Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mungkin ada setumpuk pertanyaan, masalah dan keinginan yang
menjejali kepala anda dan tentu anda ingin menjawab semua pertanyaan,
masalah dan keinginan tersebut. Singkat kata, anda ingin meraih keuntungan.
Mungkin anda bingung memilih Perguruan Tinggi dan Jurusan
manakah yang anda pilih atau yang sesuai dengan hati nurani anda? Dan
sederet pilihan lainnya yang kadang membuat anda pusing. Keputusan yang
anda ambil pun kadang sering menyimpang dari kenginginan anda semula.
1. nar kata orang bijak “Jika cara anda tepat dalam membuat keputusan,
maka anda akan terbebas dari berbagai persoalan dalam hidup”.
2. Manajemen membutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan
keputusan mereka. Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting
dalam menyediakan Informasi untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-
tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan
informasi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat menyediakan
informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka
pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih dahulu
kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Analisis Masalah?
2. Apa itu Pengertian Pengambilan Keputusan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Masalah
Masalah (problem) adalah suatu deviasi antara yang seharusnya
(should) terjadi dengan suatu yang nyata (actual) terjadi, sehingga
penyebabnya perlu ditemukan dan diverifikasi.1
Langkah –langkah dalam Analisis Masalah:2
1. Menentukan tujuan yaitu menentukan target lebih dahulu tanpa
mencampuradukkan apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin dilakukan
2. Mengumpulkan fakta yaitu dengan mempelajari catatan-catatan yang
relevan, peraturan dan kebiasaan yang berlaku, membicarakan dengan
orang yang bersangkutan untuk mengetahui pendapatnya
3. Mempertimbangkan fakta dan tentukan tindak lanjut yang harus diambil
dengan menghubungkan fakta yang satu dengan yang lain.
4. Mengambil tindakan dengan mempertimbangkan :
a. Tentukan siapa yang harus mengambil tindakan.
1) Pertimbangkan siapa yang perlu diberi informasi tentang keputusan
yang akan diambil
2) Menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan tindakan yang
telah diputuskan.
5. Periksa hasil pelaksanaannya untuk mengetahui apakah tujuan tercapai dan
pelajari perubahan-perubahan sikap dan hubungan antar satu pihak dengan
pihak lain.
B. Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang
terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam
organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam
mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan
keputusan.
Secara umum pengambilan keputusan diartikan sebagai suatu teknik
untuk mempersempit pilihan. Di Indonesia sendiri pengambilan keputusan itu
memakai cara musyawarah mufakat, sehingga peluang pendapat tiap-tiap
1 H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar Pengertian dan Masalah Manajemen, Bumi Aksara,
Jakarta, 2005, hlm., 53
2 Ibid,
orang dapat didengarkan oleh yang lain. Proses pengambilan keputusan dapat
berfungsi sebagai pemecah suatu masalah.
Suatu pengambilan keputusan itu sendiri tidak boleh asal-asalan,
karena arti dari hasil suatu keputusan itu sendiri mempunyai peran besar
terhadap suatu permasalahan atau konflik yang terjadi baik di dalam suatu
organisasi ataupun antar individu, sehingga pengambilan keputusan
memerlukan beberapa tahap atau proses, yakni aktivitas intelegensi, pada
tahap ini diperlukan penelusuran terhadap permasalahan yang terjadi serta
lingkungan sekitarnya , lalu proses berikutnya adalah aktivitas desain, pada
tahap ini permasalahan lebih didalami, dikembangkan serta di analisis lebih
lanjut. Dan yang terakhir adalah aktivitas memilih, pada proses ini kita di
perintahkan untuk memilih suatu tindakan berdasarkan proses-proses yang
sudah terjadi sebelumnya.
Tujuan dari pengambilan keputusan itu sendiri mempunyai dua sifat,
yakni bersifat tunggal dan bersifat ganda. Maksud dari bersifat tunggal yakni
keputusan tersebut hanya berlaku untuk satu permasalahan saja dan tidak
menyangkut ke permasalahan lain, sedangkan maksud dari bersifat ganda
yakni keputusan tersebut untuk memecahkan suatu masalah yang jumlahnya
lebih dari 1.
Jadi saya menyimpulkan bahwa suatu proses pengambilan keputusan
itu sendiri mempunyai arti penting untuk menanggulangi atau memecahkan
suatu permasalahan. Sehingga proses yang diperlukan tidak bias sembarangan
agar keputusan yang diambil dapat diterima oleh berbagai pihak.
Menurut (Gibson dkk, 1987) Proses pengambilan keputusan meliputi
tujuh langkah sebagai berikut:3
1. Menerapkan tujuan dan sasaran: Sebelum memulai proses pengambilan
keputusan, tujuan dan sasaran keputusan harus ditetapkan terlebih dahulu.
apa hasil yang harus dicapai dan apa ukuran pencapaian hasil tersebut.
2. Identifikasi persoalan : Persoalan-persoalan di seputar pengambilan
keputusan harus diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas.

3H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2005), h. 174 – 175
Mengidentifikasikan dan memberi batasan persoalan ini harus tepat pada
inti persoalannya, sehingga memerlukan upaya penggalian.
3. Mengembangkan alternatif : Tahap ini berisi pengnidentifikasian berbagai
alternatif yang memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang ada.
Selama alternatif itu ada hubungannya, walaupun sedikit, harus ditampung
dalam tahap ini. Belum ada komentar dan analisis.
4. Menentukan alternatif : Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis
tehadap berbagai alternatif yang sudah dikemukakan pada tahapan
sebelumnya. Pada tahap ini juga disusun juga kriteriatentang alternatif
yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan keputusan. Hasil
tahap ini mungkin masih merupakan beberapa alternatif yang dipandang
layak untuk dilaksanakan.
5. Memilih alternatif : Beberapa alternatif yang layak tersebut di atas harus
dipilih satu alternatif yang terbaik. pemilihan alternatif harus harus
mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, keefektifan alternatif dalam
memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk mencapai tujuan dan
sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang.
6. Menerapkan keputusan : Keputusan yang baik harus dilaksanakan.
Keputusan itu sendiri merupaka abstraksi, sedangkan baik tidaknya baru
dapat dilihat dari pelaksanaannya.
7. Pengendalian dan evaluasi : Pelaksanaan keputusan perlu pengendalian
dan evaluasi untuk menjaga agar pelaksanaan keputusan tersebut sesuai
dengan yang sudah diputuskan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam mengambil keputusan dalam manajemen, kita perlu
mempelajari beberapa aspek yang sudah kami susun dalam Pembahasan
makalah ini, kita semua pasti tidak menginginkan keputusan yang kita ambil
adalah keputusan yang bisa membuat kita menyesal di kemudian hari. Untuk
itu dalam makalah ini sangat perlu dan dibutuhkan oleh semua orang
khususnya mahasiswa yang masih memerlukan ilmu dan pengetahuan dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan kehidupan di masa yang akan
datang agar menjadi manusia yang lebih baik.
B. Saran
Demikian makalah yang ini disusun, semoga dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai