Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

MEMBUAT KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

1. DILLA RISTA ROSID (1711007)


2. NOVI ARDIANTI (1721056)

Pendidikan Ners Semester VII Reguler


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Patria Husada Blitar
Tahun Pelajaran 2020/2021
KATA  PENGANTAR

           Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


manajemen, yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini
memuat tentang “MEMBUAT KEPUTUSAN dan PEMECAHAN MASALAH”.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Blitar, 27 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

1.1 Latar belakang 3


1.2 Rumusan masalah 3
1.3 Tujuan masalah 4

BAB II PEMBAHASAN 5

2.1 Pengertian pengambilan keputusan 5


2.2 Fase pengambilan keputusan 5
2.3 Tujuan pengambilan keputusan 6
2.4 Sistem dalam pengambilan keputusan 6
2.5 Bentuk-bentuk dalam pengambilan keputusan 8
2.6 Pengambilan keputusan individu dan kelompok 9

BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah


luput dari masalah. Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan
manajemen. Jika ditinjau dari kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa
disebabkan dari pihak internal maupun pihak eksternal. Banyak pihak yang
menganggap bahwa masalah yang datangnya dari pihak eksternal lebih
berbahaya sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan, sedangkan
masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Inilah
suatu pandangan yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah
perusahaan / instansi /organisasi. Karena masalah yang harus kita waspadai
dan harus segera kita selesaikan adalah masalah yang datangnya dari internal.
Kita lihat saja partai politik sekarang banyak yang pecah karena disebabkan
masalah di dalam internalnya, perusahaan banyak yang bangkrut karena
masalah yang datangnya dari dalam (internal).

Banyak yang mengatakan pemecahan masalah adalah aktivitas


terpenting yang dilakukan seorang manajer merupakan suatu gambaran yang
terlalu disederhanakan. Pekerjaan dalam menyelesaikan / memecahkan
masalah jauh lebih rumit daripada hanya sekedar pemecahan masalah saja.
Aktivitas-aktivitas lain, seperti komunikasi, juga sama pentingnya. Akan
tetapi, aman jika dikatakan bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu
aktivitas utama yang sering kali menentukan berhasil atau tidaknya karier
manajemen.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pengambilan keputusan ?


2. Bagaimana fase dalam pengambilan keputusan ?
3. Bagaimana tujuan dalam pengambilan keputusan ?
4. Bagaimana sistem dalam pengambilan keputusan ?
5. Bagaimana bentuk-bentuk dalam pengambilan keputusan ?
6. Bagaimana pengambilan keputusan individu dan kelompok ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari pengambilan keputusan.


2. Untuk mengetahui fase dalam pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui tujuan dalam pengambilan keputusan.
4. Untuk mengetahui sistem dalam pengambilan keputusan.
5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dalam pengambilan keputusan.
6. Untuk mengetahui pengambilan keputusan individu dan kelompok.
BAB II

PEMBAHASAN

1.4 Pengertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian
dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa
perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada
beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif
yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh
banyak ahli, diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah
sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan
pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan
tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang
matang atas alternatif dan tindakan.

1.5 Fase Pengambilan Keputusan


1. Aktivitas intelegensia ; Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang
mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.
2. Aktifitas desain ; Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar aktifitas
intelegensia untuk mencapai tujuan.
Aktifitas desain meliputi :
a. Menemukan cara-cara/metode
b. Mengembangkan metode
c. Menganalisa tindakan yang dilakukan
3. Aktifitas pemilihan ; Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam
pengambilan keputusan yang ada. Pemilihan ini berdasar atas kriteria
yang telah ditetapkan.

Dari tiga aktifutas tersebut diatas, dapat disimpulkan tahap pengambilan


keputusan adalah :

a. Mengidentifikasi masalah utama


b. Menyusun alternatif
c. Menganalisis alternatif
d. Mengambil keputusan yang terbaik

1.6 Tujuan Pengambilan Keputusan


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan
untuk mencapai tujuan organisasinya yang mana diinginkan semua kegiatan
itu dapat berjalan lancar dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien.
Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan.
Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh pimpinan organisasi.
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.

