip Negatip Total
N % N % N %
Tingkat Baik 92 57,9 61 38,3 153 96,2
Pengetahuan Cukup 4 2,5 2 1,3 6 3,8
Total 96 60,4 63 39,6 159 100
Tabel 4.8 diatas menguraikan hasil tabulasi silang antara tingkat pengetahuan
mahasiswa terhadap tingkat sikap mengenai infeksi Covid-19. Pada tabel tersebut
dapat diketahui bahwa dari 153 responden memiliki tingkat pengetahuan baik,
terdapat 92 orang (57,9 %) memiliki sikap positip, diikuti sikap negatip sebanyak
61 orang (38,3%). Kemudian 4 orang (2,5%) responden yang memiliki tingkat
pengetahuan cukup memiliki sikap positip dan 2 orang (1,3%) memiliki sikap
negatip terhadap infeksi Covid-19. Hasil uji Chi Square diperoleh Chi-Square
hitung lebih kecil dari Chi Square tabel (0,103 < 3,84) dan hasil signifikansi >
hasil chi-square table (0,748 > 0,05), Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan
signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat sikap terhadap infeksi
Covid-19. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa responden dalam hal ini
mahasiswa FK USU angkatan 2020 yang mempunyai pengetahuan baik belum
semuanya mempunyai sikap positip dan masih ada yang mempunyai sikap
negatip. Hal ini menunjukan masih ada mahasiswa yang belum menerima dan
merespon pencegahan infksi Covid-19.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukesih dkk (2020) dalam
penelitian pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19 di
Indonesia dari 444 responden didapatkan pengetahuan paling tinggi di kategori
baik sebanyak 228 (51,35%) sedangkan sikap paling tinggi berada di kategori
sikap baik sebanyak 206 (46,39%), dengan melihat data tersebut menunjukan
bahwa pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19
di Indonesia tergolong baik hal ini dapat pencegah penularan Covid-19 di
Indonesia.
Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh pendapat Wawan dan Dewi (2010),
bahwa pembentukan sikap dipengaruhi oleh pengetahuan, pengetahuan seseorang
tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek
positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif
terhadap objek tertentu. Tingkat pengetahuan ini juga akan mempengaruhi
tindakan seseorang. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin
tinggi pula kemampuan individu tersebut di dalam melakukan penilaian terhadap
suatu materi atau objek. Menurut Azwar (2010) sikap seseorang akan dipengaruhi
oleh pengalaman pribadi, kebudayaan, orang yang dianggap penting, media masa,
lembaga pendidikan, dan emosi. Dari faktor-faktor ini terdapat faktor yang yang
berpengaruh besar terhadap pengetahuan yaitu pengalaman pribadi, media masa,
dan lembaga pendidikan. Semakin banyak pengalaman dan semakin tinggi
pendidikan seseorang maka akan menambah pengetahuan orang tersebut sehingga
akan menghasilkan sikap yang positif.
Tabel 4.9 diatas menguraikan hasil tabulasi silang antara tingkat pengetahuan
mahasiswa terhadap tingkat perilaku mengenai infeksi Covid-19 . Dari tabel
tersebut dapat diketahui bahwa pada 153 responden memiliki tingkat pengetahuan
baik terdapat perilaku positip 81 orang (50,9%), diikuti perilaku negatip sebanyak
72 orang (45,3%). Kemudian 2 orang (1,3%) responden yang memiliki tingkat
pengetahuan cukup memiliki perilaku positip dan 4 orang (2,5%) memiliki
perilaku negatip terhadap infeksi Covid-19. Hasil uji Chi Square diperoleh Chi-
Square hitung lebih kecil dari Chi Square tabel (0,890 < 3,84) dan hasil
signifikansi > chi-square tabel (0,346 > 0,05), Ho diterima, artinya tidak terdapat
hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat perilaku terhadap
infeksi Covid-19. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa responden dalam
hal ini mahasiswa FK USU angkatan 2020 yang mempunyai pengetahuan baik
belum semuanya mempunyai perilaku positip dan masih ada yang mempunyai
perilaku negatip. Hal ini menunjukan masih ada mahasiswa yang belum
melakukan tindakan pencegahan infeksi Covid-19.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mujiburrahman, dkk (2020),
menyatakan pengetahuan responden tentang pencegahan infeksi Covid-19
sebagian besar dalam kategori baik yaitu sebanyak 86 responden (82.7%).