1.7 Sistem dalam Pengambilan Keputusan


Sebagai suatu sistem, manajemen organisasi bergerak dalam perilaku yang
kompleks. Salah satu perilaku organisasi yang melibatkan sejumlah
komponen personel, tujuan, informasi, prosedur, dan teknik adalah
pengambilan keputusan. Adair (1985) berpendapat bahwa keputusan-
keputusan berpusat pada pengelolaan. Manajemen adalah memutuskan apa
yang dilakukan dan memperoleh suatu tindakan. Dalam situasi manajemen
tertentu suatu keputusan atau bagian keputusan harus mendahului
pelaksanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian hasil bagaimanapun
juga akan ditentukan dalam keputusan efektivitas dalam pelaksanaannya. Di
sini kepemimpinan, mempengaruhi komunikasi dan motivasi berperan di
dalamnya. Persyaratan pertama bagi keberhasilan dalam suatu perusahaan
adalah mutu tinggi keputusan manajemen.
Konsep sistem dapat diaplikasikan dalam pembuatan keputusan, seperti
halnya dalam perencanaan dan komunikasi sebagai upaya mendesain sistem
dalam organisasi. Gigch (1997) berpendapat bahwa pendekatan sistem
merupakan proses pengambilan keputusan yang digunakan untuk mendesain
sistem. Pengambilan keputusan merupakan sikap yang hati-hati dalam
bertindak untuk menentukan pilihan dari beberapa alternatif. Hal ini
merupakan gambaran sederhana. Pengambilan keputusan adalah proses
berpikir yang meliputi semua aktifitas pemecahan masalah.
Keputusan berkaitan dengan tujuan dan aspirasi yang dibuat harus dapat
dilaksanakan efektif. Efektivitas dari suatu pelaksanaan keputusan ditentukan
oleh lingkungan. Penerimaan lingkungan akan menentukan keberhasilan
keputusan. Adapun yang membatasi kepuasan atas pilihan keputusan
efektivitas tampaknya ada pada ketidaksempurnaan informasi, hambatan
waktu, dan biaya serta keterbatasan dimensi kognitif (pemikiran) atau
rasionalitas.
Setiap proses pengambilan keputusan merupakan suatu sistem tindakan
karena ada beberapa komponen di dalamnya. Menurut Pradjudi (1997: 45),
kerangka kerja yang ada dalam sistem pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut :
a. Posisi orang yang berwenang dalam pengambilan keputusan
b. Problema (penyimpangan dari apa yang dikehendaki dan direncanakan
atau dituju)
c. Situasi si pengambil keputusan itu berada
d. Kondisi si pengambil keputusan (kekuatan dan kemampuan menghadapi
problem)
e. Tujuan (apa yang diinginkan atau dicapai dengan pengambilan keputusan)
1.8 Bentuk-bentuk Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer, yang
dihubungkan dengan pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan
yang akan dicapai, sumber daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan,
siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan yang diserahkannya dll.
Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di program atau tidak, bisa
juga di bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi kepastian, resiko
dan ketidak pastian.
Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan,
aturan atau prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh:
penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur
kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya.
Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya
masalah masalah khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian sumber
daya-sumber daya organisasi,penjualan yang merosot tajam, pemakaian
teknologi yang termodern,dan lain sebagainya.
Herbert A. Simon mengemukakan teknik-teknik tradisional dan modern
dalam pembuatan keputusan yang terprogram dan tidak terprogram.
Teknik pembuatan keputusan tradisional dan modern

Tipe-tipe keputusan Teknik-teknik pembuatan keputusan


Tradisional Modern
Diprogram: 1. Kebiasaan 1. Teknik-teknik riset
Keputusan-keputusan 2. Kegiatan rutin : operasi:analisa
rutin dan berulang- prosedur-prosedur matematik model-
ulang.organisasi pengoperasian model simulasi
mengembangkan standar computer
proses-prose khusus 3. Struktur organisasi 2. Pengolahan data
bagi penangannya. pengharapan umum elektronik
system tujuan
saluran-saluran
informasi yang
disusun dengan baik
Tidak diprogram: 1. Kebijaksanaan Teknik pemecahan
Keputusan-keputusan instuisi dan masalah yang
sekali kreatifitas diterapkan pada:
pakai,kebijaksanaaan 2. Coba-coba a. Latihan membuat
disusun tidak 3. Seleksi dan latihan keputusan
sehat.ditangani dengan para pelaksana b. Penyusunan
proses pemecahan program-program
masalah umum computer
“heutistic”