Perilaku responden dalam pencegahan Covid-19 sebagian besar dalam kategori
cukup yaitu sebanyak 53 responden (51.0%) dan terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku pencegahan Covid-19 pada masyarakat. Selain itu,
penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Alfikrie (2020) menjelaskan bahwa
sebanyak 27,5% pengetahuan responden baik menunjukkan perilaku yang baik,
pengetahuan kurang baik menunjukkan perilaku kurang baik 42,5% dan sikap
responden yang positif juga menunjukkan perilaku baik yaitu 27,5%.
Penelitian lain yang sejalan dengan hasil penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh Clements JM (2020) yang menunjukan bahwa masyarakat
Amerika Serikat memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik dan Zhonng BL
(2020) yang meneliti pada masyarakat China sebagai tempat awal ditemukannya
Virus corona ini juga memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik dan positif.
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang “Tingkat Penegetahuan,
Sikap Dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unuversitas Sumatera Utara
Angkatan 2020 Terhadap Infeksi Covid-19 “, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara angkatan 2020 terhadap infeksi Covid-19 pada kategori
tingkat pengetahuan baik sebanyak 153 mahaiswa (96,2%), tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 6 mahasiswa (3,8%) dan tingkat
pengetahuan kurang tidak ada ditemui (0,0%).
2. Tingkat sikap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2020 terhadap infeksi Covid-19 pada kategori tingkat sikap
positip sebanyak 96 mahasiswa (60,4%) dan tingkat sikap negatip
sebanyak 63 mahasiswa (39,6%).
3. Tingkat perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara angkatan 2020 terhadap infeksi Covid-19 pada kategori tingkat
perilaku positif sebanyak 83 mahasiswa (52,2%) dan tingkat perilaku
negatip sebanyak 76 mahasiswa (47,8%).
4. Bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2020 yang mempunyai pengetahuan baik 153 mahasiswa
(96,2%) terhadap infeksi Covid-19 terdapat mempunyai sikap positip 92
mahasiswa (57,9%) sikap negatip 61 mahasiswa (38,3%) dan mempunyai
pengetahuan cukup 6 mahasiswa (3,8%) terdapat sikap positip 4
mahasiswa (2,5%) sikap negatip 2 mahasiswa (1,3%).
5. Bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2020 yang mempunyai pengetahuan baik 153 mahasiswa
(96,2%) terhadap infeksi Covid-19 terdapat mempunyai perilaku positip
81 mahasiswa (50,9%) perilaku negatip 72 mahasiswa (45,3%) dan
mempunyai pengetahuan cukup 6 mahasiswa (3,8%) terdapat perilaku
positip 2 mahasiswa (1,3%) perilaku negtip 4 mahasiswa (2,5%).
68
68
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat diberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
diharapkan agar terus menambah pengetahuannya mengeniai infeksi Covid-19
dan lebih meningkatkan sikap dan perilaku untuk melakukan tindakan
pencegahan infeksi Covid-19.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut terkait
dengan infeksi Covid-19 menggunakan metode lain dalam meneliti tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa umumnya, sehingga informasi
yang diperoleh dapat lebih bervariasi mengenai infeksi Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Adityo Susilo, Rumende Martin C., Pitoyo W Ceva, Santoso W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., & Chen, L. K. (2020). Jurnal Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini.
Agus Indra Yudhistira Diva Putra , Made Sindy Astri Pratiwi , Made Violin Weda
Yani , (2020), Gambaran Karakteristik Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Risiko Covid-19 Dalam Kerangka Desa Adat di Desa Gulingan, Mengwi, Bali
Audri, O. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Cuci Tangan
pada Masyarakat Kelurahan Pegirian, Jurnal Promkes : The Indonesian
Journal of Health Promotion And Health Education.
Burhan Erlina, Susanto Dwi Agus, Nasution Sally A Nasution (2020) Penyusun
Tatalaksan Protokol Tatalaksana Covid-19.
Zhonghua liu xing bing xue za zhi (2020) The epidemiological characteristics of an
outbreak of 2019 novel coronavirus diseases (COVID-19) in China
ncbi.nlm.nih.gov
Cascella, M., Rajnik, M., Cuomo, A., Dulebohn, S. C., & Di Napoli, R. (2020)
Features, evaluation and treatment coronavirus (COVID-19). In Statpearl Stat
Pearls Publishing
Cheng, V. C., Wong, S. C., Chuang, V. W., So, S. Y., Chen, J. H., Sridhar, S., ... &
Yuen, K. Y. (2020). The role of community-wide wearing of face mask for
control of coronavirus disease 2019 (COVID-19) epidemic due to SARS-CoV-2.
Journal of Infection.
Fauci Anthony S., M.D., Lane Clifford H., M.D., and Redfield R. Robert , M.D
(2020) Covid-19 — Navigating the Uncharted,
Fauzan Alfikrie, Ali Akbar, Yunita Dwi Anggreini (2020), Pengetahuan Dan Sikap
Mahasiswa Dalam Pencegahan Covid-19, STIKES Yarsi Pontianak
Fidah Syadidurrahmah, Fika Muntahaya, Siti Zakiyatul Islamiyah, Tri Aulia Fitriani,
Hairun Nisa (2020), Perilaku Physical Distancing Mahasiswa UIN Syrif
Hidayatullah Jakarta pada Masa Pandemi COVID-19, Syadidurrahmah et al.
70
Universitas Sumatera Utara
71
Grishela Venny Veneranda dr. , Khoris Yenniver Henrita dr. , Akbar Fawid dr
(2020) Kajian Tingkat Pengetahuan COVID-19 terhadap Sikap dan Perilaku
Pencegahan Penularan Infeksi COVID-19 pada Tenaga Kesehatan di
Puskesmas Sungai Durian tahun 2020. Dokter Internsip Kubu Raya,
Kalimantan Barat Periode Oktober 2019-Agustus 2020
Khoramipour, K., Basereh, A., Hekmatikar, A. A., Castell, L., Ruhee, R. T., &
Suzuki, K. (2020). Physical activity and nutrition guidelines to help with the
fight against COVID 19. Journal of Sports Sciences,
Moudy Jesica Moudy,dan Syakurah Adlia Rizma (2020) Pengetahuan Terkait Usaha
Pencegahan Coronavirus Disease (COVID-19) DI Indonesia, .
Ni Putu Emy Darma Yanti , I Made Arie Dharma Putra Nugraha , Gede Adi
Wisnawa , Ni Putu Dian Agustina , (2020), Gambaran Pengetahuan
Masyarakat Tentang Covid-19 Dan Perilaku Masyarakat Di Masa Pandemi
Covid-19, Fakultas Kedokteran, Universitas dan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Bali.
Nizami, N. S., & Uddin, C. M. (2020). Strong Immunity-A Major Weapon to Fight
against Covid-19.IOSR Journal Of Pharmac And Biological Sciences, 15(3):
22-29.
Notoatmodjo Soekidjo (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta,
Jakarta
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2020) Buku Pneumonia Covid 19‘, Manifestasi
Klinis di Indonesia hal 12-16
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2020) Buku Pneumonia Covid 19‘, Diagnosa di
Indonesia hal 17-23
Peng, Y. et al., 2020. Knowledge, Attitude and Practice Associated with COVID-19
among. Research square.
Purnamasari Ika, dan Ell Raharyani Anisa (2020) , Tingkat Pengetahuan Dan
Perilaku Masyarakat Kabupaten Wonosobo Tentang COVID -19, Jurnal Ilmiah
Kesehatan 2020 Page 33.
Rab, S., Javaid, M., Haleem, A., & Vaishya, R. (2020). Face masks are new normal
after COVID-19 pandemic. Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research
& Reviews, 14(6), 1617-1619.
Ranasinghe, C., Ozemek, C., & Arena, R. (2020). Exercise and well-being during
COVID 19– time to boost your immunity. Expert Review of Anti-infective
Therapy, 1-6.
Setiana Dantik , Palarto Budi, Julianti Peni Hari (2011), Pengetahuan, Sikap, Dan
Praktik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Terhadap Pencegahan Infeksi ,
Artikel Ilmiah.
Sukesih, Usman, Setia Budi, Dian Nur Adkhana (2020), Universitas Muhammadiyah
Kudus, STIK Pontianak, Universitas Negri Padang, STIKES Surya Global
Yogyakarta, Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Kesehatan Tentang
Pencegahan Covid-19 Di Indonesia, Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Wajdi, M. B. N., Kuswandi, I., Al Faruq, U., Zulhijra, Z., Khairudin, K, &Khoiriyah,
K. (2020), Education Policy Overcome Coronavirus, A Study of Indonesians.
EDUTEC: Journal of Education And Technology, 3(2), 96-106.
Yanti, dkk (2020), Community Knowledge, Attitudes, And Behavior Towards Social
Distancing Policy As Prevention Transmission Of Covid-19
Zhang, P., Bao, C., Zhang, Y., & Zhu, N. (2020). Emerging understanding of etiology
and epidemiology of the novel coronavirus (COVID-19) infection in Wuhan
China.
Zu, Z. Y., Jiang,M. D., Xu, P. P., Chen, W., Ni, Q. Q., Lu, G. M., & Zhang, L. J.