2.5 Keputusan Individu dan Kelompok


Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual atau kelompok,
tergantung bagaimana sifat dan corak permasalahannya. Keputusan individual
dibuat oleh seorang pemimpin sendirian, sedangkan keputusan kelompok
dibuat sekelompok orang. Keputusan kelompok dibedakan dalam :
a. Sekelompok pemimpin
b. Sekelompok orang-orang beserta pemimpinnya
c. Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dalam keputusan
kelompok
1. Keputusan yang dibuat oleh seseorang
Kelebihannya antara lain :
a. Keputusannya cepat ditentukan atau diambil, karena tidak usah
menunggu persetujuan dari rekan lainnya
b. Tidak akan terjadi pertentangan pendapat
c. Kalau pemimpin yang mengambil keputusan itu mempunyai
kemampuan yang tinggi dan berpengalaman yang luas dalam bidang
yang akan di putuskan, keputusannya besar kemungkinan tepat
Kelemahannya antara lain :
a. Bagaimana kepandaian dan kemampuan pemimpin tetapi pasti
memiliki keterbatasan
b. Keputusan yang terlalu cepat diambil dan tidak meminta pendapat
orang lain sering kali kurang tepat
c. Jika terjadi kesalahan pengambilan keputusan merupakan beban berat
bagi pemimpin seorang diri
2. Keputusan yang dibuat oleh sekelompok orang
Kelebihannya antara lain :
a. Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah
pengetahuan yang lebih besar.
b. Dalam pengembangan alternatif usaha-usaha individual para angota
kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai
bidang fungsional organisasi.
c. Dalam penilayan alternatife, kelompok mempunyai kerangka
pandangan yang lebih besar.
d. Dalam pemilihan alternatif, kelompok lebih dapat menerima resiko
dibanding pembuatan keputusan individual.
e. Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para
anggota kelompok secara individual lebih termotivasi untuk
melaksanakan keputusan.
f. Kreatifitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu
dengan berbagai pandangan yang berbeda-beda.
Kelemahannya antara lain :
a. Ada kemungkinan terjadi perbedaan pendapat
b. Biasanya memakan waktu lama dan berlarut-larut karena terjadi
perdebatan-perdebatan
c. Rasa tanggung jawab masing-masing berkurang, dan ada
kemungkinan saling melemparkan tanggung jawab jika terjadi
kesalahan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari permasalahan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut :
Keputusan, yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan
adalah tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah
akan membutuhkan beberapa keputusan.
Tahapan-tahapan pemecahan masalah menurut Herbert A. Simon, pemecah
masalah akan terlibat dalam empat hal :
a. Aktivitas Intelijen
b. Aktivitas perancangan.
c. Aktivitas pemilihan.
d. Akitivitas peninjauan.

Pembuatan keputusan menggambarkan serangkaian kegiatan yang dipilih


sebagai suatu penyelesaian suau masalah. Sedangkan metode yang digunakan
dalam pembuatan keputusan antara lain dengan riset operasi.

3.2 Saran
Semoga dengan makalah ini dapat memberikan suatu gambaran kepada para
pembaca tentang bagaimana cara pengambilan suatu keputusan, dan kami
sangat mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih atas saran dan kritik yang sifatnya membangun yang nantinya
kami jadikan pegangan dalam penulisan makalah yang berikutnya sehingga
menjadi lebih baik dan dapat lebih mudah dipahami oleh semua pembaca. 

DAFTAR PUSTAKA
Handoko, Hani T.Manajemen edisi 2.Yogyakarta.BPFE Yogyakarta.1986
Suprihanta, John.Manajemen Umum Sebuah Pengantar.Yogyakarta.BPFE
Yogyakarta. 1988
Saaty, L Thomas. 1993. Pengambilan Keputusan bagi Para Pemimpin. Jakarta:
PT Pustaka Binaman Pressindo

Anda mungkin juga menyukai