(2020), Coronavirus disease 2019 (COVID-19): a perspective from
China. Radiology, 200490
Riwayat Organisasi :
1. HMI FK USU 2018
Riwayat Kepanitiaan :
1. Anggota Dana Usaha PM PEMA FK USU 2018
2. Koordinator Game Online PORSENI FK USU 2019
3. Anggota Peralatan dan Tempat PM PEMA FK USU 2019
4. Anggota Peralatan dan Tempat PM SCORA PEMA FK USU 2020
Riwayat Pelatihan :
1. PKKMB FK USU 2017
2. Manajemen Mahasiswa Baru FK USU 2017
3. Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Lokal FK USU 2017
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya
penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya
orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu, penulis
bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan
sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LEMBER PENJELASAN
Informed Concent
(______________________)
KUESIONER PENELITIAN
5
Saya menjaga kebersihan pada diri saya,
keluarga dan rumah tempat tinggal
6 Saya membersihkan dan melakukan
disinfeksi secara rutin terhadap permukaan
dan benda-benda yang sering disentuh di
rumah
7 Disaat batuk atau bersin, saya selalu
menutup mulut dengan tisu atau dengan
tangan bagian bahu
8 Saya selalu menghindari kontak dan
menjaga jarak dengan orang lain (social
distancing)
9 Untuk menghindari kelembaban udara,
disetiap hari saya selalu memperhatikan
sirkulasi udara dan cahaya yang cukup pada
setiap ruangan di rumah
10 Setiap berada diluar rumah, saya selalu
menghindari tempat umum (public) dengan
padat penduduk dan sirkulasi udara yang
buruk
11 Apabila masker yang saya gunakan mulai
terasa lembab dan terasa bau, saya segera
menggantinya dengan masker baru
12 Pada saat menggunakan masker, saya selalu
menghindari menyentuh bagian depan
masker tanpa mencuci tangan terlebih
dahulu.
13 Pada saat badan saya terasa kurang sehat,
saya tetap tinggal dirumah sambil
memakan obat dan tidak melakukan
kegiatan di luar rumah.
14 Pada saat saya berbelanja di pasar, saya
selalu menghindari kontak langsung dengan
hewan ternak tanpa perlindungan.
15 Pada saat saya berpergian menggunakan
fasilitas kenderaan pribadi (Sepeda Motor,
Mobil), maupun menggunakan fasilitas
kenderaan umum (Bus, Kereta Api,
Pesawat), saya selalu menggunakan masker
dan sering mencuci tangan serta menjaga
jarak (social distancing).
Correlations
P1 Pea
rson
** * * ** * ** **
Corr 1 .476 .345 .326 .560 .219 .183 .248 .181 .281 .282 .189 .362 .221 .569 .604
elati
on
Sig.
(2-
.002 .029 .040 .000 .174 .258 .123 .264 .079 .078 .243 .022 .171 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P2 Pea
rson
** ** * ** ** **
Corr .476 1 .198 .116 .630 .308 .026 .129 .358 .213 .575 .108 -.014 .271 .649 .540
elati
on
Sig.
(2-
.002 .221 .475 .000 .053 .873 .428 .023 .188 .000 .507 .931 .091 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P3 Pea
rson
* ** ** **
Corr .345 .198 1 -.003 .274 .211 .139 .489 .225 .150 .241 .058 .524 .282 .268 .557
elati
on
Sig.
(2-
.029 .221 .984 .087 .192 .393 .001 .162 .355 .135 .722 .001 .078 .094 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P4 Pea
rson
* ** ** **
Corr .326 .116 -.003 1 .161 .289 .656 .178 .208 .264 .017 .572 .275 -.002 .021 .509
elati
on
Sig.
(2-
.040 .475 .984 .321 .071 .000 .271 .198 .099 .917 .000 .086 .990 .900 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P5 Pea
rson
** ** ** ** ** **
Corr .560 .630 .274 .161 1 .209 .184 .093 .574 .268 .460 .150 .038 .016 .495 .542
elati
on
Sig.
(2-
.000 .000 .087 .321 .196 .257 .568 .000 .095 .003 .356 .818 .922 .001 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P6 Pea
rson
* * **
Corr .219 .308 .211 .289 .209 1 .366 .087 .135 .226 .321 .115 .059 .134 .147 .496
elati
on
Sig.
(2-
.174 .053 .192 .071 .196 .020 .592 .407 .160 .043 .479 .719 .408 .366 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P7 Pea
rson
** * * * ** **
Corr .183 .026 .139 .656 .184 .366 1 .369 .385 .249 .080 .610 .261 .056 -.011 .602
elati
on
Sig.
(2-
.258 .873 .393 .000 .257 .020 .019 .014 .122 .622 .000 .104 .732 .948 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P8 Pea
rson
** * * ** **
Corr .248 .129 .489 .178 .093 .087 .369 1 .254 .336 -.045 .065 .608 .194 .179 .561
elati
on
Sig.
(2-
.123 .428 .001 .271 .568 .592 .019 .114 .034 .783 .692 .000 .230 .268 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P9 Pea
rson
* ** * ** ** **
Corr .181 .358 .225 .208 .574 .135 .385 .254 1 .518 .411 .264 .113 .308 .269 .615
elati
on
Sig.
(2-
.264 .023 .162 .198 .000 .407 .014 .114 .001 .008 .100 .488 .053 .093 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P10 Pea
rson
* ** * **
Corr .281 .213 .150 .264 .268 .226 .249 .336 .518 1 .270 .246 .226 .211 .376 .599
elati
on
Sig.
(2-
.079 .188 .355 .099 .095 .160 .122 .034 .001 .092 .126 .161 .192 .017 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P11 Pea
rson
** ** * ** * ** **
Corr .282 .575 .241 .017 .460 .321 .080 -.045 .411 .270 1 .132 .110 .356 .425 .538
elati
on
Sig.
(2-
.078 .000 .135 .917 .003 .043 .622 .783 .008 .092 .418 .499 .024 .006 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P12 Pea
rson
** ** **
Corr .189 .108 .058 .572 .150 .115 .610 .065 .264 .246 .132 1 .072 .076 .083 .465
elati
on
Sig.
(2-
.243 .507 .722 .000 .356 .479 .000 .692 .100 .126 .418 .659 .641 .611 .002
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P13 Pea
rson
* ** ** **
Corr .362 -.014 .524 .275 .038 .059 .261 .608 .113 .226 .110 .072 1 .156 .111 .520
elati
on
Sig.
(2-
.022 .931 .001 .086 .818 .719 .104 .000 .488 .161 .499 .659 .337 .494 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P14 Pea
rson
* ** **
Corr .221 .271 .282 -.002 .016 .134 .056 .194 .308 .211 .356 .076 .156 1 .470 .455
elati
on
Sig.
(2-
.171 .091 .078 .990 .922 .408 .732 .230 .053 .192 .024 .641 .337 .002 .003
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P15 Pea
rson
** ** ** * ** ** **
Corr .569 .649 .268 .021 .495 .147 -.011 .179 .269 .376 .425 .083 .111 .470 1 .560
elati
on
Sig.
(2-
.000 .000 .094 .900 .001 .366 .948 .268 .093 .017 .006 .611 .494 .002 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Ptot Pea
rson
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Corr .604 .540 .557 .509 .542 .496 .602 .561 .615 .599 .538 .465 .520 .455 .560 1
elati
on
Sig.
(2-
.000 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .003 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.814 15
Correlations
Sika Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap Sikap S
p1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (tot)
S1 Pea
rson
** * * * * ** * * **
Corr 1 .680 .128 .047 -.055 .314 .142 .400 .262 .116 .322 .351 .485 .401 .325 .557
elati
on
Sig.
(2-
.000 .432 .773 .737 .049 .382 .010 .103 .474 .043 .027 .002 .010 .041 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S2 Pea
rson
** ** * * * ** * ** **
Corr .680 1 .427 .035 .122 .331 -.008 .235 .273 .378 .398 .439 .329 .427 .181 .585
elati
on
Sig.
(2-
.000 .006 .830 .453 .037 .962 .145 .088 .016 .011 .005 .038 .006 .263 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S3 Pea
rson
** * * * * **
Corr .128 .427 1 .323 .375 .158 .095 .289 .263 .252 .366 .234 .289 .375 .209 .483
elati
on
Sig.
(2-
.432 .006 .042 .017 .329 .560 .071 .101 .117 .020 .145 .071 .017 .196 .002
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S4 Pea
rson
* ** ** * ** ** ** ** ** * * **
Corr .047 .035 .323 1 .645 .159 .531 .348 .481 .410 .492 .424 .447 .323 .400 .601
elati
on
Sig.
(2-
.773 .830 .042 .000 .327 .000 .028 .002 .009 .001 .006 .004 .042 .011 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S5 Pea
rson
* ** ** ** * ** ** **
Corr -.055 .122 .375 .645 1 .158 .569 .289 .592 .392 .480 .469 .289 .062 .209 .537
elati
on
Sig.
(2-
.737 .453 .017 .000 .329 .000 .071 .000 .012 .002 .002 .071 .702 .196 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S6 Pea
rson
* * ** ** ** * ** ** ** ** **
Corr .314 .331 .158 .159 .158 1 .266 .579 .476 .535 .359 .458 .457 .554 .529 .647
elati
on
Sig.
(2-
.049 .037 .329 .327 .329 .098 .000 .002 .000 .023 .003 .003 .000 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S7 Pea
rson
** ** ** ** * ** **
Corr .142 -.008 .095 .531 .569 .266 1 .493 .618 .037 .273 .334 .274 .095 .494 .490
elati
on
Sig.
(2-
.382 .962 .560 .000 .000 .098 .001 .000 .820 .088 .035 .087 .560 .001 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S8 Pea
rson
* * ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Corr .400 .235 .289 .348 .289 .579 .493 1 .494 .420 .448 .568 .733 .577 .643 .757
elati
on
Sig.
(2-
.010 .145 .071 .028 .071 .000 .001 .001 .007 .004 .000 .000 .000 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S9 Pea
rson
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Corr .262 .273 .263 .481 .592 .476 .618 .494 1 .453 .442 .663 .494 .428 .513 .736
elati
on
Sig.
(2-
.103 .088 .101 .002 .000 .002 .000 .001 .003 .004 .000 .001 .006 .001 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S10 Pea
rson
* ** * ** ** ** ** ** ** * **
Corr .116 .378 .252 .410 .392 .535 .037 .420 .453 1 .591 .617 .679 .392 .270 .673
elati
on
Sig.
(2-
.474 .016 .117 .009 .012 .000 .820 .007 .003 .000 .000 .000 .012 .092 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S11 Pea
rson
* * * ** ** * ** ** ** ** ** * **
Corr .322 .398 .366 .492 .480 .359 .273 .448 .442 .591 1 .503 .448 .366 .288 .705
elati
on
Sig.
(2-
.043 .011 .020 .001 .002 .023 .088 .004 .004 .000 .001 .004 .020 .071 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S12 Pea
rson
* ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
Corr .351 .439 .234 .424 .469 .458 .334 .568 .663 .617 .503 1 .677 .469 .435 .785
elati
on
Sig.
(2-
.027 .005 .145 .006 .002 .003 .035 .000 .000 .000 .001 .000 .002 .005 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S13 Pea
rson
** * ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Corr .485 .329 .289 .447 .289 .457 .274 .733 .494 .679 .448 .677 1 .577 .536 .794
elati
on
Sig.
(2-
.002 .038 .071 .004 .071 .003 .087 .000 .001 .000 .004 .000 .000 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S14 Pea
rson
* ** * * ** ** ** * * ** ** ** **
Corr .401 .427 .375 .323 .062 .554 .095 .577 .428 .392 .366 .469 .577 1 .673 .699
elati
on
Sig.
(2-
.010 .006 .017 .042 .702 .000 .560 .000 .006 .012 .020 .002 .000 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
S15 Pea
rson
* * ** ** ** ** ** ** ** **
Corr .325 .181 .209 .400 .209 .529 .494 .643 .513 .270 .288 .435 .536 .673 1 .677
elati
on
Sig.
(2-
.041 .263 .196 .011 .196 .000 .001 .000 .001 .092 .071 .005 .000 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Stot Pea
rson
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Corr .557 .585 .483 .601 .537 .647 .490 .757 .736 .673 .705 .785 .794 .699 .677 1
elati
on
Sig.
(2-
.000 .000 .002 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.894 15
Correlations
Pr
Pr1 Pr2 Pr3 Pr4 Pr5 Pr6 Pr7 Prr8 Pr9 Pr10 Pr11 Pr12 Pr13 Pr14 Pr15 (tot)
Pr1 Pea
rson
** * * ** * ** ** **
Corr 1 .416 .388 .348 .263 .526 .142 .334 .274 .453 .287 .179 .234 .282 .545 .650
elati
on
Sig.
(2-
.008 .013 .028 .101 .000 .382 .035 .087 .003 .073 .269 .146 .078 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr2 Pea
rson
** ** * * ** **
Corr .416 1 .112 .533 .261 .337 .263 .379 .220 .256 .234 .022 .184 .266 .411 .571
elati
on
Sig.
(2-
.008 .492 .000 .104 .034 .101 .016 .172 .111 .145 .892 .255 .097 .008 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr3 Pea
rson
* * * * * * **
Corr .388 .112 1 -.032 .355 .372 -.007 .191 .060 .393 .197 .274 .339 .323 .294 .500
elati
on
Sig.
(2-
.013 .492 .845 .024 .018 .963 .237 .714 .012 .224 .087 .032 .042 .065 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr4 Pea
rson
* ** * ** **
Corr .348 .533 -.032 1 .282 .338 .475 .277 .201 .230 .108 -.004 .222 .220 .092 .499
elati
on
Sig.
(2-
.028 .000 .845 .078 .033 .002 .084 .214 .152 .506 .978 .169 .173 .572 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
P5 Pea
rson
* * * * ** **
Corr .263 .261 .355 .282 1 .369 .278 .292 .358 .262 .220 .317 .600 .243 .098 .588
elati
on
Sig.
(2-
.101 .104 .024 .078 .019 .082 .067 .023 .102 .173 .047 .000 .131 .545 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr6 Pea
rson
** * * * * ** * **
Corr .526 .337 .372 .338 .369 1 .414 .297 .176 .368 .184 .175 .189 .221 .275 .614
elati
on
Sig.
(2-
.000 .034 .018 .033 .019 .008 .063 .278 .020 .256 .279 .244 .170 .086 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr7 Pea
rson
** ** ** * * **
Corr .142 .263 -.007 .475 .278 .414 1 .434 .053 .394 .094 -.013 .334 .241 .050 .473
elati
on
Sig.
(2-
.382 .101 .963 .002 .082 .008 .005 .744 .012 .563 .934 .035 .134 .761 .002
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr8 Pea
rson
* * ** ** * ** * * ** **
Corr .334 .379 .191 .277 .292 .297 .434 1 .198 .761 .366 .424 .357 .339 .421 .707
elati
on
Sig.
(2-
.035 .016 .237 .084 .067 .063 .005 .222 .000 .020 .006 .024 .032 .007 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr9 Pea
rson
* * ** **
Corr .274 .220 .060 .201 .358 .176 .053 .198 1 .264 .175 .367 .477 .267 .038 .503
elati
on
Sig.
(2-
.087 .172 .714 .214 .023 .278 .744 .222 .100 .281 .020 .002 .096 .818 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr1 Pea
0 rson
** * * * ** * * **
Corr .453 .256 .393 .230 .262 .368 .394 .761 .264 1 .312 .301 .348 .197 .382 .685
elati
on
Sig.
(2-
.003 .111 .012 .152 .102 .020 .012 .000 .100 .050 .059 .028 .224 .015 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr1 Pea
1 rson
* ** * **
Corr .287 .234 .197 .108 .220 .184 .094 .366 .175 .312 1 .434 .276 .203 .350 .494
elati
on
Sig.
(2-
.073 .145 .224 .506 .173 .256 .563 .020 .281 .050 .005 .084 .209 .027 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr1 Pea
2 rson
* ** * ** **
Corr .179 .022 .274 -.004 .317 .175 -.013 .424 .367 .301 .434 1 .293 .270 .176 .509
elati
on
Sig.
(2-
.269 .892 .087 .978 .047 .279 .934 .006 .020 .059 .005 .067 .092 .278 .001
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr1 Pea
3 rson
* ** * * ** * ** **
Corr .234 .184 .339 .222 .600 .189 .334 .357 .477 .348 .276 .293 1 .466 .142 .633
elati
on
Sig.
(2-
.146 .255 .032 .169 .000 .244 .035 .024 .002 .028 .084 .067 .002 .381 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr1 Pea
4 rson
* * ** * **
Corr .282 .266 .323 .220 .243 .221 .241 .339 .267 .197 .203 .270 .466 1 .332 .592
elati
on
Sig.
(2-
.078 .097 .042 .173 .131 .170 .134 .032 .096 .224 .209 .092 .002 .036 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr1 Pea
5 rson
** ** ** * * * **
Corr .545 .411 .294 .092 .098 .275 .050 .421 .038 .382 .350 .176 .142 .332 1 .532
elati
on
Sig.
(2-
.000 .008 .065 .572 .545 .086 .761 .007 .818 .015 .027 .278 .381 .036 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pr(t Pea
ot) rson
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Corr .650 .571 .500 .499 .588 .614 .473 .707 .503 .685 .494 .509 .633 .592 .532 1
elati
on
Sig.
(2-
.000 .000 .001 .001 .000 .000 .002 .000 .001 .000 .001 .001 .000 .000 .000
taile
d)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.844 15
27 Baik 80 26 Baik
53
54 27 Baik 81 29 Baik
55 27 Baik 82 25 Baik
56 30 Baik 83 25 Baik
57 27 Baik 84 27 Baik
58 29 Baik 85 28 Baik
59 30 Baik 86 29 Baik
60 28 Baik 87 26 Baik
61 27 Baik 88 29 Baik
62 28 Baik 89 26 Baik
63 26 Baik 90 29 Baik
64 28 Baik 91 29 Baik
65 28 Baik 92 25 Baik
66 28 Baik 93 25 Baik
67 28 Baik 94 26 Baik
68 27 Baik 95 27 Baik
69 28 Baik 96 28 Baik
70 27 Baik 97 28 Baik
71 27 Baik 98 26 Baik
72 30 Baik 99 30 Baik
73 27 Baik 100 27 Baik
74 28 Baik 101 28 Baik
75 21 Cukup 102 29 Baik
76 30 Baik 103 29 Baik
77 30 Baik 104 22 Cukup
78 28 Baik 105 23 Cukup
79 27 Baik 106 28 Baik
113
Universitas Sumatera Utara
71
114
Universitas Sumatera Utara
72
115
Universitas Sumatera Utara
73
116
Universitas Sumatera Utara
74
117
Universitas Sumatera Utara
75
118
Universitas Sumatera Utara
76
119
Universitas Sumatera Utara
77
120
Universitas Sumatera Utara
78
121
Universitas Sumatera Utara
79
122
Universitas Sumatera Utara
80
123
Universitas Sumatera Utara
81
124
Universitas Sumatera Utara
82
125
Universitas Sumatera Utara
83
126
Universitas Sumatera Utara
84
127
Universitas Sumatera Utara
85
128
Universitas Sumatera Utara
86
129
Universitas Sumatera Utara
87
No Jenis Kuesioner Perilaku (Pr) Total Mencari Standar T-Skor = T-mean Kriteria
Skor Deviasi =
Rspdn Kelamin Pr1 Pr2 Pr3 Pr4 Pr5 Pr6 Pr7 Pr8 Pr9 Pr10 Pr11 Pr12 Pr13 Pr14 Pr15 (Xi) (Xi- (Xi- 50+10((Xi- (T- Tingkat
(N) Xrata- Xrata- Xrata)/S) skor/N) Perilaku
rata) rata)2
1 laki-laki 3 2 3 2 4 1 4 2 4 2 4 4 4 4 3 46 -4.7 21.778 41.672 50 negatif
2 wanita 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 52 1.33 1.7778 52.379 50 positip
3 wanita 4 3 3 3 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 51 0.33 0.1111 50.595 50 positip
4 laki-laki 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 2 3 45 -5.7 32.111 39.888 50 negatif
5 laki-laki 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 56 5.33 28.444 59.518 50 positip
6 laki-laki 3 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 48 -2.7 7.1111 45.241 50 negatif
7 wanita 4 2 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 51 0.33 0.1111 50.595 50 positip
8 wanita 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 54 3.33 11.111 55.949 50 positip
9 wanita 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 52 1.33 1.7778 52.379 50 positip
10 laki-laki 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 4 2 4 2 2 46 -4.7 21.778 41.672 50 negatif
11 wanita 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 55 4.33 18.778 57.733 50 positip
12 laki-laki 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 51 0.33 0.1111 50.595 50 positip
13 wanita 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 5.33 28.444 59.518 50 positip
14 wanita 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 47 -3.7 13.444 43.457 50 negatif
15 laki-laki 3 2 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 51 0.33 0.1111 50.595 50 positip
16 wanita 4 2 4 3 4 4 4 3 1 3 4 2 3 4 4 49 -1.7 2.7778 47.026 50 negatif
17 wanita 3 2 3 2 3 2 4 3 1 3 4 3 3 2 4 42 -8.7 75.111 34.534 50 negatif
18 laki-laki 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 44 -6.7 44.444 38.103 50 negatif
19 laki-laki 3 2 4 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 3 46 -4.7 21.778 41.672 50 negatif
130
Universitas Sumatera Utara
88
131
Universitas Sumatera Utara
89
132
Universitas Sumatera Utara
90
133
Universitas Sumatera Utara
91
134
Universitas Sumatera Utara
92
135
Universitas Sumatera Utara
93
136
Universitas Sumatera Utara
70
137
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df (2-sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .103 1 .748
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .105 1 .746
Fisher's Exact Test 1.000 .552
Linear-by-Linear
.102 1 .749
Association
N of Valid Cases 159
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.38.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstabs
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df (2-sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .890a 1 .346
Continuity Correctionb .277 1 .598
Likelihood Ratio .901 1 .343
Fisher's Exact Test .427 .300
Linear-by-Linear
.884 1 .347
Association
N of Valid Cases 159
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.87.
b. Computed only for a 2x2 table